NovelToon NovelToon
My Lucky Boy

My Lucky Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:77k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Seorang Wanita yang berjuang bertahun-tahun menghadapi badai hidupnya sendirian, bukan sebuah keinginan tapi karena keterpaksaan demi nyawa dan orang yang di sayanginya.

Setiap hari harus menguatkan kaki, alat untuk berpijak menjalani kehidupan, bersikap waspada dan terkadang brutal adalah pertahanan dirinya.

Tak pernah membayangkan, bahwa di dalam perjalanan hidupnya, akan datang sosok laki-laki yang mampu melindungi dan mengeluarkannya dari gulungan badai yang tak pernah bisa dia hindari.

Salam Jangan lupa Bahagia
By Author Sinho

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My LB-27

Senyuman penuh misteri kini telah di tunjukkan, Evan memulai semuanya, satu persatu saham yang sudah berada di tangannya telah di tarik hingga membuat Gurven Company terkejut.

Saham 60 persen, uang yang cukup banyak tentunya, dan pastinya saat ini Gurven Company mengalami guncangan.

"Panggil mereka semua!, adakan rapat penting hari ini juga!" Teriak. Sandiago terdengar menggelegar dan membuat semua pegawai disana melesat melakukan perintahnya.

Brak!

Pintu yang tadinya aman-aman saja, kini di banting dengan keras hingga suaranya menggema dan menimbulkan getaran di sekitarnya.

"Sialan!, beraninya mereka menarik saham dengan alasan yang tidak jelas!" Rahang Sandiago mengeras.

Tentu saja enam puluh persen saham itu sangat di butuhkan untuk menopang kekuatan Gurven Company, apalagi sekarang ini beberapa kontrak kerja sudah berlangsung dalam pembangunan beberapa perumahan elit, bagaimana mungkin disaat ini perusahaannya bisa kehilangan suntikan dana yang cukup besar, Sandiago memijit keningnya berkali-kali.

Ada perasaan yang tak nyaman, dimana setelah masuk ke dalam ruang rapat, ternyata di hadiri sebagian orang yang tak dikenal sebelumnya.

"Bisa jelaskan ada apa ini?" Tanya Sandiago.

"Maaf Tuan perkenalkan kami adalah pemilik baru dari ketiga saham yang sudah kami beli"

"Kalian membeli saham?, dan kau menjualnya!" Teriak Sandiago pada beberapa orang lama yang sudah dikenalnya.

Percekcokan terjadi, namun Sandiago tetap kalah telak, karena tak ada kesalahan secara hukum yang bisa menjerat mereka menjual sahamnya, akhirnya Sandiago memilih jalan yang lain.

"Aku berikan keuntungan lebih besar dari sebelumnya, dengan syarat, kalian tetap ada di Gurven Company"

"Maaf, kami tidak bisa Tuan Sandiago"

"Apa?!, kalian sudah gila!, kalian sengaja ingin menghancurkan perusahaan ku, Shit!!"

Teriak Sandiago dengan emosi yang tak terkendali.

Namun hasilnya masih tetap sama, mereka yang tak lain adalah orang-orang yang bekerja di bawah perintah Evan segera pergi dengan membawa enam puluh persen saham hengkang dari Gurven Company.

"Brengsek!" Teriaknya lagi, bingung?, tentu saja, bisa di pastikan kini Gurven Company di ambang kritis keuangan.

"Ini tidak bisa kita biarkan Tuan, tak mungkin kita berhenti di tengah jalan, pembangunan sedang berlangsung saat ini, dan kita butuh dana yang tinggi"

"Terpaksa kita harus berhutang, cari perusahaan manapun yang bisa bekerja sama dan meminjamkan uang seperti yang kita butuhkan!" Teriak Sandiago yang benar-benar pusing saat ini.

Terpaksa untuk menutupi semua kebutuhan perusahaan, hari itu juga beberapa aset kekayaan keluarga ada yang dilepaskan begitu saja, menjualnya untuk menutupi keuangan yang di butuhkan cepat.

Kabar begitu cepat tersebar, Dryana yang duduk bersama sang Grandpa dengan menikmati buah kupas yang lezat terkejut mendengar berita di televisi yang sedang di tonton saat ini.

"Bukankah itu semua milik Gurven Company, kenapa di jual dengan tiba-tiba?" Ucap Dryana sambil menambah volume suara.

