Karena suami dan anaknya ditembak mati oleh pemburu, Anjani. Seekor serigala betina melakukan transformasi jiwa terhadap keluarga si pemburu suami dan anaknya.
Dia ingin merampas jiwa sekaligus nyawa si pelaku, akan tetapi rencananya mengalami kendala. Sebab dia salah masuk ke dalam raga seseorang yang tidak pernah dihargai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
USAHA SARI AKHIRNYA BERHASIL.
Donita menetap untuk sementara waktu di sebuah villa milik Lesmana Dani Artha yang beratas nama Sandra Donita, Adik Sandra Dania.
Yah!! Selama ini yang tinggal dan menjadi Ibu Dito adalah Sandra Dania. Kakak kembar Sandra Donita yang sudah lama meninggal.
Sebenarnya Dania enggan untuk tinggal di Villa yang sudah lama tidak ia kunjungi. Karena Villa itu adalah saksi bisu kematian Sandra Donita.
Tapi untuk menyempurnakan rencananya, ia harus menginap di Villa itu untuk beberapa saat. Karena di Villa itu memiliki alat pemantau yang tersambung dengan rumah besar keluarga Lesmana.
Entah apa alasan Lesmana Dani Artha memasang alat pemantau ? Dania tidak perduli. Yang penting sekarang alat pemantau itu sangat berguna baginya.
" Tidak ada pergerakan yang bisa dijadikan bukti perselingkuhan, Dara dan Putra nampak jaga jarak." Gerutu Dania kesal.
" Aku harus menghubungi Sari, kalau terus seperti ini. Semua akan sia-sia, Dito akan pulang besok. Setidaknya hari ini aku harus mendapatkan sesuatu yang berharga."
Dania menekan nomor telepon Sari, sang pelayan itu sebenarnya tidak ikut. Tapi dia bersembunyi di kamar rahasia milik Dania. Untuk berjaga-jaga siapa tahu ada keadaan yang membutuhkan bantuan nya. Dan perkiraan Dania tidak meleset.
" Sari, kita lanjutkan plan B. Plan A gagal total."
" Baik Nyonya."
Talian terputus, Sari segera bertindak. Ia berusaha untuk tidak membuat Dara dan Putra menyadari keberadaannya. Kemudian meletakkan racun cinta yang pernah diberikan kepada Dito ke dalam makanan siang.
Tapi Dara segera menyadari itu, indra penciuman seekor serigala cukup peka.
" Jangan dimakan !!" Teriak Dara menghentikan pergerakan Putra yang hendak menyuapkan makanan ke mulut nya.
" Semua makanan ini beracun." Lanjut Dara.
Putra cepat meletakkan sendok nya.
" Kok kamu bisa tahu?"
Dara diam, percuma dijelaskan. Akan belibet jadinya.
" Cepat singkirkan semua makanan disini !" Perintah Dara tegas, tapi para pelayan enggan untuk melaksanakan perintah dari Dara. Sebab mereka memang kurang menaruh hormat kepada nya.
" Kalian tidak mendengar perintah Nyonya kalian ?!!" Gertak Putra membela Dara.
Semua saling melirik, kemudian barulah para pelayan menjalankan perintah itu.
" Lalu sekarang harus gimana ?" Tanya Putra.
" Aku juga nggak tahu, Aku tidak tahu memasak. Tapi Dito pernah memesan makanan lewat benda itu." Dara menunjuk ponsel Putra yang tergeletak di atas meja makan.
Sekali lagi hal aneh terjadi, setahu Putra.. Dara yang dia kenal justru sangat pintar memasak. Dan justru sekarang kebalikan nya, Gadis itu juga tidak tahu dengan ponsel.
Ahhh Putra baru sadar jika dia tidak pernah melihat Dara memegang benda canggih itu sejak si gadis menjadi aneh.
" Kamu bisa melakukan nya?" Lanjut Dara.
Putra mengangguk kaku.
Donita Atau yang sebenarnya adalah Dania, memukul bantal berkali-kali. Ia geram dan marah rencananya gagal lagi.
" Sari!!! Pokoknya aku tidak mau tahu. Kamu harus membuat Putra tidur dengan Dara. Titik !!!" Gertak Dania murka.
" Ba- baik Nyonya."
Sari memutar otak guna mencari cara agar rencana sang majikan berhasil. Akhirnya dia memiliki satu gagasan. Dan hal itu akan ia lakukan malam nanti, malam terakhir Dito pergi ke luar kota.
