Jingga yang sedang patah hati karena di selingkuhi kekasihnya, menerima tantangan dari Mela sahabatnya. Mela memintanya untuk menikahi kakak sepupunya, yang seorang jomblo akut. Padahal sepupu Mela itu memiliki tampang yang lumayan ganteng, mirip dengan aktor top tanah air.
Bara Aditya memang cakep, tapi sayangnya terlalu dingin pada lawan jenis. Bukan tanpa sebab dia berkelakuan demikian, tapi demi menutupi hubungan yang tak biasa dengan sepupunya Mela.
Bara dan Mela adalah sepasang kekasih, tetapi hubungan mereka di tentang oleh keluarganya. Mereka sepakat mencari wanita, yang bersedia menjadi tameng keduanya. Pilihan jatuh pada Jingga, sahabat Mela sendiri.
Pada awalnya Bara menolak keras usulan kekasihnya, tetapi begitu bertemu dengan Jingga akhirnya dia setuju.
Yuk, ikuti terus keseruan kisah Jingga dan Bara dalam membina rumah tangga. Apakah rencana Mela berhasil, untuk melakukan affair dengan sepupunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Dilema
Hari menjelang magrib ketika, Jingga memasuki rumah masa kecilnya. Ya, di panti asuhan ini ia di besarkan bersama dengan anak-anak lainnya. Hanya bedanya Jingga masih memiliki kerabat dekat, yang mengelola panti asuhan sebagai tempatnya bernaung. Tante Soraya adik bungsu ibunya yang masih tersisa, keduanya merupakan anak yatim-piatu. Sehingga begitu ibunya meninggal, praktis tinggal Tante Soraya hidup hanya sendirian sembari mengasuh Jingga putri kakaknya.
Tante Soraya sudah berusia setengah abad, suaminya pergi bersama pelakor karena dia mandul. Untuk menghibur hatinya yang kesepian, dia membuka rumahnya untuk anak-anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya atau ada juga yang menitipkannya karena tidak mampu.
Jingga masuk ke dalam rumah, sambil mengucap salam. "Assalamualaikum, Tan!"
"Waalaikumsalam, Jingga!" balas sang Tante lembut.
Jingga mengambil tangan tantenya, untuk di kecupnya dengan takzim. "Apa kabar, Tan?" tanya Jingga, sembari menjatuhkan tubuhnya di sofa dekat dengan wanita paruh baya yang membesarkannya.
"Alhamdulillah baik" balas sang Tante, merengkuh tubuh keponakannya penuh rindu. "Kamu gak mau menyapa kekasih mu, Randy" ucapnya, menengok ke arah kursi tunggal yang di duduki Randy. "Dia nunggu kamu dari tadi, lho!"
Jingga terlihat terkejut, ia tidak menengok kiri-kanan hingga kehadiran Randy luput dari pandangan matanya.
"Mau apa kamu kesini?" tanya Jingga seketika meradang begitu mata mereka saling memandang.
"Urusan kita belum selesai, Jingga" jawab Randy sabar.
"Ku rasa kamu lupa, Ran. Hubungan kita selesai, ketika kamu berkhianat" ucap Jingga. "Apa perlu, aku beritahu Tante Soraya?"
"Randy sudah bicara dengan Tante, Jingga" potong Soraya. "Dia khilaf, dan menyesali perbuatannya."
"Tan, kalo kesalahan lainnya mungkin akan ku maafkan? Tapi, tidak dengan penghianatan. Tentu Tante lebih memahami, sewaktu Om Wisnu berselingkuh."
"Om mu selingkuh karena memang hobinya mempermainkan wanita, sedangkan Randy di jebak oleh sahabat mu."
"Halah, bulshit! Randy itu playing victim, Tan."
"Jingga jangan begitu, Nak" ujar Tante Soraya, mengelus lengan keponakannya. "Coba beri kekasih mu itu kesempatan, mungkin dia akan berubah?"
"Bagaimana kalo gak berubah?" tanya Jingga sinis, melirik sekilas Randy yang tertunduk.
"Aku pasti berubah, Jingga" ucap Randy sungguh-sungguh.
"Janji seorang pembohong, mana bisa di percaya?"
"Beri aku kesempatan kedua Jingga, Please" mohon Randy bersimpuh di pangkuannya.
"Hentikan Randy! Jangan begini, aku gak suka cowok cengeng." ujar Jingga, sambil mengenyahkan kepala Randy.
"Jingga, kamu gak boleh begitu. Apa salahnya, memberi Randy kesempatan? Cobalah kalian bicara dari hati ke hati, Tante masuk dulu masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan."
"Baiklah, akan aku pikirkan Tan" kata Jingga sendu, sembari memandang kepergian perempuan yang sudah membesarkannya dengan susah payah. Pandangannya lalu Ia arahkan pada lelaki yang masih setia bersimpuh di lantai dekat dengan kakinya, ada bara api yang memancar dari kedua bola mata coklatnya kala tatapannya bersirobok dengan mata hitam kelam milik Randy.
"Aku minta, kita jangan bertemu dahulu" suara Jingga terdengar lirih. "Aku perlu berfikir ulang tentang hubungan kita kedepannya. Hubungan ini sudah gak sehat, dimana kamu memasukkan perempuan lain dalam ikatan cinta kita."
