🥉 Juara 3 YAAW Priode 3 2024 Genre Pria
"Jangan bunuh aku, tidaaaaak."
Crassss.
Kepala jatuh menggelinding dari anak nya ketua kampung yang baru menikah, sejak saat itu setiap malam purnama maka akan selalu ada korban yang jatuh, banyak nya korban dengan bentuk sama membuat wanita sakti bernama Purnama juga di curigai oleh banyak orang.
Benarkah bila Purnama si wanita ular kembali di jalan yang sesat?
Benarkah bila kata orang dia kembali kejalan sesat untuk menyempurnakan ilmu nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Prasangka Arya
Arya marah sekali pada Xiefa yang kata nya bisa sirep, namun mendadak saja semua orang bisa bangun sehingga sekarang malah mereka kena batu nya. tuduhan semakin kencang dan sudah di pastikan Pak Lurah akan mendesak Arya, karena tadi pun belum sempat menghapus ingatan nya yang sudah pernah melihat wujud Arya.
Xiefa juga heran karena sirep dia mendadak bisa hilang, tidak pernah dia mengalami hal begini. tapi kenapa semua warga bisa bangun dan memergoki Arya yang sedang menghukum Hartono, mumet lah sekarang mereka karena masalah terus bertambah kian rumit saja. dari awal para warga sudah menuduh, malah sekarang para warga menyaksikan dengan mata telanjang.
Apa tidak menyala emosi nya Arya karena dia juga bingung harus bagai mana, pembunuh bisa menyembunyikan diri dengan sangat lihai. Arya yakin sekali bahwa orang itu sekarang sudah sangat senang bisa membuat Arya dan yang lain kelimpungan begini, mungkin saja ini adalah rencana si pembunuh berantai itu.
Dia ingin bersembunyi di balik topeng karena dia bisa membunuh kesana sini tanpa ada yang tau, lagi pula orang kan menuduh Purnama dan adik nya sehingga dia bisa bersenang senang menikmati semua nya. tinggal yang di tuduh jadi kelimpungan karena merasa tidak bersalah, namun orang sudah percaya bahwa Arya dan Purnama adalah pembunuh nya.
"Aku juga tidak tau kenapa ini bisa hilang, sebelum nya tidak pernah!" Xiefa juga panik saat sudah jauh dari orang orang.
"Sekarang masalah sudah semakin sulit! mereka yakin seratus persen kalau ini memang ulah ku, mereka pasti akan bergerak." Arya kesal sekali di buat nya.
"Maafkan aku, tapi aku yakin ini ada yang menangkal nya!" Xiefa yakin sekali.
"Maksud mu?!" Arya menatap Xiefa yang cemas juga.
"Dugaan ku pembunuh itu yang sudah menangkal nya." tebak Xiefa yakin sekali karena memang pasti itu terjadi.
"Apa mungkin dia memang tau akan kita? pasti dia sedang mengawasi kita!" geram Arya menatap sekitar nya.
"Dia bukan manusia biasa, Arya! kita harus waspada, ku rasa dia kenal akan dirimu atau Purnama. maka nya dia ingin membuat orang orang percaya bahwa kalian yang sudah membunuh banyak orang, maka nya tadi sirep ku di tangkal nya." jelas Xeifa.
"Habis lah kita, ayo cepat pulang dan kita diskusi dulu tentang masalah ini dengan Purnama!" ajak Arya sangat cemas.
"Aku takut kena marah." Xiefa juga takut bila kena amuk.
"Tidak akan, kita sudah mendapatkan izin dari Kakak." Arya agak tenang karena Purnama juga tau akan hal ini, sehingga tidak mungkin akan marah pada mereka berdua.
"Astaga kita sial sekali." keluh Xiefa yang lemas.
Mereka berdua langsung pulang karena harus diskusi dulu dengan Purnama, agak ketar ketir juga karena takut kena amuk oleh ketua agensi. walau sudah di beri izin, tapi ini nama nya ceroboh sehingga bukan hanya ketahuan saja, malah membuat tuduhan kian kuat pada mereka berdua.
Pokok nya dalam perjalanan sudah sangat risau akan semua ini, Arya tidak seperti dua Kakak nya yang bila akan mati selalu dapat pertolongan. tapi tidak juga begitu, sebab dulu Maharani saat di serang oleh para srigala dia tidak di tolong oleh Bu Laras, mungkin memang ada batasan nya juga.
