NovelToon NovelToon
Mahligai Yang Terurai

Mahligai Yang Terurai

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua pasangan sedang duduk di ruang tamu, dihadapan mereka terdapat handphone dan foto yang menjadi saksi dari linunya hati seorang istri.

"Kamu tega mas, kita udah hampir 15 tahun bersama dari sekolah sampai sekarang, apa aku sama sekali tidak ada artinya untuk kamu mas?." Kata Rani sambil terus menangis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Rani tampak terkejut melihat kedatangan Daniel.

"El." Kata Rani.

Sedangkan Naisa tampak terdiam menatap wajah tampan Daniel. Naisa terdiam beberapa Aat hingga disadarkan oleh suara indah yang keluar dari pita suara Daniel.

"Ran kamu gapapa?." Kata Daniel mendekat ke arah Rani.

Rani yang merasa dirinya sedang tak baik-baik saja tampak kembali menangis.

"El gimana kalau Vania kenapa-napa?." Kata Rani pada Daniel yang duduk didepannya.

Daniel tak berani mendekat ke arah Rani, Daniel merasa dirinya tidak berhak untuk menyentuh Rani apalagi dia sudah memiliki suami walaupun Daniel sendiri mempunyai perasaan pada Rani.

"Kamu tenang dan, aku akan bantu cari Vania."

"Kamu tahu kan aku punya banyak kenalan." Kata Daniel berusaha menenangkan Rani.

Di kala Daniel sedang sibuk menenangkan Rani, Naisa tampak masih mematung.

"Gila hidup Rani, indah banget woy, suaminya tampan, ini juga ganteng bet woyy." Batin Naisa sambil menelan kasar ludahnya.

Daniel tampak menerima panggilan telepon di ponselnya.

"Ran kamu tanang ya, aku angkat telfon dulu." Kata Daniel dan dibalas anggukan oleh Rani. Daniel segera bergegas keluar dari kamar Rani.

Naisa yang masih mematung kembali sadar setelah dipanggil berkali-kali oleh Rani.

"Nis."

"Naisa kamu kenapa?." Panggil Rani.

"Eh iya Ran."

"Gapapa kok Ran." Kata Naisa menggelengkan kepalanya.

Keduanya terdiam tanpa ada percakapan apapun. Rani kembali menangis di tengah keheningan itu. Naisa hanya dapat menenangkan Rani dengan elusan sambil terus mengucapakan kata-kata positif.

Setelah beberapa lama, Rani tampak terlelap dengan air mata yang masih basah di pipinya. Tampaknya Rani kelelahan akibat sedari tadi menangis tiada henti.

Pintu kamar Rani tampak berbunyi menandakan ada yang masuk. Naisa yang berada di samping Rani memberikan kode untuk diam.

Aditya kemudian memelankan gerakannya. Naisa yang merasa bingung memanggil suami Rani siapa mulai memberanikan memperkenalkan diri.

Naisa bangkit dari duduknya dan hendak berjabat tangan dengan Aditya.

Perkenalkan nama saya Naisa, saya teman kantor Rani." Kata Naisa mengacukan tangannya.

"Saya Aditya suami Rani." Kata Aditya.

"Terima kasih Sa, sudah mau bantu jaga Rani." Kata Aditya mulai bicara santai.

"Iya sama-sama kalau gitu saya permisi dulu ya."Kata Naisa dan dibalas anggukan oleh Aditya. Naisa tampak keluar dari kamar Rani.

Sedangkan Aditya tampak mendekat ke arah Rani yang sedang terlelap tidur dengan mata yang sudah bengkak akibat menangis.

Aditya mengelus lembut rambut Rani, amarah dendam di hati Aditya terkadang larut dengan kebersamaan keduanya.

Aditya menarik nafas, merasa beban di pundaknya terlalu berat. Aditya mulai menangis membayangkan sesuatu buruk terjadi pada putrinya.

"Vania pulang nak, kasihan ibumu." Kata Aditya sambil terus mengelus kepala Rani.

Aditya menangis dalam keheningan, tak berani mengeluarkan suara takut menimbulkan kebisingan, jika dirinya menangis siapa yang akan menguatkan Rani?.

...----------------...

Sementara itu Naisa yang keluar dari kamar Rani melihat Daniel yang sedang mondar mandir sambil berbicara dengan seseorang di telepon.

"Tolong son, lacak keberadaan Vania. Gue nggak tega sama Rani." Terdengar suara Daniel gemetar.

