NovelToon NovelToon
Our Baby Twins

Our Baby Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:68.5k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Hamil atau tidak, Danesh dengan tegas mengatakan akan menikahinya, tapi hal itu tak serta merta membuat Dhera bahagia.

Pasalnya, ia melihat dengan jelas, bagaimana tangis kesedihan serta raungan Danesh, ketika melihat tubuh Renata lebur di antara ledakan besar malam itu.

Maka dengan berat hati Dhera melangkah pergi, kendati dua garis merah telah ia lihat dengan jelas pagi ini.

Memilih menjauh dari kehidupan Danesh dan segala yang berhubungan dengan pria itu. Namun, lagi-lagi, suatu kejadian kembali mempertemukan mereka.

Akankah Danesh tetap menepati janjinya?

Bagaimana reaksi Danesh, ketika Dhera tetap bersikeras menolak lamarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#13. Yakin Bisa Mencintaiku?

#13

Wajah tampan yang semula tersenyum karena bisa berbaikan dengan ibu dari anak-anaknya tersebut, sekarang kembali suram, karena melihat hangatnya interaksi Dhera dengan Keenan. Bahkan Adrian pun seolah terpesona melihat pemandangan tersebut, sangat beralasan jika Adrian senang, karena sejak bayi, Keenan tak pernah merasakan kasih sayang yang seharusnya ia dapat dari ibunya. 

Bukan canda tawa seperti keluarga, hanya interaksi manis antara guru dan murid, namun karena Dhera berperan di sana maka kedua pria dewasa itu dibuat terpesona karenanya. 

Dhera memang tangguh di medan perang, namun dirinya sungguh rindu berinteraksi dengan Sandi, adiknya yang telah tiada. Dan bersama Keenan ia merasa seperti menemukan obat mujarab untuk mengobati rasa rindunya. 

Sreet!! 

“Yaakk!! Tanganmu bau asam!” tegur Adrian tak terima, karena Danesh mengusap kasar wajahnya. Pria itu bahkan segera menarik selembar tissue untuk membersihkan wajahnya. 

“Tentu saja bau asam, aku baru saja membersihkan tumpahan juice jeruk.” Danesh menjawab dengan wajah tengilnya seperti biasa. 

Danesh tersenyum puas melihat Adrian yang sibuk membersihkan wajahnya, bahkan sengaja tak mengatakan bahwa usai membersihkan tumpahan juice, ia sudah mencuci tangan terlebih dahulu. 

“Dasar jorok!” gerutu Adrian. 

“Kamu pikir, ketika di hutan menghadang musuh, kamu akan sempat mencari desinfektan untuk membersihkan tangan? Ya kocar-kacir semua pasukanmu, karena komandannya pergi mencari desinfektan untuk membersihkan tangan.” Danesh mengejek putra bungsu Brian tersebut. 

Pluk! 

Danesh melempar selembar tisu yang sudah ia kepal ke arah Adrian. “Dasar anak manja, untung saja Keenan tak manja sepertimu.” 

“Wanita itu akan jadi ibu yang ideal, untuk Keenan.”

“Mimpimu ketinggian!” ejek Danesh. “Kamu pikir Uncle akan diam saja melihatmu mendambakan wanitaku!” Danesh bahkan menjulurkan lidahnya dengan wajah puas. 

Alasannya? 

Hah!! Tak ada kenakalan yang luput dari otak cerdiknya. Jadi demi mengambil jalan pintas menggagalkan keinginan Adrian, Danesh langsung menghubungi Daddy Brian agar mencegah Adrian melanjutkan niatnya menikahi Dhera. 

“Haiiisshh … itu CURANG namanya!!” Adrian berteriak kesal, ia tak menyangka jika saudara sepupunya sudah bermain curang. 

Danesh dengan mengangkat kedua pundaknya, “Tidak ada yang nanya kecurangan dalam cinta, karena sejak awal, aku sudah menandai wanita itu sebagai milikku. Jadi … Aku tak akan membiarkan siapapun menghalangi langkahku, termasuk kamu, sepupuku sendiri.” 

