NovelToon NovelToon
PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Romansa Fantasi / Anak Yatim Piatu / Dokter Genius / Beda Usia
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: AMIRA ARSHYLA

"paman jelas-jelas kamu juga mencintai aku akan tetapi kenapa kamu tidak mau mengakuinya"
Alena jatuh cinta kepada paman angkatnya sejak dia masih kecil, akan tetapi paman selalu menganggap dia seorang gadis kecil yang sangat imut, apakah si dokter jenius itu akan tergerak hatinya untuk menerima Alena, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMIRA ARSHYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 31

beberapa saat kemudian, ponsel milik Alena berdering.

"hallo...?"ujar Alena.

"aku sudah berada di bawah, pamanmu itu tidak ada di rumah kan...?"ujar Geri.

"iya dia gak ada di rumah, dia ke luar untuk berbelanja membeli sayur."ujar Alena.

"ya sudah aku ke atas."ujar Geri.

"oke baiklah, cepat naik ke atas."ujar Alena sambil mematikan sambungan teleponnya.

Sesampainya di atas, Alena kemudian langsung meraih paperbag yang berada di tangan Geri.

Alena kemudian langsung membuka dan mengambil baju yang di berikan oleh Geri.

" hah....! Ini sih namanya bukan baju tidur seksi akan tetapi baju dalaman yang sangat-sangat tipis merangsang sekali...!"ujar Alena sambil melotot ke arah Geri.

Geri pura-pura tidak mendengar apa yang di katakan oleh Alena.

"ah...! Geri, apakah kamu dengar apa yang aku katakan...?"ujar Alena sambil memanyunkan bibirnya.

"aku kan seorang pria, jadi aku mana tahu yang begituan, itu semua yang memilih adalah pegawai toko."ujar Geri sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Geri, dasar kamu b*d*h...!"ujar Alena berteriak keras ke arah Geri.

"sebenernya aku merasa masih oke, oke saja kok."ujar Geri sambil memalingkan wajahnya dari tatapan mata Alena.

"kamu bilang masih oke, Geri kamu ini ya benar-benar."ujar Alena sambil mencubit lengan Geri.

Tiba-tiba saja pintu di buka dari luar.

klik...!

terdengar suara pintu di buka.

Alena kemudian langsung menarik Geri Masuk ke arah kamarnya.

"eh....!"ujar Geri dalam hatinya.

Narendra kemudian langsung membuka pintu apartemen Alena, setelah itu Narendra kemudian langsung menaruh kantong belanjanya di dapur.

Setelah itu narendra kemudian langsung menyusun semua barang belanjaannya, setelah selesai narendra kemudian langsung berjalan ke arah kursi ruang tamu.

Narendra kemudian langsung duduk di kursi ruang tamu tersebut, akan tetapi pandangan mata narendra seketika itu juga tertuju ke arah paperbag yang berada di atas meja.

"apa ini...?"ujar narendra dalam hatinya.

Narendra yang penasaran kemudian langsung membuka paperbag tersebut.

Narendra menaikan alisnya ketika melihat apa yang ada di dalam paperbag tersebut.

seketika itu juga, Narendra kemudian langsung mengeratkan rahangnya.

"Geri...!"ujar narendra berteriak keras sambil membuka pintu kamar Alena.

Geri yang sudah bersembunyi di dalam lemari menjadi sangat ketakutan.

"waduh...?"ujar Geri dalam hatinya sambil memegangi dadanya.

"Geri, aku tahu kamu ada di sini kan....?"ujar Narendra berteriak.

Alena duduk di atas tempat tidurnya dengan wajah ketakutan.

"cepat keluar ke sini...! jika sampai aku mencarimu maka lihat saja."ujar narendra sambil mengeratkan rahangnya.

Geri yang sangat takut kepada Narendra kemudian langsung membuka pintu lemari.

"Jagan, Jagan ..! Iya, iya aku akan keluar sendiri...!"ujar Geri dengan raut wajah yang sangat ketakutan.

