Istri Sewaan Tuan Muda

Istri Sewaan Tuan Muda

Kabur dari rumah

"Pak.. Delia tidak mau menikah dengan Mas Sapto. Tolong Delia pak."

Delia terus memohon pada bapaknya, bahkan kini ia sudah bersimpuh berlinang air mata. Namun apa yang bisa dilakukan pria setengah baya itu dengan kondisinya sekarang.

Pak Jaya, bapak Delia sudah divonis strok ringan dari 6 bulan yang lalu. Sosok kepala keluarga yang dulu sangat diandalkan itu, kini harus berakhir di kursi roda.

"Apa yang harus Delia lakukan pak," rintih Delia putus asa. Ia hanya menunduk berlindung di kaki bapaknya disaat ibunya terus mendesaknya untuk menikah.

Delia tidak tahu harus mengadu pada siapa, di rumah itu hanya bapaknya-lah yang sungguh-sungguh menyayanginya, namun mimpi buruk itu mulai menghantui hidup Delia usai nasib buruk menimpa bapaknya. Terlebih ibu tirinya kini secara terang-terangan memperlakukan Delia dengan sangat tidak manusiawi.

"Halah.. buat apa kamu menangis begitu, harusnya kamu berterimakasih sama ibu. Pak Sapto itu kaya raya, ya meskipun kamu cuma istri kedua setidaknya hidup kamu tidak kesusahan seperti kita sekarang," celetuk Santi, istri Pak Jaya yang baru keluar dari dapur.

Mendengar itu, Delia mengangkat kepalanya lalu menatap istri muda bapaknya itu dengan tatapan tajam. "Jangan samakan aku sama kamu yang suka menghancurkan rumah tangga orang lain."

Plakkk

Tidak diduga tamparan keras tiba-tiba melayang di pipi Delia. Rasa panas seketika menjalar di pipi gadis itu. Sakit memang, tapi itu tidak seberapa dibanding rasa sakit hatinya.

Sementara Pak Jaya hanya melotot menatap Bu Santi. Mulutnya sudah bergetar seakan ingin memaki istrinya itu.

"Jaga mulut kamu, kalau kamu nggak suka sama saya silahkan pergi dari rumah ini, sekalian ajak bapak kamu yang lumpuh ini," ucap Santi sambil mendorong bahu Pak Jaya yang seketika membuat tubuhnya terhuyung, beruntung ada Delia yang dengan sigap memegang bahu bapaknya.

Delia mengepalkan tangannya dengan tatapan dingin. Kalau bukan karena bapaknya, Delia pasti sudah angkat kaki dari rumah itu. Tempat tinggal yang dulunya nyaman itu, kini tidak pantas disebut rumah. Delia sudah muak dengan kehidupannya.

Sebenarnya sudah lama Delia memiliki keinginan untuk meninggalkan rumah itu, namun Pak Jaya terus menahannya karena bagaimana pun rumah itu adalah milik Pak Jaya, bukan Bu Santi.

Setelah beradu mulut dengan Bu Santi, Delia keluar rumah. Ia mendatangi rumah sahabatnya yang tidak jauh dari kediamannya.

"Kenapa lagi kamu Del, pasti habis berantem sama Si Santi ya?" tanya Sofi usai meletakkan segelas air dingin dihadapan Delia.

Delia langsung menyambar minuman itu. Hanya beberapa teguk saja, minuman itu sudah habis tak bersisa seolah seluruh tenaganya memang sudah terkuras habis.

Menghadapi Santi memang membuat amarah Delia meledak, apalagi wanita itu terus memaksanya untuk menikah.

Sofi yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala. Ia sudah tak heran dengan semua keluh kesah Delia, karena setiap gadis itu datang ke rumahnya ia pasti akan mengadu padanya.

Delia mencoba mengatur napasnya yang masih memburu. Entah apa yang akan terjadi jika ia tidak kabur ke rumah Sofi, mungkin ia akan adu jambak dengan wanita itu.

"Dasar jalang!" rutuk Delia. "Aku udah nggak tahan tinggal sama dia Sof. Aku mau ajak bapakku pergi jauh dari rumah ini."

"Kamu itu mau pergi kemana, rumah itu satu-satunya harta yang kamu miliki," ucap Sofi.

