ONS lalu punya anak, itu sudah biasa.
Salah kamar, dan saling berbagi kehangatan, lalu akhirnya hamil, itu juga sudah biasa.
Menjadi istri, dikhianati lalu memilih pergi saat hamil, itu juga sudah sering terjadi.
Lalu, kisah ini bagaimana? Hampir mirip tapi banyak memiliki perbedaan. Ayesha, dia sama sekali tidak menyukai pria itu. Malah bisa dikatakan dia begitu membencinya.
Namun kejeniusan si pria membuatnya terobsesi sehingga menginginkan benihnya.
Ayesha berhasil mendapatkan yang dia mau. Bocah kecil nan pintar lahir dari perutnya.
Tapi ada satu hal yang membuatnya resah. Anak itu terlalu mirip dengan si pria. Bahkan si anak yang cerdas itu tahu bahwa ada pria dewasa yang mirip dengan dirinya.
" Mom, apa dia Daddy ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Itu Ayahku? 25
" Waah bener-bener deh tuh Mak Lampir. Mulutnya itu lho, pengen tak kruwes. Kok ya bisa dia ngomong kayak gitu. Ya meskipun Ayesha bukan anak kandungnya. Tapi lak yo kebangeten banget kan ya. Woaah parah."
Ryder terlihat amat sangat kesal setelah Yasmin menceritakan apa saja yang dikatakan oleh Tania dan Luna. Ia tahu bahwa ibu dan anak itu tidak suka terhadap Ayesha, tapi ia sungguh tidak berpikir bahwa mereka akan menjelek-jelekan Ayesha di depan Yasmin.
Niat mereka terlihat sangat jelas. Yakni membuat Yasmin ilfeel terhadap Ayesha. Tentu saja itu tidak akan berhasil.
Ryder sangat tahu bagaimana cara pandang sang ibu dan juga sifatnya. Ibunya itu tidak mudah terayu dengan ucapan seperti ular berbisa itu. Yasmin selalu menilai dari apa yang ia lihat, bukan hanya yang apa ia dengar.
" Jadi, kamu sekarang mau gimana Ry?" tanya Yasmin, ia ingin tahu rencana sang putra.
" Ehmm, Ayah sama Ibu balik aja dulu ke Jogja. Aku kan minta tolong sama Ayah buat tes DNA. Dan untuk masalah Ayesha serta Gael, aku bisa ngadepin kok. Ah iya, Bu kalau itu dua badut ngehubungin lagi, Ibu pura-pura percaya ya sama mereka. Modelan begitu butuh dikerjain soalnya," jawab Ryder mantab. Sepertinya dia sudah memutuskan mau berbuat apa.
Yasmin paham, meskipun dia enggan menanggapi Tania dan Luna tapi apa yang dikatakan oleh Ryder ada benarnya juga. Bahwa mereka berdua harus diberi pembelajaran. Dan pelajaran berharga bagi orang yang ambisius adalah gagal mendapatkan apa yang jadi ambisinya.
" Tapi Ibu ndak dosa kan ya ngerjain orang begini?"
" Ndak lah, tenang aja. Semua bakalan setuju kok kalau kita mau ngerjain tuh dua orang. Kelakuan mereka yang lebih berdosa aja kagak ada yang tahu."
Erlan hanya terkekeh geli menyaksikan anak dan istrinya yang sedang membicarakan keluarga Brahmana. Dan ia setuju juga dengan ide Ryder tersebut. Memang orang-orang seperti itu harus diberitahu agar sadar sama posisinya.
Bukan merendahkan, tapi setidaknya harus sadar, dulu mereka siapa dan sekarang siapa.
Keduanya sudah diangkat derajatnya oleh Brahmana, tapi malah terus serakah dan menginginkan segalanya.
Bukan hal yang sulit bagi Erlan mencari tahu siapa Tania yang dulu. Tapi dia tidak mau ikut campur terlalu dalam.
