Imma Anjani adalah gadis yang baru duduk di bangku SMU kelas 11 menjalankan amanah ibu kandungnya yang sudah meninggal dunia untuk menjaga Adik nya Faro Sanjaya dengan status putra nya.
Imma harus melindungi Faro Sanjaya dari ketua mafia terbesar di Asia tenggara yang memiliki dendam lama dengan kakek kandung Faro yaitu Tomy Sanjaya
Perjuangannya Imma tidak lah mudah, karena dia harus meninggalkan segala cita-cita, masa depan impiannya hanya untuk Faro.
Perjuangkan itu sedikit demi sedikit berkurang setelah bertemu dengan pujaan hatinya Kenzie Wiguna, yang tulus mencintai Imma satu paket dengan putranya Faro, berjuang bersama dalam satu keluarga demi melindungi putra nya
Dengan ikatan cinta yang tulus dalam keluarga akan lebih mudah untuk mengatasi masalah hidup.
mari kita simak cerita selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muda Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Grand Opening Kafe Imma
Hari Sabtu pukul tiga sore, semua karyawan sedang mempersiapkan grand opening Imma kafe.
Semua menu andalan sudah di siapkan tertata rapi, untuk acara pembukaan akan di hidangkan menu andalan dengan gratis.
Banyak undangan yang datang, baik dari tetangga pejabat setempat, teman dan sebagian lagi dari relasi keluarga Bastian Wiguna.
Ada juga keluarga Anton Sahroni, tetapi Anton sendiri tidak menghadiri nya, dia berada di luar kota karena tugas dari Bastian.
Sebetulnya bukan tugas dari Bastian hanya saja Anton sendiri yang menawarkan diri untuk mengurus bisnis yang berada di Bandung yang terkena masalah, agar tidak bertemu dengan Imma Anjani.
Anton hanya memberikan undangan itu kepada istri dan anak laki laki nya yang datang sebagai perwakilan nya.
Intan Ariyani dan Rama Sahroni yang hadir di sore itu di sambut hangat oleh mami Winda karena mengenal nya sebagai istri dan anak dari asisten pribadi papi Bastian.
Sedangkan Imma dan uthi Sumi sama sekali tidak mengenal siapa Intan Ariyani dan Rama Sahroni.
Justru yang berbunga-bunga adalah Kemmy Wiguna, karena kedatangan orang yang di kagumi nya yaitu Rama Sahroni.
"Kemmy kamu kok disini" tanya Rama heran.
"Ini kan kafe calon kakak ipar ku, kamu bisa dapat undangan juga dari mana?" tanya Kemmy tidak kalah heran.
"Aku mewakili bapakku, undangan nya dari bos bapakku Bastian Wiguna untuk menghadiri acara pembukaan kafe ini" ucap Rama kemudian.
"Memang siapa bapakmu?" pertanyaan Kemmy.
"Anton Sahroni asisten Bastian Wiguna" jawab Rama lagi.
"Bastian Wiguna itu papi ku Rama" jelas Kemmy kemudian.
"Jadi kau anak dari bos bapakku" ucap Rama kaget.
"Waduh semakin tipis aja harapan ku" celetuk Rama.
"Apa maksudnya tipis Ram?" tanya Kemmy penasaran.
"Aku......aku....... suka sama anak nya bos bapak ku tapi bolehkah karena beda.... " kata Rama terbata-bata karena takut di tolak dengan perbedaan status.
"Memang ada yang melarang, sebetulnya aku juga suka kok sama kamu" ucap Kemmy sambil meninggalkannya berlari kecil kearah Faro.
Rama hanya bengong melihat Kemmy berlalu dari nya, ternyata cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan.
Rama akhirnya tersenyum sendiri setelah menyadari bahwa ternyata Kemmy hanya malu setelah mengakui perasaannya.
Tanpa di sadari telah tumbuh cinta antara Rama dan Kemmy pada saat grand opening Imma kafe.
Tiba saatnya pemotongan pita pembukaan kafe itu yang dilakukan bertiga Ken, Imma dan Faro, ketiga tangan mereka memegang gunting dan memotong pita bersama sama.
Para tamu yang datang kemudian bertepuk tangan dengan meraih.
"Terimakasih atas kedatangan bapak, ibu dan teman teman semua, dengan ini saya nyatakan Imma kafe di buka untuk umum, kafe ini berkonsep keluarga modern, semoga kedepannya kafe ini ramai dan sukses Aamiin" kata sambutan Ken mewakili owner-nya.
"Silahkan di nikmati hidangan yang sudah di sediakan, sekarang boleh gratis, tetapi setelah nya harus bayar, tapi tenang akan ada diskon khusus untuk kedepannya di hari atau jam tertentu" ucap Ken kembali sambil tersenyum.
Semua yang hadir tertawa bersama-sama dan mendekati hidangan yang sudah di sediakan, dan dilayani oleh karyawan dengan ramah.
