NovelToon NovelToon
Menikahi Tunangan Impoten

Menikahi Tunangan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Beda Dunia / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: rose.rossie

Nayla, seorang gadis sederhana dengan mimpi besar, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis setelah menerima lamaran dari Arga, seorang pria tampan dan sukses namun dikelilingi rumor miring—katanya, ia impoten. Di tengah desakan keluarganya untuk menerima lamaran itu demi masa depan yang lebih baik, Nayla terjebak dalam pernikahan yang dipenuhi misteri dan tanda tanya.

Awalnya, Nayla merasa takut dan canggung. Bagaimana mungkin ia menjalani hidup dengan pria yang dikabarkan tak mampu menjadi suami seutuhnya? Namun, Arga ternyata berbeda dari bayangannya. Di balik sikap dinginnya, ia menyimpan luka masa lalu yang perlahan terbuka di hadapan Nayla.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, Nayla menyadari bahwa rumor hanyalah sebagian kecil dari kebenaran. Tetapi, ketika masa lalu Arga kembali menghantui mereka dalam wujud seseorang yang membawa rahasia besar, Nayla dihadapkan pada pilihan sulit, bertahan di pernikahan ini atau meninggalkan sang suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rose.rossie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Ketegangan itu seperti bom waktu. Tatapan Clara menusuk seperti pisau, tapi justru Arga yang pertama membuka suara.

“Sedang mencoba memahami cara berpikir orang rumit seperti dirimu,” ujarnya santai sambil menutup tas Clara, seolah mereka tidak melakukan apa-apa.

Clara menyipitkan mata, bibirnya melengkung ke atas dalam senyum yang tidak mencapai matanya. “Benarkah? Sejak kapan kamu peduli, Arga?”

Nayla menyikut pelan lengan Arga, memberi sinyal agar mereka segera pergi sebelum keadaan semakin buruk. Tapi Arga tetap tenang, bahkan terlihat seperti menikmati situasi itu.

“Selalu peduli, Clara. Apalagi kalau melibatkan hidupku dan istriku,” balasnya, dengan nada yang terdengar seperti ejekan.

Bayu tiba-tiba muncul dari belakang Clara, membawa dua gelas jus segar. “Hei, ada apa ini? Teman-teman reuni? Kalau iya, aku nggak diundang?”

Clara menoleh dengan ekspresi bingung, sementara Bayu hanya tersenyum lebar. “Ayo, Clara. Jus jeruk favoritmu. Atau kau lebih suka teh herbal sekarang?”

“Bayu,” desis Nayla, menahan tawa.

Clara tampak tidak tertarik dengan jus itu. “Kalian semua pikir bisa mengelabuhiku? Aku tidak sebodoh itu.”

Bayu menoleh ke Arga, memberikan ekspresi seperti mengatakan, “Coba pikirkan sesuatu, Bro.”

Arga hanya mengangguk pelan, menyimpan ponsel Clara ke dalam tasnya, lalu berdiri. “Clara, mungkin kau benar. Kami terlalu jauh masuk ke duniamu. Tapi siapa yang bilang kami ingin tetap di dalam?”

Clara menatap mereka saat mereka meninggalkan restoran dengan perasaan campur aduk. Tapi begitu sampai di luar, Nayla langsung menegur Arga.

“Kau itu kenapa sih santai banget tadi? Kalau dia tahu kita benar-benar mencari buktinya, habislah kita.”

“Dia sudah tahu, Nayla,” jawab Arga sambil berjalan cepat. “Tapi dia nggak tahu apa yang kita cari.”

Bayu yang berjalan di samping mereka mengangkat alis. “Jadi? Apa kita dapat sesuatu?”

Arga mengangguk, menepuk sakunya. “Bukan di ponselnya, tapi aku menemukan flash drive di tasnya. Aku yakin isinya lebih penting.”

Nayla hampir tersandung mendengar itu. “Kau mencuri barangnya? Apa kau tahu itu bisa membawa kita ke penjara?”

“Bukan mencuri,” jawab Arga dengan senyum kecil. “Meminjam. Dan ini untuk membuktikan bahwa kita tidak bersalah.”

Bayu terkekeh. “Ini baru Arga yang aku kenal. Hidup dengan sedikit risiko.”