"Dia peduli banget sama Rani ya." Kata Naisa melirik ke arah Daniel. Naisa tidak mendengarkan percakapan Daniel dan segera turun untuk berpamitan dengan ibu Rani.

"Permisi Tante, saya permisi duluan ya, saya masih harus balik ke kantor."

"Saya titip salam ke Rani ya Tan." Kata Naisa menjabat tangan Kasih.

"Kamu sudah aku pulang nak?." Kata Kasih sambil mengusap air mata di pipinya.

"Kenapa sih, semua orang di rumah ini kayak pura-pura tegar banget. Bukankah gapapa kalau misal mereka menangis bersama dan berusaha saling menguatkan daripada berusaha sok kuat dan menangis sendiri di pojokan rumah?." Batin Naisa.

Naisa hanya membalas perkataan kasih dengan senyuman.

"Saya doakan semoga Vania segera ditemukan ya Tan, nanti saya kesini lagi." Kata Naisa dan dibalas anggukan oleh Kasih.

...----------------...

Daniel yang sudah selesai melakukan panggilan telepon hendak kembali ke kamar Rani. Daniel dengan pelan membuka pintu kamar Rani. Hati Daniel kembali teriris melihat kebersamaan Aditya dan Rani. Rani tampak tertidur pulas Dnegan menggenang tangan Aditya di sampingnya.

"Syukur kalau Rani udah tenang." Kata Daniel menyembunyikan rasa sakitnya, dan kembali menutup pintu kamar mengurungkan niat untuk masuk.

Daniel memutuskan untuk turun ke lantai satu dan menangkan diri. Daniel tampak gusar khawatir dengan keselamatan Vania.

Daniel yang merasa sudah buntu karena belum mendengar kemajuan sama sekali segera menghubungi sahabat ayahnya yang mempunyai jabatan lumayan tinggi di kepolisian.

"Permisi om." Kata Denial di telepon.

"Maaf menganggu waktu kerja Om Cakra."

"Iya tidak apa-apa nak Daniel, ada apa ini?." Kata Cakra dari telepon.

"Keluarga saya ada yang di culik om."

"Apa bisa jika penyelidikan lebih gencar dilakukan, tolong temukan keluarga saya sebelum tengah malam om." Kata Daniel.

"Ya Tuhan, saya akan usahakan nak Daniel. Saya akan koordinasikan Dnegan bawahan saya."

"Baik saya akhiri telponnya ya nak Daniel, titip salam untuk Pak Gilang ya nak." Kata Om Cakra.

"Baik om, Terima Kasih banyak om." Kata Daniel dan segera menutup telponnya.

Kasih yang sedari tadi berdiri di belakang Daniel tampak mendekat ke arah Daniel dan menangis sejadi-jadinya.

"Makasih ya nak Daniel, sudah anu membantu Rani." Kata Kasih sambil menangis.

"Iya Bu, Daniel akn sahabat Rai sudah sepantasnya Daniel membantu." Kata Daniel sambil terus menangkan kasih yang terus menangis.

Rani tampak turun Degan dipapah oleh Aditya ke ruangan tamu dengan kondisi yang sangat-sangat lemah.

Kasih yang menyadari kedatangan putrinya segera mengusap air matanya dan mendekat ke arah Rani.

"Kenapa kamu turun nak kenapa nggak istirahat." Kata kasih sambil memapah Rani untuk duduk di sofa.

"Vania gimana Bu?." Kata Rani Dnegan mata yang sudah tak mengeluarkan air mata, tampaknya air mata sudah habis terkuras.

"Vania gapapa nak, sebentar lagi pasti Vania kembali sama kita." Kata Kasih kemudian memeluk tubuh putrinya.

Aditya terus menangkan Rani dengan terus mengelus lembut punggung tangan Rani.

Disaat situasi rumah sedang hening tanpa suara, terdengar deru mesin mobil memasuki pekarangan rumah dan tidak berselang lama masuk Pak Toto dengan kondisi yang sudah acak-acakan.

Pak Toto kemudian berlari ke arah Rani dan segera tertunduk di hadapan Rani yang sedang duduk di atas sofa.

"Maafkan saya non, ini salah saya." Kata Pak Toto terus menangis.

"Neng Vania diculik gara-gara saya kurang tepat waktu jemputnya non."

"Saya minta maaf non." Kata Pak Toto sambil memukul-mukul dadanya dengan tangisnya yang hsiteris.

"Pak Toto, bangun pak." Kata Rani sambil mengangkat tubuh Pak Toto kemudian di dudukkan di sofa.

