Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Terpendam Melvin
Setelah itu mereka berlima menghabiskan waktu sebagai keluarga yang telah lama di pisahkan lima tahun lebih. Bisa dilihat wajah Melvin yang bersinar karena sejujurnya dia sangat merindukan ibundanya dan ketiga anaknya.
Sudah lama Melvin merasakan kebahagiaan seperti ini. Memang dia pernah merasakan ketika dirinya berusia 3 tahun dimana dia, ayahanda dan ibundanya menghabiskan waktu bersama-sama. Apalagi saat itu ayah nya belum menjadi Kaisar dan masih merupakan pangeran mereka sering menghabiskan waktu dengan berpiknik, berkuda bersama-sama.
Bahkan Melvin suka mendengarkan Ibundanya bermain biola.
Tapi sayangnya itu sudah hilang sejak Melvin berusia 4 tahun dimana ayahnya menjadi Kaisar menggantikan kakeknya yang sudah meninggal. Di sanalah Ayahanda berubah menjadi orang yang sibuk dan berperang selama berbulan-bulan. Lebih buruknya lagi setelah pulang dari perang yang membuat hatinya beserta ibundanya hancur beliau membawa pulang bersama seorang selir yang saat itu sedang mengandung.
Memang Melvin yang belum mengerti langsung bersemangat karena dirinya akan memiliki adik. Tapi entah kenapa saat itu ibundanya malah menangis di kamar sendirian membuatnya bingung. Tidak berapa lama akhirnya ia mengerti mengapa ibundanya merasa terluka ternyata adiknya bukan lahir dari ibundanya dan lebih buruknya ayahandanya lebih menyayangi selir barunya.
Membuat hatinya hancur tidak hanya itu Kaisar mengusir ibundanya atas tuduhan palsu yang membuatnya besar tanpa seorang ibu.
" Melvin."
Akhirnya Melvin tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara ibundanya yang memanggil namanya. Melvin melihat bawa ibundanya dan ketiga adiknya memandangi nya dengan khawatir.
" Melvin kau baik-baik saja?" tanya Aleyza yang khawatir dengan ekspresi Melvin yang sejak tadi tampak hancur.
" Tidak Ibunda, Melvin baik-baik saja." ucap Melvin menggelengkan kepalanya berusaha menutupi apa yang di pikirannya.
Aleyza yang melihatnya tidak mempercayai nya tapi tidak urung menggangguk. Karena mungkin Melvin hanya ingin menyimpannya sendirian. Tapi Aleyza yakin suatu hari nanti Melvin akan memberitahukan nya. Aleyza melihat Melvin seperti melihat pantulan nya sendiri ketika seusianya. Tatapan matanya menunjukkan kesendirian mungkin nanti Aleyza akan berbicara berdua bersama.
Sedangkan Elrick yang sudah kenyang menghabiskan banyak kue melirik Melvin dan melihat sebuah pedang di pinggangnya matanya pun berbinar.
" Kak Melvin, apa kau bisa bermain pedang?" tanya Elrick yang penasaran sambil menunjuk ke arah pedang.
Melvin yang sedang mengunyah kue nya melirik ke arah pedang nya di pinggangnya sebelum kembali menatap Elrick yang sedang menatapnya juga.
" Apa kalian ingin melatih pedang bersama ku?" tanya Melvin menawarkan Alrick dan Elrick untuk melatihnya pedang. Karena Melvin bisa melihat ketertarikan Alrick juga terhadap pedang.
" Benarkah/ Tentu saja." ucap Alrick dan Elrick senang.
Aleyza, Adriana, dan Melvin tertawa melihat kelucuan Alrick dan Elrick. Alrick yang di tertawakan hanya bisa membuang wajahnya ke samping menyembunyikan rona merahnya. Tapi tidak bisa di pungkiri ada seuntas senyum muncul di wajahnya.
Alrick merasa bahagia dengan kehadiran kakaknya serta perubahan ibunya. Semoga perubahannya ini akan tetap selamanya.
...****************...
Kaisar Lucius yang sudah selesai rapat bulanan dengan para bangsawan. Sedang berjalan di taman di sana ia melihat sebuah pohon dari jauh dengan tatapan rindu.
Ia ingat di sana dirinya menghabiskan waktu bersama Aleyza dan putera mereka Melvin. Sudah lama kebahagiaan itu hilang dengan kesalahannya yang membuat Aleyza jauh darinya.
" Apa aku bisa mengubahnya menjadi lebih baik seperti dulu." batin Kaisar Lucius sedih.
" Ayahanda...
Countine...