Apakah Ini Cinta

di Koridor tangan shena terus di pegangin oleh lini dan Reni sedangkan ika terus menertawakan wajah shena yang di tekuk

leo yang tidak jadi ke kelas karena ada kae ia memutuskan untuk ke kantin, namun ia melihat Naura yang terus mencarinya dengan segera dia berlari dan terus menengok ke belakang, Naura yang melihat leo ingin segera menghampirinya "bisa gila gue kalau kayak gini" ucap leo karena terlalu fokus melihat Naura dia tidak sadar

Telah menabrak kini sehingga pegangan kini ke shena terlepas namun dengan sigap leo menangkap tangan lini dan mereka saling menatap

Sedangkan dari jauh Naura segera mendekat

"LEEEOOOO!!!!! " teriak Naura dengan mata memerah

Leo segera menarik lini entah apa yang di pikiranya dia menggenggam tangan lini sedangkan lini bingung maksud leo apa ini

"leo lepasin tangannya, kamu ngapain sih" ucap Naura kesal sekaligus ingin rasanya menelan lini

"ngak mau, dan asal lo tahu ya, gue sama lini pacaran" ucap leo sontak itu mengejutkan murid murid yang berlaku lalang mereka seakan memiliki tontonan seru mereka mendekat melihat drama pagi ini

Lini sendiri terkejut bukan main, leo mengaku kalau mereka pacaran

"kamu pasti bohong, kamu cuman ngaku ngaku aja kan bilang si ratu gosip ini pacar kamu, tipe kamu bukan kayak dia " kata Naura tak Terima

"emang tipe gue kayak siapa, kayak lo ngak sorry" ucap leo menusuk empedu Naura

Ada yang menertawakan Naura dan ada juga yang mengasihaninya karena malu dia lebih memilih pergi

Leo bernafas lega dan melihat sekeliling " ngapain kalian ngumpul disini bubar bubar sanah" teriak leo , murid murid yang berkumpul pun bubar

"sorry gue pakek lo jadi tameng, maaf banget gue benar benar minta maaf" ucap leo, lini yang tidak bisa berpikir saat ini hanya mengangguk saja hingga leo pergi menjauh

Darel yang melihat itu dari jauh hanya diam saja seperti sudah terbiasa

Lini yang masih terkejut pun hanya terpaku

"lini lo ngak papa" ucap Reni dengan menggoyangkan bahu lini, lini menatap Reni dengan sendu namun tak lama terukir senyuman

"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!! " teriak lini kegirangan

Membuat senyum terukir di wajah temanya sambil menutup kuping

"gue ngak nyangka seorang leo ngaku jadi pacar gue" ucap lini kegirangan hingga melompat

"dia cuman jadiin lo tameng lin sadar lo sadar" ucap Reni keluar logat jawanya, Reni ini campuran ya gaes ibunya dari Jawa sedangkan ayahnya dari Amerika

"huh, bodoh amat, yang penting dia ngaku ngaku hmm, gak papa di jadiin tameng besok besok juga dia bakalan nembak gue apalagi gue chindo" ucap lini penuh keyakinan

KRRRIIIING bel masuk

"yah belum juga ke kantin udah masuk aja" ucap ika lemas kali ini shena yang kegirangan entah kenapa shena sangat tidak suka pergi ke kantin mungkin karena sudah terbiasa

"yeyeeyehehe" senang shena

Akhirnya mereka pergi ke kelas

"hari ini mata pelajaran pertama apa sih" tanya lini

"hmm pelajaran seni deh kayaknya" kata shena

"yah pelajaran pak buo, ngebosenin banget" keluh lini

"ngak kok pelajaran pak buo seru, saking serunya bikin ngantuk" ucap Reni tertawa dengan bertos ria dengan lini, shena dan ika hanya geleng geleng kepala melihat mereka

