Suami lebih memilih menikah lagi hanya karena tidak kunjung hamil membuat Nadira Yasmine Aulia memang merasakan sakit. Namun, Rasa sakit itu tidak ia perlihatkan. Cukup di dalam saja, Tapi tidak dengan di luar.
Sikap protagonis yang selama ini tulus ia berikan kepada sang suami berubah menjadi sikap antagonis detik itu juga. Yasmine bukan wanita lemah yang bisa di tindas begitu saja. Dia bukan wanita penurut yang iya-iya saja saat di sakiti. Ia harus balas semuanya..
•••••
"Aku paling benci dengan sebuah pengkhiatan! Silahkan kau menikah lagi. Tapi setidaknya kau dan keluargamu, termasuk istri barumu itu tidak menjadi benalu dalam hidupku!!. Mungkin aku tidak sempurna di mata kalian.. Tapi perlu kalian ketahui, Bahwa aku lebih sempurna daripada kalian!"Nadira Yasmine Aulia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Gus Rafa
Ceklek
Brak..
Bugh!!
Farhan duduk dengan punggung bersandar di kursi. Saat ini, Ketika siang menjelang. Farhan pulang ke rumahnya sendiri. Tentu saja rumah itu dari Yasmine. Tahu sendiri kan, Siapa Farhan yang sebenarnya?
Farhan itu hanya lelaki biasa yang kuliah saja bermodal beasiswa. Ia hidup enak pun karena menikah dengan seorang Yasmine.
Sejak keduanya sah menjadi suami dan istri, Yasmine selalu menuruti kemauan Farhan. Dengan membelikan pria itu rumah, Mobil, Dan berbagai pakaian dengan merk ternama. Tentu saja agar Farhan bisa mensetarakan dirinya dengan Yasmine yang sejak lahir memang adalah orang berada.
Yasmine terus berusaha membuat agar Farhan merasa tidak malu di hadapan orang-orang. Terlebih, Orang-orang mengenal Farhan sebagai menantu seorang Muhammad Fahri Al Yusuf.
Ya, Memang seperti itulah seorang wanita. Jika ketika wanita tersebut mencintai prianya dengan hati atau perasaan, Bisa di pastikan sang wanita akan melakukan apapun demi membuat pasangannya bahagia. Beda lagi jika wanita itu mencintai prianya pakai dengan logika. Jangankan terjatuh, Sekarat saja mungkin tak peduli lagi.
"Kok kamu malah pulang Farhan? Gak ke rumah sakit jenguk istrimu?" Yeni duduk di kursi menatap wajah lelah putranya.
"Farhan lagi capek bu.. Farhan lagi ngurusin perusahaan yang sampai saat ini belum selesai juga.."Farhan mengacak acak rambutnya. Ini semua gara-gara video sialan itu. Entah siapa yang menyebarkan nya??
"Ya lagian kamu.. Kalau capek gak usah terusin lah. Mending sekarang kamu lakukan apa kata Sinta. Curi semua aset milik Yasmine terus ganti atas nama kamu..
"Tapi gak semudah itu bu.. Memindahkan aset itu juga harus butuh tanda tangan pemilik aslinya..Yasmine itu wanita pintar, Mana mau dia Tanda tangan surat itu dalam keadaan sadar. Yang ada kita yang akan di laporkan ke polisi dengan tuduhan pencurian.."Yeni diam. Wanita paruh baya itu seolah berpikir dengan keras.
"Gini aja,, Sekarang tuh.. Jaman udah modern. Kamu bisa buat Yasmine gak sadar.. Terus suruh dia buat tanda tangan, Gampang kan??"Farhan menatap sang ibu yang tersenyum penuh ke arahnya.
"Maksudnya? Yasmine di kasih obat bius gitu??
"Ya,,Sebangsa itulah.. "Farhan tersenyum, Idenya bagus juga. Tapi ada rasa tak tega juga dalam hati Yasmine.
"Ok, Ibu tenang aja.. Farhan akan lakuin itu tapi nanti. Sekarang ini Farhan lagi sibuk. Lagi pula, Farhan juga cari cara agar semua orang tidak curiga. Lebih tepatnya cari aman sih.."Mungkin ini lebih baik. Karena Farhan yakin dengan seratus persen. Kalau dia dan Yasmine resmi bercerai, Sudah pasti Yasmine tidak akan memberikan apapun. Karena disini dialah yang salah dengan berselingkuh.
"Sekarang Sinta kemana?