Darel Mozart nampak lebih serius lagi melihat kabar itu, jelas disana ada kejanggalan, tak mungkin tiba-tiba aset yang begitu besar itu kini telah di jual cepat, tentunya Darel nampak curiga.

"Tenang Grandpa, aku akan mencari tahu hal ini, bisakah aku pergi sebentar untuk keluar?" Tanya Dryana yang kini telah berdiri.

Ada senyuman, lalu sebuah bahasa isyarat di berikan.

"Tentu saja Grandpa, siapa lagi kalau tidak Evan yang ingin aku temui saat ini, aku tak akan membiarkan hidupnya tenang sebelum membawa kita pergi dari sini"

Ada tawa dari keduanya, lalu kemudian Darel memberikan ijinnya, dan Dryana segera keluar untuk bersiap.

*

*

Sementara itu, Evan sudah memberikan perintah, saatnya umpan di berikan.

"Tawarkan bantuan yang cukup besar padanya, dengan menggunakan nama perusahaan ku, seperti biasanya rahasiakan namaku, dan gunakan Direktur ke dua untuk melakukan kerja sama"

"Tapi Tuan, ini akan beresiko besar, saya yakin Gurven Company tidak akan sanggup membayarnya"

"Itu memang tujuan ku"

"Apa?!" Tentu saja Direktur pengganti yang selama ini membantu Evan sangat terkejut.

"Kita perlu memperbesar SpeedStar Corporat bukan?"

"Iya Tuan, tapi_"

"Aku berniat merebut Gurven Company untuk dijadikan anak cabang kita nantinya"

"A-apa!!" Tentu saja ini lebih mengejutkan lagi.

"Sudahlah, ikuti saja perintah ku, umpan kan banyak dana ke Gurven Company, pastikan mereka menggunakan jaminan perusahaan Gurven Company, dan setelah itu tunggu perintahku selanjutnya"

"Baik Tuan, saya mengerti!"

"Hem"

Sengaja Evan menyudahi pertemuan dengan Direktur penggantinya itu saat melihat Dryana kini sudah nampak dan berjalan cepat ke arahnya.

Sempat berpapasan dengan direktur perusahaan besar yang kini mulai terkenal dan Dryana menunduk memberikan hormatnya, jelas terlihat jika Evan baru saja bertemu dengannya, memangnya ada urusan apa?, batin Dryana.

"Hai Sweety, sudah merindukanku hem?" Ucap Evan dengan senyum tengilnya.

"Kau bertemu dengan Direktur perusahaan SpeedStar Corporat?" Tanya Dryana terheran.

"Kami kebetulan bertemu di sini sambil menikmati minuman hangat di sore hari"

"Benarkah?" Tentu Dryana curiga, bagaimana mungkin seorang direktur perusahaan besar itu begitu santai ngobrol dengan sosok Evan yang hanya orang biasa saja.

"Jangan menatapku seperti itu Sweety, rasanya ingin sekali aku melu-mat bibirmu, tapi sayang di tempat umum"

"Dasar!, Aku serius Ev, memang kamu pernah kenal atau ada urusan dengan Direktur SpeedStar Corporat?"

"Em, pernah, hanya sebentar, kamu tau aku penggemar motor Sport bukan?, seleraku cukup bagus dalam hal itu, jadi kami nyambung saat berbincang, bisa di bilang kau juga membantu mereka dalam beberapa hal"

"Oh" baru Dryana percaya karena alasan Evan masuk akal juga.

Evan melihat Wajah Dryana yang nampak segar dengan makeup natural.

"Cantik"

"Ha?!" Dryana tak mengerti maksudnya.

"Ternyata wanitaku yang kadang begitu bar bar ini cantik juga" Evan mengulangi dengan satu kerlingan mata.

"Kenapa?, apa kau baru menyadari nya, bahkan diluaran sana banyak laki-laki yang hampir mati karena pesonaku"

Evan langsung tertawa, kemudian menyambar tangan Dryana dan menciumnya, setelah itu tetap menggenggamnya dan tak melepaskan lagi.

"Aku datang untuk menanyakan hal penting Ev, apa kau tau tentang Gurven Company?"

Evan sedikit men jeda saat meminum air hangat yang ada dalam gelasnya, lalu kemudian mengangguk perlahan. "Aku tau, memangnya kenapa?"

"Aku senang sih mendengarnya, tapi ada kekhawatiran juga"

"Tentang?"

