Xiao Ming, seorang ahli pedang terkenal yang disegani oleh semua orang. Dia memandang dunia dengan cara yang sangat naif.
Semua orang mengakui kemampuannya tapi tidak dengan penampilannya, dia memiliki wajah yang terluka akibat pedang sehingga orang orang diam diam takut dengan penampilannya.
Sampai akhirnya, dia akan menikah dengan gadis impiannya. Siapa yang menyangka bahwa gadis yang dicintainya ini mengkhianatinya dan membunuhnya di malam pernikahan demi mengambil kekuatannya.
Dia meninggal dengan penuh penyesalan , untungnya Dewa berbelas kasih kepadanya dan membiarkannya untuk terlahir kembali ke tubuh seorang anak yang tidak berguna.
Akankah Xiao Ming berhasil untuk membalaskan dendam orang yang membunuhnya?
Halo semuanya, bisa mampir ya untuk kelanjutan kisah Xiao Ming! Terimakasih banyak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 - Mengubah Nama
Wajah Huashu tampak agak berubah dan menatap ke arah Xiao Ming dengan tatapan terkejut sekaligus bimbang, di satu sisi nama Huashu adalah nama yang diberikan oleh ibunya tapi disisi lain, ini bisa menyelamatkan orang yang telah menyelamatkannya, maka dari itu dia harus membalas budi dengan segala cara.
"Aku bersedia, mohon Tuan Muda menentukan nama untukku. " Ucap Huashu dengan tenang.
"Aku akan memberikanmu nama Xiao Xiyue, kamu adalah sepupu jauh dari pihak Ayahku yang tinggal di luar kota dan baru baru ini kamu menjadi yatim piatu sehingga kamu datang ke Klan Xiao untuk dirawat disini. " Ucap Xiao Ming.
"Baik, aku akan mengingat masalah ini dengan baik. " Ucap Huashu serius.
Huashu tahu betapa bahayanya orang orang Kekaisaran Bulan Awan, jika tidak maka kenapa selama ini orang orang tidak berani untuk menentang Ayahnya ?
Ketika dia meminta pertolongan, semua orang meninggalkannya, dia telah memohon kepada Dewa dan semua orang hebat tapi tidak ada satupun orang yang bisa menariknya keluar dari kesengsaraan.
Tapi, Xiao Ming berbeda. Xiao Ming mengulurkan tangannya untuk menarik Huashu keluar dari lautan api meskipun tahu bahwa itu adalah tindakan yang beresiko.
Huashu tidak mempercayai Dewa atau Surga, tapi dia mempercayai Xiao Ming dan menganggap Xiao Ming adalah arah hidupnya yang harus dia hormati dan dia layani.
Kesetiaan semacam ini bukanlah sesuatu yang bisa dibeli dengan uang dan Xiao Ming tahu dengan jelas bahwa kebaikannya akan mendapatkan kesetiaan dari orang orang yang ditolong olehnya.
Xiao Ming melihat bahwa Huashu merenung dan memikirkan tindakannya lalu tersenyum tipis. Dia kira kira bisa menebak apa yang sedang dipikirkan oleh Huashu.
"Huashu, kembalilah dan kamu bisa meminta bimbingan dari Lily untuk berkultivasi. Aku akan melakukan kultivasi tertutup selama beberapa waktu. " Ucap Xiao Ming.
"Tuan Muda akan melakukan kultivasi tertutup, apakah memiliki intruksi khusus ?" Tanya Huashu dengan teliti.
Xiao Ming memperhatikan bahwa Huashu ini sangat teliti tampaknya karena dia terbiasa melayani Zhao Liang.
"Kamu bisa membawakan aku makanan di kaki Gunung Hongshan setiap tiga hari. Nanti, pergilah bersama dengan Lily dan Ming'er agar kamu lebih aman. " Ucap Xiao Ming.
Dia mengatakan ini soalnya dia malas berburu dan dia juga tidak berniat untuk mengajak Ming'er naik ke Gunung Hongshan.
"Ming'er ?" Tanya Huashu dengan bingung.
Xiao Ming tertawa ringan dan ingat bahwa dia belum mengenalkan tentang Ming'er kepada Huashu, lalu dia berdiri dan berjalan keluar.
Diluar sudah ada harimau kecil dengan kaki kakinya yang pendek, meraung kecil untuk pamer.
"Apa yang kamu pamerkan, hm ? Kamu benar benar bermalas malasan belakangan ini, bahkan kultivasiku tidak meningkat sejak dari Gunung Hongshan. " Ucap Xiao Ming memarahi Ming'er.
Ming'er langsung merengut dan berlari ke belakang Huashu untuk meminta perlindungan. Hanya melihat sekali saja sudah mampu untuk mencuri hati orang orang.
