queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
reward nilai
"jangan sok akrab dan jadilah diri Lo yang selalu abai akan kehadiran gue" sambung Nadine dan berlalu dari sana menuju kamarnya.
Dion terdiam mencerna perkataan Nadine, apakah dia se abai itu kepada adiknya??
Dia benci gadis itu, tapi kenapa hatinya sakit saat Nadine tidak mengganggap dia abangnya.
---------------------
Nadine masuk Dengan membanting pintu kamarnya keras, Dion yang masih berdiri diam di depan ruang kerja papanya terkejut mendengar itu.
Kamar Nadine,Dion dan ruang kerja papa mereka berada di satu lantai yang sama, yaitu lantai dua.
Nadine duduk di ujung kasur dengan muka kusut, tapi notifikasi dari mobile banking mengalihkan perhatian nya, terlihat di layar hpnya bahwa ada sejumlah uang yang di transfer dari rekening papanya.
Dia terdiam sejenak
"baiklah ku anggap itu bisnis kita" gumam Nadine, Dia akan menganggap itu reward untuk nilainya.
Nadine selama ini tidak kekurangan uang, walaupun keluarganya membencinya tapi mereka selalu akan mengirim uang saku ke padanya, bukan karna sayang tapi hanya untuk mempertahankan harga diri dari keluarga besar prasepto.
"bagus..uang tabunganku bertambah..dengan seperti ini bulan depan aku sudah bisa membuka bisnis ku sendiri, tanpa bergantung pada mereka"
Nadine akan berencana membuka sebuah toko kue miliknya sendiri, dia akan minta di ajari oleh bunda raya nantinya.
Bunda raya Sangat hebat dalam membuat kue, tapi dia tidak pernah mau membuka toko sendiri di karenakan tidak di izinkan oleh ayah raya, pria paruh baya itu sangat takut istri tercintanya akan kelelahan.
Jadi Nadine nanti akan membicarakannya dengan bunda.
.
.
.
Nadine yang sudah siap dengan seragam sekolahnya sekarang sedang menuju ke meja makan yang sudah berisi semua keluarganya.
"Nadine hari ini berangkat sama Abang aja ya" ucap mama Nadine saat Nadine telah menduduki kursinya.
entah kenapa sekarang keluarga itu seperti sangat hati-hati saat berbicara dengan Nadine, mereka sangat tidak nyaman dengan tatapan dingin gadis itu.
"iya Lo bareng gue aja" ucap Dion menimpali.
"gue bisa pergi sendiri" ucap Nadine dingin.
"Nadine.. Abang mu sudah berinisiatif mengajak mu bersamanya, apakah kamu harus menolak nya seperti itu" ucap papa Nadine tegas.
"aku ga butuh inisiatif kalian semua, selama 17 tahun ini aku juga hidup tanya itu" ucap Nadine sinis.
"dasar anak tidak tau diri..sudah baik abangmu mau mengajak mu... tapi kami malah menolak niat baiknya" ucap papa Nadine semakin emosi.
"aku selesai" ucap Nadine beranjak dari tempat duduknya, dia malas berdebat dengan papanya.
"hey...siap yang menyuruhmu pergi... Dasar anak tidak tau diri" teriakan papa Nadine tidak di gubris oleh gadis itu.
"sudah lah papa...mungkin dia tidak mau berangkat dengan Dion" ucap mama Nadine meredakan amarah suaminya.
"aku selesai ma pa" ucap Dion beranjak dari ruangan makan menyusul Nadine.
Oiya papa Nadine bernama Damian dan mama Nadine bernama Clara.
"Nadine tunggu..." ucap Dion di saat dia melihat Nadine yang akan memasuki mobil nya.
Nadine pergi dan diantar oleh supir pribadi nya ya yeorobun.
Nadine hanya terdiam menunggu abangnya itu berbicara.
"apa lo yakin nga mau berangkat bareng gue?" tanya Dion pada Nadine yang sedang menatapnya dari pintu mobil.
"ga butuh" jawab Nadine langsung masuk ke mobilnya tanpa menunggu tanggapan dari pria itu.
"jalan pak" seru Nadine pada supir pribadinya
"baik non" balas supirnya yang bernama Ujang.
Dion hanya terdiam memperhatikan mobil adiknya yang keluar dari gerbang mansion dan menghilang dari pandangan nya.
.
.
.
...sekolah ...
"terimakasih pak" ucap Nadine seraya keluar dari mobil.
"sama-sama non" balas pak Ujang dan berlalu dari sana.
Saat melewati parkiran matanya tertuju pada empat cowok populer yang sudah nangkring di parkiran sekolah menunggu temanya yang lain.
Ya mereka adalah Ethan, Willy, Rakha dan raksa. mungkin mereka sedang menunggu kedatangan abangnya Dion.
Dan tiga orang cewek pelengkap mereka, siapa lagi kalo bukan Rere pastinya, orang yang di gosipkan dekat dengan Ethan itu selalu di sambut hangat oleh lima cowok itu, dan 2 cewek yang sama seperti dirinya dulu, ceper dan selalu ingin mendekati Ethan dkk, dan musuh terbesar Nadine juga tentunya.
itu dulu tapi sekarang Nadine tidak akan memperdulikan 2 musuh nya itu, mau mereka mengambil Ethan dia tidak akan perduli lagi.
"wah..wah.. Musuh bebuyutan gue terlihat juga akhirnya... sebenarnya gue kangen tau sama Lo... kangen kita jambak-jambak an" ucap cewek yang berdandan menor dan berpakaian ketat itu saat melihat Nadine yang hendak melewati mereka.
Dia adalah Evelyn dan temanya kara, mereka adalah musuh abadi Nadine yang merupakan fan fanatik Ethan dkk. Evelyn sangan menyukai Ethan dan kara Sangat menyukai Dion Abangnya.
"Ga penting" ucap Nadine sinis dan berlalu dari sana.
Sangat tidak penting berurusan dengan mereka pikirnya.
"yakk.... Lo kata apa" teriak Evelyn lantang, tapi tidak di hiraukan oleh Nadine.
"ya cewek gila.. suara Lo bikin kuping gue sakit tau gak" ucap Willy kesal.
"ya sana deh lu bedua.. gangguin kita aja..Lo tu sama kaya dia..parasit" tambah raksa yang jengah melihat perempuan menor sok kecantikan ini.
Evelyn menghentakkan kakinya kesal dan berlalu dari sana bersama temanya, dia juga melayangkan tatapan sinisnya pada Rere yang sedang berdiri di samping Ethan.
TO BE CONTINUE...........