"Entahlah, aku udah nggak perduli dengan rumah itu. Biar aku sedekahin aja sama si jalang s*alan itu."

"Enak aja, daripada kasih ke dia mending kasih ke aku. Kamu itu kalau ngomong sembarangan." Tentu saja Sofi akan menolak keras ide itu.

Tekad Delia untuk meninggalkan rumah sepertinya sudah bulat. Ia bahkan menghubungi beberapa temannya untuk meminta bantuan. Sampai akhirnya salah satu teman sekolahnya dulu memberikan tawaran pekerjaan di kota. Dengan semangat Delia mencoba menghubungi Keyla, temannya itu.

"Key, kamu serius kan?" tanya Delia yang masih ragu akan informasi itu.

"Serius Del, cafe tempatku kerja lagi butuh karyawan baru. Kalau bisa secepatnya kamu datang kesini sebelum diisi sama orang lain."

"Oke, besuk aku akan langsung kesana. Tolong kirim alamatnya ya," ucap Delia penuh keyakinan.

"Bener ya besuk, aku tunggu loh."

"Bener Key, makasih ya kamu udah mau bantuin aku."

"Iya sama-sama. Ya udah aku lanjut kerja dulu ya."

"Oke."

Berbekal uang satu juta, Delia nekad membawa bapaknya untuk mengadu nasib di kota. Ia rela pergi tengah malam agar tidak diketahui oleh ibu tirinya. Jika ibunya itu tahu, dia akan langsung mencegahnya dengan mengancam bapaknya. Santi memang sungguh licik.

Untuk sementara waktu, Delia menginap di rumah Keyla. Temannya itu begitu baik sampai mau menampung dirinya dan juga bapaknya. Namun Delia tetap akan mencari tempat tinggal sendiri sembari menunggu ia menerima gaji pertamanya.

"Maaf ya Key, aku kesini cuma bikin repot kamu," ucap Delia. Ia terlihat malu saat mengatakan hal itu, namun harus bagaimana lagi, ini sudah menjadi pilihannya.

"Kamu ngomong apa sih, aku justru seneng kalau ada kamu. Aku jadi nggak kesepian lagi."

Di kota Keyla juga anak perantauan, ia tinggal di kontrakan sederhana yang ditinggali seorang diri. Kadang kala orang tuanya di kampung akan berkunjung, namun itu hanya beberapa kali dalam setahun.

"Aku udah bilang sama atasanku kalau kamu udah sampai, jadi besuk kamu bisa langsung kerja."

Delia terbelalak, matanya mengisyaratkan perasaan haru sekaligus bahagia. Kabar itu tentu membuat hati Delia berbunga-bunga, ia tidak menyangka keinginannya akan berjalan secepat ini.

"Makasih Key, makasih banyak." Delia memeluk Keyla dengan sangat erat, matanya sudah berkaca-kaca. Tidak ada yang bisa ia ucapkan selain kata terimakasih.

BERSAMBUNG...

Liu Haocun sebagai Delia

Terimakasih untuk kalian yang sudah berkenan untuk singgah di novel baruku, semoga terhibur dan selamat membaca..

