NovelToon NovelToon
The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Cintapertama / Romansa Fantasi / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Fantasi Wanita
Popularitas:451
Nilai: 5
Nama Author: Carmellia Amoreia

Seorang wanita bernama Nairiya yang saat ini berusia 23 tahun yang merupakan seorang pianis di acara pernikahan temannya itu tiba-tiba mendapatkan tugas dari bayangan malaikat untuk menyelamatkan temannya yang akan menikah itu.

Namun Nairiya malah terluka parah akibat menyelamatkan temannya itu, rupanya temannya itu lah yang memiliki niat jahat kepadanya.

Bayangan malaikat itu meminta Nairiya untuk mengembalikannya ke dalam pohon dan ternyata setelah kembali ke dalam pohon, seorang pria bernama Leonardo yang diduga adalah bayangan malaikat itu akhirnya sadar dari komanya dan mengingat semua kejadian itu.

Apakah bayangan itu akan meninggalkannya sendirian? Atau membantunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 11 - THE BAD NEWS

Setelah panggilan teleponnya tersebut berakhir, ia pun tidak sengaja melihat ada pesan chat dari Nairiya yang sudah masuk sejak ia sedang menata kotak obat tersebut dan di saat ia tidak memegang ponselnya itu.

Ia pun langsung membuka dan membaca pesan chat itu yang ternyata dari adiknya sendiri menanyakan kembali tentang kabar dirinya itu.

Akhirnya ia pun membalas pesan tersebut dengan tersenyum, “Iya aku juga baik, kamu jangan lupa minum yang banyak sama istirahat yang cukup ya”

Setelah membalas pesan dari adiknya tersebut, ia pun mematikan ponselnya itu dan kembali bekerja. Tiba-tiba salah satu rekan kerjanya yang dari tadi sedang menata obat menanyakanku sesuatu yang sejak tadi ada di pikirannya itu.

“Eh itu si Emmerio tadi pergi jenguk adik kamu, kenapa kamu gak ikutan juga” tanya rekan kerjaku sambil menata kotak obat itu.

“Aku lagi gak punya waktu Merrika, nanti pulang aku harus ngajar les juga. Kamu lihat kan tadi aku datang jam berapa, jam 7 aku datang” jawab Veirena sambil menoleh ke arahnya sebentar lalu kembali menata kotak obat tersebut pada tempatnya dengan wajahnya yang terlihat sangat sibuk saat itu.

Merrika yang merupakan rekan kerjanya itu pun langsung mengangguk saja dan mencoba mengerti situasi Veirena yang sangat sibuk di kehidupan sehari-harinya lalu ia pun menjawab kembali dengan nada yang santai.

"Owalah santai aja kalau begitu, aku baru tahu ternyata kamu sesibuk itu" jawab Merrika sambil menoleh ke arah Veirena.

Tak lama setelah Merrika menjawabnya, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan masuk dari depan instalasi farmasi ini dan mendekati mereka berdua.

Saat suara itu semakin dekat, Veirena pun menoleh untuk memastikan siapa yang datang menghampiri mereka dan ternyata dari kejauhan terlihat seorang pria yang baru saja datang dengan mengenakan seragam yang khusus di instalasi farmasi ini. Ia pun berjalan menghampiri kami dengan membawa tas ransel berwarna biru tuanya itu.

Setelah ia sudah lebih dekat dengan kami, kira-kira tiga langkah dari kami akhirnya Veirena dan teman kerjanya yang bernama Merrika pun menyadari bahwa ia adalah Emmerio yang tadi baru saja dibicarakan.

Lalu Merrika pun berkata kepada Emmerio yang baru saja datang dan meletakkan tas ranselnya itu di sebuah kursi yang ada di sana dengan tersenyum, “Wah panjang umur kamu, tadi kita baru aja ngobrolin” 

Emmerio pun tertawa kecil mendengar itu, lalu ia pun bertanya kepada mereka kembali, “Haha, pada nungguin ya?”

“Haha kagak kok" jawab Merrika secara langsung setelah ia mendengarkan pertanyaannya Emmerio yang terlalu percaya diri itu sambil menatap ke arah Emmerio dengan tertawa kecil.

"Eh tadi pagi ramai banget tahu kalo sekarang udah lebih gak seramai itu sih. Aku sama Merrika sampai kewalahan haha” jawab Veirena sambil menoleh ke arah Emmerio yang sedang berjalan menghampiri kami yang sedang sibuk menata kotak obat tersebut.

Lalu setelah mendengar itu, Emmerio pun berkata kepada kami, “Owalah, ya udah kalau gitu aku urus yang depan ya?”

“Oke deh, semangat ya” jawabku kepadanya dengan tersenyum sambil menyemangatinya.

“Siap, kalian juga” jawab Emmerio sambil melihat ke arah kami dengan tersenyum lalu setelah itu ia pun berjalan menuju meja untuk melayani para pelanggan yang ada di depan.

Pada siang harinya, saat jam dinding sudah menunjukkan pukul 1.00 siang. Di saat itu, aku sudah makan siang di jam 12 siang dan setelah itu aku memutuskan untuk tidur siang terlebih dahulu. Sekarang akhirnya aku dengan perlahan membuka mataku dan terbangun. Aku pun membenarkan posisiku dan berusaha untuk duduk di atas kasurku itu.

Saat aku sudah duduk, aku mengambil ponselku yang sebelumnya telah kutaruh di atas meja kecil di samping kiri kasurku itu dan melihat notifikasi pesan chat dari salah satu rekan kerjaku yang menanyakan keberadaan diriku karena beberapa hari ini aku tidak masuk kerja dan pesan balasan chat dari kakakku sendiri.

