NovelToon NovelToon
Godaan Ayah Mertua

Godaan Ayah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: An

Novel ini terinspirasi dari novel lain, namun di kemas dalam versi berbeda. Bocil di larang ikut nimbrung, bijaklah dalam memilih bacaan, dan semua percakapan di pilih untuk kata yang tidak baku

-Entah dorongan dari mana, Dinar berani menempelkan bibirnya pada mertuanya, Dinar mencoba mencium, berharap Mertuanya membalas. Namun, Mertuanya malah menarik diri.

"Kali ini aja, bantu Dinar, Pak."

"Tapi kamu tau kan apa konsekuensinya?"

"Ya, Saya tau." Sahutnya asal, otaknya tidak dapat berfikir jernih.

"Dan itu artinya kamu nggak boleh berenti lepas apa yang udah kamu mulai," kata Pak Arga dengan tegas.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

...Bonus Update, Bab nya sedikit panjang ya, karena satu hari udah gak Update ....

...💫💫💫...

Dinar langsung pergi menuju lokasi yang Catrine kirimkan. Dia pergi menggunakan taksi malam-malam menuju ke tempat di mana ada Arin.

Sepanjang jalan Dinar benar-benar cemas, adik iparnya sungguh membuatnya pusing. Kenapa juga pakai acara kenalan lewat sosial media. Bagaimana jika orang itu jahat? Berniat buruk kepadanya? Hatinya benar-benar gelisah.

Setelah taxi sampai di lokasi, Dinar langsung turun dan meneguk saliva melihat tempat yang Arin kunjungi. Ini bisa dikatakan karaoke semi-semi seperti club malam, benar-benar glamor sekali. Dia saja baru tau ada tempat seperti ini di daerah tempat tinggalnya.

Dinar menggelengkan kepala, dan langsung menerobos masuk. Dia menghadap resepsionis dan menunjukan foto Arin.

"Mbak, apa ada pelanggan yang masuk kayak yang di foto ini?"

Tampaknya, Mbak-Mbak resepsionis terlihat enggan untuk memberitahu, bisa juga dengan aturan kode etik tempat mereka untuk menjaga privasi.

"Maaf Kak, kami gak bisa ngenali ciri-ciri yang Kakak kasih. Apa ada spesifikasi buat pengenalan orang itu?"

"Mbak! Tolong lah bantu saya, lokasi tempat dia ada di sini. Dia di bawa paksa sama orang, kalau sampai kejadian yang enggak-enggak, Mbak ini mau tanggung jawab sama adik ipar saya!" Bentaknya.

Suaranya sedikit memancing pusat perhatian. Dia sengaja melakukannya, kata orang ini adalah strategi awal.

"Mbak yang benar aja membenarkan penculikan! Adik saya kayak mabuk! Saya udah nelpon dia tadi. Kalau benar kejadian sesuatu yang enggak-enggak sama adik ipar saya, Mbak mau saya tuntut? Tempat ini juga?! Yang benar aja ya!"

"Ada apa ini ribut-ribut?!"

Seorang pria datang dengan pakaian jas, menghampiri. Dinar, menatapnya dengan nyalang, karena tau pasti lelaki itu berpengaruh di tempat ini.

"Saya cari adik ipar saya! Dia dalam bahaya, ada orang kayak berusaha maksa adik saya, buat ngelakuin hal buruk! Dan mbak-mbak ini gak mau ngebantu saya sama sekali. Saya pastikan bakal tuntut tempat ini, kalau kalian menutupi atau mempersulit saya buat cari adik saya!!" Jawabnya nyalang, suaranya makin sedikit meninggi.

Pria itu, menatap Mbak-Mbak resepsionis, dan meminta dia membuka daftar tamu.

"Sela, nomor berapa tamu yang dia cari? Kasi tau!"

"Tapi, Pak, ini melarang job kantor."

"Saya yang punya tempat ini! Cepat!"

"Baik, Pak, nomor 8, Pak. Atas nama Dicky Prayoga. Tadi kayaknya saya ngelihat perempuan yang di foto itu, sama tamu atas nama Dicky Prayoga."

"Dicky?"

"Di selingkuhi Mbak. Sekarang kalau gak salah, namanya Dicky-Dicky gitu sih." Ujaran Catrine sebelumnya membuat Dinar yakin, Arin bersama dengannya di room nomor 8!

"Iyaa! Laki-laki itu namanya Dicky! Adik saya dibawak sama laki-laki itu, Mas! Tolong adik saya!"

Dinar langsung masuk saja mencari ruang room nomor 8. Pria yang mengaku pemilik tempat itu juga mengekorinya, mungkin merasa takut jika Dinar akan benar-benar melaporkannya dan menuntut tempat itu.

Setelah menemukan, Room nomor 8 itu terkunci. Dinar berusaha membuka namun tidak bisa, Pria tadi pun juga berusaha membukanya.

