"Apa kau tidak punya malu hingga terus mengejarku?" Seru Rey pada wanita yang terus mengejarnya sejak kecil.
"Tidak, aku tidak pernah malu karena terus mengejarmu. Aku akan terus mengejarmu hingga kau mau menjadi milikku." Ucap Yura dengan tersenyum.
Keyakinan Yura jika suatu saat nanti Rey pasti menjadi miliknya membuatnya menjadi wanita yang pantang menyerah mengejar cinta Rey. Namun akhirnya keyakinan itu hilang begitu saja saat mendengar Rey sudah dijodohkan dengan wanita yang sangat dikenalinya.
Sakitnya patah hati membuat Yura memutuskan untuk tinggal bersama neneknya di desa selama dua tahun lamanya. Hingga suatu ketika ia harus memaksakan diri untuk kembali ke kota dan tinggal kembali bersama orang tuanya. Dan siapa sangka kembalinya Yura ke kota membuat ia harus terikat pernikahan dengan Rey karena suatu insiden yang sudah direncanakan oleh Kembarannya.
"Kita harus menikah! Atau kau akan tahu akibatnya!" Seru Rey seraya menatap tajam pada Yura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kapan kau kembali?
"Axel... Axela... ayo duduk di sini." Perintah Alea pada kedua anaknya yang nampak memasang wajah lelah.
"Ya, Mom." Balas Axel dan Axela berbarengan.
Tak lama suara cempreng yang terdengar dari arah pintu utama pun mengalihkan perhatian Vara, Yura, Aidan dan Alea ke sumber suara.
"Alula pulang..." ucap Alula dengan sedikit keras lalu bernyanyi. Alula pun terus bernyanyi tanpa memperhatikan keluarganya yang kini sedang duduk di ruang keluarga. Dan beberapa saat kemudia Alula pun menghentikan langkahnya dan kedua matanya yang kini nampak membola melihat sosok yang sedang duduk di sebelah Bundanya.
"Kak Yura?!" Pekik Alula lalu segera berlari ke arah Yura. "Kak Yura... Kak Yura di sini?" Alula mendekap tubuh Yura begitu erat hingga membuat Yura kesulitan bernafas.
"Ya, Kakak ada di sini." Jawab Yura dengan nafas terdengar tersengal-sengal.
"Alula lepaskan Yura, kau membuatnya sesak." Tegur Aidan.
Menyadari kesalahannya, Alula pun segera melepas dekapannya di tubuh Yura. "Kapan Kakak kembali?" Tanya Alula dengan mata berkaca-kaca.
"Kakak baru saja sampai." Jawab Yura tersenyum.
"Kenapa Kakak tidak memberitahu kepadak Lula jika Kakak akan pulang? Apakah Kakak tidak tahu jika selama ini Lula sangat merindukan Kakak tinggal di sini lagi?" Alula kembali memeluk erat tubuh Yura tanpa memperdulikan Yura yang sudah kembali sesak nafas karenanya.
"Alula..." Aidan dibuat menggeleng melihat sikap Alula.
"Lula, lepaskan Kak Yura." Bunda Vara pun menegur Alula yang sudah terlalu lama mendekap Yura.
Alula pun melepaskan dekapannya walau tak rela. "Lula sangat senang karena Kakak telah kembali." Alula kembali mengungkapkan isi hatinya.
"Kakak juga senang bisa tinggal bersama denganmu lagi." Jawab Ayura.
Alula tersenyum mendengarnya. Sore itu Yura, Vara, Aidan dan Alula saling melepas rindu satu sama lain dengan berbincang ringan di taman samping rumah mereka di temani Alea dan sikembar yang sedang bermain bola.
"Apa Kakak juga tidak memberitahukan kepulangan Kakak pada Kak Rachel?" Tanya Alula mengingat sahabat baik Yura.
Yura menggeleng sebagai jawaban. "Kakak belum memberitahukannya." Ucapnya.
"Apa Kakak ingin memberikan kejutan padanya?" Tebak Rachel.
Yura menggeleng. "Tidak juga." Jawab Yura apa adanya.
Kening Alula mengkerut merasa tidak paham dengan ucapan Yura. "Jika Kakak tidak ingin memberikan kejutan pada Kak Rachel, lalu kenapa Kakak tidak memberitahukan padanya tentang kepulangan Kakak?" Tanya Alula.
"Itu karena..." Yura terdiam mencoba merangkai kata yang tepat agar Alula tak lagi bertanya yang membuatnya merasa terjebak dengan jawabannya sendiri.
"Sudahlah, Lula, jangan bertanya sesuatu hal yang kau sendiri tidak perlu mengetahui jawabannya." Potong Aidan karena melihat Yura kesulitan menjawab pertanyaan Alula.
Alula mengerucutkan bibirnya. "Kakak sungguh tidak asik." Sungutnya.
Aidan diam saja lalu kembali mengajak Yura berbicara masalah yang terjadi di perusahaan Ayah Rangga saat ini. Sedangkan Alula memilih beranjak dari duduknya lalu menghampiri si kembar yang sedang bermain dengan Alea.
"Jangan menjawab pertanyaannya jika kau sulit untuk menjelaskannya." Ucap Aidan pada Yura saat Bunda Vara ikut beranjak untuk mempersiapkan masakan untuk makan malam.
Yura menghela nafasnya. Saat ini hanya Aidan-lah yang tahu apa yang ada di dalam hatinya. "Baik, Kak." Jawab Yura patuh.
Tak lama Aidan pun mengajak Alea dan anak-anaknya untuk membersihkan tubuh mereka lebih dulu karena hari sudah mulai gelap. Sedangkan Yura dan Alula berbicara sejenak sebelum akhirnya berpisah untuk membersihkan tubuh mereka masing-masing.
*
"Yura..." di ambang pintu utama, wajah Rangga nampak begitu terkejut menatap Yura yang kini sedang berbincang dengan Bunda Vara di ruang keluarga.
Yura seketika menghentikan pembicaraannya lalu menatap ke sumber suara. "Ayah..." lirihnya lalu bangkit dari duduknya. Yura pun segera berlari ke arah Rangga lalu memeluk tubuh Rangga begitu erat. "Ayah... Yura sangat merindukan Ayah..." ucap Yura di dalam dekapan Rangga.
Rangga melepas pelukannya lalu menatap wajah Yura dengan intens. "Kapan kau kembali? Kenapa kau tidak memberitahukannya pada Ayah?" Tanya Rangga.
"Itu karena..." ucapan Yura terputus saat menyadari jika kini ada sosok yang berdiri di belakang tubuh Ayah Rangga.
***
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Yura dan Rey update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Queenara🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.
Telah menyianyiakan yura