Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
LescaThor 24
Thor mendapat kabar bahwa Lesca dipindahkan di sebuah rumah sakit di tengah kota.
Dia lumayan lega karena Lesca sudah dijaga oleh kedua orang tuanya dan kasus Joanne sudah ditangani oleh pengacara keluarga Robert.
Thor akan menjenguk Lesca besok pagi di rumah sakit.
*
*
"Hai ... Kau sudah membaik, Sayang?" tanya Natasha dengan lembut pada Lesca ketika mata gadis itu terbuka.
Lesca tersenyum.
"Hmm, di mana daddy, Aunty?" tanya Lesca lirih.
"Daddy sedang berada di kantor polisi. Pengacara temanmu membantu kita mengatasi masalah ini," jawab Natasha sembari mengusap kepala Lesca.
"Kapan aku boleh pulang?" tanya Lesca.
"Besok jika keadaanmu sudah cukup membaik," jawab Natasha.
"Bagaimana dengan Joanne?" tanya Lesca lagi.
"Dia akan dihukum cukup lama. Semua bukti kuat mengarah padanya dan dia tak akan bisa lari," jawab Natasha.
"Dia akan dipenjara?" tanya Lesca.
"Ya," sahut Natasha.
"Kuharap dia dihukum dengan hukuman maksimal. Aku tak menyangka dia melakukan hal kejam ini padamu," lanjut Natasha.
"Kau tahu? Video kalian di internet sedang ramai dan mereka mengutuk perbuatan bully yang dilakukan Joanne padamu," kata Natasha.
Lesca hanya diam tak bicara. Tapi hatinya begitu senang karena Joanne sudah mendapat sanksi sosial.
Lesca berharap Joanne akan dihukum dengan sangat berat dan lama.
CEKLEK ...
Pintu kamar terbuka dan Burton masuk ke dalam kamar.
"Kau baik- baik saja, Lesca?" tanya Burton panik.
"Dia baik- baik saja," jawab Natasha.
"Halo, Aunty. Kuharap setelah ini aunty dan uncel menyekap Lesca di rumah saja agar tak berkeliaran ke mana pun," sahut Burton yang membuat Lesca tertawa.
"Kau masih bisa tertawa? Lihat lah betapa menyedihkannya keadaanmu," ucap Burton kesal.
Natasha tersenyum melihat persahabatan antara Burton dan Lesca yang terjalin sejak di bangku sekolah.
"Aku baik- baik saja, Burton," jawab Lesca.
Burton tak menyangka Lesca akan senekat ini hanya karena ingin menjebak Joanne.
Dia mengorbankan dirinya untuk bisa melihat Joanne berada di balik jeruji besi dalam waktu yang lama.
"Tolong jaga Lesca sebentar karena aku ingin membeli sesuatu di luar," kata Natasha pada Burton.
"Hmm, baiklah," jawab Burton.
Lalu Natasha keluar dari kamar.
"Kau gila, Lesca?? Yang kau lakukan ini benar-benar gila. Kau tahu itu?" ucap Burton akhirnya setelah tadi menahan kekesalannya pada Lesca karena ada ibu tiri Lesca.
"Kau membawa rokok, Burton? Aku benar- benar ingin merokok saat ini," ucap Lesca yang mengabaikan ucapan Lesca.
"Lesca," ujar Burton.
"Sudahlah, yang penting misiku terpenuhi dan dia akan mendapat balasannya sebentar lagi," jawab Lesca.
"Jika kau ke sini lagi, jangan lupa membawa rokok," ucap Lesca.
"Lesca," kata Burton.
"Jangan khawatir. Ini sudah berakhir," sahut Lesca.
"Kuharap kau tak melakukan hal yang membahayakanmu lagi," ucap Burton.
"Aku sedang menunggu persidangannya. Jika dia tak dihukum maksimal maka aku akan mengajukan keberatan," kata Lesca.
"Pengacaramu yang akan melakukannya," ucap Burton.
CEKLEK ...
Franklin masuk dan melihat ke arah Lesca.
Burton berdiri dan menunduk hormat pada Franklin.
"Bisakah kau meninggalkan kami berdua, Burton? Aku ingin bicara dengan putriku," kata Franklin.
"Baiklah, Uncle," jawab Burton dan keluar dari kamar.
"Daddy dari kantor polisi?" tanya Lesca tersenyum.
"Kau sengaja melakukan hal ini, Lesca?" tanya Franklin to the point.
Senyum di wajah Lesca menghilang.
"Dia patut mendapatkan balasannya dariku, Dad," jawab Lesca.