Luke Bryan Smith adalah pria yang paling di takuti di SMA Alexander High school, ia merupakan cucu dari pemilik sekolah ternama itu. Dimana di sekolah hanya di isi oleh orang kalangan atas, ada beberapa siswa yang masuk lewat jalur beasiswa juga.
Ia punya pacar yang bernama Agatha Christie, mereka sudah pacaran selama 2 tahun sejak Agatha sekolah SMP, tapi sayangnya ketika mereka SMA Agatha harus pindah keluar Negeri karena berbagai alasan.
Walaupun begitu Hubungan mereka masih berjalan cukup baik hingga sekarang, tetapi semua itu berubah ketika ada seorang siswa baru jalur beasiswa masuk ke sekolah yang sama dengan Bryan.
Bryan justru malah lebih peduli pada wanita itu, masalah dalam hubungan Bryan dan Agatha semakin banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Ulang Tahun Berantakan
"Ini jam yang aku beli dari online," Jelas Anita berharap kalau Alvaro percaya.
"Oh," Alvaro kembali melanjutkan makannya, ia tidak menyimpan curiga apapun pada Anita, karena Anita tidak mungkin juga memiliki jam asli tersebut.
__________
Di hari Minggu yang cerah ini Agatha sudah bersiap menuju tempat pesta, ia di jemput oleh Bryan, sementara kakaknya telah berada di tempat pesta menyiapkan semuanya dari tadi pagi.
Sesampainya di sana Agatha menggandeng tangan Bryan menaiki kapal pesiar yang telah ayahnya sewa untuk dirinya, para murid yang ia undang juga mulai berdatangan satu-persatu.
Untuk merayakan ulang tahun ini Arhan mengundang beberapa penyanyi yang terkenal di Indonesia, mereka juga sudah sering tampil di acara televisi, penyanyi yang saat ini lagunya sering di nikmati oleh anak muda.
Bahkan ada artis yang datang juga karena mereka temannya Arhan.
"Apakah semuanya sudah datang Agatha? Pintu kapalnya akan di tutup kalau semuanya sudah datang," Tanya Arhan.
"Tunggu beberapa menit lagi aja yah kak," Balas Agatha yang menyadari kalau Anita dan Alvaro belum terlihat menaiki kapal ini.
Michael menghampiri Agatha, "Lu ngundang Anita sama Alvaro bukan untuk mempermalukan dia lagi kan?" Bisiknya pelan.
"Gila kali? Enggak lah, banyak orang yang datang ke acara ini mana bisa gue lakuin itu," Balas Agatha sinis.
"Bagus deh."
Setelah beberapa menit akhirnya Alvaro dan Anita datang bersamaan, mereka menghampiri Agatha untuk memberi kado mereka.
"Maaf kalau harganya gak seberapa," Ucap Anita saat memberikan kado yang ia bawa pada Agatha.
"Gak masalah," Agatha menerima kado pemberian dari mereka berdua.
Kapal itu pun mulai berlayar, semua tamu undangan yang hadir tidak sabar menunggu matahari terbenam dari atas kapal di mana langit menjadi jauh lebih indah tanpa ada yang menghalangi.
Untuk sejenak mereka berfoto bersama senja di kapal, Agatha di foto oleh Bryan. Tanpa Agatha ketahui Michael ternyata memfoto Agatha secara diam-diam, wajah cantik Agatha tidak dapat mengalahkan pemandangan di belakangnya, Michael senyum-senyum sendiri melihat hasil fotonya.
Lucy dan Gio memperhatikan Michael yang senyum-senyum sendiri, "Kesambet hantu kapal tuh orang," Gumam Lucy.
"Biarin aja, dia lagi bahagia mungkin sekarang," Gio merangkul pundak Lucy sembari menghirup udara segar.
Acara tiup lilin akan segera di mulai di atas panggung, sebuah kue ulang tahun yang mewah kini sudah di siapkan.
MC di acara tersebut memanggil Agatha dan kakaknya untuk naik juga ke atas panggung, Semua tamu yang hadir bertepuk tangan melihat Agatha dan Arhan mulai menaiki panggung.
Di bawah panggung di sediakan kursi dan meja untuk tamu agar dapat lebih menikmati acara ini dengan nyaman, di dalam ruangan tersedia banyak makanan yang dapat mereka cicipi.
Di mulai dari makanan pembuka, makanan utama juga makanan penutup dan minuman yang beragam juga.
Acara tiup lilin berjalan dengan lancar, acara selanjutnya yaitu acara hiburan. Penyanyi yang telah Arhan undang bernyanyi untuk membuat acara ini jauh lebih meriah.
Tamu yang datang begitu menikmati semua itu, sementara Agatha sedang makan bersama Bryan sambil menikmati pemandangan indah di atas kapal.
Langit mulai malam.
Agatha izin untuk ke toilet, selesai dari Toilet ia melihat Anita sedang melamun di dekat pagar kapal, Agatha menghampiri Anita.