"pak buo dateng gaes" ucap haki kembali ke tempat duduknya

"berdiri" instruksi haki sebagai ketua kelas

Semua murid ips berdiri

"membungkuk hormat" instruksi haki

Cara mereka memberi salam di sekolah ini berbeda ya karena di sekolah ini murid muridnya memiliki agama yang berbeda

Semua murid membungkuk hormat, pak buo sangat senang melihat murid nya yang sangat hormat dan sopan

"selamat pagi pak" ucap haki di ikuti oleh murid ips dan setelah pak buo menjawab mereka langsung duduk rapi

Pak buo memulai pelajaran mulai menulis di papan sambil menjelaskan setiap detailnya, karena tidak mendengar suara berisik akhirnya pak buo terus menjelaskan tanpa menoleh ke murid muridnya karena dia yakin mereka semua memperhatikan

" oke anak pelajaran nya sudah selsai "ucap pak buo tersenyum dan berbalik tapi senyumnya langsung luntur , karena hanya ika, ken, dan shena yang menulis dan sisanya mereka semua tertidur pulas, andai ada yang ngorok mungkin pak buo akan menyuruh mereka keliling lapangan 100 kali namun sudah jam istirahat

Pak buo dengan emosi langsung menggebrak meja "Aaaaaaaaaaaaa" membuat semuanya berteriak kaget dan pak buo langsung menutup telinganya

"DIAAAAM DIAAAAM KALIAN!! " teriak balik pak buo " kurang ngajar ya kalian, hanya ika ken dan shena yang mencatat dan mendengarkan saya, kalian malah tidur tenggorokan saya sampai kering menjelaskannya pada kalian, kalian malah tidur, dasar murid murid kamprett " omel pak buo panjang kali lebar

"ya gimana pak suara bapak itu merdu banget kalau ngejelasin saking bagusnya bikin kita tidur" ucap lini

"ha eeeh pak bener tuh" ucap lini

pak buo semakin melotot kan matanya namun tidak ada yang merasa takut, ini lah murid zaman sekarang kurang ngajar

KRRRINNNNG bel istirahat

Semuanya langsung keluar kelas " mau kemana kalian, saya belum keluar " ucap pak buo

Dengan nafas pasrah pak buo memijit keningnya yang pusing

Tiba tiba sebuah tangan menyentuh bahu pak buo dan menepuknya " yang sabar ya pak, "setidaknya ilmu bapak bisa masuk ke kepala kami" ucap ika tersenyum ramah

"heh , iya Terima kasih telah mendengarkan saya kalian bertiga memang murid yang bisa diandalkan, lini Reni haki kobi kalian harus contoh mereka" ucapnya galak lalu pak buo keluar

" kasihan ya pak buo selalu darah tinggi tiap ngajar kita, cuman kemarin aja tenang nya " kata ika

" ya gimana suara pak buo memang lagu tidur, gue aja, kalau ngak tahan tadi juga bakalan tidur, gue malah fokus sama kepalanya yang botak" ucap shena mengundang gelak tawa

" ada ada aja lo, ngantuk yuk" ucap Reni kali ini shena mau karena pastinya darel ada disana meski dia harus melihat kerumunan di kantin

Mereka sama sama keluar menuju kantin

"eh gaes, gue ke toilet dulu yah, kebelet pipis nih" ucap lini mereka semua mengangguk dan segera ke kantin sedangkan lini pergi ke toilet agak jauh dari kelasnya

Tanpa lini sadari ada seseorang yang mengikutinya

"akhirnya keluar juga, kenapa toiletnya jauh banget sih, kalau ngak gue, ngak tahan pasti nih gue bakalan pipis di celana dalam gue" ucap lini lalu keluar namun betapa terkejutnya lini saat melihat sosok yang menunggunya

Sosok itu membawa pisau itu mendekat dengan mengacungkan pisaunya"kamu, mau ngapain, jauhin ngak pisaunya " ucap lini dengan suara bergetar