Aku pun langsung membalas pesan chat dari mereka satu per satu, di mulai dari rekan kerjaku itu yang bernama Relitha itu. Namun sebelum aku membalas pesan chatnya itu, tiba-tiba rekan kerjaku yang ini mulai menghubungiku dengan menelepon ponselku.

Aku pun langsung mengangkat telepon itu dan berbicara dengannya, “Halo”

“Halo, Nairiya kamu kemana aja sih sudah 2 hari gak kerja, ini tugas kami jadi bertumpuk lho” jawab Relitha dengan nada bicara yang terdengar sangat kesal itu.

Aku pun menjawabnya dengan nada yang terdengar sedikit sedih itu, “Maaf banget, aku lagi dirawat inap di rumah sakit”

Relitha langsung kaget setelah mendengar hal itu, akhirnya ia pun menjawabku dengan perasaan yang sedih, “Oh kamu dirawat inap, maaf kalau begitu. Kenapa gak ngomong dari kemarin-kemarin”

“Aku masih belum bisa pegang ponsel dari kemarin, maaf ya” jawabku dengan perasaan merasa sangat bersalah itu.

Relitha pun tersenyum kecil setelah mendengarkanku itu lalu menjawabku, “Oh tidak apa-apa kok, semoga kamu cepat sembuh ya, jangan lupa istirahat yang cukup”

“Oke, terima kasih banyak” jawabku kembali kepadanya.

“Iya sama-sama, kalau ada apa-apa hubungin aku balik aja ya? Aku matiin telepon dulu ya, bye-bye” jawab Relitha.

Aku pun menjawabnya sambil tersenyum kembali, “Iya oke, Bye-bye”

Setelah itu, ia pun mematikan panggilan teleponnya itu.

Tak lama kemudian, tiba-tiba Evan datang bersama dengan seorang wanita yang saat itu sedang mengenakan atasan blouse berwarna ungu tua dengan celana rok yang berwarna cream dan alas kaki sepatu hak 2 cm berwarna biru tua.

Evan yang saat itu mengenakan atasan kemeja berwarna putih dengan corak kotak-kotak berwarna hitam serta celana panjang yang berwarna abu-abu tua serta menggunakan sepatu sneakernya yang berwarna hitam itu sedang berjalan dengan perlahan memasuki ruangan ini bersama dengan wanita itu.

Aku yang baru saja meletakkan ponselku kembali di atas meja kecil dekat kasurku itu pun langsung tanpa sengaja melihat ke arah mereka dan menyadari kedatangan mereka.

Lalu aku tersenyum menatap ke arah mereka lalu menyapanya dengan senang, “Halo”

Evan pun tersenyum ke arahku lalu menyapaku kembali, “Halo juga sayang”

“Oh iya ini siapa?” Tanyaku kepada Evan yang sudah berada di samping kanan kasurku dan sedang bersama dengan seorang wanita yang berada di sebelah kanannya itu.

Wanita itu berkata kepadaku sambil tersenyum lebar, “Halo perkenalkan aku pacarnya, namaku Chessira” 

Aku menatap ke arah pacarku yang bernama Evan itu dengan tatapan yang tidak percaya lalu bertanya kepadanya, “Ini serius pacarmu Evan?”

“Iya sayang, ini pacar baruku” jawab Evan sambil tersenyum ke arahku

Aku pun masih merasa bingung dengan semua ini, kukira pada awalnya mereka adalah saudara kandung, tapi ternyata bukan. Maksudku adalah kenapa bisa tiba-tiba sekali mereka berpacaran di belakangku? Aku tidak pernah tahu jika dia selingkuh selama ini.

Aku langsung bertanya kepadanya dengan nada bicara yang terdengar seperti sedang kecewa, “Lah, bukannya cuma aku aja yang jadi pacarmu?”

“Maaf sayang, tapi ini mau tidak mau dan kami sudah dijodohkan. Minggu depan kami akan menikah”

Mendengar hal itu aku menjadi merasa semakin kaget lagi karena perasaanku kemarin masih baik-baik saja, ini berarti mereka sudah lama berselingkuh di belakangku. Lalu aku pun bertanya kepadanya dengan perasaan yang aneh dan cukup sedih serta dengan nada bicara yang penuh dengan emosi itu, “Kenapa bisa begitu? Kalian pasti sudah lama berselingkuh di belakangku kan?”

“Tidak Nai, ini tidak seperti yang dipikiranmu. Sebenarnya aku tidak sengaja menghamilinya kemarin jadi begitu” jawab Evan dengan nada bicaranya yang lembut itu sambil mengelus rambutku dengan perlahan.

Aku langsung menghentikannya dengan memegang tangan kanannya itu dan menoleh ke arahnya dengan tatapan yang sungguh penuh dengan perasaan sedih, benci, juga kecewa kepadanya lalu menyingkirkannya dari rambutku. Setelah itu aku lanjut menjawabnya, “Kamu menghamilinya juga berarti kamu suka kan dengannya dari dulu? Tidak mungkin gak sengaja Evan!”

“Kagak Nai, dia memang suka denganmu dari dulu tapi sejak 3 bulan yang lalu sifatnya tiba-tiba berubah terhadapku dan aku juga tidak sadar kalau ternyata dia punya pemikiran sejauh itu kepadaku” jawab wanita yang bernama Chessira itu yang baru saja menjelaskannya dengan detail.

1
Sinho
sedikit saran, tolong dikurangi kata 'itu' terlalu banyak dan aneh, semangat kak
Alpha Betha
Lanjutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!