"Eh tunggu! orang yang bersangkutan dengan srigala dan juga kenal dengan keluarga ku?" Arya mulai berpikir.
"Kenapa?" Xiefa mendekati Arya.
"Aku harus memastikan dulu, kau ingin ikut atau pulang?" tawar Arya.
"Ikut saja lah, aku tidak berani bertemu Purnama sendirian." Xiefa tidak punya nyali bila harus pulang sendirian keagensi.
Arya menuju desa sebelah dengan bentu ular nya saja karena itu lebih cepat, dari pada saat di jadi manusia karena butuh kendaraan. tujuan adalah rumah Davin yang sudah bahagia bersama istri bocil nya, Salsa adalah nama istri Davin yang sudah dia nikahi sejak lulus SMA karena rasa cinta yang menggebu gebu.
"Davin!" Arya berteriak mencari Davin dan sudah berubah jadi manusia.
"Eh sini, Ar!" Davin berteriak dari bawah pohon rambutan yang bersih serta terang karena di beri lampu.
"Aku perlu bicara dengan mu empat mata." Arya langsung pada inti nya.
"Oke, aku masuk dulu ya." pamit Salsa langsung paham.
Wanita cantik yang tengah mengadung tujuh bulan itu segera masuk kedalam rumah, dia sudah tidak di tempeli oleh Zahira anak nya Purnama lagi. karena bocah itu random, sehingga tidak betahan di tubuh satu orang saja, suka nya pindah sana sini dan sekarang malah menempel di tubuh kembaran nga sendiri yaitu Zahra.
"Ada apa, Ar?!" Davin bertanya serius karena wajah Arya juga sedang serius.
"Kau masih punya kodam srigala?" tanya Arya memastikan.
"Masih, kan kata Kakung tidak bisa di buang karena itu bawaan! apa lagi aku juga sudah banyak tau akan hal ghaib, sehingga lebih baik dia tetap ada." jelas Davin panjang lebar.
"Bisa kah kau ikut dengan ku kerumah sekarang?" Arya bertanya begitu karena dia ingin Purnama membaca pikiran pria ini.
"Ada hal penting apa sebenar nya?" Davin bertanya kebingungan sekarang.
"Sangat penting dan aku tidak bisa menjelaskan sekarang, pokok nya kau ikut saja aku." desak Arya.
"Malam ini aku tidak bisa, orang tua ku tidak di rumah, Ar! kasihan Salsa sendirian lagi hamil besar begitu." Davin menolak karena cemas pada istri nya.
Arya terdiam karena memang benar Salsa sendirian di rumah, lagi pula cuma Xiefa yang dia bawa sekarang. mungkin lebih baik lain kali saja atau besok, takut nya malah terjadi hal buruk pada wanita yang sedang hamil besar itu.
"Baik lah, tapi tolong besok kau datang kerumah ku!" tegas Arya.
"Besok juga tidak bisa, Andini kan mau mengurus soal pindah rumah." sahut Davin pula.
"Kau ini sebenar nya kenapa, apa yang kau sembunyikan dari ku?!" bentak Arya mencengkeram kemeja nya Davin karena emosi.
"Kau yang kenapa, Ar! aku cuma bilang kalau besok tidak bisa, tapi kau langsung marah." Davin sungguh tidak mengerti.
"Arya!" Xiefa menepuk pundak nya agar Arya sadar dari emosi.
"Bila kau tidak bisa menyempatkan diri untuk menemui Purnama besok, maka sudah bisa ku pastikan bahwa kau adalah pelaku nya!" geram Arya.
"Kau ini sedang bicara apa? salah ku apa dan kenapa kau menuduh ku jadi pelaku! pelaku apa maksud mu?" Davin sangat kebingungan.
"Aku tunggu kau besok!" Arya berkata sengit dan langsung meninggal kan Davin.
Begitu banyak alasan Davin membuat dia kian yakin saja pada dugaan bahwa Davin adalah pembunuh berantai, sebab pria itu punya kodam srigala. di sisi lain Davin juga bingung sekali dengan teman nya itu, datang langsung marah dengan emosi yang sangat menyala.
Lagi kerja nich, ada notif langsung gasss....🤗🤭
pagi slmat juga thor,,,semangat braktivitas
semangat juga thor.