Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Tuan di atas tuan
Iron dan keempat kawannya, termasuk Ivory, memalingkan wajahnya ke arah lain, seperti memberi isyarat untuk Brandy melakukan niatnya
Brandy mengerti akan kode itu, dia segera bangun dengan amarah yang sudah berada di ubun ubun. kemudian menendang tubuh Vincent kuat kuat
Buk..buk..buk..!
Tiga kali tendangan Brandy mendarat di tubuh juga wajah Vincent, yang masih tergeletak di lantai, hingga membuat tubuhnya terlempar menabrak kaki meja hingga patah
Kursi kursi yang ada disitu berserakan dan hampir mengenai Dion. Dia sedang asyik makan. Untung saja tidak mengenai mejanya
Kesadaran Vincent masih ada setelah ditendang oleh Brandy. Mulutnya saja yang mengeluarkan darah lumayan banyak
Vincent dengan sisa tenaganya, menggerakkan kepala menoleh kearah Dion, dengan aura kebencian yang dalam. Dia heran kenapa orang orang itu tidak menyentuh Dion, padahal tamu tamu yang lain disuruh keluar oleh mereka, tapi kenapa Dion dibiarkan saja berada di situ, malah sedang asyik makan
"Siapa sebenarnya Dion, hingga tak satupun dari mereka yang berani mengganggunya. Mungkinkah orang yang dikatakan telah di singgung oleh Brian adalah Dion, tapi tidak mungkin." Batin Vincent berkecamuk sendiri
Dion adalah menantu dan sampah tidak berguna di keluarganya, kerjanya setiap hari adalah memasak, menyapu, mengepel dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya setiap hari
"Tidak mungkin manusia mulia itu adalah Dion." Batin Vincent lagi
Tapi lamunannya terhenti, tatkala tubuhnya ditarik keluar dari bawah meja oleh seseorang yang bertubuh tinggi tegap
Orang itu adalah Brandy, orang yang sangat dendam padanya. Gara gara Vincent lah, dia sekarang terseret dalam masalah besar, bahkan bisa menghancurkan karirnya di dunia gangster
Dengan kemarahan yang meluap luap, Brandy memukul, menendang, juga menampar wajah Vincent, hingga membuat beberapa buah giginya tanggal, hidungnya patah, pipinya bengkak, dan engsel kakinya terlepas
Keadaan Vincent benar benar menyedihkan, dia pingsan setelah mendapat penyiksaan yang tiada taranya itu
Iron juga teman temannya menyadari akan kemarahan brandy terhadap Vincent, walau pergelangan tangan kirinya patah akibat berbenturan dengan kepala Dion, dia masih mampu membuat tubuh Vincent remuk redam, hingga hampir tidak bisa dikenali lagi
Setelah puas menyiksa tubuh Vincent, Brandy kembali berlutut di lantai. Dengan nafas ter engah entah, dia menunggu hukuman apa yang akan ditimpakan padanya, juga anak buahnya
"Apakah pertunjukannya sudah selesai?" Ujar Dion tiba tiba bersuara, dan melangkah ke arah Iron juga Ivory
"Tuan muda.!"
"Tuan muda.!"
"Tuan muda.!
Seluruh orang orangnya Iron termasuk juga Ivory, serentak menundukkan kepalanya kearah Dion dengan sikap hormat
Brandy, yang menyaksikan kejadian itu merinding ketakutan, ternyata orang yang tadi telah diprovokasi nya, adalah tuan dari orang orang yang sangat ditakuti oleh nya
Kalau mereka saja sudah sangat berkuasa, bagaimana dengan tuannya itu
"Untung aku tidak jadi membunuhnya, kalau tidak habis lah aku, juga anak buah ku, apalagi genk elang milikku."
"Dia tuan di atas tuan. orang yang tidak bisa di singgung atau diremehkan. Perkataan nya adalah titah. Aku harus mendapat pengampunan dari nya." Batin Brandy dalam hati
Menyadari semua itu, Brandy merangkak ke arah Dion, dan dengan sisa keberaniannya, dia mengangkat wajahnya kearah Dion dan berkata
"Mohon ampuni hamba tuan, sungguh hamba tidak tahu, ada langit yang lebih tinggi daripada langit itu sendiri." Ujar brandy sambil menempelkan dahinya di lantai
Dia sudah tidak peduli lagi dengan harga diri dan kekuasaan. orang di depannya lebih berkuasa dari pada dirinya
Brandy berharap, dengan memohon seperti itu, apalagi dengan kondisi kepala berada di lantai seperti itu, tentu orang yang melihatnya akan tersentuh hatinya. Tapi benarkah begitu?
