Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29 : Basa basi
“Astaga, aku belum menyambut kepulanganmu dengan baik bukan?” Tania beralih memeluk Janus, seperti hal biasa yang Putri Tania lakukan jika Janus baru pulang dari bepergian.
Janus membalas pelukan Tania erat, “Aku senang mendengar kabar bahwa ingatanmu kembali. Kemarin kau benar-benar seperti orang yang tidak mengenalku.”
“Haha.. Maafkan aku.” Tania melepas pelukannya, Janus tersenyum maklum, “Tidak apa-apa, Putri.”
Tania melirik Oberon yang menatap Janus dingin dan tangan terkepal, seolah ingin membunuh Janus saat itu juga.
“Hmm, jika boleh tau apa yang sedang kau lakukan sekarang? Jika tidak sibuk kita bisa menghabiskan waktu bersama sebentar.” Ucapan Tania benar-benar membuat telinga Oberon panas, ia berusaha meredam emosinya di depan Tania sekarang.
Aku harap kau sibuk!! Batin Tania, ajakannya hanyalah sekedar basa basi.
“Sekarang tidak bisa, Putri Tania. Aku harus mengawasi dayang dan prajurit yang mempersiapkan pertunanganmu dengan Raja Oberon besok.” Ucapnya sambil tersenyum miris, dan Tania maupun Oberon sangat menyadari itu.
“Ah, begitu. Baiklah tak apa, itu untuk pertunanganku dengan Oberon besok, aku harap semuanya berjalan lancar.” Oberon yang mendengar itu diam-diam tersenyum senang, Tania lebih mementingkan acara mereka daripada menghabiskan waktu bersama Janus.
“Aku benar-benar tak menyangka kalian akan bertunangan, sepertinya 3 bulan aku pergi kalian semakin dekat?”
Tania mengangguk, “Ya begitulah, kalau begitu aku dan Oberon duluan, pastikan pesta ku meriah ya!” Canda Tania, Janus hanya mengangguk mengiyakan.
“Ayo, sayang.” Ajak Oberon, tangannya sudah kembali melingkar di pinggang rampung Tania, membuat Janus yang melihat itu hanya bisa menatap dengan tatapan kosong.
"Sakit.. benar-benar sakit." Gumamnya dan segera berlalu pergi.
Tania merebahkan diri di atas kasur empuknya, sementara Oberon duduk di sisi ranjang.
“Besok pertunangan kita, kau senang bukan?” Tanya Tania, dengan cepat Oberon mengangguk, “Aku sangat senang.”
“Hmm, Oberon. Sepertinya kau akan lama menghabiskan waktu di sini. Kau yakin istanamu baik-baik saja?” Tanya Tania.
“Tenang saja, kau tidak perlu memikirkannya. Kemarin aku sudah mengirimkan prajurit ke Kerajaan Corvus untuk menyampaikan pesan pada suruhanku.” Jelas Oberon.
“Hmm, baiklah. Jadi apa yang akan aku lakukan seharian ini?” Oberon beralih mengecup Pipi Tania sekilas, “Yang pasti menghabiskan waktu bersamaku.”
Sementara itu, dibalik kebahagiaan Oberon dengan Tania ada seorang laki-laki yang tersiksa dengan tumpukan kertas di hadapannya.
Tepatnya di ruang kerja Raja Oberon di Kerajaan Corvus,
Oberon sialan! Kapan kau akan kembali!! Batinnya lelah.
Tak lama terdengar suara pintu di ketuk dari luar,
Tok.. Tok.. Tok..
“Masuk!” Ucapnya dingin.
Seorang prajurit memasuki ruangan ini, ia menunduk hormat sebentar, “Hamba menyampaikan pesan dari Raja Oberon, Tuan.”
Lelaki yang dipanggil Tuan itu menaikkan alisnya, “Pesan apa? Apa Raja Oberon menyerah menaklukan hati calon Ratunya?”
Prajurit itu menggeleng, “Bukan, Tuan. Namun ada kabar baik, Besok Raja Oberon akan bertunangan dengan calon Ratu Kerajaan Corvus.” Jelas Prajurit itu.
Seluruh penghuni istana Corvus memang tau bahwa dua tahun terakhir ini rajanya tengah menaklukan hati seorang Putri Kerajaan Dalbert, dan Oberon sudah memerintahkan mereka untuk menganggapnya sebagai calon Ratu Corvus.
Lelaki yang tak lain adalah laki-laki suruhan Oberon untuk memimpin istana selagi ia pergi itu terkejut, “Apa? Bertunangan?”
Prajurit itu mengangguk, “Dan hamba diminta untuk menyampaikan bahwa Raja Oberon akan menghabiskan waktu yang cukup lama di Istana Dalbert, Tuan.”
Pria itu mengepalkan tangannya kesal, “SIALAN!! KEPALAKU SUDAH HAMPIR PECAH MENGURUS ISTANA INI SATU MINGGU! DAN RAJA ITU MALAH SEMAKIN LAMA DISANA!!!”
***
Jejaknya kakak:)