My Cold Boyfriend-
Alletha Gracelyn, harus kehilangan kekasih yang sudah bersamanya 2 tahun karena sebuah kecelakaan tunggal di saat akan merayakan Anniversary mereka, di saat kesedihan nya dia malah bertemu dengan laki-laki dingin namun selalu bersikap hangat di saat bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Sleep Night
...Al,,? Panggilan yang sama juga saat Vero panggil gue. Kenapa begitu banyak kebetulan.....
Mobil melaju dengan kecepatan sedang di jalan malam yang tidak begitu ramai, lampu remang-remang seakan menemani dua insan yang berada di dalam mobil dalam kesunyian karena masing-masing dari mereka tidak ada yang mulai bicara.
Bahkan Leta yang biasanya mengantuk tampak masih membuka matanya lebar menatap jalanan malam.
Mungkin, bisa di bilang malam ini pertama kalinya dia keluar malam selama di Jakarta. Biasanya dia hanya akan keluar di sore hari dan itupun bersama Jonatan atau orang tuannya.
Semenjak kepergian Savero, Leta banyak menutup dirinya dan jarang keluar.
Namun malam ini, dia merasa ingin keluar bertepatan dengan Langit yang mengajaknya.
Hingga tanpa terasa mobil sudah berbelok di pertigaan perumahan Elit rumah Aleta.
Tin,,
Tin,,
Suara klakson mobil yang langsung membuat gerbang terbuka setelah satpam membuka gerbang tinggi.
Leta melepaskan sealbet dan menatap Langit yang juga tengah menatapnya.
"Thanks Kak udah ngajak gue keluar, traktir bakso juga"Ucap Leta tersenyum.
Langit mengangguk namun tidak lepas terus memandang paras cantik perempuan di sampingnya.
Leta yang hanya mengunakan Hoodie putih dengan celana hitam panjang tanpa polesan make up saja sudah sangat terlihat cantik. Bahkan sedari tadi Langit betah menatapnya.
"Papay,," Ucap Leta akan keluar namun Langit menahannya.
"Sleep Night Al."Ucap Langit membuat Leta terdiam namun mengangguk dan langsung keluar.
Al,,? Panggilan yang sama juga saat Vero panggil gue. Kenapa begitu banyak kebetulan..
Leta menatap mobil Langit yang melaju keluar, dia menghela napasnya dan berjalan masuk.
Sedangkan Langit melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, menikmati indahnya malam dengan banyaknya bintang di langit. Cuaca pun tampak cerah.
Ting..
Langit mengambil ponselnya.
Aldo.
Apartemen baru udah siap huni Bos,,
Langit menyimpan ponselnya dan menancap gas, dia memang meminta Aldo untuk mengurus Apartemen baru miliknya.
Leta baru saja merebahkan tubuhnya, namun matanya sulit untuk terpejam. Rasanya dia tidak mengantuk akhirnya dia pun mengambil ponselnya.
Ting.!
Leta menautkan kedua alisnya saat melihat notifikasi pesan masuk.
Kak Langit.
Belum tidur?
Leta mengetikan balasannya.
Tidak lama ponselnya kembali masuk notifikasi pesan.
Kak Langit.
Tidur sudah malam Al.
Leta menghela napasnya, dia pun meletakkan ponselnya dan mulai memejamkan matanya.
Keesokan Harinya,,
Seperti biasa Aleta sudah siap untuk ke Kampus, dan pagi ini Doni yang akan mengantarkan.
"Morning semua,," Sapa Aleta tersenyum membuat Doni juga Melisa tersenyum.
"Morning Honey,, gimana bobok nya semalem?" Ucap Doni menatap putrinya yang duduk di kursi.
Melisa tersenyum sembari menyiapkan sarapan untuk putri juga suaminya.
"Nyenyak Dad.."
Doni tersenyum dan mengangguk.
"Sarapan dulu,," Ucap Melisa meletakkan roti di atas piring Leta juga Doni.
Sama Halnya dengan Luna yang tampak sudah bersiap, bahkan dia membawa kotak bekal yang akan dia bawa.
"Mana bekal yang Luna minta Mi" Ucap Luna
"Ini sayang, memangnya mau buat siapa sih?"
"Langit Mi, Luna udah janji bakal sarapan bareng Langit tiap hari."
Nia tersenyum dan memberikan kotak bekal yang memang Luna minta sebelumnya.
"Luna berangkat dulu ya Mi, bye.."
"Hati-hati sayang."
Luna tampak semangat dan meletakkan bekalnya di kursi samping. Dia langsung melajukan mobilnya keluar menuju Apartemen Langit.
Luna tidak akan menyerah begitu saja, walaupun Langit sudah memperingatkannya.
Tidak membutuhkan waktu Lama, Luna sampai di basemen Apartemen Langit dan langsung berjalan masuk.
