Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Eric terkejut mendengar perkataan Tri...dia juga menyayangkan sikap mantan suami Tri yang dinilai begitu sombong.
"Hanya karena kamu miskin suami kamu menceraikanmu...apa dia orang kaya...??? Kalau memang dia kaya kira-kira sekaya apa dia dan boleh tahu dia kerja dimana?" Tanya Eric penasaran.
"Kalau soal kaya....tidak sekaya mas Eric...tapi dia punya pekerjaan lumayan bagus di sebuah perusahaan..gajinya sih perna aku dengar delapan belas juta atau dua puluh juta sebulan" jelas Tri.
"Kamu perna mendengar??? Maksudnya selama kalian menikah kamu tidak di beri uang begitu???"tanya Eric lagi.
"Beri cuman satu juta lima ratus mas untuk semua kebutuhan rumah mas..dalam satu bulan itu..." ucap Tri.
"Apa...satu juta lima ratus....?? Astaga cukup apa Tri uang segitu...jangankan untuk kebutuhan rumah...hanya sekedar jajan anak aja nggak cukup untuk sebulan Tri...terus selama ini makanan apa lah yang kamu komsumsi kalau uang segitu..?" Tanya Eric...
"Aku di kasih uang segitu untuk menghidupi lima orang didalam rumah itu...ibu dan adiknya bersama anaknya...mereka juga pengen makan yang enak seperti danging dan ikan...tapi bagaimana itu bisa terkabul mas sementara bayar air, listri, gas dan segala macam...dan kalau ke inginan mereka tak terpenuhi aku di siksa oleh mas Robert mantan suamiku....bahkan aku di tuduh diam-diam berikan uang kepada orang tua ku...padahal selama satu tahun aku menikah dengannya tak sekalipun dia mengijinkan aku datang menjenguk orang tua ku." Ucap Tri.
"Ya ampun Tri sadis benar suami kamu tuh...kok bisa ada laki-laki pengecut begitu...? Memangnya waktu kalian pacaran kamu nggak mengenal terlebi dulu karakternya?...dan seharusnya kamu sebagai wanita harus tegas kalau kamu di siksa tinggal ke rumah sakit terus visum dan laporkan dia ke polisi jangan diam saja biarkan dia menginjak harga diri kamu." Tanya Eric.
"Kami nggak pacaran mas...aku hanya sebagai istri penganti aja karena calon istrinya pergi meninggalkan dia....pas mendekati hari H mereka mau nikah semua surat undangan sudah tersebar dan persiapan sudah 99 persen tapi gagal menikah...demi menutupi aib keluarganya datang memohon agar aku menikah dengannya tanpa cinta...aku lakukan itu semua demi ibuku karena pada saat itu ibuku masuk rumah sakit dan membutuhkan banyak biaya mas..." Jelas Tri...
"Orang miskin seperti ku bisa apa mas...makan aja syukur bagaimana memikirkan ke rumah sakit sampai lapor polisi...aku nggak punya uang sebanyak itu." ucap Tri.
"Ya Allah....sadis sekali pri pengecut itu kenapa aku jadi geram ya mendengar cerita Tri...padahal dia hanya pembantu dirumah tapi kenapa kedengarannya miris banget." gumam Eric
"Kenapa kamu mau di perlakukan seperti itu...? Seharusnya kamu tinggalkan saja ingat kamu sebagai perempuan harus kuat kamu maukan lindungi keluarga kamu...? Kalau begitu kamu harus lebih kuat lagi tapi syukur sih kamu bisa lepas dari keluarga munafik seperti mereka." ucap Eric geram dengan Robert.
"Iya mas" ucap Tri singkat.
"Aku nanti minta Deren cari tahu atas nama Robert Hartono itu kerja dimana" gumam Eric.
Akhirnya mobil Eric sampai di halaman rumah eyang Hesti...rumah bak istana tak kalah mewah dari rumah yang di tempati Eric dan bu Destry....
Tri dan Eric sampai di rumah eyang Hesti...eyangnya Eric kemudian mereka memasuki halaman yang cukup luas rumah eyang Hesti tersebut..
"Ini rumahnya nyonya Hesti mas Eric..???" Tanya Tri.
"Iya" jawab Eric singkat...lalu mereka keluar dari mobil...Eric langsung masuk kedalam rumah tanpa menunggu Tri...
