Dua Sosok Genius

Setelah selama hampir dua minggu Dian dirawat dirumah sakit ,kini sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik tinggal pemulihan saja . Dion dengan telaten membantu Dian berdiri dan duduk dikursi roda awalnya Dian tidak mau pakai kursi roda karena ingin melatih kakinya berjalan tapi Dion bersikeras tidak membolehkannya.

Dian menuruti keinginan Dion sedangkan Dita dan Rama tidak bisa menemani mereka ,karena sibuk dengan pekerjaannya . "Sudah siap pulang ke rumah ?" tanya Dion tersenyum senang ."Siap dong akhirnya pulang juga ,sudah bosan dirumah sakit terus ,"jawab Dian mengacungkan jempol . Mereka berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju parkiran .

Setelah mereka masuk ke dalam mobil Dion menjalankannya memasuki jalan menuju rumah . Dian membuka sedikit jendela kaca mobil dan merasakan udara luar terasa begitu sejuk karena masih terlalu pagi sehingga udara menjadi dingin ."Kenapa dibuka nanti kamu masuk angin ," ucap Dion khawatir . "Aku sudah sembuh tenang saja jendela aku buka sedikit saja kok ,"sahut Dian .

Mereka sudah sampai rumah segera turun dari mobil , Dion memegang tangan Dian karena takut Dian jatuh karena Dian jalannya masih sempoyongan . "Tidak usah dipegang aku bisa jalan sendiri ," ucap Dian tidak nyaman dengan perlakuan Dion . Dion mengabaikan ucapan Dian , ia tetap memegang tangan Dian akhirnya Dian mengalah .

Bibi membantu membawakan barang-barang yang ada didalam mobil dan mengikuti tuan nona muda ke dalam kamar dan membereskan barang-barang tersebut .Dian direbahkan ditempat tidur kemudian Dion membuat sebuah ramuan untuk Dian .

Bibi melihat Dion sibuk membuat minuman merasa heran ,ia mendekat melihat apa yang dilakukan Dion berada didapur . "Den Dion membuat apa ?" tanya Bibi penasaran . "Ini ramuan untuk Dian agar cepat pulih ,Bi ," jawab Dion , setelah selesai Dion pergi ke kamar Dian .

Dian melihat Dion masuk ke kamarnya membawa minuman dan makanan dan diletakkan diatas nakas ."Sibuk banget ,,,, itu minuman apaan siapa yang buat ?"tanya Dian melihat minuman warnanya kecoklatan . "Ini ramuan buat kesembuhan kamu tapi harus makan dulu ,,, nih makan , ini semua aku yang buat kamu harus memakan meminumnya agar cepat sembuh ," jelas Dion .

Dian tidak tertarik dengan minuman aneh itu tapi kalau makanannya membuatnya lapar dan ingin makan saat ini juga . "Aku makan deh sepertinya enak ," ucap Dian mengambil makanannya dan memasukkan ke dalam mulut dan mengunyah .

"Ini enak sekali pintar sekali kamu buat makanan seperti ini belajar darimana ?" tanya Dian membuat Dion senang mendapat pujian dari Dian .

"Belajar dari kakek selama dihutan ," jawab Dion tersenyum . Mendengar jawaban dari Dion , Dian merasa sedih tiba-tiba menangis .

Dion heran dan bingung melihat Dian tiba-tiba menangis ."Kok menangis apa ada masalah dengan makanannya , kamu kenapa Dian ?"tanya Dion semakin bingung Dian semakin menangis ,lalu dipeluknya Dian dalam dadanya .

Setelah tangisnya reda Dian menatap Dion lekat . "Maafkan aku ," ucap Dian kembali menangis lagi . "Sudahlah tidak perlu bahas itu lagi , sekarang makan dulu lalu minum ramuan ini dan tidur supaya bekerja dengan baik , oke ," ucap Dion tersenyum . Dian mengangguk kemudian melanjutkan makannya dan minum ramuan yang dibuat Dion , setelah beberapa menit Dian merebahkan tubuh dan tidur lelap .

Dion keluar dari kamar Dian bertepatan dengan pulangnya Dita dan Rama , Namun Dion masuk ke kamar .