Cewek Imut Kesayangan CEO

Meskipun telah datang di kantor polisi sekitar 1 jam yang lalu tetapi Fito harus menunggu untuk menemui Celia. Namun ia harus menunggu giliran karena banyaknya pengunjung datang untuk menemui tahanan lainnya. Hingga kini tibalah saatnya ia berharap agar bisa bertemu Celia.

"Maaf, Bapak Fito. Saya tidak bisa mengizinkan Anda untuk menemui saudari Celia saat ini "kata Polisi Pengawasan Pengunjung.

"Kenapa? Saya ingin tahu apa yang terjadi padanya? "tanya Fito.

"Maaf, kami sedang melakukan proses penyelidikan dan tidak bisa mengizinkan siapa pun untuk menemui Celia saat ini "jawab Polisi Pengawasan Pengunjung.

"Tapi saya adalah teman dekatnya. Saya ingin membantunya "kata Fito

"Saya mengerti, Bapak Fito. Tapi kami harus memastikan bahwa proses penyelidikan berjalan dengan lancar dan tidak ada intervensi dari luar. Silakan menunggu sampai proses penyelidikan selesai, baru Anda bisa menemui Celia "kata Polisi Pengawasan Pengunjung.

"Baik, saya mengerti. Tapi tolong beritahu saya apa yang terjadi padanya dan kapan saya bisa menemui dia? "kata Fito.

"Saya akan beritahu Anda secepatnya, Bapak Fito. Terima kasih atas kesabaran Anda "kata Polisi.

Camelia tak sengaja melihat CCTV dimana Bryan memasuki kamarnya kemarin malam.

"Berarti semalam Bryan dan Laras sudah bertemu"

"Tetapi mengapa Laras tidak menceritakannya ya?"

"Sayangnya disini aku tidak melihat kapan Bryan keluar dari kamarnya"

"Apa mungkin Laras diancam sama Bryan?"

"Tidak, aku harus bertanya tentang hal ini kepada Laras"

"Kalau benar Bryan mengancam Laras, aku harus segera bertindak!"

"Anak itu sudah benar-benar keterlaluan!"

Sepertinya Lana sudah tidak sabar dengan makanan yang dipesankannya pada Laras untuk membeli di minimarket tersebut. Sehingga Lana pun menelpon Laras.

Tring.... Tring.... Tring... (Aka Lana Tayang <3 Calling)

"Lah nggak bawa handphone toh?"

"Handphonenya Laras ketinggalan!"

"Hem kebiasaan deh si Laras, terus sekarang gimana mau hubungi dia coba?"

"Mas Fito juga dimana lagi, nomornya aktif tapi kok nggak diangkat?"

"Apa di silent ya sama dia? "kata Lana.

"Ada apa sayang kenapa mukanya panik seperti itu? "tanya Gracia.

"Ini mom, tadi Lana titip roti tawar di minimarket sama Laras. Tapi sampai sekarang Laras belum pulang juga"

"Terus handphonenya juga ketinggalan "jawab Gracia.

"Keteledoran sekali anak itu, ya sudah tunggu sebentar lagi ya. Mungkin minimarketnya sedang ramai jadi Laras mengantri "kata Gracia.

"Mungkin ya, mom! "kata Lana.

"Oh ya sayang, mommy melihat tadi Fito keluar dengan terburu-buru memangnya ada kalau mommy boleh tau? "tanya Gracia.

"Aku tidak tau mom, mungkin karena ada kerjaan mendadak. Biasa bosnya suka kasih kerjaan deadline gitu mom"

"Jadi mas Fito sampai dibuat seperti cacing kepanasan sangking takutnya mom sama dia, intinya semua harus cepat "jawab Lana.

"Hem dasar calon adik ipar durhaka kamu Bryan berani sekali kamu melakukan itu pada Fito"

"Tapi mungkin memang sudah hukum alam ya, di kantor Fito dibuat takut sama Bryan kalau di rumah malah pacarnya Bryan yang dibuat takut setengah mati sama Fito"

"Seperti balas dendam saja, dasar anak muda zaman sekarang "kata Gracia dalam hati sambil tersenyum tipis.

"Ya, tidak apa-apa namanya juga bekerja dengan orang memang harus kuat tekanannya"

"Seorang pengusaha pun meskipun ia mempunyai usaha sendiri bekerja sendiri belum tentu juga dia terbebas dari tekanan"

"Nikmati saja, dibuat rileks saja ya "kata Gracia sambil mengusap punggung Lana.

