LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
LL2
"Aku tak mau diganti. Titik," marah Lune.
"Bagaimana jika kakimu cidera sedangkan minggu depan kita akan bertanding lagi," sahut sang pelatih.
"Kakiku sudah membaik minggu depan," jawab Lune keras kepala.
"Aku yang menentukan. Dan kau tak bisa protes," jawab pria paruh baya itu.
"Lune, apa yang dikatakan pelatih benar. Kurasa kau memang perlu beristirahat. Jangan keras kepala," ucap Jenna.
"Ck," kesal Lune dan dia menatap ke arah gadis yang menjegalnya tadi.
"Aku kubalas dia nanti," ucap Lune geram.
"Kau sudah membalasnya tadi," jawab Jenna.
"Itu hanya dorongan. Minimal dia juga harus berdarah," sahut Lune.
"Lune, sudahlah," ucap Jenna.
Lalu Lune pun duduk dan hanya bisa pasrah. Kemudian matanya bertumbukan dengan mata Louis dan itu semakin membuatnya kesal.
Louis tampak tak berekspresi tapi tatapan matanya sangat menyebalkan dan membuat Lune jengkel.
Lune berdiri dan menuju ke arah Louis di saat masih sesi istirahat.
"Kenapa kau melihatku?" Labrak Lune.
"Aku punya mata," jawab Louis cuek.
"Kau ingin membuat masalah denganku?" tanya Lune yang seakan meluapkan kekesalannya justru pada Louis.
Louis melihat ke arahnya dan tersenyum smirk.
"Sama sekali tidak. Aku sangat menghindarimu karena sepertinya kau sangat ceroboh dan pembuat masalah," jawab Louis.
Lune menginjak sepatu Louis dan hal itu membuat Louis menarik tangannya hingga Lune terjatuh di atas pangkuan Louis.
"Kau mempermalukan dirimu sendiri, Nona Ceroboh. Julukanmu semakin bertambah sepertinya," ucap Louis di dekat telinga Lune.
Lune segera berdiri dan pergi dari hadapan Louis dengan wajah marahnya. Dia mengambil tas nya dan pergi dari sana.
*
"Lune mengenal Louis, Lana? Mengapa mereka saling bicara?" tanya Claire.
"Entahlah, sepertinya mereka saling mengenal," jawab Lana.
"Apakah aku bisa meminta bantuannya mengenalkan aku dengan Louis?" ucap Claire.
"Tapi tampaknya mereka bermusuhan. Itu terlihat dari tatapan Lune," jawab Lana dan beranjak berdiri dari kursinya.
"Aku akan menyusul Lune dulu," kata Lana.
"Ya, aku masih mau di sini karena Louis belum bertanding," jawab Claire.
"Baiklah, bye," kata Lana.
Lana kemudian menyusul Lune ke arah pintu keluar.
*
"Ada apa, Louis?" tanya Lio.
"Gadis itu selalu mencari gara gara denganku," jawab Louis.
"Jangan terlalu membencinya karena siapa tahu kau akan tergila gila padanya," celetuk Wren.
Louis tak menjawab dan mulai membuka bajunya. Teamnya akan mulai bertanding setelah team Lune menyelesaikan babak terakhirnya.
Dan di akhir permainan, team Lune pun kalah hanya terpaut 2 point saja.
*
"LUNE!!!" panggil Lana.
Lune terus berjalan dan tak berhenti.
"LUNE!!" panggil Lana lagi.
Lana berlari dan menarik tangan Lune.
"Ada apa?" tanya Lana.
"Ini hari burukku," jawab Lune dan berbalik pergi.
"Karena Louis?" tanya Lana.
Lune berhenti dan menoleh ke arah Lana.
"Kau mengenalnya? Pria menyebalkan itu?" ucap Lune.
"Tidak, aku hanya tahu dari Claire. Kalian berteman?" tanya Lana.
"Ya, kami saling mencintai hingga membuat kami sering bertengkar," sahut Lune random dan berbalik pergi.
"Hei!! Kau serius?" teriak Lana.
"Ya, kami bahkan pernah bercinta di lapangan basket itu dan juga di mobil sport nya," jawab Lune asal asalan dengan nada kesal.
"Lune!! Jangan bercanda. Daddy akan membakarmu jika kau sampai terlibat pergaulan bebas!!" Teriak Lana pada Lune yang sudah berjalan jauh.
Lune hanya mengedikkan bahunya dan keluar dari arena sport center itu.
"Dasar gadis gila," gumam Lana sembari menggelengkan kepalanya.