Kisah seorang anak laki-laki yang beruntung menemukan sebuah batu misterius yang menuntunnya menuju takdir tertinggi.
Takdir yang akan menjadikannya yang terkuat dan takdir yang akan membuatnya menundukkan semua jenius yang ada.
Ini adalah takdir yang telah menghilang dari dunia, ini adalah takdir tertinggi...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Kay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alam Pondasi Lapisan Delapan
Pada saat ini, wasit memberikan Xiao Yuan waktu untuk beristirahat selama beberapa menit sebelum akhirnya dirinya dan Xiao Dan di panggil kembali ke panggung pertarungan.
Diatas panggung, Xiao Yuan dan Xiao Dan berhadapan dengan raut wajah yang dingin satu sama lain. Xiao Yuan yang biasanya dengan enggan mengeluarkan ekspresi santai ketika bertemu Xiao Dan kini menunjukkan raut wajah yang serius. Dirinya benar-benar akan mengakhiri dominasi Xiao Dan atas gelar jenius selama ini.
Sementara kedua anak laki-laki diatas panggung batu tampak bertatapan tegang, semua penonton menatap keduanya dengan kagum. Para laki-laki melihat mereka sebagai praktisi muda yang hebat, sedangkan para gadis muda menatap mereka karena mempesona di bawah terik.
"Aku tak menyangka bahwa kau benar-benar akan melangkah kesini dengan kultivasi tingkat keenammu itu. Tapi kau akan segera berakhir disini..." Xiao Dan berkata saat dirinya menampilkan seringai sombong.
Sementara dirinya melihat kesombongan saudara sepupunya tersebut, Xiao Yuan tampak mendengus dengan jijik. "Huh, kau bahkan tak dapat mengalahkan aku tiga bulan yang lalu. Kini kau masih bersikap sombong?..."
Tak terprovokasi oleh Xiao Yuan, Xiao Dan hanya mulai menyiapkan kuda-kuda bertarungnya. "Kupastikan kau akan meninggalkan panggung ini saat kau telah jatuh cacat..."
Pada saat keduanya telah bersiap dengan kuda-kuda masing-masing, wasit tampaknya mulai bersiap dan segera memulai pertandingan.
Saat ini, Xiao Dan mengambil langkah pertama dan menerjang Xiao Yuan dengan membabi buta. Dirinya melakukan gerakan yang bervariasi dengan cepat dan Xiao Yuan menangkap semua itu dengan menampilkan raut wajah yang bersusah payah.
Bang!
Melompat diudara, Xiao Dan melayangkan tendangan kuat dan berhasil ditangkis Xiao Yuan dengan kedua tangannya yang menyilang di depan dada. Tapi, dirinya tetap di pukul mundur meski telah menahan serangan tersebut.
"Heh, kau boleh juga..." Xiao Dan berkata dengan remeh dan tampak mulai mengeluarkan luapan energi pada tubuhnya.
Wuzz!
Energi spiritual menyelimuti tubuhnya, Xiao Dan saat ini menampilkan aura dari praktisi alam Pondasi tingkat kedelapan.
"Ini..."
"Alam Pondasi lapisan kedelapan?!..."
Semua penonton tampak tercengang sebelum akhirnya banyak yang bersorak untuk mendukung Xiao Dan.
Diantara penonton vip, Xiao Hong tampak tersenyum puas dengan reaksi para penonton saat ini. Tentu saja karena dirinya seorang ayah, ia sudah tahu hal ini dari awal. Dan lagi, ini adalah rencananya!
Di bawah tatapan kagum semua orang, Xiao Dan mulai melangkah pelan sebelum akhirnya dia maju dan melawan Xiao Yuan dengan membabi buta.
"Hoho, tampaknya klan Xiao digenerasi yang ini akan mencapai puncak. Mungkin kota naga harimau kita tak cukup untuk mereka dimasa depan..." Qin Shuangyan tampak berkata dengan kagum.
"Ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan cucu tertua anda, Qin Li. Pemuda hebat sepertinya mungkin satu-satunya dikota naga harimau kita..." Xiao Zhang berkata dengan rendah hati saat dirinya menakupkan kedua tangannya.
"Kalau begitu, bukankah Lin Dong akan memiliki rival yang sepadan saat ini? Bukankah begitu patriak Lin?..." Penguasa Shuangyan berkata sebelum dirinya melirik ke arah patriak Lin.
Mendengar ini, patriak Lin tersenyum tipis dan mengelus janggut pendeknya. "Jika kalian berkata begitu, maka artinya kalian belum benar-benar mengetahui bakat putraku Lin Dong. Dia mungkin saat ini dapat di bandingkan dengan Qin Li. Andaikan mereka berada pada umur yang sama..." Ucapnya dengan yakin.
"Dia? Dengan Qin Li?..." Xiao Yang tampak melirik ke arah sosok muda yang lebih muda darinya di belakang patriak Lin. Dari yang terlihat pemuda ini hampir berumur tujuh belas tahun.
Mengira bahwa sosok muda ini akan disandingkan dengan Qin Li yang ia anggap sebagai rivalnya yang sebenarnya, dirinya agak tidak percaya.