Dalam sekejap saja, Huashu merasa luluh dengan penampilan Ming'er lalu menggendongnya dengan penuh kasih sayang.
"Ming'er, aku akan berkultivasi tertutup. Ingat, jangan bermalas malasan atau aku akan menghukummu untuk tidak makan selama satu minggu !" Seru Xiao Ming dengan serius.
Ming'er tampak sedih mendengar ancaman ini lalu tidak lama kemudian, ada Lily yang baru saja datang untuk membawa pakaiannya dan perbekalannya.
"Hati hati di jalan Tuan Muda. " Ucap Lily.
"Tenang saja, kalian bertiga harus berkultivasi juga dengan rajin. Tidak perlu aku mengawasi kalian satu persatu. Lily, kamu adalah yang paling tua maka harus mengawasi semua nya untuk berkultivasi dengan baik. Ketika aku pulang, aku pasti akan memeriksa kemajuan kalian. "Perintah Xiao Ming.
"Baik , Tuan Muda. Aku pasti tidak akan mengecewakan harapan Tuan Muda. "Balas Lily sembari menundukkan kepalanya.
Xiao Ming menganggukkan kepalanya dan melompat ke atas atap lalu mengayunkan tangannya, tiba tiba selapis kekuatan berwarna merah terang melapisi Klan Xiao.
Ini adalah kekuatan yang terhubung dengan jiwanya, jadi jika ada orang yang ingin menyerang Klan Xiao maka dia pasti akan mengetahui semuanya tepat waktu.
Setelah memastikan Klan Xiao aman, barulah dia langsung pergi dari sana tanpa berpamitan dengan paman dan bibinya lagi. Tapi, sebelum pergi dia melihat sepupunya yang sedang berkultivasi di halaman dan tampaknya akan segera menerobos ke Tahap Regenerasi Qi.
Xiao Ling ini, bisa dianggap sebagai salah satu bakat muda juga. Dia masih sangat muda dan sudah bisa mencapai Tahap Regenerasi Qi tanpa memerlukan harta khusus.
Bisa dilihat selain memiliki bakat, Xiao Ling ini juga sangat gigih dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam halamannya sendiri dan tidak berbaur dengan orang lain.
Paling paling hanya keluar pada saat tahun baru dan festival tertentu yang memiliki upacara menyembah leluhur.
Xiao Ling ini masih muda tapi benar benar tidak tahu cara untuk menikmati hidup sehingga hanya bisa terus hidup dalam pengasingan seperti orang tua.
Xiao Ming tidak ingin menjadi orang semacam ini, bagaimanapun dia harus menikmati hidupnya dengan baik barulah tidak memunculkan penyesalan dalam hidupnya.
Dia tiba di gua persembunyiannya yang sebelumnya dan melihat bahwa tidak banyak kondisi yang berubah sejak dia tinggalkan terakhir kali.
Hal ini membuatnya merasa lebih nyaman dan hangat, tapi tiba tiba dia ingat lagi tujuan awalnya datang kemari bukanlah untuk bersantai santai atau bertamasya melainkan untuk meningkatkan kultivasi.
Dalam satu bulan ini, dia harus bisa menyerap sebagian besar energi dari Kolam Cahaya Es dan Kolam Matahari Api.
Dengan begitu maka dia baru bisa mengambil dan menyerap kedua bunga secara bersamaan yang bisa membuatnya meningkatkan kultivasinya secara luar biasa.
Dia berjalan menuju Kolam Cahaya Es, jika Formasi Pedang 48 Bintang miliknya bisa mencapai kesempurnaan maka dia bisa melawan orang seperti Xiao Yan tanpa rasa takut ataupun memerlukan perjuangan yang besar.
Utusan Kekaisaran itu, dia perkirakan kekuatannya mungkin hanya berada di Sekitar Tahap Penempaan Pondasi Puncak yang berarti hanya beberapa tingkat lebih kuat dari Xiao Yan.
Memikirkan ini membuatnya merasa lebih optimis, dia menatap Kolam Cahaya Es dan menahan nafas dalam dalam sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke dalam Kolam Cahaya Es tanpa keraguan.
Dia merasakan bahwa ada rasa dingin yang membekukan seluruh sarafnya dan seluruh titik meridiannya telah terbuka sepenuhnya, seolah olah dia telah masuk ke dalam kondisi pencerahan.
Qi yang ada di lautan Dantiannya mulai bergejolak dengan sangat kuat, Xiao Ming masuk ke dalam kondisi pencerahan dan melayang di atas Kolam Cahaya Es dengan diselimuti oleh cahaya putih murni.
Aliran Qi terus menerus mengalir kuat ke dalam tubuhnya sementara kesadarannya sendiri telah masuk ke sebuah alam yang asing.
...----------------...
Jangan lupa like, komen, share dan vote ya 😊