Vivian Lian di hidupkan kembali setelah mendapatkan pengkhianatan dari suaminya dan adik tirinya. Di kehidupan lalu, dia mempercayai ibu tirinya dan adik tirinya hingga berakhir mengenaskan. Dia pun melakukan cinta semalam dengan calon tunangan adik tirinya hingga mengandung anak sang CEO demi membalaskan rasa sakit hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjadi Sesuatu
Alena perlahan membuka kedua matanya. Kedua maniknya tertuju ke arah langit-langit berwarna putih, rasa lelah dan tak bertenaga membuatnya tak ingin beranjak dari tempat tidurnya. Ia mengingat percintaannya tadi malam dengan Anderson, ia sangat bahagia dan sangat senang.
"Em, " Alena tersenyum, lalu menoleh, tetapi senyumannya langsung menghilang begitu ia melihat siapa yang berada di sampingnya.
Ia langsung beranjak dan menarik selimut itu sampai menutupi dadanya. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Wajah seorang pria yang ia kenal, nafasnya seakan berhenti berdetak.
Ia marah pada pria di depannya yang telah berani mengotorinya. "Bangun!!!" Alena mengguncang tubuh Feng Yan dengan kasar dan membuat pria itu terbangun.
"Alena." Feng Yan bangkit dari tempat tidurnya dan belum menyadari keadaannya.
"Apa yang telah kau lakukan pada ku Feng Yan?!" tanya Alena dengan tajam. Ia tidak menyangka pria bodoh ini malah mengotori tubuhnya.
Feng Yan mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh Alena. "Apa maksud mu?"
"Lihat tubuh mu."
Feng Yan menuruti ucapan Alena dan seketika kedua matanya melebar melihat tubuhnya tanpa memakai pakaian. "Apa yang kita lakukan?"
"Bodoh!! Kau bertanya pada ku? Kau bodoh Feng Yan, kenapa bisa kau yang mengotori tubuh ku? Kenapa bukan Anderson?" Alena memaki Feng Yan dan seolah pria itulah yang bersalah. Ia tidak terima tubuhnya di kotori oleh Feng Yan.
"Aku, aku tidak tau, tadi malam aku mengira kau Vivian." Feng Yan yakin kalau tadi malam ia ke kamar Vivian dan sentuhan tadi malam ia kira Vivian.
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Alena dengan nada khawatir.
"Kau bodoh? Tentu saja kita harus pergi sebelum ada yang melihat kita."
Alena langsung menarik selimutnya dan berlari ke arah kamar mandi membuat Feng Yan mendengus kesal karena tubuhnya tidak memakai sehelai benang apapun.
Feng Yan turun dan memungut pakaian, kejadian ini tidak boleh ada yang mengetahuinya. Ia tidak mau membuat reputasinya buruk, apa lagi di hadapan Vivian. "Aku harus secepatnya pergi dari sini."
Drt
Feng Yan menoleh ke atas nakas, ia mengambil ponselnya dan melihat nama Vivian. "Vivian,"
Ia langsung mengangkatnya. "Iya Vi."
Vivian melirik ibu tiri dan ayahnya itu, kemudian melihat Anderson yang menatapnya tajam. "Kau ada di mana? Semua keluarga sudah berkumpul di sini,"
"Aku baru bangun Vi, sarapanlah dulu, maaf aku tidak bisa kesana Vi," ujar Feng Yan tersenyum. "Ya sudah aku tutup dulu. Nanti aku akan mengabari mu lagi."
Feng Yan mematikan ponselnya. Ia memungut pakaiannya tadi malam karena belum memesannya. Ia segera memencet tombol Asistennya untuk membawa pakaiannya.
"Kenapa kau masih ada di sini?" tanya Alena menatap curiga. Jangan sampai Feng Yan mengotori tubuhnya lagi.
Feng Yan sangat kesal dengan Alena yang sangat cerewet. "Aku masih menunggu pakaian ku, sebaiknya kau cepat pergi dari sini."
"Benar, aku belum memesan pakaian. Tidak mungkin aku memakai gaun." Alena merutiki kebodohannya itu. "Sebaiknya aku hubungi Mommy, kita harus jujur pada Mommy."
Feng Yan tak menjawab, ia sependapat dengan Alena. Mommy Diane harus tau kalau sudah terjadi sesuatu.
....
"Apa?!" Mommy Diane terkejut begitu mendengarkan penjelasan Alena. "Bagaimana kalian bisa? Alena kau sudah menaruh obat itu pada Anderson? Kau bodoh sekali Alena." Mommy Diane langsung pusing, kepalanya terasa pecah begitu memikirkan kesalahan yang terjadi di antara mereka.
"Apa ada yang tau masalah ini?" tanya Mommy Diane.
"Tidak Mom," jawab Alena.
Mommy Diane setidaknya bisa bernafas lega. "Kalau kalian tidur bersama, lalu dimana Anderson dan Vivian tadi malam?" tanya Mommy Diane membuat Alena dan Feng Yan menatap ke arahnya.
"Tidak mungkin Vivian dan Anderson ...." Alena tak bisa meneruskan perkataannya. Tidak boleh terjadi sesuatu pada mereka. "Mom bagaimana kalau ...."
"Tidak mungkin, tenangkan pikiran mu. Tadi aku melihat Vivian tidak bersama dengan Anderson, pasti tidak akan terjadi sesuatu pada mereka." Mommy Diane mencoba berpikir lurus, namun ia takut ada sesuatu dan memastikannya dulu.