Hidup berdua bersama ibunya ,membuat dirinya tidak mengenal sosok ayahnya.Hingga ibunya mengubur rasa itu dan memilih hidup berdua tanpa ada sosok pendamping, rasa penasaran begitu besar begitu yang Agnes rasakan sampai dia memilih mencari kebenaran itu.
Tapi Takdir berkata lain setelah dia masuk dimasa lalu ibunya waktu bersekolah dan disaat kesempatan itu ada Agnes mencari jati diri sosok ayahnya yang selama ini dia cari.
" Aku tak mau tahu,aku harus menemukan ayahnya ku." batin Agnes yang begitu nekadnya mencari keberadaan ayahnya yang selama ini tak pernah mendampingi dirinya disaat masih kecil.
Dan perjalanan kali ini membuat dirinya tak akan menyerah mencari keberadaan ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertanyaan Nino pada Agnes
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang terus memperhatikan Agnes dari kejauhan seperti rasa penasaran yang begitu besar menghantui mereka.
" Apa kamu yakin dengan apa yang kamu lihat?" tanya Nino pada Yudi.
" Aku yakin,aku lihat sendiri dia memainkan alat musik itu.Bahkan bukan 1 alat musik 3 alat musik sekaligus dia bisa menguasai." jawab Yudi yang menceritakan yang sebenarnya.
" Kalau itu benar,bisa jadi multitalenta juga. Bisa bela diri ditambah lagi pintar main alat musik." jawab Adi yang benar-benar terpukau dengan bakat yang dimiliki Agnes.
" Lalu kamu suka?" tanya Robi pada Adi.
" kalau aku suka bagaimana?" tanya balik Adi pada Robi
" Jangan terlalu berkhayal,apa dia suka dengan wajahmu yang pas-pasan begitu." ucap Riko yang sekedar mengejek Adi.
" Walau wajahku pas-pasan tapi aku orangnya romantis." jawab Adi dengan percaya diri.
Mereka pun hanya bisa tertawa mendengar jawaban dari Adi dan bahkan mereka menganggap Adi terlalu berkhayal.
" Tapi jujur saja,kalian berdua sangat mirip sekali seperti adik dan kakak" jawab Adi yang merasa keduanya memiliki kemiripan.
" Aku sudah bilang, aku tak punya saudara aku anak tunggal." jawab Nino dengan nada kesal.
" Tapi nyatanya kalian sama persis,tak mungkin juga kalian anak dan ayah. Jelas-jelas saja kalian seumuran dan banyak yang menyangka jika kalian bersaudara." jawab Adi yang merasakan hal yang sama seperti orang lain pikirkan.
" Aku juga berpikir seperti itu,bahkan banyak orang yang menyangka jika kalian bersaudara." jawab Yudi yang membenarkan berita diluar sana.
Mendengar jawaban dari mereka,Nino hanya bisa terdiam dan mulai mengecek dengan cara kebenaran itu
" Aku harus bertemu langsung dengan dia sebelum gosip yang tidak benar tersebar hingga meluas." Batin Nino yang merasa kesal sendiri dengan kabar itu.
Sedangkan ditempat lain Agnes dikelasnya yang mulai fokus dengan pelajaran hari ini.Setelah waktu memasuki istirahat yang pertama,Agnes sengaja pergi ke perpustakaan mencari beberapa buku yang ingin dia pinjam di perpustakaan.
Saat ambil beberapa buku tiba-tiba saja ada seseorang yang mengikuti dirinya dari belakang.
" Permisi,bisa minggir." ucap Agnes pad pria itu,tapi reaksi pria itu hanya terdiam sembari memandang Agnes dengan cara pandang sedikit tajam.
Agnes yang melihatnya merasa risih hingga saat dia hendak akan keluar tiba-tiba saja dirinya diberhentikan oleh seseorang.
" Berhenti." ucap seorang pria yang berjalan mendekatinya.
" Ada apa?" jawab Agnes dengan tatapan tajam kearah pria itu.
" Kamu Agnes?" tanya pria itu pada dirinya.
" Iya ada apa kamu mencari ku?" tanya balik Agnes dengan tatapan tajam.
Pria itu menatap tajam kearah Agnes." Kenapa wajah dia begitu mirip denganku,tidak mungkin aku punya saudara lain.Jelas-jelas aku hanya anak Tunggul sedangkan mama dan papa berada diluar negeri,lalu siapa dia." batin Nino yang mulai menaruh kecurigaan pada wanita itu.
" Hey,kenapa diam saja.Ditanya kayak orang bingung." jawab Agnes yang merasa kesal sendiri.