Sebenarnya Dito mengetahui jika Putra datang dan tinggal di rumah nya. Karena pelayan kepercayaan Dito sudah melaporkan segala situasi di rumah itu. Namun karena memang tidak terjadi apa-apa, jadi Dito tidak berpikir yang buruk terhadap saudara sepupunya.
" Sebentar lagi kita akan bertemu sayang... Aku sangat merindukanmu.."
Dito bicara sendiri dengan foto Dara di ponsel nya yang ia jadikan walpaper. Gadis itu sangat menggemaskan, dan Dito semakin lama semakin mencintai nya.
Malam pun tiba, Dara enggan untuk keluar kamar untuk makan malam. Dia sangat gelisah, hanya berguling-guling di atas kasur. Hasrat birahinya naik, dia menginginkan Dito datang. Tapi Dara tidak tahu kapan Dito pulang.
Sedangkan Putra terus menunggu Dara untuk makan malam. Karena tidak kunjung keluar, Akhirnya Putra meminta untuk dibuatkan kopi saja.
Untuk kesekian kalinya Sari kecewa, dia sudah memasang obat tidur di dalam makanan. Tapi karena Putra enggan makan malam, akhirnya terpaksa Sari meminta teman nya untuk menaruh obat tidur di kopi saja.
Kali ini rencana mereka berhasil, Putra langsung tepar. Sari mengajak beberapa temannya yang se-frekuensi untuk membantu memindahkan Putra ke dalam kamar Dito.
" Tapi Dara kan tidak minum obat tidur ?" Komplain teman Sari. Dan itu benar, ini sudah tidak ada waktu lagi. Sari tidak ingin Dania kecewa, Ia melihat tongkat bisbol yang digantung di dinding. Akhirnya Sari mengambil langkah ekstrim.
" Ayo cepat bawa !" Perintah Sari, teman-temannya setuju.
Tok tok tok tok
Dara mendongak menatap daun pintu. Pasti pelayan memanggil nya untuk makan, pikir Dara. Ia beranjak malas untuk membuka pintu.
Tapi alangkah terkejutnya ia melihat Putra digotong masuk tanpa pamit oleh para pelayan.
" Apa-apaan ini ?" Seru Dara, ia tidak sadar dengan kehadiran Sari dibelakang punggung nya.
BUGH
Tongkat bisbol mendarat mulus ke kepala Dara, membuat ia jatuh tidak sadarkan diri.
" Ayo cepat angkat !!!" Perintah Sari.
Semua saling berpandangan satu sama lain, mereka agak takut juga . Takut terjadi apa-apa dengan Dara.
" Kok malah bengong ? Cepat angkat !!" Perintah Sari tegas. Akhirnya semua melakukan apa yang Sari perintah kan.
Dengan puas Sari menghubungi Dania dan mengatakan semua sudah beres.
Dania berlonjak kegirangan.
" Cepat foto, buat mereka seakan-akan melakukan hubungan terlarang !" Pinta Dania senang.
" Baik Nyonya !" Jawab Sari.
Dengan dibantu oleh beberapa pelayan, Sari melucuti pakaian Putra dan Dara. Mereka dibuat seolah-olah sedang berpelukan. Sari mengambil gambar mereka dengan berbagai macam gaya.
Lalu ia mengirim gambar-gambar tersebut kepada Dania. Dania semakin girang, ia segera mengirim foto itu kepada Dito.
Dito yang baru saja mengemasi barang-barangnya, supaya besok subuh sudah bisa standby di bandara. Kaget menerima pesan gambar dari Ibunya. Ia langsung menelpon pelayan pribadi nya itu.
" Tuan, Maaf saya tidak tahu karena saya sedang berada di rumah sakit. Ibu saya jatuh di kamar mandi Tuan." Jawab si pelayan mengecewakan hati Dito. Mau marah, tapi ini hal yang sangat darurat.
" Ok tidak apa-apa, kau rawat dulu Ibumu !" Ujar Dito menahan emosi.
" Te- terimakasih Tuan."
Sambungan telepon terputus, Dito langsung meminta asisten nya untuk melakukan penerbangan malam ini juga. Dia tidak bisa melewati malam dengan perasaan yang berkecamuk.
Dania alias Donita palsu juga segera berkemas. Tak mungkin ia melewatkan kejadian yang sangat ia harapkan. Syukur kalau Dara langsung ditendang keluar dari rumah. Pasti Dania akan melakukan syukuran tujuh hari tujuh malam.
km baik sintia semoga mndptkan laki² yg baik juga
Semoga Dito tak gegabah utk mempercayai semua foto yg di kirimkan wanita duplikat itu. selidikilah dulu .. jngn main usir Dara