"Dengerin Rani pak, ini bukan salah Pak Toto pak. Pak Toto nggak perlu minta maaf." Kata Rani sambil mengelus lembut tangan pak Toto yang sudah tampak berkerut.

Sekali lagi Daniel jatuh cinta Degan sifat Rani yang begitu baik hati dan bijaksana.

"Maafkan Pak Toto ya non, jangan laporan bapak ke polisi, Pak Toto masih punya anak yang perlu di biayai non." kata Pak Toto dipenuhi rasa bersalah dan khawatir.

"Tidak apa pak." Kata Rani.

...----------------...

Sudah sekitar 12 jam Vania menghilang tapi belum ada kabar apapun dari polisi, seolah Vania menghilang di telan oleh bumi. Daniel juga belum mendapat kabar apapun dari orang dalam.

Rani tampak menatap kosong ruangan di sekitarnya, kondisi Rani semakin memburuk, perut Rani bahkan menolak makanan yang masuk.

Rani terus menangis dan terus mendengar suara Vania memanggil dirinya.

"Vania dimana nak? Bunda kangen Vania." Kata Rani sambil memeluk boneka kesayangan Vania.

Aditya yang melihat kondisi istrinya hanya dapat menenangkan sambil terus berharap kepada polisi agar segera menemukan Rani secepatnya.

Setalah menerima telepon dari polisi bahwa polisi akan datang ke ruangan sekitar satu jam lagi, Rani tampak kembali hidup, dirinya mempunyai harapan tentang kondisi Vania.

Setelah mereka menunggu polisi dengan dipenuhi rasa gelisah akhirnya polisi tiba dan Muali masuk serta duduk di ruang tamu.

"Baik Bapak ibu wali dari korban penculikan a.n Vania, karena waktu yang sangat sempit akan kami per singkat."

"Kemungkinan besar, orang yang menculik Vania adalah orang yang melakukan tabrak lari terhadap ibu Rani sekitar satu Minggu yang lalu." Kata polisi dan disambut ekspresi terkejut oleh semua orang.

Bersambung,,,,,

1
Uthie
sukurin si Adit 😡
Daulat Pasaribu
mampos lah kau,balas dendam kok sampai mengorbankan anak kandung sendiri.aditya bego hidup dlm penyesalan
cinta semu
lah karma buat Aditya juga g ada ,sama selingkuhan juga enjoy2 aja ...padahal dah membunuh loh🤔😛 heran....
Uthie
dan korban di sini adalah Vania kecil 🤨
Uthie
typo: nama Siska terus yg disandingkan sama Rani 😁😂🙏
Uthie
btw... kenapa Penyelidikan soal kematian Vania belum juga diselesaikan segera sihh... sepertinya Rani membiarkan Vania meninggal mengenaskan begitu aja... si Aditya juga sama.. lupa dia liat kondisi kematian anaknya bagaimana dan di apain gtu sama si Penculik 😡😡
Uthie
Kalau si Aditya belum hancur, masih terus penasaran niiii Cerita 👍😆😆
Uthie
Jangan2 Daniel di jebak Soni nanya gtu.. yg nyata nya ada Rani nya 👍😂
Uthie
hajjjar aja tuh anak gak tau diri macam itu 😡😡😡
Uthie
Maksud Rani bagaimana yaa?!?? 🤔
Uthie
nexxxttt 💞
Farida Rida
Beri karma buat Aditya vs pelakornya, biar mereka menyesal sampai mati
Uthie
Sama parahnya itu si Adit dan Siska.. pada sakit semua mentalnya 😡😡😡
Uthie
lanjutttt lagiiii donggggg 🤩🙏🙏🙏

jangan lama-lama Up nya...biar gak lupa jalan ceritanya 😁🙏🙏🙏
siwriterrajin
makasih dukungannya kakak, okee siap🤗
Uthie
Lanjut lagiii Thor.... ceritanya bagusss 👍👍👍
jangan lama-lama Up nya... nanti lupa jalan ceritanya 😁🙏🙏🙏🙏
Farida Rida
Ayo thor beri hukuman karma pada Aditya vs pelakornya sampai mereka menyesal sampai mati
Uthie
Cerita perselingkuhan yg selalu menarik 👍😁🤩
Uthie
Wadduuhhhh... jadi makin penasaran aja niiii dengan kelanjutannya 👍😁😁🤩

lanjjjjuuuuttttttt lagiiii donggg 💪💪🙏🙏
Uthie
terlalu baik Rani nya.. bahkan kondisi mengenaskan anaknya mati aja di abaikan gtu aja 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!