•••

Jika sebelum-sebelumnya Danesh yang selalu membantu Dhera ketika hendak bergerak, atau berpindah ruangan. Kini giliran Dhera yang membantu pria itu mengganti perban pada luka bekas jahitannya, saking sibuknya mengatur semua keperluan dan kebutuhan Dhera selama bed rest. Danesh jadi melupakan jika ia juga harus mengganti perban pada lukanya setiap 24 jam sekali agar tak infeksi.

“Begini mau sok memperhatikanku, bagaimana bisa jika diri sendiri tak diperhatikan,” omel Dhera. Danesh pun heran, tak biasanya ia mengabaikan luka, walaupun itu luka kecil. Karena efek yang akan ditimbulkan bisa sangat parah jika luka sampai infeksi.

“Kan aku sibuk mengurusmu.”

“Kalau begitu berhentilah mengurusku,” balas Dhera.

Danesh menoleh, menatap wanita yang duduk di sisi kirinya karena sedang mengganti perban pada lukanya. “Mana bisa? Sementara ada anak-anakku yang sedang menggantungkan hidupnya padamu.”

“Maksudku, biasa saja, tak perlu berlebihan, aku bukan orang cacat, hanya sedikit cedera.” Dhera mengemas kembali peralatan ke kotak P3K, “Aku bisa berjalan tanpa perlu menggerakkan kakiku secara berlebihan.”

Danesh menggeleng kuat, “Tidak, tidak, tetap tidak boleh.” 

Dhera menghela nafas, sekeras Dhera menolak menikah dengan Danesh, sekeras itu pula Danesh menolak keinginan Dhera untuk diabaikan. 

“Kita bisa tetap mengasuh anak, tanpa perlu menikah.”

“Kenapa Kamu hanya memikirkan dirimu sendiri? Diluar sana sudah sebebas apa dirimu? Hingga menolak sebuah pernikahan? Apa nanti setelah anak-anak besar, Kamu sudah siap menghadapi pertanyaan mereka  tentang siapa keluargaku sebenarnya? Dan masih banyak kenapa-kenapa yang lain lagi.”

Jika menyangkut anak-anak serta polah tingkah dan ucapannya, tentu Dhera kalah jauh dengan Danesh yang terbiasa bercengkrama dengan keponakan-keponakan kecilnya. Karena itulah Dhera hanya diam. 

“Anak-anak akan tumbuh besar hari demi hari, sejalan dengan itu, rasa ingin tahunya pun semakin besar. Hari ini dia bertanya A, tapi lusa dia mungkin akan bertanya tentang L atau Z. Lompatannya sangat jauh, apa Kamu sudah siap ketika saat itu tiba?”

Dhera masih diam, sama halnya dengan Danesh, menikah dan berkeluarga, sama sekali belum pernah terpikirkan. Karena itulah, ia selalu menolak ketika Ibunya menawarkan sebuah perjodohan, termasuk mengakui kang kurir sebagai kekasihnya pun Dhera tak keberatan. Asalkan bu Rita mau membatalkan rencananya mengatur perjodohan.

“Jika kamu khawatir dengan keluargaku, singkirkan kekhawatiran itu jauh-jauh … keluargaku tidak sepicik itu, Kamu sudah bertemu beberapa dari mereka. Kakak kembarku, paman dan bibiku, Adrian, kurang lebih seperti itulah mereka.” Danesh menggenggam tangan Dhera. 

“Aku hanya belum memberitahukan tentangmu pada mereka, Karena aku melarang kakakku melakukannya. Karena yang bertanggung jawab atas perbuatanku, adalah Aku sendiri. Termasuk Kamu, tak akan kubiarkan Kamu memikulnya seorang diri.”

“Aku pun ingin persetujuanmu dulu, baru setelah itu aku akan memberitahu orang tuaku. Karena Aku tahu Kamu akan marah jika Aku melangkah tanpa persetujuanmu, sementara anak-anak ini melibatkan kita berdua. Terlepas bagaimana latar belakang yang menjadi penyebab kehadiran mereka.” 