Imma juga membantu melayani para undangan yang hadir dengan cekatan, tanpa rasa sungkan atau malu.
Tidak lupa Imma mengambil kan hidangan untuk Ken.
Terimakasih honey, ayo kau juga ikut makan, apa perlu disuapin" goda Ken senang.
"Tidak usah Bi, ini umi masih repot, Abi makan duluan aja"
"Abi.... Palo mau di cuapin" celoteh Faro sambil mendekati Ken.
"Naah... Bi, suapin Faro aja ya" ucap Imma sambil melayani para undangan.
"Sini nak, haaaa" kata Ken sambil mengulurkan sendok ke mulut Faro.
"Enak....... "ucap Faro senang.
"Makan yang banyak biar Faro cepat besar" nasehat Ken
"Ho..o ... Bi itu umi cuapin duga" pinta Faro.
"Umi nanti aja nak, Faro sama Abi aja dulu ya, umi masih repot" jawab Imma cepat.
"Tidak bisa.... harus sambil makan, kan sudah dapat perintah dari bos kecil" usap Ken sambil menyuapkan makanan ke mulut Imma.
Akhirnya Imma membuka mulutnya, dan makan sepiring bertiga lagi sambil tetap melayani tamu yang datang.
Ken merasa sangat bahagia melihat Imma sudah mulai bisa menunjukkan rasa cinta nya di hadapan banyak orang.
Karena selama ini Imma akan merasa canggung dengan tatapan orang orang yang memandang dengan sebelah mata padanya.
Dengan di buka nya Imma kafe ada banyak isu yang beredar menyertainya, baik yang positif atau pun negatif.
Yang positif diantaranya adalah Imma yang notabene seorang anak yatim-piatu hanya didampingi oleh bibi nya saja bisa membangun bisnis nya sendiri, wanita tangguh yang pantang menyerah.
Yang negatif adalah Imma memanfaatkan kecantikannya untuk memikat pengusaha kaya agar bisa membuka sebuah kafe.
karena Imma memiliki anak dan tanpa suami justru membuat masyarakat semakin banyak yang mengira dia memanfaatkan keluarga Ken untuk menambah kekayaan nya saja.
Tidak sedikit yang membicarakan tentang Imma dan kafe nya, hampir semua masyarakat di sekitar wilayah itu mengetahui bahwa pemilik kafe nya memiliki anak dan belum bersuami.
Ada tamu yang datang terlambat dengan berlari kecil dan mengucapkan.
"Imma...... Imma maaf kami terlambat" ucap Marisa dan Mely bersamaan.
Imma yang sedang di suapin Ken langsung ter batuk-batuk karena kaget.
"Uhuuuk...... uhuuuuk"
"Hati hati kalau makan umi, nanti tersedak" perintah Ken sambil mengulurkan gelas.
"Niiih minum dulu" titah Ken lagi.
"Ciek......ciek romantis nya" goda Mely.
kemudian Kemmy dan Rama datang dan berlari mendekati Marisa.
"Marisa, kok kamu kenal Kaka ipar ku" tanya Kemmy penasaran.
"Imma itu temanku SMU Kemmy" celetuk Marisa kemudian.
"Jadi kak Ken itu kakak mu" tanya Mely heran.
"Terus ini mengapa ada Rama di samping mu, hayo...... terus terang" Marisa menggoda dengan mengedipkan matanya.
"Sssstt..... rahasia nanti kakak ku mendengar nya" bisik Kemmy di telinga Marisa.
Setelah Imma, Ken dan Faro selesai makan mendekati Kemmy, Mely, Marisa dan Rama.
"Mendengar rahasia apa Kem?" tanya Ken sambil menggandeng tangan Imma.
"Tidak apa-apa kak" sahut Kemmy cepat.
"Makan dulu sana, nanti ngobrol lagi" perintah Imma kemudian.
"Kak.... kenalkan ini Rama teman Kemmy kuliah" ucap Kemmy gugup.
Rama mengulurkan tangannya kepada Ken dan sebaliknya Ken juga.
Sebetulnya Ken sudah tahu siapa Rama tetapi Ken pura-pura tidak kenal karena takut Imma mengetahui kalau dia adalah anak dari Anton Sahroni mantan asisten Dona Sanjaya.
Acara berakhir setelah senja berganti malam, semua undangan pulang dengan hati puas karena hidangan nya sangat lezat.
Para karyawan membersihkan ruangan kafe dengan cepat dan bersih, agar besok pagi mulai membuka kafe dengan nyaman.
Hanya Ken saja yang tidak pulang setelah acara itu selesai, Faro kecapean karena siang tidak tidur, Faro tertidur di pangkuan Ken, sedangkan Ken melamun apa yang akan di lakukan agar di hari ulang tahun Faro nanti Imma tidak mengalami trauma seperti kejadian tahun lalu.
ketawa.sampai.keras.perutku
.kretttt...kreeeeetttt🤣🤣🤣