Terlahir dengan kekuatan istimewa, akankah membuat hidup Angela jadi lebih bahagia? atau penuh dengan rintangan.
Mampukah Angela mengendalikan kekuatannya? ataukah kekuatan itu akan menghancurkan dirinya?
Ikuti terus kisah Angela hingga akhir ya ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Bibir kamu manis kayak coklat." ucap Kenan setelah tautan bibir dianatara mereka terlepas.
"Memang aku habis makan permen rasa coklat." jawab Angela dengan wajah tersipu malu.
"Ayo aku antar kamu pulang." Kenan membimbing Angela masuk ke dalam mobilnya. Angela hanya menjawab dengan anggukan kepala saja. Hati Angela samakin berbunga kala Kenan membukakan pintu untuknya. Hati wanita mana yang tidak akan tersentuh saat diperlakukan seperti itu oleh seorang pria.
Kenan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh karna tidak ingin terlambat mengantarkan Angela sampai ke rumahnya.
Hanya dalam waktu 10 menit saja, kini mobil mewah milik Kenan sudah terparkir di depan minimarket dekat rumah gadis cantik bermata biru itu.
"Terima kasih sudah mengantar aku pulang. Sampai jumpa besok di sekolah." pamit Angela pada sang kekasih.
"Pulanglah. Aku akan tetap di sini sampai kau masuk ke dalam rumah." ucap pria tampan itu sembari melambaikan tangannya ke arah Angela. Kenan baru benar-benar pergi setelah Angela luput dari pandangannya.
Malam itu Angela sampai di rumah tepat waktu, jadi ia bisa terhindar dari kemarahan sang papa.
***
***
Dalam tidurnya Angela kembali bermimpi hal yang sama. Bertemu dengan seorang pria tampan yang Angela sendiri tidak tahu siapa namanya.
Namun ada yang berbeda dalam mimpi Angela kali ini. Jika biasanya pria itu selalu terlihat tampan dengan pakaian kebesarannya yang seperti seorang pangeran, tapi tidak dengan malam ini.
"Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau berpenampilan seperti ini?" dahi Angela mengkerut kala melihat pakaian pria itu terlihat lusuh dengan beberapa bagian seperti terkoyak. Jangan lupakan wajah pria itu yang terlihat pucat serta ada luka lebam di sudut bibirnya.
"Apa kau habis berkelahi dengan seseorang?" Angela hendak menyentuh luka pria itu dengan tangannya. Namun pria itu keburu menepis tangan Angela dengan kasar.
"Hey, kenapa kau bersikap kasar seperti ini? Apa kau marah padaku?" tanya Angela lagi namun hening tak ada jawaban.
Sampai mimpi itu berakhir hanya Angela yang terus bersuara sedangkan pria itu hanya diam dengan raut wajah seperti sedang kecewa.
Angela tak terlalu mempedulikan mimpi itu, karna ia terlalu bahagia dengan hubungan barunya dengan Kenan.
Hampir setiap hari Angela dan Kenan akan pergi jalan-jalan keliling kota, dan nama Khalisa selalu Angela gunakan sebagai alasan agar ia diizinkan keluar rumah oleh sang papa seperti malam ini.
"Kenan, kok kita ke sini sih? Ini udah jam segini loh, kenapa kamu gak antar aku pulang?" tanya Angela saat jarum jam ditangannya hampir menunjukan pukul 22.00 malam.
"Pasti papa akan membunuhku kalau aku pulang terlambat." Batin gadis berambut coklat itu.
"Ikut aku sebentar sayang, pokoknya malam ini akan jadi malam yang tidak akan pernah bisa kamu lupakan." Kenan menggandeng tangan sang kekasih menuju sebuah apartemen.
"Ini apartemen siapa?" tanya Angela saat mereka memasuki sebuah unit apartemen yang terlihat begitu mewah.
"Ini apartemen milikku. Tapi sejak kecelakaan, papa melarang aku untuk tinggal di apartemen ini lagi." Beritahu Kenan apa adanya.
"Tapi mau ngapain kita ke sini? malem-malem pula?" tanya Angela yang perasaannya mulai tidak enak.
"Aku menginginkanmu Angela?" bukannya menjawab pertanyaan sang kekasih, Kenan malah mengikis jarak di antara mereka. Menghimpit tubuh ramping Angela di antara dinding dan tubuhnya.
"Kenan jaga batasanmu! Apa yang kau lakukan!" Pekik Angela saat Kenan mulai menyesap leher jenjangnya. Meninggalkan bekas kepemilikan di leher putih itu.
Kenan yang sudah sangat bergairah tak peduli dengan ucapan gadis yang sudah terlihat ketakutan itu.
"Akh! Lepaskan aku!" teriak Angela saat Kenan membungkam bibirnya dengan sebuah lumatan yang begitu dalam dan menuntut, tangan pria itu mulai bergerilya menjelajahi tubuh gadis dalam kungkungannya dengan begitu liar.
"Stop Kenan! Ini sudah keterlaluan! Sepertinya kau salah menilaiku selama ini!" Angela mendorong tubuh Kenan dengan kasar.
Bukannya berhenti Kenan malah semakin merasa tertantang dengan penolakan yang gadis itu lakukan.
Selama ini para wanitalah yang akan menyerahkan tubuhnya dengan suka rela pada Kenan. Bahkan ada beberapa wanita yang menggoda dirinya terlebih dahulu dan berharap Kenan akan menyentuhnya seperti yang Mutia dan Lydia lakukan.
Baru kali ini ada wanita yang berani menolak pesona seorang Kenan Abimana dan wanita itu adalah Angela.
"Tidak usah munafik Angela! Aku tahu kau juga menginginkannya." ucap Kenan yang matanya sudah tertutup kabut gairah.
"Dasar gila! jangan samakan aku dengan mantan-mantan kamu yang murahan itu!" Angela mencoba keluar dari apartemen milik Kenan, namun gagal karna pintunya terkunci.
"Kenan please jangan lakukan ini! Tolong biarkan aku pergi." Mohon Angela dengan air matanya yang bercucuran.
"Ok! Kau boleh pergi, tapi setelah kita selesai bersenang-senang sayang." Kenan samakin menggila.
Sosok Kenan yang selama ini Angela kagumi, telah berubah jadi monster yang begitu menakutkan hanya dalam waktu sekejap saja.
Bersambung.