Dhera melepaskan kedua tangannya, ia memutar tubuhnya hingga pandangannya menatap keluar jendela. 

Hari berikutnya.

“Aku tak mau! Kenapa Kau terus memaksaku, Kapt!!” Dhera kembali menolak, ini hari ketiga ia bertahan di rumah yang disewanya dari paman Eric dan Bibi Manda. 

“Karena besok pagi, penyewa baru akan menempati rumah ini.” Wajah lelah Danesh ditandai dengan lemah suaranya. Entah sudah berapa puluh kali ia menjelaskan Danesh menjelaskan alasan Dhera harus pindah dari rumah yang ia sewa. “Lagipula sebentar lagi Kamu jadi istriku, jadi alangkah baiknya jika Kamu mulai menempati kamarku.” 

“Apa-apaan, gak ada yah, Aku belum setuju menikah denganmu.” Kembali Dhera menolak. 

“Berapa lama lagi kamu akan mengatakan ‘Yes, I do, Kapt. Because … “

Dhera yang masih berwajah jutek, menatap wajah Danesh yang tiba-tiba menghentikan kalimatnya. “Because??”

“Because I Love You, Kapt!” ujarnya bangga, seraya menepuk dada.

Dhera bergidik ngilu melihat tingkah Danesh, membayangkannya saja tidak pernah, seketika wajahnya terlihat aneh, ia bahkan melempar cibiran pada pria itu.🥴

“Tak akan.” Dhera mengelak dengan ekspresi datar.

“Jangan sombong.”

“Itu nama tengahku, Kapt,” balas Dhera bangga.

“Mau taruhan?” tantang Danesh.

“Apa?” 

“Kalau aku, pasti bisa membuatmu jatuh cinta.” 

“Lalu Kapten sendiri? Yakin bisa mencintaiku, dari yang Kulihat, Kau belum bisa melupakan Wanita itu.”

Nah kapten, jawab pertanyaan para emak2 yang kadung syebbal padamu, karena masih punya perasaan sama mantan 🤧😏

1
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
Danesh tu kan km tu y,ya ampun bikin gemes kalau cemburu
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Danesh cemburu mu itu 😅😅😅
Yayuk Bunda Idza
akhirnya pelakunya ngaku sendiri ya Ra.... suamimu nachal banget
Fatmiyati89
Emang bisa y kak nikah tp calon mempelainya terpisah jauh gitu....serius nanya ini ..aQ kurng paham agama.
moon: bisa, karena hak penuh seorang perempuan ada di tangan ayah kandungnya.

ada mempelai pria, mas kawin, wali pihak perempuan, dan dua orang saksi. /Pray/
total 1 replies
Sh
lebah menghasilkan madu yang nanti dijual..Danesh menghasilkan.....tiap malam
moon: pal polisi harus di tangkap, karena melakukan kejahatan setiap malam /NosePick/
total 1 replies
Zee
habis dibikin tegang sama cerita sebelumnya, skrg dibikin mesam mesem sama keuwuan mereka berdua💕
tina
lanjut kak
yellya
wkwk keceplosan 🤣🤣🤣🤣🤣
EmakKece
nyamuk nackal /Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Abz
lanjut
winda
wkwkwkw danesh🤣🤣🤣🤣🤣🤣
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Danesh danesh, minta aja jangan mencuri kalau mau mah 🤣🤣
moon: daripada dosa iye kan?? 👻
total 1 replies
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
ini berdua pasangan paket lengkap bikin gemes bngt pngn baca eps malam keduanya,lanjuuut thor
Bunda Aish
semoga setelah ini ortu nya Dhera terutama mamaknya bisa berubah jadi lebih baik lagi
Bunda Aish
benci tapi rindu ya Dhera 😁
Deuis Lina
lanjuuut kak moon
Deuis Lina
jailnya danesh minta ampun,,,
F.T Zira
yg memahami pujaan hati... cieee😏😏
F.T Zira
bucan mana??? ada typo di sini/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
sembuh setelah melihat sang pujaan hati🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!