---

Setelah sampai di rumah, mereka langsung memeriksa isi flash drive itu. Berbagai dokumen dan file presentasi muncul di layar laptop, semuanya tampak seperti laporan bisnis biasa, sampai mereka menemukan sebuah folder berjudul 'Plan-B'.

Nayla menatap folder itu dengan alis terangkat. “Serius? Dia menamai folder rencana jahatnya dengan sesuatu yang klise seperti itu?”

Bayu mengklik folder itu dengan ekspresi penasaran. “Mungkin dia fans film aksi.”

Isi folder itu langsung membuat mereka terdiam. Dokumen pertama adalah daftar nama-nama klien yang pernah bekerja sama dengan Arga, disertai komentar bernada menjatuhkan tentang setiap proyek yang dia tangani.

“Ini lebih buruk dari yang aku kira,” gumam Arga.

Tapi Nayla menunjuk sebuah dokumen lain dengan judul yang lebih mencolok: 'Operasi Keluarga.'

Bayu membukanya, dan mereka menemukan catatan tentang berbagai cara Clara mencoba memengaruhi keluarga Arga. Bahkan ada rencana untuk mengadu domba Nayla dengan mertua.

“Dia bahkan merencanakan drama keluarga kita,” ujar Nayla dengan nada tak percaya.

Bayu menggaruk kepala. “Aku tahu hidupmu rumit, tapi ini sudah masuk level sinetron, Ga.”

---

Keesokan harinya, Arga memutuskan untuk mengambil langkah besar. Dia menghubungi seorang teman lama yang kini bekerja sebagai pengacara, meminta saran tentang cara melindungi dirinya dan Nayla dari kemungkinan serangan balik Clara.

“Kalau kau punya bukti, gunakan itu,” kata temannya di telepon. “Tapi pastikan kau punya strategi yang kuat sebelum membuat gerakan besar.”

Arga memutuskan untuk mengadakan konferensi pers. Dengan dukungan Nayla dan Bayu, mereka menyusun rencana untuk mengungkap semua manipulasi Clara kepada publik, sekaligus membersihkan nama baik Arga.

“Ini berisiko,” kata Nayla saat mereka menyusun naskah konferensi pers. “Tapi aku percaya padamu.”

Arga menatap Nayla dengan senyum kecil. “Aku juga percaya padamu. Terima kasih sudah bertahan sejauh ini.”

Bayu yang duduk di pojok ruangan mengangkat tangan. “Dan aku? Mana apresiasinya buat sidekick terbaik?”

“Terima kasih, Bayu,” jawab Nayla sambil tersenyum lebar. “Tanpamu, mungkin kita sudah menyerah.”

Bayu tersenyum puas. “Itu yang aku tunggu.”

Konferensi pers itu berlangsung di sebuah aula kecil, dihadiri oleh beberapa wartawan dan rekan kerja Arga. Dia membuka dengan kalimat yang penuh keyakinan, menjelaskan tentang semua tuduhan yang beredar, dan menunjukkan bukti bahwa Clara telah merencanakan untuk menghancurkan kariernya.

Ketika Arga selesai berbicara, Nayla maju ke depan, menambahkan pernyataan bahwa mereka sebagai pasangan tidak akan terpecah oleh fitnah atau manipulasi.

“Pernikahan kami adalah hal yang nyata,” kata Nayla dengan suara tegas. “Dan kami akan terus berjuang untuk itu.”

Namun, saat sesi tanya jawab dimulai, seorang wartawan berdiri dan melontarkan pertanyaan yang mengejutkan.

“Bagaimana Anda menjelaskan keterlibatan Clara dalam proyek terakhir Anda? Apakah itu benar-benar hanya bisnis, atau ada hubungan pribadi di sana?”

Suasana langsung tegang. Nayla menatap Arga, berharap dia memiliki jawaban yang meyakinkan.

Arga menghela napas panjang, lalu berkata, “Hubungan pribadi? Tidak. Clara tidak lebih dari seseorang yang mencoba memanfaatkan keadaan.”

Saat dia berbicara, pintu aula terbuka dengan keras, dan Clara berdiri di sana, wajahnya penuh kemarahan.

“Aku tidak akan diam saja melihat kau menghancurkan namaku, Arga!” serunya, membuat semua orang di ruangan terdiam.

1
Mumtaz Zaky
emang cerita horor gituh??
roserossie: nggak kak, biar tegang pembacanya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!