BUCINNYA PREMAN PASAR

Eca yang sedang buat video tiktok yang lagi trend tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan ayahnya di rumah.

"Ca, kok um Roby ada disini?" Kata Ayunda.

Eca menoleh penasaran "Loh pah... Bukan nya lagi sama teh Fany ya?" Tanya Eca.

"Masih ada di restoran, Ayah disuruh Fany jemput Niko... Oh iya Niko dimana?" Kata Pak Roby menjawab sekaligus balik tanya.

"Niko bukan nya sudah berangkat dari tadi ya um?" Tukas Ayunda sambil mengerut dahi.

"Dari tadi? Kok belum sampai kesana?" Kata Pak Roby. "Papah ke rumah mau jemput dia, kali saja masih ada dirumah"

"Roby" Sapa Bu idah berjalan dengan sebilah tongkat kayu dipegang nya.

Roby menoleh dan menghampiri, lalu menyalami mertuanya "Mah sehat?"

"Kenapa gak dari pagi kamu ke rumah anak kamu? Gimana sih kamu" Sewot Bu Idah.

"Maaf mah, Roby tadi... Mau kemana kamu ca?" Kata Pak Roby ketika netranya melihat Eca yang tiba-tiba pakai sweater.

"Mau nyari suami pah, bentar ya" Jawab Eca.

"Mereka ada di KFC grage mall, oh iya jangan lama-lama" Pinta Pak Roby

Eca mengangguk sambil memakai helm bogo nya cepat-cepat.

"Robby kamu disini dulu ya, temanin mamah sama Ayu" Kata Bu Idah ke Pak Roby.

Pak Roby menoleh dan mengangguk "Susi lagi kemana mah?" Tanya Pak Roby.

"Ke Indomaret sama Lusi, mereka lagi beli popok dewasa buat mamah, sekalian belanja bahan masakan" Jawab Bu Idah.

"Oh begitu, yaudah Roby temanin mamah ya" Kata pak Roby merangkul Bu Idah membantu nya berjalan dan duduk di sofa.

"Um, mau saya buatin kopi gak?" Kata Ayunda.

Pak Roby menoleh "Sini dulu" Titahnya.

Ayunda menghampiri, setelahnya dia menyalimi punggung tangan Pak Roby saat Pak Roby mengulurkan tangan kanan nya.

"Kamu itu, ada um disini engga salam dulu" Omel Pak Roby.

"Hehe, maaf um" Jawab Ayunda.

"Untuk kopinya— Gula jangan banyak-banyak ya Yun" Sambung Pak Roby.

"Oke siap" Kata Ayunda langsung berlari kecil menuju kearah dapur.

**

Disana Tiffany mendadak tersenyum setelah kedatangan Niko yang sedang celingukan mencari Pak Roby. "Ayah kemana? kok gak ada?" Tanya Niko. Betapa heran nya dia saat datang ke lokasi. Disuruh cepat, pas dateng —beliau justru mangkir dari restoran.

"Aku suruh jemput kamu dirumah" Jawab Tiffany bangkit dari tempat duduk untuk menghampiri Niko. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja Tiffany menyenderkan kepala di pundak Niko.

"Bagaimana? perasaan kamu masih ke siksa sama Eca?" Kata Tiffany dengan nada lembut.

Niko menjawab "Enggak kok, aman saja teh"

"Duduk dulu" Titah Tiffany memegang kedua pundak Niko, membantunya duduk— Setelah nya dia menggeret kursi untuk mendekat ke Niko.

Niko menoleh ke wajah Fany, langsung membuang saat itu juga —berusaha menstabilkan reaksi agar tidak keluar batas.

Mendorong kepala Fany yang terus menempel di pundak nya. "Teh Fany kalau ada orang yang tau bagaimana? Nanti paparazi bertebaran" Omel Niko.

"Aman, saya tau kok kamu belum pernah nyentuh tubuh adik saya Niko" Kata Tiffany terus mengembangkan senyuman iblis.

"Sok tau kamu" Kata Niko mengaduk-aduk air minuman dengan sendok minuman di gelas.

Pandangan Niko mengarah ke kendaraan yang sedang lalu lalang di jalan raya, mengabaikan Tiffany yang lagi genit padanya.

"Pokoknya saran saya harus kamu lakukan, kalau Eca gak nurut bentak aja gapapa, cara itu lebih efektif kalau bisa pakai kekerasan" Kata Tiffany.

"Iya sih kemarin saya bentak Eca, dia langsung jatuh hati" Jawab Niko.

