Takdir dari Tuhan adalah skenario hidup yang tak terkira dan tidak diduga-duga. Sama hal nya dengan kejadian kecelakaan sepasang calon pengantin yang kurang dari 5 hari akan di langsungkan, namun naas nya mungkin memang ajal sudah waktunya. Suasana penuh berkabung duka atas meninggalnya sang korban, membuat Kadita Adeline Kayesha (18) yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu mau tak mau harus menggantikan posisi kakaknya, Della Meridha yaitu calon pengantin wanita. Begitu juga dengan Pradipta Azzam Mahendra (28) yang berprofesi sebagai seorang dokter, lelaki itu terpaksa juga harus menggantikan posisi kakaknya, Pradipta Azhim Mahendra yang juga sebagai calon pengantin pria. Meski di lakukan dengan terpaksa atas kehendak orang tua mereka masing-masing, mereka pun menyetujui pernikahan dikarenakan untuk menutupi aib kelurga. Maksud dari aib keluarga bagi kedua belah pihak ini, karena dulu ternyata Della ternyata hamil diluar nikah dengan Azhim. Mereka berdua berjanji akan melakukan pernikahan setelah anak mereka lahir. Waktu terus berlalu dan bayi mereka pun laki-laki yang sehat diberi nama Zayyan. Namun takdir berkata lain, mereka tutup usia sebelum pernikahan itu berlangsung. Bagaimanakah kehidupan rumah tangga antara Azzam dan Kayesha, yang memang menikah hanya karena untuk menutupi aib keluarga dan menggantikan kakak mereka saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon almaadityaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. SMDH
Hari ini ulangan fisika ya, cuman 10 soal aja —— bangku sama meja direnggangin ya biar ada jarak.
Kayesha yang tadi masih santai bermain ponsel, langsung kaget ketika guru pembimbing mapel fisika masuk, mana langsung mengatakan ulangan harian dadakan tanpa ada diberi clue sebelumnya.
Tapi gapapa, kan masih ada handpho-
"Karena banyak yang melakukan kecurangan ulangan harian dari kelas 12 lain, jadi maju sesuai absen dan urutan buat naroh hapenya di meja saya."
Kayesha menelan salivanya susah, gawat! Pikirnya padahal biasanya handphone para murid akan tetap dibiarkan saja.
Mau tak mau sesuai absen dan urutan hingga disebutlah nama Kayesha, gadis itu hanya bisa pasrah dan ikut meletakkan handphone nya.
Cha!
Kayesha menatap mata Ocha tajam dengan maksud 'ia tidak baik-baik saja' begitu juga dibalas Ocha tak kalah menatap tajam mata Kayesha. Sebenarnya di kepala mereka sudah berniat ingin menyontekan satu sama lain ketika sudah selesai menjawab tapi mau bagaimana? Jarak mereka cukup jauh.
Waktunya 40 menit ya, saya sudah pasang alarm, mau selesai atau tidak, tetap dikumpulkan. Nanti setelahnya kita koreksi juga bareng-bareng, kalau nilai pas 80 ga remedial, tapi di bawah 80 itu mau ga mau harus ngerangkum buku fisika lks dari bab 1 sampai 3, paham?
Paham, Bu!
Yaudah, silahkan siapkan selembar kertas ya jangan lupa tulis nama panjang kalian diatasnya.
Waktu pun mulai berjalan, setelah soal sudah di diktekan oleh guru, saatnya waktu untuk menjawab. Ada yang serius mengerjakan, ada yang dengan santai, ada yang masih bengong-bengong, ada juga yang nampak tidak peduli. Kalau Kayesha dan Ocha tipikel yang bengong-bengong karena benar tak paham sama sekali.
Alhasil selama 40 menit, mereka baru selesai menjawab lima soal, sudah dipastikan mereka berdua akan ikut remedial, bahkan jawaban kelima mereka juga belum tentu benar, benar-benar apes!
"Udah ya, sekarang sudah ibu ambil, ibu acak ya susunan kertas jawaban kalian, dilarang ngasih ke orangnya ya! Ibu inget kok ibu ngacaknya sama nama-namanya, ibu ga bisa dibodohin," tegas Bu Tyas.
"Iya bu!" Sahut anak murid kompak.
"Oke sekarang kita koreksi ya, dilarang membenarkan atau menambahkan jawaban!"
Ibu Tyas pun memberikan jawaban yang benar dari soal nomor satu sampai sepuluh, setelah selesai memghitung jawaban, para siswa dan siswi kertas jawaban yang mereka koreksi ke orangnya.
"Kayesha ni punya lo," kata Dinda menyerahkan kertas Kayesha.
Pasti under 50 ini mah, fix!
"Gue berapa, Din?"
"44, Sha, haha, tapi gue 75."
"Iya sih emang susah banget soalnya gada handphone, thanks ya Din," Dinda mengacungkan jempolnya lalu pergi ke bangkunya.
Ocha menghampiri Kayesha sambil membawany kertasnya.
"Lo berapa? Gue 50 anjir!"
"Hah? Seriusan? Masih tinggi nilai lo sih, gue malah 44, Cha, sedih banget."
