NovelToon NovelToon
Wanita Pengganti

Wanita Pengganti

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asni J Kasim

Rela meninggalkan orang yang dicintai demi keluarga. Dan yang lebih menyakitkannya lagi, mendapatkan suami yang penuh dengan kebencian. Itulah yang dirasakan Allesia. Allesia harus meninggalkan kekasihnya, ia dipaksa menikah dengan tunangan kakaknya, namanya Alfano. Alfano adalah pria yang sangat kejam. Kejamnya Alfano bukan tanpa alasan. Ia memiliki alasan kenapa ia bisa sejahat itu.

Apa yang membuat Alfano kejam dan kehidupan seperti apa yang akan Allesia jalani? Mari simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

"Tidurlah. Besok adalah hari pertamamu masuk kerja" kata Alfano sekilas mengecup kepala istrinya.

Allesia tidur berbantalkan lengan suaminya. Nyaman, itulah perasaan pertama yang ia rasakan. 5 tahun pernikahan mereka dan malam ini adalah malam pertama baginya bisa tidur berduaan dengan suaminya tanpa kekerasan.

"Ibu, apa ibu bisa melihatku. Menantu kesayangan ibu tidak akan terluka lagi. Aku akan membuat ibu bangga mempunyai putra sepertiku. Maaf untuk sikapku yang dulu" batin Alfano sembari mengelus rambut istrinya. Lalu membenarkan posisi tidurnya agar dengan mudah ia bisa memeluk istrinya.

---------

Pagi hari

Seulas senyum nampak terlihat di wajah Allesia. Saat menyadari tangan yang kini melingkar erat adalah tangan suaminya. "Aku belum jatuh cinta, tapi rasa nyaman mulai hadir sejak ia kembali. Semoga saja, rasa nyaman ini menumbuhkan rasa cinta dalam diriku" batin Allesia.

Allesia memindahkan tangan suaminya dengan pelan. Lalu beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Setelah selesai, Allesia mengikat rambutnya dengan asal lalu berjalan ke luar menuju dapur. Di dapur, ia mulai membuat sarapan pagi untuk mereka.

"Kenapa kamu tidak membangunkan ku?" tanya Alfano yang tiba-tiba saja datang. Tangannya kembali melingkar dipinggang istrinya.

"Tuan, aku malu" balas Allesia tersipu malu.

"Malu siapa? Di rumah hanya ada kamu, aku, Lusia dan juga Afro" ujar Alfano.

"Ya, aku malu" balas Allesia lagi.

"Ya sudah. Sekarang kamu ke atas, bangunkan anak-anak dan mandikan mereka. Mereka harus ke sekolah kan" titah Alfano, ia mengambil alih pekerjaan istrinya.

"Baik, Tuan" balas Allesia. Ia berlalu menaiki anak tangga menuju kamar putrinya.

"Lebih baik aku masak nasi goreng" gumam Alfano. Nasi goreng yang ia buat adalah nasi goreng yang dicampur daging matang, yang dipotong kecil-kecil serta sayur mentah. Tak membutuhkan waktu lama, nasi goreng daging siap disajikan. Seusai menyajikan makanan di atas meja, Alfano menaiki anak tangga menuju kamar anaknya. Di dalam kamar, ia mendapati istrinya sedang merapikan rambut Lusia. Di bibir ranjang, ada Afro yang tengah duduk memandangi Lusia dan juga Allesia.

"Paman..." pangil Afro berlari memeluk Alfano.

Alfano tersenyum lalu membalas pelukan Afro. Menggendong anak laki-laki itu kemudian membawanya di ranjang. Selang beberapa puluh detik, terdengar tawa menggelegar di dalam kamar, saat Lusia menendang kaki Afro yang tengah duduk di depannya.

"Kamu ya..." seru Afro, ia menggelitik Lusia lalu memeluknya. "Berjanjilah untuk menjadi sahabatku" kata Alfo sembari mengacungkan jari kelingkingnya.

Lusia tersenyum. "Kita sahabat" kata Lusia, ia menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik Afro.

"Sayang, ayo turun sarapan" kata Alfano.

"Iya ayah"

"Iya Paman"

Afro mengandeng tangan Alfano sedangkan Lusia menggandeng tangan Allesia. Mereka berempat menuruni anak tangga menuju ruang makan. Di meja makan, ada nasi goreng yang tertata rapih dengan potongan daging dan sayur di atasnya. Di samping makanan, ada air putih dan susu.

"Ayah pintar sekali" puji Lusia tersenyum, memperlihatkan sejejeran giginya.

"Tentu saja" balas Alfano membanggakan diri.

"Sayang, sekarang kamu makan ya" kata Allesia sembari mengambilkan makanan untuk Lusia dan juga Afro.

"Terimakasih Tante" ujar Afro saat Allesia mengambilkan makanan untuknya.

Usai sarapan pagi, Alfano meminta keluarganya untuk tetap diam di tempat. Ada sesuatu yang mau ia sampaikan.

"Lusia, Afro, hari ini kalian ke Sekolah diantar oleh supir. Ayah sudah mendapatkan supir yang baik dan bisa menjaga kalian" kata Alfano saat mereka sedang makan.

"Tuan, biar aku saja yang mengantar anak-anak. Aku masuk kerja jam 10:00 AM" timpal Allesia.

"Aku tahu, tapi apa salahnya mereka diantar oleh supir. Dan.. mulai hari ini kamu ke Apotek juga diantar oleh supir" balas Alfano.

"Kenapa bisa begitu? Aku bisa naik Taxi" kata Allesia.

