Mengekori sang pacar untuk memergoki perselingkuhan nya malah membuat Nadine bertemu laki-laki Casanova hingga membawa nya menuju malam panas yang luar biasa.
Rasa kecewa karena perselingkuhan sang pacar dan kondisi hidupnya yang terombang-ambing membuat diri nya memutuskan menerima perjodohan yang di berikan sang papa.
Tapi tiba-tiba Nadine mengubah seluruh keputusan nya saat tahu sesuatu yang salah telah terjadi pada diri nya dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.
Tapi siapa sangka malam itu seluruh kehidupan nya berubah, laki-laki yang tidur bersama nya Begitu marah saat tahu gadis itu membawa 2 hal paling berharga milik nya.
"Kejar gadis itu hingga ke ujung dunia"
Teriak laki-laki itu penuh dengan kemarahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fikiran buntu
"What?"
Oke jika Yunita punya riwayat penyakit Serangan Jantung dapat dipastikan dia bisa roboh atau tumbang saat ini juga begitu mendengar perkataan Nadine yang tampak panik.
Dua anak manusia itu tengah duduk di atas kursi salah satu Kafe di Jakarta, mencoba menikmati makan malam bersama sambil mendiskusikan banyak hal yang mereka anggap cukup gawat darurat.
"Aku sudah gila"
Ucap Nadine sambil menepuk-nepuk keningnya dengan perasaan kacau balau.
"Kau tidur dengan tuan asing yang bahkan tidak kamu ketahui identitas asli nya?"
Yunita tampak bicara sedikit tercekat, dia jelas tidak percaya sang sahabat bisa melakukan hal di luar batasan normal nya.
"One night stand? kamu gila"
Ucap Yunita sambil menggeleng-geleng kan kepalanya.
"Aku sudah bilang tadi di awal, aku pasti sudah gila"
Ucap Nadine cepat sambil mengacak-acak rambutnya.
"Dan sekarang kamu memutuskan menerima tawaran yang di ajukan oleh papa mu? yakin orang itu akan menerima keadaan kamu yang sebenarnya ?"
Yunita bicara sambil mengelus dada nya berkali-kali.
"Kita ke dokter spesialis dalam bisa? kembalikan ke..pera..wanan ku pleaseee bilang begitu?"
"Atau cari seseorang untuk menggantikan malam pertama kami?"
"Atau hmmm lakukan nikah kontrak seperti di TV TV?"
Sejenak Yunita menganga.
"Yakkkk imajinasi mu terlalu tinggi, apa kamu fikir semudah itu? punya banyak uang untuk melakukan nya?"
Yunita mulai mengoceh kesal menatap sahabatnya itu.
"Aku bisa minta mama untuk membuka kembali kartu hitam ku yang di tahan oleh papa"
Jawab Nadine cepat.
Dia sadar, semua fasilitas nya di cabut sejak dia memilih untuk meneruskan hubungan nya dengan Andre.
2 tahun tanpa menikmati fasilitas Keluarga dengan baik dan benar, semua dia lepaskan demi laki-laki brengsek yang tidak ber'otak itu.
Dan kini Nadine baru sadar, betapa tololnya diri nya kemarin, hanya demi laki-laki breng..sek itu dia harus rela melepaskan semua fasilitas dari orang tuanya, hidup mengandalkan diri nya sendiri bahkan begitu membuat sang papa Kecewa dengan keputusan nya demi bertahan dengan hubungan bodoh yang tidak pasti.
Hidup sebercanda itu kah? kadang cinta mampu mengalahkan logika.
Kita bahkan rela kehilangan semuanya,hidup susah atau bahkan yang lebih mengerikan kadang ada pasangan yang berlaku kasar kita tetap dengan setia mendampingi dirinya, padahal jelas-jelas kita terluka.
Cinta macam apa itu coba?.
"Ini tidak akan semudah yang kamu bayangkan Nadine"
Ucap Yunita cepat.
Nadine tampak menghela nafasnya panjang.
"Ini seperti istilah yang berkata Maju kena mundur pun kena, aku benar-benar tidak tahu harus melangkah kemana"
Nadine jelas merasa begitu kacau saat ini.
"Cari tuan asing mu itu dan minta pertanggung jawaban"
Yunita coba memberikan saran.
Sejenak Nadine menggigit bibir bawahnya.
"Bukankah kami melakukan nya atas dasar suka sama suka? orang model laki-laki itu jelas tidak akan tertarik untuk bertanggung jawab"
Ucap Nadine cepat.
"Kamu hanya berfikir dari sudut pandang mu, bukan dari Sudut pandang laki-laki itu"
"Akhhhh lupakan saja, ini membuat ku semakin menggila"
Nadine kemudian meraih gelas minumannya, dengan cepat dia menghabiskan semua jus lemon yang ada di gelasnya.
Saat gelas itu masih berada di mulutnya, seketika Bola mata Nadine mengarah tepat ke arah depan, beberapa waktu Nadine tampak membeku, sepersekian detik kemudian Nadine seolah-olah menyadari akan sesuatu.
Oh my God.
Pekik Nadine dalam hati.
Secepat kilat dia menundukkan kepalanya, dengan perasaan panik Nadine berusaha mencari tempat untuk bersembunyi.
Seketika Nadine menjongkok, mencoba menyembunyikan tubuh nya di balik meja KV dimana mereka tengah menikmati makan malam saat ini.
"Nadine?"
Yunita Bertanya sambil mengerutkan dahinya.
Alih-alih menjawab, Nadine tengah berfikir bagaimana cara nya melarikan diri saat ini juga dari sana.