"Aku pasti berubah, Yang" ucap Randy penuh keyakinan.
"Jangan terlalu yakin, karena ada perempuan lain yang kamu beri janji-janji manis mu selain aku. Tentunya Putri juga berharap kamu bertanggungjawab atas semua yang terjadi pada dirinya, terlepas kamu mengakuinya atau tidak sudah ada benih yang bersemayam di rahimnya. Aku sungguh terluka dan sakit hati, tapi kandungan pelakor itu akan membesar dan kamu gak bisa lari dari kenyataan. Sungguh rasanya dada ini tak kuat menahan kesakitan di khianati, karena di sini aku yang terluka. Aku sangat mempercayai mu dan menitipkan hatiku untuk kamu jaga, tapi dengan tanpa malunya kamu berhubungan dengan sahabatku sendiri. Kalau orang lain aku masih bisa memaafkan, tapi perempuan itu Putri. Kamu memang sudah gila Randy!" ucap Jingga emosi, sambil memukuli dadanya berkali-kali mengusir rasa sesak.
"Luapkan lah semua amarah mu, Jingga! Aku memang lelaki bejat juga hina, namun cinta dan sayang ku hanya untuk mu seorang" rayu Randy pasrah dengan kemarahan kekasihnya.
"Pergilah Randy! Aku muak, melihat wajah mu." ujar Jingga beranjak pergi meninggalkan Randy.
"Tunggu Jingga! Bukannya, kamu memberiku kesempatan kedua?!" teriak Randy, menghentikan langkah kaki perempuan berpostur tinggi semampai itu.
"Aku berubah pikiran" ujar Jingga. "Aku lebih baik mundur, untuk menjaga kewarasan ku."
"Aku akan meminta bantuan Tante Soraya, agar segera bisa menikahi mu..."
"Cukup Randy, simpan keinginan mu itu. Ada yang lebih berhak menyandang status sebagai istri mu. Tentang Tante Soraya, aku yang akan mengurusnya. Memberi beliau pengertian, bila kita tidak berjodoh dan mengikat janji seperti keinginannya."
Randy hanya pasrah melihat kepergian Jingga, semuanya memang kesalahannya. Seandainya ia tidak membalas perhatian yang di berikan Putri dan memberikan kesempatan pada sahabat Jingga, memasuki hubungan mereka berdua. Tentunya, akan lain ceritanya. Tetapi semua memang salahnya, membuka pintu hatinya untuk di masuki orang ketiga. Penyesalan berputar-putar mengelilingi kepalanya, hingga seakan pecah. Ia meremas rambutnya hingga acak-acakan, masih terpekur di ruang tamu menyesali perbuatannya.
Akhirnya setelah sekian menit Randy tenggelam dalam penyesalan, ia berdiri lunglai dan menyeret langkah kakinya meninggalkan ruangan yang menjadi saksi bisu putusnya hubungan dengan sang kekasih.
Namun sebelum pergi, Randy masih sempat mendekati pintu dan berbisik lirih. Karena ia tahu, perempuan yang sudah di sakitinya tengah berdiri di baliknya.
"Jingga bila aku harus menikahi Putri, itu karena permintaan mu. Maaf atas semua kesalahanku, mungkin setelah melahirkan aku akan menceraikannya."
Di belakang pintu tertutup yang jadi penghubung antara ruang tamu dan ruang keluarga, Jingga mendengar semua perkataan Randy. Ia menangis tanpa suara, membekap mulutnya agar isaknya tak terdengar. Sambil bersandar di daun pintu, ia menunggu sampai lelaki penghianat itu pergi. Setelah tidak terdengar lagi ada pergerakan di ruang tamu, ia kemudian keluar dari tempat persembunyiannya.
Bukannya ia sudah tak sayang dan cinta lagi pada kekasihnya, tetapi perbuatannya menyelingkuhi dirinya adalah kesalahan yang teramat fatal. Cinta dan sayang itu masih ada, tapi bila hanya luka yang di berikan buat apa di pertahankan.
Jingga berada dalam dilema, di satu sisi ia ingin memberi kesempatan pada Randy tapi bilik hatinya yang lain menentang keras pemikiran konyolnya.
Deru mesin mobil menyadarkannya dari lamunan, tersentak saat sadar hanya kepulan asap tertinggal di belakangnya. Ia menggenggam erat tirai yang menutupi kaca besar pada ruang tamu tempatnya berdiri, melihat kepergian lelaki yang pernah jadi bagian dari hidupnya.
'Selamat tinggal masa lalu.'
...****...
Lanjut ka thor ttp Cumangat 💪
Lanjut Ka Author jangan patah semangat..
Lanjut ka n ttp semangat 💪
kasian Jingga dah di hianati pacar sekarang suami'y
Lanjut Ka Author ttp semangat 💪
I like❤👍
menurut aku nie novel sangat bagus... aku suka tokoh Jingga yg tegas tak banyak drama kumenangis membayangkan...🤣ini mah berbeda tak sperti kbanyakan novel" lain yang hobi mainkan air mata..
Semangat Ka author moga success🏆💪
Sama Laki'y jga kaya punya rencana tidak baik..
Lanjut ka....
Lanjut ka Author ttp semangat