"Perusahaan ku, Mozart Company, kau tau kan sekarang ini ada di bawah kepemimpinan Gurven Company, karena hutang sialan itu"

Evan mengusap punggung tangan Dryana perlahan, memberikan kenyamanan dan ketenangan.

"Apa aku bisa menciummu saat ini juga Dry?"

"Evan!" Teriak Dryana yang tak habis pikir dengan kelakuannya.

Dan segera mengubah Atensi semua orang yang ada di cafe itu, Dryana yang segera sadar akan hal itu langsung menatap mereka dan mengangguk sambil meminta maaf karena suaranya sudah merusak suasana.

"Sorry!, kekasihku hanya terkejut saja karena aku meminta ijin untuk menciumnya!" Teriak Evan selanjutnya.

"Diam!" Dengan wajah merah padam Dryana segera menutup mulut Evan dengan telapak tangannya.

Tak tinggal diam, Evan segera mengigit kecil hingga membuat Dryana terkejut dan memukulnya.

"Kita pergi dari sini, kau benar-benar membuatku malu Ev!" Dryana segera berdiri dan menarik Evan.

"Sorry, kami akan mencari hotel agar tak menganggu kenyamanan kalian!" Teriak Evan.

Sontak Dryana langsung melepaskan Evan dan berlari keluar, sungguh wajahnya kini merah padam menahan malu akan kelakuan laki-laki yang sudah menjadi kekasihnya.

Update lagi jam 14.00, Yuk di tunggu KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH, dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

1
Salbiah Usman
Pasti ada rahsia besar di balik kunci itu,,semoga inunya Dixon suatu harri bisa menceritakannya,dan pasti kematian ibunya dry bukan kecelakaan biasa
Ita Xiaomi
Siap-siap terkagum-kagum.
Muhammad Makmun Syukrillah
ko jadi makin penasaran deh lanjut thor
Muhammad Makmun Syukrillah
ko Evan nyosor aja yah apa Ethan sama? apa karna Evan sang casa nopa
Yhanie Shalue
apakah orang tua dry yg kasih kunci itu waktu mereka kecelakaan,, duchh semakin penasaran dan g asabar untuk baca kelanjutannya
Titik Subekti
Lanjut thor tambah menarik ceritanya
Yhanie Shalue
evan mulai berani ni,, bilangin mommy Alena loh😅
Gayuh Ginanjar
Thor bsok up 2 ato 3 eps dunk malming biar g suntuk di tanah rantau..... lnjut Thor.....
wardah
cuuz.lanjuut
ummah intan
lanjut
Tutik Sriwahyuni
pasti ada kaitannya dgn keluarga paman tiri, evan tugas mu nambah lg buat memiskinkan belatung yg sudah mengambil hal dryana
Aghitsna Agis
kayanya itu kunci harta karun yg mau diambil.sm pamannya tapi keburu dikasihkan ke ibu dixon semoga dry bilang fito uto mrip dia lg kecil atau lihatkan foto dry lg kecil biar yeungkap tekateki itu tenang ibu dix ada evan yg melindinginya
wanti astuti
Pasti yg akan di tolong ibu nya Dixon adalah ke dua orangtua Dryana tp blum sempat di tolong ibu Dixon sdh di ancam dluan oleh paman tiri Dryana yg jahat itu
Sugiharti Rusli
ada koneksi apa yah antara Dryana dan ibunya si Dixon🙄🙄🙄
Arin
Itu pasti ayah dan ibu Dryana yang nyawanya di lenyapkan oleh keluarga pamannya. Berusaha meminta tolong tetapi sebelum sempat di tolong ternyata ibu Dixon mendapat ancaman akan ikut si bunuh jika ikut campur
Aghitsna Agis
evan evan tiap ada jesemoatan main nyosor aja taju2 momy ada dibelakangmu mau gimana hayo ditunggu kelanjutannya thor mks
Ayu Septiani
laaah... si Evan ini sudah berani cium cium Dry 😄😄😄😄 awas di getok sama mommy mu 😁😁😁
Tutik Sriwahyuni
haduh ev awas tuh ada yg berontak tp gk bisa 😅😅😅
Sugiharti Rusli
eeh si Evan yah, wah kacau nih kalo dia uda ga bisa mengendalikan dirinya ke si Dry nanti, bisa diamuk mommy Alina ga tuh dia😆😆😆
Dinda Adiana
kelakuannya mirip Alena, bar bar plus ceplas ceplos 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!