Kedatangan Tania ke kediaman Brahmana dengan membawa Luna setelah Amirandah meninggal, sebenarnya sudah menjelaskan bahwa dia adalah orang ketiga diantara hubungan kedua orang tua Ayesha. Namun publik seperti tutup mata karena citra yang dibangun oleh Tania adalah ibu tiri yang baik. Mereka terllau cepat memaafkan Tania yang merupakan akar dari permasalahan antara Ayesha dan Betrand.
Bahkan sekarang malah hujatan dan juga pandangan buruk berpindah ke Ayesha.
Erlan tidak perlu turun tangan akan hal itu, karena dia yakin Ryder pasti punya caranya sendiri.
" Ry, tadi Ayah ketemu lho sama Gael."
" Dimana Yah?"
" Lho kapan, kok Mas nggak bilang? Kan aku juga pengen lihat?"
Ryder dan Yasmin menghentikan pembicaraan mereka dan langung bergantian bertanya kepada Erlan. Ibu dan anak itu kini menjadi fokus kepada erlan atas apa yang baru saja diucapkannya itu.
Erlan terkekeh geli, anak keduanya itu memang memiliki banyak kemiripan dengan sang istri. Salah satunya wajah penasaran yang ditunjukkan, sungguh sangat mirip.
" Ish, barusan aja kalian sibuk bener ngobrol berdua," ucap Erlan dengan nada sedikit merajuk.
" Oh ya ampun Ayah, jadi ayah cemburu begitu. Buseet deh, umur udah kepala 6 masih aja begitu. Jadi ayah bohong ya?'
Erlan menggelengkan kepalanya, dia tentu tidak sembarang berkata bahwa dirinya bertemu Gael karena memang pada kenyataannya dia bertemu dengan bocah itu.
" Tadi, pas kita ke market Ayah lihat Gael sendirian. ternyata lagi ditinggal ke toilet. Kamu nggak tahu kan siapa nama panjang anakmu? Ayah dong tahu."
" Siapa Yah, elaaah pakai acara berkuis segala di jeda mau ngasih jawaban." Ryder terlihat kesal dan itu semakin membuat Erlan senang. Anaknya itu memang tidak bisa penasaran terhadap suatu hal karena dia akan bertindak tidak sabaran.
" Gael Reshan Brahman, kayaknya Ayesha sengaja nggak ngasih nama Brahmana dengan jelas di belakang nama Gael. Dan sepertinya mereka mau menetap di kota ini. Tadi Ayah lihat Ayesha membawa belanjaan yang cukup banyak."
Sebuah anggukan kepala di lakukan oleh Ryder, dia tentu sudah tahu kalau Ayesha berencana untuk menetap meskipun dia tidak tahu berapa lama. Laporan tentang hal tersebut sudah masuk ke telinganya, bahkan lokasi keberadaan tempat tinggal Ayesha dan Gael pun dia sudah mengantonginya.
Kini tinggal bagaimana Ryder bergerak untuk menahan Ayesha. Ya, dia harus melakukan lebih cepat lagi agar wanita itu tidak lagi kabur-kaburan.
" Ayah tenang aja, aku udah tahu kok dia dimana. Jadi sebaiknya memang Ayah segera ngelakuin apa yang aku minta."
" Tapi Ry, jangan memaksanya. Hati anak itu sangat rapuh. Kamu nggak bisa jika melakukannya dengan cara yang grusah grusuh. Keliahtannya dia juga membuat benteng pertahanan yang cukup kuat untuknya dan putranya," ucap Yasmin. Dia mengatakan itu karena dari ucapan Tania dan Luna tersirat bahwa Ayesha benar-benar terlukai selama ini secara mental.
" Iya Bu aku tahu kok. Aku paham bener soal itu."
Ya, Ryder tentu tahu akan semua hal itu. Maka dari itu dia akan menggunakan caranya sendiri. Dia akan bergerak sesuai isi kepala dan hatinya. Hal yang paling utama adalah setidaknya Gael tidak menolak keberadaannya. Itu merupakan salah satu tiket untuk membawa Ayesha dan Gael masuk ke dalam rumahnya.
TBC