Geri kemudian langsung keluar dari dalam lemari, Narendra kemudian langsung menatap tajam ke arah Geri.

Geri yang takut kemudian langsung memalingkan wajahnya dari tatapan mata Narendra.

Cukup lama Narendra menatap tajam ke arah Geri tanpa bersuara sedikit pun, keringat dingin mulai membasahi kening Geri.

sesaat kemudian Narendra kemudian langsung melempar baju tidur seksi yang berada di tangannya ke wajah Geri.

"apa yang ada di dalam otakmu hah...? kalian berdua belum menikah kan...?"ujar narendra sambil menatap tajam ke arah Geri.

Geri Tidak bergeming sama sekali.

Alena kemudian langsung turun dari tempat tidur dan langsung berjalan mendekati Narendra dan Geri.

"paman...!"ujar Alena.

"diam."ujar Narendra.

Alena kemudian langsung terdiam sambil menundukkan kepalanya.

"Geri, apakah kamu tahu, demi kamu, Alena rela pergi ke kota ini bersama denganmu, kamu juga sangat tega membiarkan Alena tinggal di apartemen kecil seperti ini, bahkan kamu tidak menjaganya dengan baik sehingga dia menjadi seperti ini."ujar narendra sambil menunjuk-nunjuk Geri.

"sekarang Alena sedang terluka, akan tetapi kamu malah mengajukan permintaan yang menjijikan seperti ini."ujar narendra dengan sorot mata yang seakan-akan hendak menerkam Geri.

"kau ini benar-benar lebih buruk dari seekor b*nat*Ng...!"ujar Narendra sambil menarik kerah baju Geri.

"paman, aku mohon hentikan...!"ujar Alena sambil memeluk Narendra dari belakang.

"Alena, lepaskan aku...! Kau benar-benar sudah terobsesi kepadanya...! Kamu masih saja membela dan menurut kepada sampah seperti dia....!"ujar narendra sambil membalikkan badannya.

"paman, dengarkan aku dulu, kamu sudah salah faham."ujar Alena.

"kamu bilang aku sudah salah faham, salah faham apa...? Masa dia beli baju ini untuk di pakai sendiri...!"ujar narendra.

"anu...aku harus ngaku apa gak ya, aduh aku sangat galau sekali."ujar Geri dalam hatinya.

"paman, aku dan Geri Tidak punya hubungan seperti yang kamu pikirkan."ujar Alena berteriak keras.

Narendra kemudian langsung menatap wajah Alena.

"apa katamu...?"ujar narendra dengan intonasi suara yang lemah.

"paman, sebenarnya aku sama Geri cuman sahabat baik...!"ujar Alena.

"yes...! Yes....! Yes...! akhirnya Alena mengaku juga, apakah ini artinya aku akhirnya bisa bebas dari semua drama ini..?"ujar Geri dalam hatinya.

"waktu itu Geri hanya membantu aku untuk bersandiwara saja."ujar Alena.

"Alena, otakmu itu udah konslet ya...? Kamu bilang cuman sandiwara...?"ujar Narendra sambil menatap tajam ke arah Alena.

"paman bukan seperti itu, aku pikir jika kita tidak bisa menikah dengan orang yang kita suka maka menikah dengan sahabat baik juga tidak apa-apa."ujar Alena sambil menatap wajah narendra.

"Alena...! Kamu ini benar-benar tidak masuk akal."ujar narendra sambil menatap tajam ke arah Alena.

"anu, anu...maaf kalau begitu aku pergi dulu ya."ujar Geri.

Akan tetapi Alena dan narendra masih saja sibuk bertengkar dan sama sekali tidak menghiraukan Geri.

"ya udah aku pergi dulu."ujar Geri sambil berjalan terburu-buru keluar dari dalam apartemen Alena.

1
Jeonghan svt 🩷
benar itu kata dokternya Alena
ARMILA06: kayaknya Alena sengaja deh minum itu alkohol
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!