naura anindira seorang jadis yg harus menjadi tulang punggung keluarga saat menduduki bangku SMA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Onchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.30
Naura di paksa turun dari sepedan dan di tarik ke semak² seketika pikiran naura kalut melihat beberapa pria tersebut,,,dia pikir nyawanya aka melayang oleh pria² tersebut apa lagi pemuda² tersebut dengan tidak sadar.
"ya allah bisa hilang perawan aku oleh pria becat seperti ini"batin naura.
di dalam hati nya terus memanggil bastian berharap bastian akan segera datang untuk menyelamat kan nya,,,,
Tin
tin
Tin
Ada harapan,,,melihat ada mobil hitam yg menghampiri gerombolan pria tersebut...
Terdengar klakson pria itu segera melepas kan naura yg melihat mobil itu
"pak lurah,,,ada pak lurah" teriak salah satu nya yg membubar kan gerombolan pemuda tersebut
"berhenti kalian,,dasar pemuda pemalas tidak berguna,,,,jangan di kira saya tidak melihat kalian menyeret wanita ini,,,pasti ingin berbuat cabul kan"kata pak lurah dengan amarah nya.
"maaf pak"kata mereka yg berangsur lari seperti tikus sawah yg di buru petani.
naura menghela nafas lega walaupun tubuh nya masih gemetar.
"mas romi makasih mas romi kalo gak ada mas romi mungkin saya sudah kehilangan harga diri saya"kata naura
"ah naura,,,saya juga panik saat melihat kamu di bawa paksa mereka tadi,,,tapi mereka belum sempat nyentuh kamu kan"tnya lurah tersebut.
"alhamdulillah belum dan jagan sampai,,,amit amit"
Bisa gila naura jika sampai mahkota nya direnggut oleh berandalan tadi.
dengan bastian saja naura sangat menjaga hal itu"pokok nya ini untuk suami ku nanti,,suami halal ku"batin naur.
"kamu saya antar pulang ya"
"tapi saya bawa sepeda mas"
”bisa saya taruh atas sepeda nya,,,kamu jangan pulang sendiri,,,mereka tadi pulang nya jalan kaki,,bisa saja di ujung sana kamu ketemu mereka lagi,,,kalo mereka mau balas dendam gimana"
Naura langsung saja menerima tawaran kepala desa muda tersebut.
Romi adalah kepala desa termuda di kampung tersebut makanya naura memanggil nya dengan sebutan mas bukan pak.
Sedari dulu romi mengenal dekat dengan naura,,,bahkan romi seringkali mengungkap kan perasaan nya kepada naura,,tetapi naura tak pernah me gubris persaan romi tersebut.
"kamu kapan ra pulang ke sini,,,kalau tau dari kemarin² saya main ke rumah kamu"kata romi.
"kebetulan baru kemaren mas,,,mas romi kabar nya gimana"
"kabar nya baik,,,masih sama seperti dulu,,,dengan perasaan yg sama juga"jawab romi tersenyum ke arah naura.
Naura mengalih kan pandangan nya"mas romi belum menikah"
"nunggu kamu siap"auto diam naura mendengar jawaban tersebut.
"loh kok pulang sama pak lurah,,,gimana ceritanya"tanya ibu naura pada naura.
Romi menurun kan sepeda naura dari atas mobil"maaf bu tadi kebetulan ketemu naura di jalan,,,ada beberapa berandalan yg mencoba berbuat kurang ajar sama naura"
"astagfirullah trus kamu piye nduk?,,,baik² saja kan"panik ibu naura.
"alhamdulillah bu untung ada mas romi kalo gak wasalam"
"husss lambe mu nduk,,,ayo bak romi masuk dulu udah lama gak mampir"
basa basi sambil minum kopi romi pun ingin berbicara serius dengan ibu naura.
"saya mau nagih janji naura dulu bu"
"lho lho janji apa nak romi,,,apa naura ada hutang sama nak romi"
"enggak ya bu,,,mana pernah naura punya hutang"jawab spontan naura.
Perasaan naura mulai tidak enak saat mendengar romi akan menagih janji.
"naura dulu pernah janji,,,akan di lamar setelah pulang jadi TKW,,,sekarang saya mau nagih janji itu bu"
Si ibu tersenyum memandang naura,,,ibu mana yg tak senang mendengar ada pria yg akan meminang anak gadis nya,,,apa lagi seorang pria mapan yg akan meminang nya.
Lain dengan naura,,,dia sedikit gugup dan juga kesal,,,menyesal mengajak romi mampir ke rumah
"kalau itu sih ibu nurut aja sama naura,,,kan yg menjalani naura jadi ibu tidak bisa menjawab iya atau tidak"