"Bawa kunci room 8 cadangan!" Teriaknya.

Dinar sedikit tertegun, laki-laki itu sangat gesit menangkap situasi. Setelah kunci datang, laki-laki itu membukanya. Mereka masuk dan Dinar terkejut melihat Arin yang berusaha melawan dengan lemas di bawah kukungan pria jangkung.

"ARINNN!"

Pria yang ada dibelakangnya, menarik Dicky, dan menyingkirkannya dari Arin. Dia menghajar pria itu, karena bertindak kurang ajar kepada adik ipar Dinar, sementara Dinar memeluk Arin.

"Arin sadar! Sadar dek, ini Mbak Dinar!"

Sepertinya perempuan itu semakin di bawah pengaruh alkohol, bahkan meski hampir di lecehkan, namun dia masih belum sadar.

"Brengsek lo, siapa lo ganggu gue!"

Bug!

Terdengar ketika lelaki yang bernama Dicky itu sedang di pukuli babak belur dan di seret ke luar.

"Arin, bangun.. bangun dek..!"

Dinar menyiram wajah Arin dengan air mineral, untungnya dengan segala usaha menyiramkan air mineral itu, Arin perlahan mulai tersadar.

"Mbak! Mbak Dinar ada di sini? Kepalaku pusing." Dinar menggoncang tubuhnya supaya sadarkan diri.

"Syukurlah dek, kamu udah sadar!" Napasnya hampir pendek karena ulah adik iparnya, Dinar meneguk air mineral lainnya karena merasa haus. Lalu membawa Arin untuk segera pulang.

"Ayo pulang!"

Sampai di luar room, Dinar berpapasan dengan pria yang menolong mereka. Dinar tersenyum, "Makasih buat bantuan'nya." Ucapnya sopan.

"Sama-sama. Saya yang minta maaf buat ketidak nyamanan tamu."

"Saya yang berterimakasih untuk bantuannya, Mas. Kalau gitu kami pamit pulang."

Dinar sempat melirik name tag, bernamakan Yusuf darmawan sebelum benar-benar meninggalkan tempat tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai rumah, Dinar mengantar Arin ke kamarnya. Setelah itu, dia di panggil Pak Arga, karena dia tau, Arin mabuk ketika mereka kembali.

Dinar mendatangi pria itu, menundukan kepala. Sementara Pak Arga, tampak sepertinya sedang marah.

"Apa yang bisa kamu jelaskan sama Bapak? Tentang Arin?" Tanyanya serius.

Bibirnya kelu, rasanya susah sekali untuk berucap. "Maaf Pak. Benar-benar ini semua di luar pengawasan Dinar, Pak."

"Memang! Se'enggaknya kamu harus berusaha ngejaga Arin. Meski dia nggak sedarah sama kamu, tapi kamu tau, dia udah jadi bagian keluarga kamu, Dinar!"

"Dinar salah, Dinar gak jaga Arin dengan benar. Sampai kecolongan kayak gini, Pak."

"Gimana nanti Vano sampai dengar? Arin hampir aja di lecehin laki-laki asing? Dia itu sangat sayang sama adiknya, sangat, Dinar!"

Sepanjang Bapak mertuanya memarahinya, dia merasa tidak nyaman. Bukan karena ucapan Pak Arga merasa berisik di gendang telinganya.

Tubuhnya merasa aneh. Dia yakin, beberapa menit sebelumnya masih dia rasakan suhu tubuh dingin merasuki kepulangan'nya. Namun, kini berubah panas ketika mertuanya memarahinya.

Bahkan, Dinar terus berpikiran kotor hanya dengan melihat bibir Bapak mertuanya yang bergerak terus memarahinya sampai sekarang. Dia merasa gerah, terus menahan bulir keringat yang mungkin turun.

Dinar menahannya, tapi, semakin sulit rasanya. Panas yang semakin ekstrim di rasakannya.

Pak Arga melihatnya menggeliat, berhenti berbicara. Dia mendekati Dinar dan menatap memicing.

"Dinar, kamu kenapa?"

Dinar menatap Pak Arga dengan keringat yang sudah memenuhi dahi dan lehernya. "Dinar ngerasa bingung, Pak. Badan Dinar terasa panas sama gerah."

"Panas? Gerah?" Pak Arga sedikit bingung, karena cuaca sekitar dingin, bahkan tampak rintik-rintik hujan akan sudah mulai turun.

"Nggak tau, tiba-tiba ngerasa panas sama gerah kali, Pak. Panasnya makin meningkat ini."

Pak Arga terdiam. "Kamu minum apa tadi?"

"Mi-minum? Nggak, Dinar gak minum apapun, kecuali-"

"Kecuali apa?"

"Tadi, di sana pas ngejemput Arin, karna haus, Dinar minum air mineral aja, Pak."

"Air mineral?" Pak Arga menatap serius.