" Kamu siapa sebenarnya, sampai banyak orang menganggap kita saudara?" pertanyaan itu membuat sedikit Agnes kaget.
" mana aku tahu,namaku Agnes dan aku bilang sekali lagi ya aku bukan saudaramu,tapi." tiba-tiba saja Agnes merasakan hal sesuatu yang begitu aneh setelah melihat secara langsung wajah pria itu yang begitu mirip dengannya.
" Apa mungkin Nino itu nama ayahku dan di depanku ini ayah kandungku yang selama ini aku cari." batin Agnes yang langsung sadar diri dengan apa yang dia lihat.
Agnes hanya menggelengkan kepala." Tidak mungkin." ucap Agnes yang langsung ditatap tajam oleh Nino.
" Maksudmu tidak mungkin apa?" tanya Nino yang mulai secara berani bertanya bahkan keduanya begitu sama.
" Tidak ada apa-apa." Agnes pun segera pergi meninggalkan pria itu, Agnes masih dihantui rasa Bingung dan tak percaya.
" Apa mungkin itu ayahku." batin Agnes yang dihantui rasa penasaran.
" Kalau dia memang benar ayahku,lalu dimana ibu apa memang saat ini keduanya belum saling berkenalan." batin Agnes yang masih bingung dengan rentetan peristiwa yang sedang dia hadapi.
Saat hendak akan masuk ke kelas, tiba-tiba saja dia menabrak seseorang hingga buku yang dia pinjam di perpustakaan jatuh dilantai.
Sontak saja Agnes kaget spontan memarahi orang didepannya.
" Kamu lagi." ucap Agnes yang diliputi rasa kesal yang dimana Robi membuat masalah dengan dirinya.
"Salah kamu sendiri,kalau jalan lihat depan bukan menundukkan kepala kebawah." balas Robi dengan nada ketus.
"Apa kamu bilang!" teriak Agnes yang benar-benar diuji kesabaran,dari samping datanglah Ria yang langsung mengambil buku yang berserakan dilantai.
Ria segera menarik tangan Agnes." Sudahlah,ayo kita duduk." tarik Ria pada tangan Agnes,Agnes pun hanya bisa mengikuti perintahnya.
"Kenapa kamu menarik aku,aku harus memberikan pelajaran untuk dia." ucap Agnes yang merasa kesal.
" Aku kan sudah sedari awal kan, jangan pernah kamu berurusan dengan pria itu.Nantinya mereka akan menganggu kamu,dan wanita itu akan berani menganggu kamu." ucap Ria yang sudah merasa kesal harus beberapa kali dia harus mengingatkan.
" Tapi kan dia yang salah." ucap Agnes yang tak terima.
" Mau salah kamu atau dia lebih baik kamu diam dan jangan pernah berurusan dengan mereka." ucap Ria yang harus mengingatkan beberapa kali.
Agnes membalas dengan ekspresi kesal pada temannya yang malahan mendukung pria itu daripada temannya sendiri.
Waktu istirahat sudah habis saatnya mereka fokus untuk melanjutkan pelajaran mereka yang masih menunggu mereka.
Siang hari
Tak terasa waktu sudah menunjukkan siang hari yang dimana waktunya para siswa dan siswi untuk pulang sekolah, untuk hari ini Agnes akan lebih pulang dulu daripada ketiga temannya yang saat itu harus extra disekolah.
Mau tak mau Agnes harus pulang sendiri,tanpa dia sadari dari belakang ada seseorang yang mengikuti dirinya.
lama makin lama,Agnes mulai merasakan ada keanehan dari beberapa orang dibelakang dirinya.
" Seperti ada yang sedang bermain-main." batin Agnes yang mulai mencurigai orang dibelakang dirinya.
Dengan cepat Agnes mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya ,dia segera membuka botol minuman dan langsung melempar pada mereka.
Sontak saja mereka kaget dan dimulailah Agnes beraksi mendekati mereka hingga mereka terkapar jatuh .Agnes pun tak segan-segan melakukan hal itu,dan mulai menginterogasi mereka.
" Siapa yang menyuruh kalian untuk memata-matai ku?" tanya Agnes secara langsung kepada salah satu mereka.
Mereka hanya terdiam tak menjawab pertanyaan dari Agnes." Baiklah jika itu keinginan kalian." jawab Agnes dengan senyuman yang akhirnya dia turun tangan menangani mereka bertiga.
apa gara2 ini mereka tidak bersama??
kasian agnes tidak tau siapa sebenarnya ayahnya??
apakah dengan kehadiran agnes di masa lalu akan mengubah takdir antara adinda dan nino???