seorang guru di sebuah sekolah menengah atas, tak pernah menyangka bahwa liburannya ke desa akan membawa petaka baginya.
perkara burung peliharaannya yang lepas, ia harus berurusan dengan seluruh warga desa, Jono yang berniat menangkap burung beo kesayangannya itu malah menangkap Sisil saat ia menaiki balkon rumahnya, seorang gadis remaja SMA kelas 3.
jeritan Sisil pun menimbulkan salah paham oleh para tetangga, sehingga Juno dituntut untuk bertanggung jawab dengan menikahi Sisil.
awalnya ia menolak karena ia juga sudah mempunyai kekasih hati di kota
demi menenangkan warga desa ia terpaksa menikahi Sisil secara rahasia yang hanya dihadiri oleh beberapa warga saja.
akankah Juno tetap merahasiakan istri kecilnya itu dari semua orang? atau malah menceraikannya demi kekasihnya di kota?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yah.. kepergok oleh alya
Kurang dari 20 menit, motor Juno sudah memasuki halaman rumah sebelumnya mereka sempat mampir sebuah restoran untuk makan siang.
"Bukannya kata Mas Juno ada jadwal ngajar ya?" Tanya Sisil, Ia pikir Jno hanya mengantarnya sampai ke rumah, lalu akan pergi lagi.
Ditunda jawabnya singkat lalu masuk ke kamar
.***
malam tiba
Juno sedang berbaring di kamar saat perhatiannya tersita suara dering ponsel, Entah sudah berapa puluh kali Celia ponselnya taldering hari ini dan semuanya berasal dari panggilan Alya
"Mau apa sih ?" Akhirnya ia memilih untuk menonaktifkan ponsel, hari ini pikirannya benar-benar kacau oleh ulah Niko.
beberapa saat kemudian suara alat memasak terdengar dari dapur, disusul dengan aroma lezat mampu mengingatkannya akan terasa lapar.
Pemilik tubuh tegak berkulit putih akhirnya keluar kamar segera menuju dapur. Dari tempatnya berdiri, Ia bisa melihat sisil yang sedang memasak untuk makan malam .
"Kenapa nggak istirahat saja?" Juno melewati sang istri begitu saja menuju kulkas mengambil buah apel dari sana
"Saya nggak apa-apa Mas, udah agak baikan jawab sosial yang masih fokus dengan memasaknya"
Juno melirik Sisil yang tampak sibuk memasukkan bumbu halus d dalam wajan berisi minyak panas, sambil menunggu ia akan mencuci sayuran yang sudah dipilihnya.
"Sini biar saya saja yang cuci" Juno menggeser posisi sisil yang sudah berdiri di depan wastafel
"Nggak apa-apa Mas, saya bisa kok"
"Udah Kamu kerjain yang lain saja"
Akhirnya Sisil menggeser posisi dan melihat masakannya , sementara Juno sedang mencuci dan memotong sayuran .
Diam-diam Juno menoleh menatap sang istri, pandangannya malah terfokus pada bibirnya yang imut dan manis
Juno menggeleng-gelengkan kepala demi mengembalikan kewarasan yang sempat hilang entah ke mana. Bagaimanapun juga dia adalah lelaki dewasa norma yang punya syahwat. Berada dalam satu ruangan dengan lawan jenis pasti rasanya akan sangat berbeda .
Terlepas dari ada atau tidak cintanya di antara mereka
"Auh! Jarit Sisil saat merasakan sensasi panas dan perih dari minyak panas yang memerinci yang mengenai pipi kanannya
"Kamu kenapa sil ? juno yang terkejut langsung mendekati sang istri, berusaha membuka kedua tangan yang menutupi wajahnya
"Kena percikan minyak Mas, perih banget" ringis wanita itu
"Coba aku lihat, Lepas dulu tangannya" pinta Juno
Perlahan Sisil melepas kedua tangan yang menutupi wajah untuk memperlihatkan kepada Juno, lelaki itu refleks melepas kacamata yang membingkai mata Sisil, sementara ibu jarinya bergerak mengusap pipi sang istri yang sedikit memerah .
"Yang ini kan?" Tanyanya sembari mengusap pipi
Sisil mengangguk pelan
"Enggak apa-apa kok cuman sedikit merah" bisiknya pelan
"Aku serius dengan ucapanku tadi , Aku benar-benar menginginkan Sisil" , Entah mengapa ucapan Niko selalu membayangi ingatan Juno
Matanya menatap wajah polos yang sama sekali tidak terpoles oleh make up, juno baru menyadari Jika dilihat dari jarak dekat, hasil tampak lebih manis
Tanpa sadar, ibu jari Jono semula di pipi berpindah ke bibir , mengusap perlahan. Lalu tanpa sadar ia menyatukan Bibirnya di sana.
"Manis sekali " Hanya kata itu yang terlintas dalam benak jurnal yang merasakan sensasi lembut yang menyapu bibir yang manis.
Der!!
Tanpa disadari oleh Juno, Sepasang Mata sedang menatapnya tanpa berkedip. Alya merasakan seluruh tubuhnya membeku , bahkan seolah terkunci. Andegan yang ia temukan membuat seluruh tubuhnya terasa meremang.
Jika dulu ia melihat adegan yang sama demi menyelamatkan Sisil yang pingsan cara menghirup asap, Apakah terkena percikan minyak juga butuh nafas buatan?