Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Penyelamat
Wiiiuuu.. wiiiuuu.. wiiiuuu...
Tiba-tiba terdengar suara sirine polisi mendekat dan beberapa lampu dari motor polisi pun mulai terlihat. Tentu semua orang ada di sana merasa sangat panik dan ketakutan, bahkan dua anggota The Tiger langsung melepaskan Ansel dan langsung melarikan diri. Bukan hanya dua orang itu saja, tapi semua anggota The Tiger, termasuk Randi.
Mereka semua langsung menaiki motor masing-masing dan melanjutkannya dengan kecepatan tinggi untuk menghindari kejaran polisi. Jika salah satu dari mereka ada yang tertangkap, itu akan menjadi masalah yang sangat besar. Terlebih lagi semua itu dimulai oleh mereka, bukan tawuran atau perkelahian yang direncanakan oleh dua geng motor itu.
Sementara Ansel terduduk di atas aspal dengan perasaan yang sangat lega yang luar biasa. Terlambat satu detik saja, maka kemungkinan besar pisau yang diarahkan oleh sang adik tiri tertancap di dadanya. Walaupun harus berurusan dengan polisi, tapi setidaknya nyawanya masih selamat kali ini.
" Huhh... Aku masih beruntung " gumam Ansel menghela napasnya lega.
Ansel mengarahkan pandangannya pada sahabat-sahabatnya yang berjalan mendekat ke arahnya dengan wajah khawatir. Sudah pasti mereka mengkhawatirkannya, apalagi tubuhnya sudah terlihat pucat dan lemas.
Berbeda dengan The Tiger yang melarikan diri, tidak ada satu pun dari anggota Black Wolf yang pergi dari sana. Mereka semua lebih memperdulikan keadaan Ansel yang terluka, dibandingkan diri mereka yang akan tertangkap polisi. Solidaritas Black Wolf memang tidak perlu diragukan lagi, mereka akan tetap setia dan saling membantu apapun keadaannya.
" Sel, lo tidak apa-apa, kan? " tanya Remon yang terlihat sangat khawatir.
" Lengan lo terluka, sebaiknya kita ke rumah sakit sekarang " sambung Hendri yang sama khawatirnya.
Ansel menggelengkan kepalanya. " Tidak perlu, gue tidak apa-apa " tolak Ansel.
Dirinya memang terluka dan merasa sakit luar biasa, tetapi menurutnya tidak perlu harus pergi ke rumah sakit. Dia masih bisa mengobati luka itu sendiri dan tidak lama pasti akan sembuh dengan sendirinya.
" Sel, lo jangan begitu. Lo harus ke rumah sakit " ucap Aza yang juga terluka cukup parah.
" Daripadanya gue, mending lo yang ke rumah sakit. Wajah lo sudah sangat jelek dengan banyak lebam begitu " sahut Ansel karena sahabatnya itu yang lebih membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Kemudian, Ansel mencoba bangkit dengan cukup kesulitan karena salah satu kakinya terasa sangat sakit. Pemuda itu bersama dengan yang lainnya harus bersiap menyambut polisi yang sudah mulai turun dari motor mereka. Tentu mereka sudah siap dengan semua yang akan diterima karena kejadian ini.
.
.
.
Dan, Ansel semakin lega saat melihat salah satu dari polisi itu yang cukup dikenalnya, bukan hanya dirinya tapi seluruh anggota Black Wolf. Ternyata sang penyelamatnya adalah orang yang memang sempat terlintas di kepalanya untuk dimintai bantuan. Dia tidak perlu khawatir lagi Black Wolf akan terkena masalah besar, karena mereka sudah saling mengenal.
Bukan karena Ansel serta Black Wolf menyuap atau memanfaatkan kekuasaan untuk mendapatkan itu semua, tapi karena beberapa kali mereka membantu kepolisian untuk menangkap seseorang yang menjadi buronan atau melakukan sebuah kejahatan. Lagipula, para polisi itu juga mengetahui Ansel dan Black Wolf tidak akan mencari masalah jika tidak ada yang mengganggu mereka.
" Kalian semua baik-baik saja? Apa ada yang terluka? " tanya Satria, salah satu anggota polisi yang dikenal Ansel dengan baik.
