NovelToon NovelToon
Pernikahan (Bukan) Impian

Pernikahan (Bukan) Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Ame

Alina berkali kali patah hati yang dibuat sendiri. Meski dia paham kesalahannya yang terlalu idealis memilih pasangan. Wajar karena ia cantik dan cerdas serta dari keluarga terpandang. Namun tetap saja dia harus menikah. Karena tuntutan keluarga. Bagaimana akhir keputusannya? Mampukah ia menerima takdirNya? Apalagi setelah ia sadari cinta yang sesungguhnya setelah sosok itu tiada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Ame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Modus

Alina sampai di kantornya masih terlalu pagi. Urusan jodoh membuatnya tidak betah di rumah karena takut ditanya tanya. 'Apakah mungkin itu yang sebagian dirasakan perempuan seusiaku saat dipaksa memilih? ' batin Alina pilu.

'Siapa sih yang gak mau nikah? Kupikir semua orang berhak bahagia tapi paling males kalau hidup kita memang dikontrol orang lain.' ceracau Alina dalam pikirannya. Mendadak dalam kepalanya terasa bising memikirkan banyak hal.

Dia menunggu kedatangan Yusuf karena kunci toko dibawanya. Tapi memang bukan salah Yusuf karena Alina datang terlalu pagi. Yusuf pun setelah dichat ternyata masih dalam perjalanan.

Alina duduk sambil memandangi gawainya. Tanpa ia sadari sepasang mata lembut memandanginya dari kejauhan. Mata itu penuh kerinduan. Padahal baru kemarin siang bertemu.

Roy tiba tiba ingin keluar hotel dan berjalan jalan di pasar tradisional sejak pagi pagi sambil memandangi swalayan tempat gebetannya kerja. Benar benar tak disangka ia bisa melihat sosok yang dirindunya. Ia ragu untuk mendekat. Apalagi belum dalam keadaan rapi. Akhirnya alih alih menghabiskan kopi di warung kopi dekat hotelnya, dia buru buru kembali ke hotel untuk mandi dan sarapan.

'Mumpung Alina datang pagi' pikir Roy sambil tersenyum lebar. Langkahnya bergegas menuju kamarnya.

Beberapa saat Alina menunggu, akhirnya Yusuf muncul terengah engah. Membuat Alina memandanginya dengan heran.

"Loh.... kamu kayak abis lari Suf! "

"Hehe iyaaa Mba. Bensin motornya abis. Untung udah deket. "

"Astaghfirullah..... kenapa gak beli dulu, abisnya tadi antri mba. Takut mba Alina kelamaan nunggu." Jawab Yusuf sambil buka kunci gembok pintu swalayan.

"Ya Allah Suf.... Suf.... kan emang aku datangnya kepagian. "

"Santai mba, nanti aku beli eceran aja dulu di tempat Mang Kosim." Dan bersamaan dengan itu pintu rolling door pun terbuka.

Mereka berdua pun kemudian mulai bebenah merapikan pajangan, berbagai banner dan spot promosi beberapa brand dipasang rapi. Kreatifitas Alina memang tidak diragukan dalam membentuk toko agar enak dilihat. Terbukti dari bulan ke bulan omzet toko naik terus.

Belum ada setengah jam mereka buka dan bahkan lebih pagi dari biasanya, pelanggan favorite datang.

"Assalamualaikum Selamat pagi..... "

"Eh.... ya pak, Selamat pagi... " Yusuf mendongak kaget melihat siapa yang hadir. Dia tersenyum memandang Yusuf.

"Pagi mas Yusuf. " Yusuf sendiri terbelalak karena lelaki itu ternyata kenal namanya. Sementara dia lupa dengan lelaki yang kemarin salah tingkah di hadapan Alina.

"Pa.. Pagi pak... Silakan Pak" Yusuf pun menyapa ramah, nampak kheki karena dia lupa dengan nama konsumen satu itu.

Roy yang sudah segar itu pun melangkah ke dalam dan seperti biasa dia melangkah menuju ke bagian air mineral. Alina yang tidak tahu bahwa sudah ada pelanggan, dia pun berjalan ke arah ujung tempat kulkas berjejer karena ingin ke depan scanning tanggal kadaluarsa dari lorong barang paling ujung. Persis saat ia berbelok, tubuhnya menabrak.....

Bruuggghh....

Alina terhuyung namun dengan cepat tubuhnya ditahan lengan kekar seseorang yang ditubruknya dan terjadilah moment manis itu dimana Alina seperti dipeluk dan hanya berjarak beberapa senti saja wajah mereka berhadapan.

"Aadduhhh.... maaf.... " Secepat kilat Alina menyeimbangkan badannya agar tidak lagi miring bersandarkan lengan Roy.

"Maaf Pak.... Roy.. Saya gak tahu kalau sudah ada konsumen." Alina nampak tersipu.

"Iya gak apa apa mba Alina, gak ada yang lecet kan? Nyaris banget jatuh tadi. " Roy tersenyum senyum memandang wajah Alina yang memerah. Malu.

"Gak kok. Gak apa apa. Tumben pagi Pak." sahut Alina basa basi.

"Iya sekalian saya mau minta nomor mba Alina karena ada kawan mau titip jual barang di swalayan ini."

Roy sengaja tetap minta ijin kepada Alina langsung karena ia tidak mau Alina berprasangka buruk padanya yang tiba tiba minta nomor. Semalaman Roy menahan diri untuk tidak mengirim pesan. Dan hanya bisa melihat foto profil Alina saja. Yang untungnya tidak diproteksi khusus para pengenalnya saja.

"Barang apa Pak? Boleh Silakan kita bicara di ruangan saja. "

1
Queen's
hii, ijin promosi ya kak,

cek profil aku ada cerita terbaru judulnya

THE EVIL TWINS

atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.

terima kasih
Mít ướt
Jleb banget ceritanya!
Kavaurei
Nangkring terus
BillyBlizz
Aduh thor, saya udah kecanduan dengan ceritanya, makin cepat update-nya ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!