"Dinar, apa kamu tau? Gejalamu ini kayak gejala orang yang minum obat perangsang!"

Dinar terkejut, "Ob-obat perangsang? Tapi, Dinar- ngerasa airnya biasa aja kok, Pak. Ah, tubuh aku sangat panas kali, ahhh... Ini apa ada penawarnya, Pak?" Paniknya tanpa sadar suaranya memancing desahan kecil. Dia benar-benar tersiksa sekali.

"Ada. Tapi gak akan mungkin bisa."

"Apa Pak?! Bilang. Dinar benar-benar tersiksa sama semua ini, Pak! Bilang cepat, Pak." Rengeknya.

"Berhubungan badan!"

Diantara panas dan gerah hawa tubuhnya yang semakin tidak terkendali, tapi dinar masih bisa merasakan keterkejutan-nya sendiri.

"Cuman itu satu-satu cara biar kamu bebas."

...BERSAMBUNG,...

Pembaca yang bijak pasti meninggalkan jejak!

Happy Reading,😋

1
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
lanjutt
Elmi Varida
novel yg selalu saya tunggu krn buat penasaran. Suka ceritanya.
Annn_: terimakasih 😊
total 1 replies
Sun_Flower(Flo)
Typo 174 kak thor
Annn_: hehe iya kak, maksih infonya😁
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
Ternyata vano hanya anak angkat
dan warisan yg diberikan 10℅
Marah dan sakit hati jd satu ternyata selama ini hanya anak angkat aja....

Sijalang dea menyesal telah mengejar2 vano tapi hasilnya warisan hanya 10℅ rasakan itu dea dasar serakah dan mat realistis....

Reno mengancam terus dea akan membunuh anaknya tidak menuruti perintahnya....

Smg kejahatan sijalang dea cpt terungkap penyebab kematian pak Arga....

lanjut thor...
Semangat sll...
Sehat sll....
Dwi Winarni Wina: itu warisan arin 30%
eva Sekayu123: 30 /%
total 2 replies
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
banyak loh Vano bagian kamu
30 %....untung di kasih wkwkwk

tetap semangat berkarya kak 👍👍
Annn_: makasih kaka❤
total 1 replies
Nania Nia
Luar biasa
Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung
dinar bodoh
aca
lah g sesuai judul donk klo Arga meninggal
ruly
karma buat pak arga meninggal dlm kondisi blm minta maap ke vano tinggal karna buat dinar sebelum karna jg buat dea
Sun_Flower(Flo)
Tenang tenang,, MC (Main Character) ngga mungkin mati dong,, Pak Arga lagi ngelayap bentar ke rumahku, jadi kalian tenang,, 🤣🤣,, judulnya godaan ayah mertua, bukan godaan dokter muda.. tenanggggg,,, (🤣😭😭🤣)
uswatun hasanah
hahaha beneran pak Arga meninggal tapi aku seneng sih Thor kalo pak Arga mati, biar Dinar berjodoh dengan dokter tomi, please semoga ngga ada sandiwara kalo pak Arga masih hidup, sebuah teka teki dimana author tiba - tiba bikin bab pak Arga meninggal, ataupun memang pak Arga masih hidup tapi dia yg membuat sandiwara dirinya meninggal agar dia bisa mengungkapkan kebusukan Dea, terus Dinar kemana nih dari kemarin ga nongol 🤔
Alvin Prayoga
serius nh PK Arga dh meninggal,semoga semua cpt terbongkar cp Dea n vano yg sbnr'a BKN ank kndung PK arga
Alvin Prayoga
seriusn nh PK Arga meninggal,moga" semua kejhtn cpt trbingkr
blecky
laaaaa kok oaj arga yg hot kok d buat mati..gjian judul saja thor...perjalan cinta di ada eletha....
Penulis hiatus
cerita fokus ke Dinar saja thoor.Dea bikin males ngebacanya .terlalu licik bikin ribet kel Vano.
Ida Musyaffa
kok dibikin mninggal sih😢smoga aza ini hny taktik pak Arga biar dikira meninggal,biar si dea tahu rasa nnti diteror hantunya pak Arga
Haryani Ani
si Vano bener² goblok, udh cinta mati abis sama manusia ular licik dea
Dwi Winarni Wina
Serius ini bpk meninggal gara2 minuman racun yg diberikan wanita iblis itu dea.....
Tapikan pak arga blm mengungkap kejahatan wanita iblis itu kok dibikin meninggal thor....

Filling arin sangat kuat penyebab pak arga meninggal pasti wanita iblis itu dea arin sangat benci bingit sm dea....

lanjut thor..
Semangat sll..
Sehat sll.....
Dwi Winarni Wina: beneran meninggal apa pak arga....
Dwi Winarni Wina: kak pak arga dibuat meninggal blm mengungkap kejahatan sijalang dea.....
total 4 replies
YAM
Luar biasa
Endang
mana lanjutanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!