Koo Hari, gadis berusia 15 tahun yang masuk dalam tim Guido atau kelompok pengusir setan Guido. Bersama dengan rekannya Chungha Kim, dan Do hyun. Hari akan melalui berbagai macam perjalanan menarik, melawan para makhluk. Choi Kanglim, juga termasuk anggota tim Guido. Akan tetapi, Kanglim hanya ingin bisa membawa Hari kembali ke rumah shinbi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoochan235, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 : Cinta yang mulai tumbuh
Sepulangnya dari taman, Hari merasakan adanya cinta yang mulai tumbuh dalam hatinya untuk Kang-ha.
Mungkin itu akan terasa lama akan tetapi pastinya cinta Hari untuk Kang-ha akan tumbuh.
Hari pergi menuju kamar mandi untuk mandi di sana sedangkan Kang-ha akan mandi di kamar mandi yang lain.
Beberapa saat kemudian, Hari keluar dari kamar mandi dan telah memakai baju ganti.
Begitupun juga dengan Kang-ha yang sudah mengganti bajunya dengan pakaian piyama atau pakaian tidur.
Kang-ha duduk di sofa dengan wajah dingin tentunya karena dia itu adalah kulkas dengan 1000 pintu yang tak tembus.
Kang-ha: "Kamu bisa tidur di kasur, aku akan tidur di sofa. Kamu paham?"
Hari: "Ya, aku paham Kang-ha."
Hari pergi ke kasur dan tertidur beberapa saat kemudian, Kang-ha masih belum tidur karena harus mengerjakan sesuatu di laptopnya.
Ketika jam menunjukkan pukul 21.00 malam Hari terbangun dari tidurnya karena merasa haus dan ingin minum.
Ketika Hari beranjak dari kasur dia melihat Kang-ha tertidur dengan laptop yang masih menyala di depannya.
Hari dengan pelan-pelan berjalan melewati Kang-ha setelah menyelimuti tubuh Kang-ha dan mematikan laptop Kang-ha.
Ketika di dapur Hari mengambil gelas dan menuangkan air ke dalamnya akan tetapi Hari mencium bau aneh yang menyengat.
Hari mendekati asal dari bau tersebut betapa terkejutnya Hari ketika melihat sepotong kepala tanpa tubuh.
Yang berada di laci bawah meja dapur Hari terdiam kaku ketika melihatnya lalu Hari berteriak.
Hari: "Aaaa..!!!"
Sampai membuat Kang-ha terbangun dari tidurnya dengan segera Kang-ha berlari menuju arah dapur.
Ketika Kang-ha tiba otomatis Hari memeluknya dengan erat sambil menangis ketakutan.
Kang-ha: "Ada apa Goo Hari? Mengapa kau berteriak begitu keras?"
Hari: "I-i-itu.. C-c-coba kau lihat Kang-ha!!"
Hari menunjuk ke arah bawah dapur yang terlihat ada potongan kepala orang berjenis kelamin perempuan.
Kang-ha melihat ke arah yang di tunjuk oleh Hari dan ketika dia melihat dia hanya bersikap santai.
Hari: "Mengapa kau terlihat santai saja!?"
Kang-ha: "Karena itu adalah potongan kepala milik salah satu pelayan di sini."
Hari: "M-m-mengapa.. Harus seperti itu!?"
Tanya Hari pada Kang-ha, dan Hari masih sedikit menangis karena takut.
Kang-ha: "Karena dia bekerja baru sebulan tapi sudah tidak becus!!"
Hari: "Apakah nanti aku juga akan seperti itu Kang-ha?"
Kang-ha berkata sambil mengusap air mata di kedua pipi Hari.
Kang-ha: "Itu tidak akan terjadi pada mu Goo Hari, aku menjaminnya."
Kang-ha melanjutkan:
Kang-ha: "Sekarang kembalilah tidur, besok kita harus sekolah."
Hari: "Baiklah, Kang-ha."
Hari melepaskan pelukannya pada Kang-ha dan pergi menuju kamar untuk tidur.
Kang-ha berjalan menuju kamar di lantai 2 mansion ketika sampai di kamar dia melihat Hari sudah tertidur.
Kang-ha: "Selamat tidur Goo Hari."
Hari bermimpi tentang seorang putri yang merupakan dirinya bersama dengan seorang pangeran tampan.
Wajahnya mirip dengan kanglim akan tetapi matanya berbeda yaitu berwarna Coklat. Berikut fotonya:
Pangeran tersebut membawa sebuah kuda putih dan bersih, pangeran tersebut membawa Hari pergi dengan kudanya.
Di sisi lain Kang-ha tengah menelepon seseorang dengan nomor tanpa nama.
Kang-ha: "Kau ingat jangan sakiti Goo Hari, atau kau akan tahu hukumannya!!"
??: "Baiklah bos, saya mengerti."
Kang-ha: "Dan soal, kepala pelayan itu kau buang ke sungai.
Kang-ha melanjutkan:
Kang-ha: "Agar tidak ada barang bukti, yang bisa membuat ku menjadi tersangkanya."
??: "Baiklah bos, akan saya laksanakan sekarang juga."
Kang-ha menutup telepon tersebut dan menghampiri Hari yang tengah tertidur lelap.
Kang-ha: "Apapun yang terjadi tak akan ku biarkan diri mu bersama dengan Kanglim, Goo Hari!!"
...****************...