"Gue aja satu soal dapet jawaban dari Jeje, ya tapi tetep aja juga kita remed, nasib deh ya."
"Ya mau ga mau ae, mana deadlinenya besok, dongkol banget!"
Terpaksa mereka harus mengerjakan rangkuman buku LKS fisika dari bab 1 sampai 3 karena itu konsekuensi bagi nilai yang dibawah standar. Kayesha sebenarnya ga pintar tapi juga tidak bodoh, kalau mapel fisika, kimia memang itu bukan passionnya.
\~•\~
Assalamualaikum Mas Azzam.
Kayesha masuk ke dalam mobil Azzam tak lupa juga menyalimi punggung tangan Azzam.
Wa'alaikumussalam.
Azzam menyalakan mesin mobilnya lalu mereka peegi dari sana menuju jalan raya.
"Kamu sudah makan?" Kayesha menggeleng.
"Mau makan apa?"
"Seterah."
"Iya Kayesha maksudnya itu makanan apa kamu jenisnya mau yang kaya gimana?"
"Seterah Mas Azzam aja."
Azzam mengangkat sebelah alisnya, "makan kucing goreng aja ya?"
"Ck, apasih mas, aku beneran tau!"
Kayesha sudah tak mulai uring-uringan, karena ia dan Azzam juga sudah lumayan dekat dan akrab, yang awalnya canggung dan tidak berani macam-macam, kini ia sudah bisa ngambek, badmood, dan marah-marah, tapi hal itu yang Azzam sukai, Kayesha sudah mulai terbuka dengannya dan Azzam juga akan berusaha terbuka pada Kayesha yang sekarang apa adanya.
"Saya juga beneran, kamu mau?"
"Ga lucu deh ah!" Kayesha memainkan ponselnya sambil dengan nada yang marah-marah.
"Iya makanya kalau saya nanya makan tuh jawab mau makannya apa, biar ga bingung, emang kamu lagi kenapa Kayesha? Lagi badmood?"
"Au ah, intinya terserah mau makan apa."
Azzam tersenyum kecil, "yaudah kita makan steak aja ya?"
"Ngga, kamu kira aku orang kaya? Udah lah aku juga capek ga mau singgah kemana-mana lagi, kita makan dirumah aja."
Azzam tertawa ngakak, ia tak kuasa menahan tawanya ketika Kayesha mengatakan itu tadi, benar-benar lucu bagi Azzam.
"Hahaha—— kamu kenapa sih Kayesha? Badmood ya kan? Lagian kan makan steak itu enak, saya juga lagi pengen steak—"
"Stak steak stak steak, nanti aku yang bikinin dirumah, aku cape mau sampai rumah aja dulu mas, nanti aku yang bikinin, udah ya? Kamu gausah banyak bacot, kalo masih bacot aku minta turunin di pinggir jalan," cerocos Kayesha.
"Iya jangan lah, yaudah iya terserah kamu."
\~•\~
Sehabis sholat maghrib masing-masing, benar saja sehabis itu Kayesha membuatkan steak homemade buatannya yang ternyata sebelah duabelas dengan citarasa steak buatan restaurant bintang lima sekali pun. Azzam yang awalnya mencicipi dulu, ia lamgsung jatuh cinta pada pandangan pertama pada steak Kayesha.
Tapi mereka tak banyak obrolan, entah kenapa sedari tadi pulang sekolah Kayesha agak mood mood an sampai sekarang, bahkan ketika mereka menyelesaikan sholat Isya tak ada obrolan banyak diantara mereka, ada, tapi itu pun harus Azzam duluan yang membuka obrolan.
"Kamu kenapa si Kayesha?" Tanya Azzam lalu memegang pergelangan tangan Azzam.
"Apa mas?"
"Jawab saya dulu," terpaksa Kayesha membalikkan badannya padahal ia ingin menuju ke kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya.
"Iya kenapa apanya, Mas? Aku ga kenapa-kenapa."
"Engga, kamu kenapa seharian kaya badmood gitu? Saya ada salah?" Kayesha menggeleng.
"Gada, Mas, udah ya aku capek aku ngerjain tugas fisika."
Kayesha melepaskan cekalan tangan Azzam lalu ia pergi ke kamarnya sejenak, Azzam yang melihat itu hanya pasrah dan membiarkannya saja, akhirnya Azzam pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
\~•\~
Sudah jam 11 malam, Kayesha masih saja diruang tamu dengan keadaan televisi yang menyala, sedangkan Kayesha? Gadis itu masih dengan serius dan lelah mengerjakan remedial fisika bab 1 sampai bab 3, ia beberapa kali menguap tapi tetap ia tahan saja.
Kalian tahu kenapa Kayesha berbeda sejak tadi sore?
Iya, karena tugas itulah ia pusing, apalagi banyak pekerjaan rumah yang ia selesaikan, namun mau bagaimana lagi daripada ia dapat hukuman karena tidak mengerjakan remedial, atau yang ada nilai di raport nya itu C.
"Anjir lah, sat, tugas atau lagi bikin undang-undang sih ini? Banyak banget Ya Allah pengen bobo," Kayesha bergumam sekaligus menguap.