"Jangan menatapnya seperti itu tuan muda Xiao. Walau dia belum genap berumur tujuh belas tahun, dia telah menembus alam Mendalam beberapa hari yang lalu.." Patriak Lin segera menanggapi tatapan dari Xiao Yang.
Deg!
Jantung semua orang di atas menara tampak bergetar mendengar perkataan patriak Lin. Pemuda berumur tujuh belas tahun yang telah mencapai alam Mendalam, itu adalah jenius yang luar biasa bahkan untuk kota-kota besar di wilayah barat.
Pandangan kedua pemuda di belakang Xiao Zhang dan ketua aula pedang merah kini tertuju pada Lin Dong, keduanya bahkan tak bisa menahan untuk menelan ludah dengan tegang. Sementara dia ditatap dengan ketidakpercayaan, Lin Dong hanya menutup matanya dengan tenang.
"Jika begitu, maka aku yakin bahkan cucuku Qin Li tak bisa bersaing diumur yang sama..." Penguasa Qin Shuangyan tampak berkata dengan seringai tipis.
Di panggung pertarungan, Xiao Yuan dan Xiao Bai tampak bertarung dengan sengit, terlihat jelas bahwa Xiao Yuan menahan semua serangan dengan susah payah.
"Haha, apakah kau berharap untuk menang dengan tingkat kultivasi segitu?..." Xiao Dan berkata dengan sombong saat pukulannya beberapa kali mengenai pergelangan tangan Xiao Yuan.
Xiao Dan saat ini melompat mundur meskipun ia terlihat lebih unggul, dirinya berdiri dengan tegak dan menatap Xiao Yuan dengan sombong.
"Saat itu kau mengalahkanku dengan seni beladiri ini. Kali ini biarkan aku melunasi hutang..." Ucap Xiao Dan ketika sembilan gelombang besar telah berkumpul di tangan kanannya.
Sementara Xiao Dan sedang tersenyum sombong, Xiao Yuan tampak menyipitkan matanya. "Aku takkan mampu menahan ini jika menyembunyikan kekuatanku. Ayo kerahkan semuanya..." Xiao Yuan berkata dalam batin.
Xiao Dan mulai melangkah dengan cepat ke arah Xiao Yuan dengan membawa beban energi yang mengamuk di tangan kanannya.
Dirinya kemudian melompat dengan tinggi di udara di depan Xiao Yuan dan mulai melayangkan tinjunya ketika ia mulai jatuh.
"Rasakan ini sialan!..." Ketika kekuatannya meluap, Xiao Dan berteriak dengan keras.
Melihat serangan yang sangat kuat di depannya, Xiao Yuan membelalak dan membeku sejenak sebelum akhirnya ia dengan yakin mengeluarkan kekuatannya yang asli.
Bang!!
Xiao Yuan mengeluarkan seni beladirinya juga dan segera meninju ke atas untuk melawan Xiao Dan yang telah mengamuk.
Semua orang akhirnya dapat menyaksikan benturan kekuatan yang tampaknya setara itu.
Melihat Xiao Yuan yang dapat menahan serangannya dengan seni beladiri yang sama, Xiao Dan tampak tak percaya. Dirinya sekarang adalah praktisi alam Pondasi lapisan ke delapan. Tidak mungkin Xiao Yuan dapat menahan serangannya ini keculai jika...
"Tidak mungkin! Sampah sepertinya tidak mungkin mencapai tingkat yang sama denganku!..." Xiao Dan tampak menggerutu dengan keras dan kekuatannya tampaknya mulai meningkat untuk mendorong Xiao Yuan keluar dari panggung.
Sementara itu, Xiao Yuan masih tampak tenang meskipun dirinya saat ini perlahan mulai terdorong mundur ke belakang.
Dengan tatapan yang mengandung keyakinan penuh, Xiao Yuan mulai mengedarkan energinya di tangan kirinya juga.
Ini adalah gerakan pamungkas yang telah ia rancang sejak dua bulan yang lalu.
Menggunakan kedua seni beladiri di kedua tangannya!
Bang!!
Xiao Yuan mulai melayangkan tinjunya hingga sekarang delapan belas gelombang energi mulai berbenturan dengan sembilan gelombang milik Xiao Dan.
Berbeda dari yang sebelumnya, kini Xiao Yuan lah yang terlihat lebih unggul. Xiao Dan pun sudah nampak terdorong mundur.
Sementara dua orang dengan tegang mempertahankan posisi dan seni beladiri masing-masing, semua penonton yang menyaksikan juga memperlihatkan wajah yang tegang dan tak sabar dengan bagaimana hasil yang akan keluar.
Pada saat ini, Xiao Dan tampak panik karena dirinya mulai terdorong cukup jauh. Dirinya kini tak bisa berpikir dengan jernih dan di bawah tekanan ini, Xiao Dan mulai melayangkan tinju di tangan kirinya.
Bang!!
Bukannya mendapatkan kekuatan tambahan, Xiao Dan yang melayangkan tinju tangan kirinya malah kehilangan keseimbangannya dan mulai terpental mundur jatuh dari panggung pertarungan.