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

bagus novelnya , lanjutkan thor. Oma titip iklan aja y🙏

2025-01-02

1

yanah~

yanah~

mampir kak 🤗 ceritanya menarik, apalagi visualnya Liu haocun 😍

2024-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kabur dari rumah
2 Pria misterius
3 Ancaman Santi
4 Ide cerdik Delia
5 Kekaguman Delia
6 Salting brutal
7 Seorang teman
8 Perseteruan Devan dan Margaret
9 Perhatian kecil Devan
10 Act of service-nya seorang Devan
11 Apa yang dibisikkan Margaret?
12 Sebatas pernikahan kontrak
13 Semakin menjadi
14 Rencana yang gagal
15 Dia lebih segalanya
16 Malu-malu tapi mau
17 Terkurung seperti sandera
18 Penuh rahasia
19 Menjadi pusat perhatian
20 Sebuah pelukan hangat
21 Pertarungan sengit
22 Kecurigaan Anna
23 Kesaltingan yang hakiki
24 Rencana Anna
25 Kedatangan tamu
26 Daripada mati sia-sia
27 Rahasia besar
28 Kenangan 4 tahun silam
29 Mimpi buruk
30 Keceplosan
31 Sadar akan perasaan itu
32 Ketahuan
33 Perasaan itu semakin tak terkendali
34 Ini yang pertama
35 Sama-sama gengsi
36 Ibu kandung vs ibu tiri
37 Aku menginginkanmu
38 Kebiasaan baru
39 Menemui Devan
40 Tanda kepemilikan
41 Benarkah itu kamu?
42 Dia kekasihku
43 Permintaan maaf
44 Suami istri sungguhan
45 Belum tuntas
46 Melibatkan polisi
47 Ketegangan antara Devan dan Kafa
48 Cemburu, benarkah?
49 Teka-teki
50 Masih belum percaya
51 Dia milikku
52 Tunggu pembalasanku
53 Aksi kejar-kejaran
54 Bukan lawan yang mudah
55 Tak sia-sia
56 Menyerahlah
57 Orang misterius
58 Hanya pura-pura
59 Senasib
60 Siapa yang menyuruhmu?
61 Delia hilang
62 Kamu kemana?
63 Ketakutan
64 De-javu
65 Dia anakku
66 Papa pun tahu
67 Hadiah terakhir
68 Rasanya kehilangan
69 Dipertemukan
70 Saling menerima
71 Pelukan seorang ibu
72 Janji kelingking
73 Istri orang
74 Belum terbiasa
75 Tidak sempat bertemu
76 Amarah Smith
77 Kali pertama (21+)
78 Menerima apa adanya (21+)
79 Pengakuan seorang ibu
80 Tak percaya
81 Kecanggungan antara ibu dan anak
82 Kesempatan kedua
83 Situasi mencekam
84 Terimakasih putriku
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Kabur dari rumah
2
Pria misterius
3
Ancaman Santi
4
Ide cerdik Delia
5
Kekaguman Delia
6
Salting brutal
7
Seorang teman
8
Perseteruan Devan dan Margaret
9
Perhatian kecil Devan
10
Act of service-nya seorang Devan
11
Apa yang dibisikkan Margaret?
12
Sebatas pernikahan kontrak
13
Semakin menjadi
14
Rencana yang gagal
15
Dia lebih segalanya
16
Malu-malu tapi mau
17
Terkurung seperti sandera
18
Penuh rahasia
19
Menjadi pusat perhatian
20
Sebuah pelukan hangat
21
Pertarungan sengit
22
Kecurigaan Anna
23
Kesaltingan yang hakiki
24
Rencana Anna
25
Kedatangan tamu
26
Daripada mati sia-sia
27
Rahasia besar
28
Kenangan 4 tahun silam
29
Mimpi buruk
30
Keceplosan
31
Sadar akan perasaan itu
32
Ketahuan
33
Perasaan itu semakin tak terkendali
34
Ini yang pertama
35
Sama-sama gengsi
36
Ibu kandung vs ibu tiri
37
Aku menginginkanmu
38
Kebiasaan baru
39
Menemui Devan
40
Tanda kepemilikan
41
Benarkah itu kamu?
42
Dia kekasihku
43
Permintaan maaf
44
Suami istri sungguhan
45
Belum tuntas
46
Melibatkan polisi
47
Ketegangan antara Devan dan Kafa
48
Cemburu, benarkah?
49
Teka-teki
50
Masih belum percaya
51
Dia milikku
52
Tunggu pembalasanku
53
Aksi kejar-kejaran
54
Bukan lawan yang mudah
55
Tak sia-sia
56
Menyerahlah
57
Orang misterius
58
Hanya pura-pura
59
Senasib
60
Siapa yang menyuruhmu?
61
Delia hilang
62
Kamu kemana?
63
Ketakutan
64
De-javu
65
Dia anakku
66
Papa pun tahu
67
Hadiah terakhir
68
Rasanya kehilangan
69
Dipertemukan
70
Saling menerima
71
Pelukan seorang ibu
72
Janji kelingking
73
Istri orang
74
Belum terbiasa
75
Tidak sempat bertemu
76
Amarah Smith
77
Kali pertama (21+)
78
Menerima apa adanya (21+)
79
Pengakuan seorang ibu
80
Tak percaya
81
Kecanggungan antara ibu dan anak
82
Kesempatan kedua
83
Situasi mencekam
84
Terimakasih putriku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!