NovelToon NovelToon
Kekasih Virtual

Kekasih Virtual

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:679
Nilai: 5
Nama Author: wanudya dahayu

~♡Cinta ini bukan terlalu cepat bersemayam di dada
Tidak juga terlalu cepat mematri namamu di sana
Hanya saja semesta terlambat mempertemukan kita
Sayang, rindu ini bukannya ******
yang tak tahu diri meski terlarang.
Maka ...
Jangan paksa aku melupakan
sungguh aku belum lapang~♡


"Aku tahu dan menyadari ini salah, tapi Aku tidak bisa menghentikannya, jika ini adalah takdir, bukankah hal yang sia-sia jika Aku menghindarinya, sekuat apapun Aku menghindar tetap saja Aku tidak akan pernah bisa lari dari perasaan ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wanudya dahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindukanmu

Ini adalah malam ketiga setelah pertemuannya dengan Rangga waktu itu, sungguh ada rasa rindu yang terus menumpuk yang dirasakan oleh Kirana, ia begitu merindukan sosok Rangga di sampingnya seperti beberapa hari yang lalu, hingga seluruh fikiran dan ingatannya kini selalu tertuju pada Rangga.

Kirana mengambil kalung dengan liontin hati berwarna biru yang diberikan oleh Rangga waktu itu, senyumnya pun mengembang, sambil memainkan kalung yang ada di tangannya ini.

Dia pun bermonolog di pikirannya sendiri,

"Aku selalu berfikir, biru itu warna cinta seperti langit yang biru juga lautan yang luas, bukankah keduanya wujud cinta dari semesta? Begitu juga rasaku padamu Mas Rangga, yang entah bermula dari mana yang jelas rasa ini telah begitu dalam tertanam di hatiku saat ini, Mas Rangga ... semoga kamu juga merasakan hal yang sama sepertiku, telah ku titipkan rindu di malam sepi ini, rindu yang tak bertepi namun semakin bersemi seiring hari berganti."

"Padahal aku tidak sedang kerasukan arwah Shakespeare, kan? tapi kenapa aku menjadi sepuitis ini,? gumamnya tidak percaya dengan apa yang sedang dirasakannya.

Kirana tersenyum sendiri menyadari kekonyolannya saat ini, dan sungguh satu-satunya penjelasan atas semua ini adalah "cinta".

Cinta yang seketika telah membuat dunianya begitu indah dan berwarna,

Dia mengambil ponselnya, lagi-lagi ia membuka aplikasi X di ponselnya, yang sedari kemarin belum sempat ia membukanya, kali ini terlintas dalam benaknya untuk mengutarakan apa yang tengah dirasakannya lewat kata-kata.

♡~Karena hadirmu

Membias warna pelangi di hati

Menepiskan sepi, yang telah lama ku akrabi.

Karena mu

Rintik gerimis menepi

Hujan tak lagi singgah di mata ini,

Sungguh Aku enggan mengakhiri,

Sebab karena mu

Dapat kunikmati indahnya pelangi

sekali lagi ...~♡

@kiranaputri

"Tuhan .. salahkah aku jika aku sebahagia ini karena laki-laki lain dan bukan karena Mas Satya? salahkah aku jika aku telah menumbuhkan rasa yang tidak seharusnya ada ini," ucapnya lagi di sela-sela lamunannya.

Kirana menatap ponselnya lagi, dibacanya satu-satu respon unggahan tulisannya tadi, Dia berharap di seberang sana Rangga membaca tulisannya ini, ungkapan rasa yang jelas ia alamatkan pada rindu terlarangnya. Dan benar saja tak lama kemudian ia mendapat balasan dari seseorang yang sangat ia harapkan fan dia rindukan.

♡~Segumpal rindu yang kubawa untukmu

Masih kujaga dalam hangat dekapan

Pun pada selembar dada yang merah

Telah kuselipkan gumpalan rindu yang kian membuncah

Semegah ini rasaku bertahta, sayang

jangan bunuh aku dengan harapan yang yang sia-sia,

Sebab bagiku

Senyummu adalah satu-satunya alasan untuk bertahan.

Jujurlah!