Langkah demi langkah Luna terlihat semangat, senyuman juga terus terukir di wajahnya. Pagi ini dia sengaja datang lebih pagi untuk bisa sarapan dengan Langit. Dia tidak mau seperti sebelumnya saat dia datang namun Langit sudah tidak ada di Apartemennya.
Ting.
Pintu Lift terbuka, Luna langsung menuju Unit kamar Langit dan memencet tombol bel.
Ting-Tong..
Ceklek,,
"Cari siapa ya?"Ucap seorang wanita paruh baya menatap Luna.
Luna menautkan kedua alisnya bingung. "Kamu siapa?"
"Saya pemilik Unit Apartemen ini."
"Gak usah bercanda, Ini Apartemen pacar saya."
"Mungkin Kamu salah kamar Nona."
Luna tampak menatap nomor Unit, benar itu adalah Apartemen langit terus siapa wanita itu dan kemana langit?.
"Saya baru saja membeli Apartemen ini kemarin dan semalam saya baru pindah, mungkin yang kamu maksud pemilik sebelumnya unit ini?"
Luna mengepalkan tangannya, dia langsung berjalan menuju lift membuat wanita itu menggeleng.
"Dasar anak muda jaman sekarang, tidak punya sopan santun."
Luna mengambil ponselnya, dia mencoba menghubungi Langit namun tidak bisa.
Argh sialan,,
Jadi langit pindah apartemen.. Oke Langit walaupun Lo pindah gue gak bakal nyerah gitu aja.
Lo milik gue, gak ada yang bakal bisa rebut Lo dari gue.
Luna melajukan mobilnya menuju kampus, dia akan menemui Langit.
********
Leta berjalan masuk ke dalam kampus, langkahnya santai karena memang kelasnya masih sekitar 30 menit lagi. Dia menyusui lorong kampusnya. Tersenyum saat beberapa mahasiswa/wi menyapanya.
Hingga matanya menatap Langit yang berjalan bersama ketiga teman-temannya.
Namun matanya mengernyit saat melihat Luna yang berlari mengejar.
"Langit Tunggu." Cegah Luna menahan tangan Langit.
Langit menatapnya tajam. "Lepas.!"
"Apa maksud Lo pindah Apartemen."
"Bukan urusan Lo." Ucap Langit kembali berjalan namun Luna kembali menahannya.
"Terserah Lo mau pindah Apartemen, nomor gue Lo blok terserah asal Lo tau sampai kapanpun gue gak akan menyerah buat bikin kita balikan seperti dulu." Ucap Luna pergi meninggalkan mereka.
Langit kembali melangkah namun matanya melihat dimana Aleta berdiri menatapnya.
Leta tersenyum dan berjalan pergi, berbelok menuju kelasnya membuat Langit terus menatapnya.
"Lo beneran pindah Apartemen Lang?" Ucap Arga.
"Hm"
"Orang kaya mau bebas, pindah tinggal pindah gak usah mikir uang."Ucap Boni menggeleng dan mereka kembali berjalan menuju kelasnya.
Leta baru saja sampai di mejanya, namun dia melihat sebuah coklat di sana.
"Punya siapa?" Lirihnya dia juga bertanya kepada teman-teman kelasnya namun mereka tampak tidak tau.
"Waduh udah ada coklat aja nih." Ucap Alis yang baru saja sampai.
"Bukan punya gue." Ucap Leta meletakkan coklatnya kembali.
"Emang punya siapa Ta."
"Gak tau."
"Lah emang Lo Nemu dimana?"
"Meja."
"Ya berarti buat Lo."
Leta menggeleng. "Dari pengagum rahasia Lo berarti Ta."
Leta mengangkat bahunya, namun ponselnya berdering.
0812xxxx
Jangan Lupa di makan coklatnya oke.
Leta menautkan kedua alisnya.
"Lo kenal nomor ini?"Ucap Aleta memberikan ponselnya.
"Nomor Bram kayaknya, jadi coklat ini Dari Bram?"
"Buat Lo aja Al."
"Serius buat gue? Tapi ini Bram kasih buat Lo."
"Gapapa gue gak bisa makan kacang."Ucap Leta membuat Alis menatap bungkusan coklat yang ternyata mix kacang.
"Lo alergi kacang juga Ta?" Ucapnya dan Leta mengangguk.
"Asikk thanks Al, sering-sering deh Lo dapet Coklat jadi gue yang makan."
Leta menggeleng, dia tidak berniat membalas pesan Bram. Dan menyimpan kembali ponselnya.
Semogga nihh leta tanya tentang adik lengit yg ultah ituhhh
ehh tp sblom itu thorrr pertemukan leta sama mama langit donk dan biar mereka kget kalau teryata langit KK Vero...🤣🤣
Aku dah bayangin kyak gtu😂😂😂