"Nah, Eca itu harus di tegasin Niko, tuman kalau di lembutin, kamu juga jangan lembek terus sama Eca" Kata Tiffany sambil merapat kan tubuhnya ke dekat Niko.

"Ingat, harga diri cowok itu mahal" Sambung Tiffany dengan membisik Niko, tangan nya meraih pipi Niko, mendorongnya ke depan untuk menatap wajahnya dan...

Cup!!

Niko membelalak saat bibirnya di lumat oleh Tiffany dengan brutal. Bisa dibilang Tiffany kali ini lebih ganas dari sebelumnya, bahkan berani mencium bibir Niko di tempat umum.

Niko langsung melepas ciuman itu, lalu mengambil makanan yang masih utuh untuk menuju ke kasir. "Tolong makanan itu minta dibungkus" Pinta Niko menyuruh kasir itu.

"Baik" Jawab kasir itu.

Disana Tiffany menidurkan kepala malas di atas meja makan.

"Hey Niko kamu juga disini?" Ini kata Indah, tak sengaja bertemu karena ingin membeli ayam KFC di mall itu.

"Iya" Jawab Niko dengan senyuman.

"Alhamdulillah, aku kira kamu benci sama aku, selama ini kalau aku deketin kamu, kamu selalu menjauh" Jawab Indah.

"Maaf ya, soalnya Eca nyuruh saya untuk jauhin kamu" Kata Niko.

"Hmm... "

"Sayang ini uangnya, main kabur aja" Sapa pacarnya Indah —bernama Tama.

Indah mendelik ke arah Tama "Eh iya sorry, kamu mau beli apa?" Kata Indah.

"Paket biasa aja" Jawab Tama.

"Oh iya kamu lagi ngobrol sama siapa?" Sambung Tama dengan bertanya.

"Oh, ini mantan pacar aku di sekolah" Jawab Indah.

"Ohhhh" Jawab Tama malas.

"Gausah posesif, dia udah ada is..." Kata Indah menggantung, setelah Tiffany datang secara tiba-tiba mengalungkan tangan ke dalam tangan Niko. "Sayang dia siapa sih?"

Niko melepas gandengan tangan Tiffany cepat-cepat, lalu membisik nya "Jangan ciptakan gosip liar, dia tetangga saya teh, Astaga"

Indah menelan saliva karena sangat syok apa yang di lihat di depan matanya. "Permisi" Kata Indah dengan berjalan nunduk ke arah kasir.

Tiffany langsung membawa Niko untuk menuju ke parkiran motor.

"Emang kenapa sih? Gak peduli saya kalau dia tetangga atau siapapun" Kata Tiffany.

"Tapi, kalau dia lapor ke Eca bagaimana?" Kata Niko.

"Emang kamu gak ada niatan buat cerai dengan Eca? kan nanti gantinya kamu nikahin saya?" Jawab Tiffany, tiba-tiba membuka kancing kemejanya "Lihat. Tubuh saya juga bagus dan juga..."

Niko mencegah Tiffany untuk melanjutkan buka kancing kemeja itu lebih jauh— setelah bra berwarna merah muda nya sudah mulai terlihat.

"Ngapain kamu... Ini ayah whatsapp barusan, katanya dia sudah dirumah, kita juga harus pulang" Ajak Niko.

"Enggak liburan dulu apa? Bosan banget kalau dirumah terus." Kata Tiffany.

"Mau kemana, cuaca lagi mendung" Jawab Niko.

"Ke air terjun yang ada di kaki gunung ceremai yuk" Ajak Tiffany, Niko menoleh ke arah Tiffany, sialnya dia tergoda karena melihat kecantikan Tiffany yang sudah dipoles secantik-cantiknya sebelum pergi bersama ayahnya.

"Yaudah naik" Kata Niko.

Tiffany menaiki motor, lalu mengalungkan kedua tangan di perut Niko dan mereka mulai berjalan pelan menuju keluar mall.

**

15 menit berselang...

Setelah ayahnya memberi tahu keberadaan Niko berada, Eca datangi KFC di mall itu, dia celingukan bahkan berjalan ke belakang untuk melihat isi ruangan restoran itu.

Netranya sama sekali tidak menangkap keberadaan Niko dengan Tiffany disana.

"Ca?" Sahut Indah ketika tak sengaja melihat Eca sedang membungkuk celingukan.

Eca terhentak kaget dan menatap Indah "Mau apa kamu?!" Katanya Tegas.

"Nyari siapa?" Tanya Indah.

"Niko" Jawab Jutek Eca.