"Assalamualaikum eyang....Eric datang..."ucap Eric.
"Walaikumsalam...ekkkhh akhirnya cucu eyang datang juga...eyang pikir kamu sudah melupakan eyang kamu.." ucap Eyang Hesti.
"Nggak mungkin eyang... Eric melupakan Eyang Eric yang cantik ini?" ucap Eric memuji nyonya Hesti...dapat pujian dari cucunya nyonya Hesti sangat bahagia.
"Kamu bisa aja...kamu kesini sama siapa nak?" Tanya nyonya Hesti...lalu Tri turun dari mobil Eric lalu langsung masuk membawa rantang untuk nyonya Hesti.
"Assalamualaikum" Tri mengucapkan salam...nyonya Hesti menatap Tri dengan tatapan tajam.
"Siapa dia Eric...??" tanya nyonya Hesti
"Ini dia Tri Dia penganti bibi di rumah eyang" ucap Eric dengan wajah datar.
"Tri kasih makanannya untuk eyangku..." pinta Eric..
"Iya mas...nyonya ini titipan dari bu Destry..."jelas Tri...nyonya Hesti menatap wajah Tri dengan tatapan tajam.
Nyonya Hesti langsung mengambil paksa rantang dari tangan Tri...membuat Tri dan Eric terkejut dengan sikap kasar nyonya Hesti.
"Kamu tunggu di luar saja..." ucap nyonya Hesti ketus...melihat penampilan Tri yang dekil dan lusuh itu membuat nyonya Hesti merasa jijik.
"Baik nyonya" Jawab Tri dengan perasaan kecewa...tapi Tri tidak bisa berbuat apa-apa itu hak pemilik rumah itu...Tri tahu kalau dirinya tak di terimah masuk di rumah nyonya Hesti....eyangnya Eric...Eric menatap Tri seperti kasian...namun dia tahu selera eyang Hesti seperti apa...Eric takut kalau terlalu membela Tri nanti eyangnya menyuruh mamanya memecat Tri....
Tri keluar dari rumah nyonya Hesti...dengan senyum terpaksa...lalu Tri duduk di sebuah kursi di luar tapi masih kedengar kedalam apa yang Eric dan nyonya Hesti bicarakan.
"Eyang kenapa Tri harus di suruh keluar sih...biarkan saja duduk disini...kasian dia" ucap Eric...nyonya Hesti menatap wajah cucunya.
"Biarkan saja dia di luar memang dia nggak pantas duduk didalam sini Eric...apa kamu nggak lihat penampilannya seperti apa..kok bisa mama kamu mencari pembantu model begitu." ucap Eyang Hesti menyakiti perasaan Tri.
"Aku tahu eyangnya mas Eric jijik padaku...ya Allah begini amat ya jadi orang miskin...dimana-mana selalu di pandang rendah...kenapa sikap bu Destry sangat berbedah ya?"ucap Tri dalam hati...sambil menghela napasnya.
"Eyang....Tri juga manusia jangan memandang seseorang dari penampilan Eyang..."ucap Eric.
"Kenapa kamu justru membela si miskin itu Eric...?" Tanya nyonya Hesti karena Eric malas berdebat sehingga dia diam saja.
"Ini yang aku takutkan dari tadi kasian Tri." Gumam Eric.
Lalu sambil menunggu Eric...Tri melihat ponselnya...Tri baru ingat jika dia akan mendapat gaji pertamanya dari novel...dia berharap novelnya menghasilkan uang yang cukup... untuk dia beli baju baru dengan keluarganya...agar tak di pandang rendah oleh orang lain.
"Ya Allah mudahkan lah rejeki ku...semoga ada rejeki ku dan keluargaku...aku cape dengan kehidupan seperti ini...aku tidak perna membenci kehidupan ini tapi aku benci dengan manusia-manusia sombong dan menjunjung tinggi harta dan tahta.."
Eyang Hesti sedang kekamar mengambil sesuatu untuk Eric...dia meninggalkan Eric duduk di ruang tamu...Eric mengintip keluar melihat Tri yang duduk di teras rumah sembari menunduk kepala...membuat Eric kasihan dengannya..
Memang sikap nyonya Hesti sangat keterlaluan dengan Tri...padahal sama-sama manusia tapi mentang-mentang kaya jadi sombongnya minta ampun...tidak menghargai orang lain.
.😇😇