" Kami baik-baik saja, Bang. Hanya luka-luka kecil, itu biasa lah " jawab Ansel sekaligus mewakili yang lainnya juga.
Satria pun mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Terlihat kelegaan juga dari wajah pria itu mendengar jawaban Ansel.
" Bagaimana Abang bisa ada di sini? " tanya Remon pada Satria.
" Gue yang hubungi Bang Satria, soalnya keadaannya sangat darurat tadi " bukan Satria yang menjawabnya, tapi Aza.
Memang ketika sudah berada di tempat yang cukup aman, Aza memutuskan untuk segera menghubungi Satria untuk meminta bantuan. Keadaannya sudah tidak memungkinkan mereka untuk terus melawan, apalagi musuh menggunakan senja-ta ta-jam.
" Terima kasih banyak karena sudah menjadi penyelamat kami semua, terutama gue, Bang. Seandainya Abang tidak datang atau terlambat satu detik saja, sepertinya gue tidak akan selamat " ucap Ansel yang benar-benar sangat berterima kasih.
Tidak hanya sekali saja Satria datang sebagai penyelamatnya, tapi sebelumnya juga pernah. Terutama di saat dirinya mengalami sebuah kecelakaan karena sebuah sabotase pada motornya beberapa bulan lalu. Sudah pasti pelakunya adalah Mama Sisil atau Randi, tetapi melalui perantara orang lain.
Sebenarnya Ansel sudah mulai menyelidiki itu dibantu oleh Satria, sayangnya keberadaan orang yang meninggal sidik jari di motornya itu tidak ditemukan. Kemungkinan besar memang diamankan oleh ibu dan adik tirinya. Itu sebabnya dia mengatakan jika mereka adalah orang yang benar-benar licik.
" Santai saja, Sel. Itu semua sudah tugas gue dan anggota polisi yang lainnya. Kalian bisa hubungi kapan saja saat butuh bantuan " jawab Satria menepuk pundak Ansel pelan.
" Tapi ingat ya, Ansel dan kalian semua. Gue akan bantu kalian mati-matian kalau kalian berada di jalan yang benar. Kalau kalian yang melakukan tindakan kejahatan, maka gue tidak akan segan-segan memberikan hukuman pada kalian " ucap Satria mengingatkan pemuda-pemuda itu.
" Siap, Bang " jawab mereka semua kompak.
Awal terbentuknya Black Wolf memang bukan untuk mencari masalah, tetapi untuk menciptakan perkumpulan seperti sebuah keluarga yang tidak bisa didapatkan dari beberapa diantara mereka. Mereka terkenal sebagai geng motor berandalan karena sering terlibat perkelahian dengan geng-geng motor yang memang seperti itu. Tentu bukan Black Wolf yang memulai, tapi geng motor lain yang mengusik mereka.
" Kalau begitu, pulanglah ke rumah masing-masing atau berada di tempat yang aman. Jangan berkeliaran kalau tidak ada keperluan dan obati luka-luka kalian itu " ucap Satria pada mereka semua.
" Baik Bang " jawab mereka semua.
" Sekali lagi terima kasih banyak ya, Bang. Kalau Abang butuh bantuan juga, jangan sungkan-sungkan hubungi kami " ucap Ansel sebelum mereka berpisah.
" Oke " jawab Satria mengangguk-anggukkan kepalanya.
Setelah itu, Ansel dan yang lainnya mempersilahkan Satria serta para polisi yang lainnya untuk pergi. Mereka pun juga harus segera pergi, mungkin ada beberapa yang akan kembali ke basecamp dan juga beberapa pulang ke rumah masing-masing.
***
Satria : Halo, Guys! Aku mampir ke sini nih. Ada yang kangen aku gak?😁
Kalau belum ada yang tahu Satria, dia ini pemeran utama di salah satu karya saya ya. Dan, seperti yang dijelaskan di atas, dia adalah seorang polisi.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
thor ko ga ada permintaan update 🤔 ya jgn" mau the and nih jangan att kn itu nrne sihir sama adik tiri laknat nya blm d eksekusi
di tunggu kelanjutan ceritanya