"Katanya dia sakit bu.. Apa gak enak badan gitu..."Yeni langsung terperanjat. Yeni menatap sang putra dengan binar bahagia..
"Apa jangan-jangan Sinta hamil ya? Makanya dia gak enak badan??" Farhan bangkit seraya mengangkat kedua bahunya. Hari ini ia tak ingin memikirkan apapun sebelum urusan perusahaan selesai.
****
Sedangkan di kediaman Yasmine. Sinta harus bisa bersandiwara sebaik mungkin. Wanita itu terus di ajarkan oleh ketua pelayan yang bernama Lila agar bisa bekerja dengan sangat baik.
"Setelah ini kamu bantu yang lainnya ya.. Kamu harus bisa lebih cekatan bekerja disini. Gaji disini tuh gak main-main.. Beda sama yang lainnya.. paham kamu!
"Paham mbak..
"Yaudah sekarang kamu bantu yang lainnya ya.. Sebentar lagi akan ada Gus Rafa datang kesini.. Beliau paling gak suka kotor.."Sinta terdiam, Siapa Gus Rafa? batinnya.
"Gus Rafa itu siapa mbak?..
"Gus Rafa itu adiknya Nyonya Yasmine..Cucu kyai Ibrahimi... Tapi dia gak tinggal di kota ini. Dia kuliah di ibu kota. Tapi kebetulan aja dia lagi pulang.. Jangan naksir ya, Dia ganteng banget soalnya.."Sinta hanya tertawa saja. Dalam hati wanita itu tak peduli mau ada tamu siapapun.
Yang ia pikirkan bagaimana caranya ia bisa masuk ke kamar Yasmine dan mencari semua berkas serta aset penting itu..
"Pokok rencana utamaku harus berhasil..Aku gak mau gagal. Aku harus buat Yasmine jatuh miskin dan biar akulah yang berkuasa...
.
.
.
Sesuai dengan kata Lila, Adik dari Yasmine yaitu Gus Rafa akhirnya datang juga. Kedatangannya tentu saja langsung di sambut dengan baik layaknya menyambut raja.
"Jangan terlalu berlebihan, Aku tidak suka.."Begitulah kata Gus Rafa pada para pelayan yang berjejer rapi disana. Pemuda itu duduk di atas sofa guna memainkan benda pipih miliknya.
Para pelayan yang usianya masih muda tentu saja langsung terkesima. Siapa yang tidak terpesona dengan Akbar Rafasya Maulana. Pria dengan sikap datar serta dingin itu mempunyai wajah yang sangat tampan. Di pandang dari sudut manapun tetap tampan. Bahkan dari belakang pun aura ketampanannya sangat mendominasi.
"Heh,,Kamu!.."Gus Rafa menunjuk Sinta disana. Gus Rafa tersenyum sinis,,Sungguh lucu jika rasanya bermain dengan pelayan ini pikirnya.
"Pijit kakiku.."Titahnya. Sinta mengangguk dan mulai melaksanakan perintah dari adik Yasmine ini. Gus Rafa tak peduli, Pemuda itu sedang asyik bermain game di ponselnya.
Beberapa pelayan jadi iri dengan Sinta yang di suruh ini dan itu oleh Gus Rafa. Padahal raut wajah Sinta sudah berubah tak mengenakan sama sekali.
Waktu terus berjalan. Sinta sampai lelah akibat Gus Rafa yang seolah sengaja mempermainkannya. Sinta di suruh ini dan itu, Di perintah ini dan itu. Oh, Ini sangat melelahkan.
"Buatkan aku desert.. Kau bisa kan membuatnya?" Sinta menggaruk kepalanya yang tak gatal. Jangankan membuat desert, Bahan-bahannya saja dia tidak tahu.
"E,,Anu Tuan.. Saya..
"Kalau tidak bisa kau suruh yang lain yang saja.. " Sinta akhirnya bisa bernafas lega sekarang. Sejak tadi, Sinta tidak boleh istirahat sama sekali.. Wanita itu hendak berbalik badan untuk memanggil salah satu dari pelayan...
"Tunggu!
"Kau tahu kan? Di halaman belakang kotor?" Sinta menelan salivanya. Apa lagi yang akan dilakukan oleh pemuda sialan ini!! Batin Sinta kesal.
"Bersihkan halaman belakang rumah.. Tapi kau sendiri yang Bersihkan mengerti!!" Usai mengatakan itu, Gus Rafa berbalik badan pergi. Pemuda itu tersenyum sinis..
"Kau boleh menipu semua orang.. Tapi tidak denganku..
.
.
.
Tbc