"Iya mom, Lana juga selalu menyemangati mas Fito supaya dia tidak sampai down"

"Apalagi sekarang untungnya ada Laras juga yang terkadang membantu mas Fito"

"Karena kan Laras memang pintar dalam desain mendesign "kata Lana.

"Wah ternyata Laras bisa membawa dampak positif juga ya dengan dia tinggal disini"

"Mommy mengira anak itu bisanya membuat pusing kepala saja "kata Gracia.

"Laras dulu dan sekarang menurut Lana tidak ada yang berubah mom. Dia sosoknya baik, ramah, suka bercerita, bercanda pokoknya anaknya humoris dan humble mom"

"Itulah sebabnya Lana sangat excited mendengar Laras akan tinggal di rumah ini selama dia kuliah. Jadikan Lana punya temen ngobrol, curhat pokoknya seru mom kalau sudah ketemu dia "kata Lana.

"Mommy juga merasa seperti itu, tapi mommy tidak mungkin mendukung dia secara terang-terangan saat semua bukti kenakalannya mengarah padanya"

"Yang mommy bisa lakukan ya memberikan pengawasan super ketat supaya dia tidak berbuat yang aneh atau bahkan orang tidak berani untuk berbuat macam-macam kepada Laras "kata Camelia.

Bryan kini membawa Laras ke apartemennya sambil menonton film Shin-chan kesukaan kekasihnya ini pastinya. Sedangkan Bryan kembali melanjutkan bobo gantengnya tadi dengan dipelukan hangatnya Laras ya.

*Flashback on*

"Tok .... Tok ... Tok...." (Laras mengetok kaca mobil Bryan)

Well Bryannya lagi tertidur guys, karena hanya dihari ini dari pagi sampai menjelang sore ini ia produktif sekali. Mulai dari menyusun rencana untuk menjebloskan Celia di penjara, mencari buktinya, membuat laporan di kantor polisi, memeriksa pekerjaan, mempersiapkan kebutuhan para pekerja bangunan di perusahaannya seperti makanan, minuman, gaji dan lain sebagainya. Hel sangat sibuk sekali jadi dia memutuskan untuk tidur sejenak.

"Kak Bryan buka nggak pintunya, aku mau ngomong! "kata Laras.

"Aduh, siapa sih yang gangguin gue lagi enakan tidur juga? "kata Bryan sambil berusaha membuka matanya.

"Kak Bryan, you listen to me! "Kalau kakak stres atau banyak fikiran jangan beralih ke rokok dong! "kata Laras sambil membuka pintu mobil Bryan.

"Kayak suara Laras? "kata Bryan dalam hati keadaannya yang masih setengah sadar setelah bangun dari tidur.

"Kak Bryan dengerin nggak sih? "kata Laras sambil menepuk pelan pipi Bryan.

Namun tanpa menanggapi pertanyaan Laras, Bryan langsung menggendong kekasihnya tersebut ke dalam mobil.

"Ngantuk sayang, capek juga!"

"Lagian siapa yang bilang aku mau merokok hem "kata Bryan sambil memeluk erat Laras dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Laras.

"Tapi tadi kata pak Sandy, kak Bryan minta dibeliin rokok?"

"Lalu buat siapa lagi rokoknya kalau bukan buat kakak? "kata Laras sambil memainkan rambut Bryan.

"Awwwww, kak Bryan sakit jangan dicubit dong pipi aku! "adu Laras saat Bryan mencubit pipi sedikit ditekan.

"Sakit?"

"Hooh?"

"Itu hukumannya buat kamu yang selalu overthinking sama aku! "kata Bryan.

"Aku tuh bukan overthinking tapi aku... aku... sayang sama kak Bryan"

"Aku khawatir dan aku juga nggak mau kak Bryan kenapa-kenapa karena permasalahan kakak sama ibu "kata Laras.

"Okey, untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kamu yang udah bangunin aku lagi nyenyaknya tidur. Jadi kamu harus ikut ke apartemen sekarang juga! "kata Bryan.

"Bukan aku nggak mau tapi aku kesini tadi cuma mau beliin roti tawar buat kak Lana itu aja"

"Soalnya dia lagi ngidam kak, kan kasian"

"Nanti kalau keponakan aku ileran gimana?"

"Lain kali aja ya kak! "kata Laras.

'

"Nanti aku minta tolong pak Sandy buat anterin! "kata Bryan.

"Jangan dong kak nanti ketahuan kak Fito kalau kakak pacarnya aku, bisa gawat itu "kata Laras.

"Loh kenapa bukannya bagus?????"