"Ngapain di sini sendirian?" Tanya Agatha sinis.
"Aku bahagia banget sekarang, selama hidupku aku gak pernah terpikir untuk bisa naik ke kapal yang mewah dan indah ini," Gumam Anita dengan mata penuh kebahagiaan.
"Bagus deh kalau lu seneng."
Semua orang sedang sibuk masing-masing, tidak ada yang melihat ke arah mereka berdua.
Anita menatap Agatha, "Andai hidupku seberuntung dirimu, mungkin aku akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini."
"Maksud lu?" Agatha tersenyum tipis, ia bingung dengan apa yang Anita ucapkan.
"Kamu di cintai banyak orang, kehidupan mu juga sangat bergelimang harta. Kamu pasti gak pernah kan rasain kelaparan karena gak makan seharian sedangkan kamu gak bisa beli apapun karena gak punya uang," Tatapan Anita entah mengapa berubah menjadi tegas.
"Tapi masalah dalam hidup orang itu beda-beda, tuhan juga adil kalau ngasih masalah. Gak semuanya masalah datang karena gak punya uang," Tegas Agatha.
"Masalah apa? Kalau kita punya uang tapi dapet masalah, seenggaknya kita masih bisa makan kan?"
"Okey, untuk itu gue gak akan bantah, tapi ada hal lain yang gak bisa kita beli atau tukar dengan uang."
"Hal lain apa?"
"Keluarga yang harmonis dan kedekatan antar keluarga, lu gak bakalan bisa maksa apapun untuk itu. Percuma punya uang banyak tapi lu bahkan gak pernah ngerasain Deket sama orang yang di sebut orang tua."
Anita berdecak sebal karena baginya uang adalah segalanya, orang yang belum ngerasain gimana rasanya mau mati hanya karena gak punya uang gak bakalan ngerti betapa pentingnya uang.
"Aku benci sama kamu yang mengatakan uang bukan segalanya," Karena tersulut emosi Anita mendorong Agatha cukup keras hingga membuat tubuh Agatha kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke bawah laut.
Anita yang melihat itu kaget dan bingung setengah mati, ia tidak tau harus melakukan apa. Tapi, di sisi lain ia ketakutan, kalau sampai ada yang tau ia yang mendorong Agatha hingga terjatuh maka ia kemungkinan akan masuk penjara.
"Sialan," Alvaro yang sedari tadi melihat mereka langsung lompat ke air untuk menolong Agatha.
Orang-orang di sekitar sana akhirnya sadar kalau ada yang tercebur ke air, mereka segera ke arah sana dan melihatnya.
Lebih kaget lagi saat melihat kalau orang yang tercebur adalah Agatha, Arhan mengeluarkan sekoci atau kapal darurat untuk menyelamatkan Agatha, Alvaro menaikan Agatha ke atas Sekoci di bantu oleh para kru yang ada di kapal.
Agatha sekarang dalam keadaan tidak sadarkan diri karena terlalu banyak air yang masuk ke perutnya, Acara itu di hentikan dan Arhan juga Bryan panik membawa Agatha ke rumah sakit, Arhan juga mengajak Alvaro ke rumah sakit, karena Alvaro ikut tercebur juga jadi takutnya nanti Alvaro kenapa-napa juga.
Tapi Alvaro menolaknya karena merasa dirinya baik-baik saja, terlebih ia ingin bicara pada Anita yang ternyata sudah kabur dari sana karena ketakutan, ia tidak mau di salahkan toh itu ia lakukan tanpa sadar.
Penyebab Agatha tercebur akan ia cari tahu nanti, kini nyawa Agatha jauh lebih penting.
Tamu di bubarkan, mereka prihatin atas kejadian tersebut.
Lucy, Gio dan Michael menyusul ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Agatha.
Alvaro berhasil menemukan Anita yang hendak menaiki taksi untuk pulang, Alvaro meraih tangan Anita dan pergi dari sana karena ia ingin bicara dengan Anita.
"Lepasin," Tubuh Anita gemetar ketakutan.
Alvaro melepas tarikan tangannya lalu menatap Anita dengan tajam, "Lu gila? Ngapain lu dorong Agatha?" Bentak Alvaro.
"Kamu lihat itu? Jangan kasih tau siapapun, aku gak mau masuk penjara atau apapun itu, aku gak mau. Aku beneran gak sengaja lakuin itu," Anita kebingungan, wajahnya sudah sangat frustasi.
"Lu pikir di sana gak ada kamera pengawas? Cepat atau lambat Arhan dan Bryan bakalan tau itu, apalagi kalau nanti Agatha bangun, lu pikir Agatha gak bakalan bilang kalau lu dorong dia."
"Tapi-tapi, aku beneran gak sengaja," Anita menangis di sana.
"Kalau lakuin sesuatu pikirin dulu makannya akibatnya, untuk gue liat kejadiannya. Kalau sampai Agatha mati karena barusan, lu udah pasti abis nanti."