Dion yang di harapkan tergerak hatinya untuk memaafkan Brandy, malah tidak menggubris perkataan nya sama sekali, dia malah berlalu dari depan Brandy, dan mengedarkan pandangannya ke arah anak buah Brandy, yang dari tadi juga masih berlutut
Sama seperti bosnya, mereka juga ketakutan, mau melawan, selain kalah jumlah, mereka juga kalah akan kekuatan, jadi mereka lebih memilih tetap berlutut, dan menunggu titah apa yang akan diberikan oleh tuan di atas tuan itu
Iron yang melihat kondisi itu menyadari situasi, dengan memberanikan diri, dia menghampiri Dion dan berkata
"Apa yang harus dilakukan terhadap mereka tuan muda?"
"Kau lebih tau dariku paman Iron, karena sudah jamak di dunia mafia, untuk menyatakan tunduk, apa yang harus di lakukan terhadap mereka." Jawab Dion bersungguh sungguh
Iron memandang Robin, Hans leon, juga burgon untuk mendekat kepadanya, dan berkata " Kalian tentu tahu apa yang tuan muda kehendaki. Kerjakan secepat mungkin!" Ujar Iron dingin
Kemudian si tangan besi Iron, memberi kode kepada puluhan anak buahnya yang lain, untuk membantu mereka melaksanakan perintah tuan muda mereka
Dia juga memandang ke arah dua orang ninja yang sedang memegang katana, untuk melaksanakan titah tersebut
Tanpa berlama lama. mereka yang di perintah, bergegas melakukan tugasnya tanpa beban, dan hasilnya..
Craass..crass.craass..!
Craass.. craass..!
"Aaarrkkhh.. aaarrkkhh..!"
"Aaaa..aaaaa....!"
Teriakan menyayat terdengar dari mulut anak buah Brandy secara bersamaan, setelah dua jari tangan mereka dipotong secara paksa oleh Iron, Hans. Leon, Robin, Burgon, juga kedua ninja tersebut, berikut anak buah Mereka
Tanpa beban, dan tidak kenal ampun. memotong jari tangan puluhan orang seperti memotong tahu saja. Benar benar sadis.Tapi itu resiko yang harus mereka tanggung, karena telah berani melawan Dion
Sementara Brandy ketakutan, sampai tubuhnya gemetaran, sekali lagi dia terkencing di celana, tak tahan melihat penderitaan anak buahnya
Syuut..Crasshh..! Tuk. tuk..!
Seberkas cahaya kecil memanjang, menyambar dan menyelumuti bagian tubuh Brandy, tapi dia tidak menyadarinya
Dia hanya merasakan tangan kirinya tiba tiba dingin. Brandy mencoba menyentuhnya, tapi
Pluk.!
Ada sesuatu yang jatuh dekat kakinya. Mata Brandy melotot tidak percaya, sebuah tangan dari siku sampai ke telapak tangan, tergeletak disana dengan darah yang mengalir deras. Apa yang terjadi?
"Tangan ku..!" Teriaknya histeris, kemudian melihat sebelah tangannya telah buntung setengah
Darah segar menetes dari tangan kirinya, dan membasahi lantai marmer ruang pesta itu
"Aaaaarrrkkk..! Teriaknya panik, sambil memegang siku tangan kirinya yang terpotong
"Ampun.. ampuni kami tuan muda. Tolong jangan bunuh kami." Brian memohon demi tidak dibunuh
"Itu peringatan bagi kalian, karena telah berani mencelakai tuan muda."
"Jika kedepannya kalian dan terutama kau Randy, masih membuat masalah dengan tuan muda. maka percayalah, saat itu juga, adalah akhir dari hidup kalian."
Iron berkata demikian, karena ingin menegaskan bahwa tuan muda Dion, berada dalam perlindungannya, dan tidak bisa di ganggu serta di remehkan
"Terima kasih tuan muda. terima kasih." Brandy mengucapkan kalimat tersebut sambil menahan rasa sakit di siku tangan kirinya
Sedaya upaya dia tahan agar tidak pingsan, tapi pandangan matanya mulai kabur, karena kehilangan darah yang cukup banyak
Dia tidak ingin pingsan di depan mereka,. Anak buahnya juga demikian
Ketakutan di hati mereka, mengalahkan rasa sakit yang mereka alami. Sama seperti bosnya. mereka berusaha menahannya, walau sebenarnya sudah tidak tertahankan lagi
Ada belasan orang yang pingsan, karena tidak mampu lagi menahan rasa sakit
Melihat kejadian itu, bukan membuat Dion panik, apalagi anak buahnya, dia cuma mengangguk, memberi kode agar membereskan masalah itu
Dalam kumpulan orang orang Dion, ternyata ada 5 orang petugas medis, yang sengaja di persiapkan untuk mengantisipasi kejadian seperti itu
Setelah semuanya di obati, Dion melangkah maju kedepan mereka dan berkata