Kau ingin aku ke mana?~♡

@Ranggadipta

Kirana membaca selarik puisi yang Rangga tulis untuknya, sungguh betapa pun ingin mengelak, nyatanya tulisan tersebut mampu menyulut api kecemasan di hatinya.

Dia tahu pasti apa yang tengah dirasakan Rangga saat ini, sebab ia pun tengah merasakannya juga, tersiksa oleh rindu tapi tidak tahu bagaimana harus meredam perasaannya, hanya bisa mencurahkan isi hati lewat kata-kata. Meskipun menurutnya tidak ada kata yang tepat untuk menerjemahkan segala rasa yang tengah dirasakannya saat ini.

Kirana mulai mengetik lagi untuk membalasnya, meski ia tak punya kata yang tepat untuk melukiskan perasaannya saat ini.

~♡Cinta ini bukan terlalu cepat bersemayam di dada

Tidak juga terlalu cepat mematri namamu di sana

Hanya saja semesta terlambat mempertemukan kita

Sayang, rindu ini bukannya jalang

yang tak tahu diri meski terlarang.

Maka ...

Jangan paksa aku melupakan

Sungguh Aku belum lapang~♡

@Kiranaputri

"Aku sebenarnya tahu dan menyadari bahwa ini salah, tapi aku tidak bisa menghentikannya, jika ini adalah takdir, bukankah hal yang sia-sia jika aku menghindarinya, karena sekuat apa pun aku menghindar tetap saja aku tidak akan pernah bisa lari dari perasaan ini."

kemudian di sela-sela lamunannya, ponselnya berbunyi, tentu Kirana sudah menduga dari siapa panggilan tersebut.

"Asalamualaikum Mas Rangga," sapanya pelan.

Sungguh meskipun ini bukan kali pertama ia berbicara dengan Rangga tapi tetap saja dadanya bergetar setiap kali mendengar suara laki-laki ini.

"Waalaikumsalam ... apa menurutmu aku berlebihan jika aku langsung mengatakan kalau aku merindukanmu tanpa berbasa-basi dahulu?" tanya Rangga di seberang sana yang juga tengah menahan degup jantungnya mulai yang tidak beraturan.

Kirana tersenyum mendengar ucapan Rangga yang menurutnya sangat manis sekali, haruskah ia mengatakan bahwa dirinya juga sama merindunya dengan Rangga, tentu saja tidak bisa sebab ia terlalu malu untuk mengatakannya.

"Kenapa diam?" sahut Rangga lagi

"hmm ... mungkin karena aku terlalu senang mendengar suara Mas Rangga, jadi tidak tahu mesti ngomong apa sekarang,"

"Katakan saja Kamu merindukanku juga," ucapnya lagi

"Aku ....emm, aku boleh nggak si skip saja bagian ini?" jawab kirana sambil meringis menahan malu, seolah Rangga tengah berada di hadapannya saat ini.

"Apa begitu sulit mengatakan rindu?" tanyanya.

"Haruskah aku mengatakannya, sementara Mas Rangga sudah tahu jawabannya," sahutnya kemudian.

"Apa yang aku tahu? sementara kamu tidak pernah mengatakan apa-apa," jawabnya.

"Baiklah ... i miss you," ucapnya lirih.

"Apa?... aku belum siap mendengarnya tadi, katakan sekali lagi, kumohon," pinta Rangga yang sengaja menggoda, sebenarnya dia tengah tersenyum girang karena mendengar ungkapan rindu dari Kirana.

Malam ini mereka habiskan bercengkrama melalui telefon dan panggilan video, meluapkan perasaan rindu yang mereka miliki satu sama lain.

Dan sekali lagi Kirana merasa bersalah karena telah mengingkari janjinya sendiri kepada Satya.Janji bahwa ia akan kembali sepenuhnya pada Satya dan menyudahi perasaannya pada Rangga, tapi nyatanya ia malah terjerumus semakin dalam pada perasaannya sendiri.

Rasa cintanya pada Rangga justru semakin dalam dan semakin kuat mengikatnya.

Haruskah dia menyerah pada perasaannya ini.

1
Alphonse Elric
Gak nyangka endingnya bakal begini keren!! 👍
Laura Rivera 🇨🇴❤️
Lucu banget! 😂
pelangisenja
sederhana dan ringan untuk dibaca, tapi serius ceritanya bikin salting sendiri 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!