"Tidak ada yang boleh membantah. Ini perintah dan kalian bertiga harus mengiyakan" ujar Alfano.

"Baik Ayah"

"Baik Paman"

"Baik Tuan"

Ketiganya nampak seperti anak kucing yang disiram air, menurut tanpa membantah saat melihat ekpresi Alfano yang menakutkan. Alfano sengaja memasang wajah seperti itu, karena ia tahu istri dan putrinya akan menolak.

Tatapan yang sama saat ia menatap Ansel waktu di New York.

Di depan Mansion, seorang supir dan seorang bodyguard berdiri disamping mobil. Supir itu bernama Vander dan bodyguard cantik bernama Sevani. Supir bertugas mengantar anak-anak ke sekolah sedang Sevani bertugas menjaga anak-anak sampai mereka pulang Sekolah.

"Ayah, Lusia pamit ke Sekolah" pamit Lusia sembari mencium pipi ayahnya.

"Paman, Afro juga mau pamit ke Sekolah" kata Afro. Ingin sekali ia mencium Alfano namun niatnya ia urungkan.

Alfano tersenyum, ia paham apa yang Afro inginkan. Dengan ringannya, Alfano menunjuk pipinya, menandakan bahwa ia ingin dicium. Dengan mata berkaca-kaca, Afro memeluk Alfano lalu menciumnya.

"Terimakasih Paman" kata Afro.

"Jaga princes kita di sekolah" ujar Alfano pada Afro.

"Baik Paman, aku akan menjaganya" balas Afro tersenyum.

Lusia dan Afro menghampiri Allesia lalu menyalami tangan dan mencium pipi Allesia. Allesia pun membalas dengan mencium pipi kedua anak-anak. "Semangat. Semoga hari kalian menyenangkan" kata Allesia.

"Baik Ibu"

"Baik Tante"

Supir masuk ke dalam mobil, sedang bodyguard cantik membukakan pintu mobil untuk Lusia dan juga Afro. Lusia dan Afro pun masuk ke dalam dan duduk di kursi.

"Jaga anak-anak ku dengan baik. Jangan biarkan orang lain mengajak mereka berbicara, kecuali guru dan teman-temannya" kata Alfano.

"Baik Tuan" balas Sevani dengan tegas.

"Sekarang pergilah" titah Alfano.

Bodguard cantik pun masuk ke dalam mobil. Mobil perlahan bergerak meninggalkan Mansion menuju jalan raya.

"Ayo masuk" kata Alfano menarik tangan istrinya dan membawanya masuk ke dalam. Allesia hanya bisa menurut tanpa mau membantah. Ia takut Alfano akan meminta haknya di pagi hari, terlebih lagi di Mansion hanya ada mereka berdua.

"Jangan takut, aku tidak akan melakukannya tanpa persetujuanmu" kata Alfano saat mereka sudah berada di dalam kamar.

Alfano menuntun Allesia untuk duduk di bibir ranjang, lalu ia berjalan mengambil sesuatu di dalam nakas. Allesia mengerutkan keningnya saat ia melihat suaminya memegang buku tabungan dan juga kartu ATM.

"Ini" kata Alfano sembari menyerahkan buku tabungan dan kartu ATM.

"Punya siapa?" tanya Allesia tak paham.

"Punyaku. Semua uang dari hasil kerjaku ada di situ. Uang hasil kerjaku akan menjadi uangmu juga. Ini kamu pegang, aku mau kamu yang mengatur keuangan" jelas Alfano.

"Kenapa harus aku?" tanya Allesia. Ia takut menyimpan buku tabungan dengan jumlah uang yang tak dapat dihitung dengan jari dan tangan, bahkan dengan kalkulator pun tidak muat angkanya. Hanya mesin penghitung yang tahu berapa nomimal yang ada dalam kartu ATM.

"Ya karena kamu istriku" balas Alfano dengan santai.

Like, bagikan, vote dan juga bintang 5 😊

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Anifa Anifa
kuliah dan tinggal di luar negri, dh tau kk nya di bunuh eh masih aja belagak cupu, novel kek gini kok di up nggak jelas
Kasmiwati P Yusuf
heran knp mau menikah kmrn ,sdh tau g cinta..
Nay Chan
klo kata aq mah kabur weh da
Aissyah
Luar biasa
Aissyah
Lumayan
maya ummu ihsan
eh geblek
sita
7 tahun merasakan hal itu,menjaga jodoh orang.
A Yes
sukaaaaa
Author_Ay: Permisi

yuk baca kak novelku SUAMIKU 5 MILYAR

BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE YA

JANGAN BOOM LIKE
total 1 replies
Herliana Sulvianti
koq kesal yah baca karakter lusiaa😏
Asni J Kasim: Hooh. Aku juga kesal waktu ngetik dulu, jadi kekesalanku terbawa 😔😔
total 1 replies
Tobeli Hiatus 💞
jangan kasi titik. koma aja kak
Asni J Kasim: Ya Allah 🤣🤣🤣🤣🤣. Aku nggak buka dan lihat 🤣🤣🤣. Maaf 🙏🙏
Tobeli Hiatus 💞: wkwk endignya kan kakak suruh milih koma apa lumpuh 🤣 makanya aku jawab itu wkwk
total 3 replies
En Dik
suami yg kejam...
Dewi Soraya
visualny ko gt thor.hrsny yg ckep2 bule kn byk yg ckep spt novel lain
Asni J Kasim: Nggak punya 🤣
total 1 replies
Dewi Soraya
ye akhirny da malaikat yg nolong n jgn biarin alfano ktmu allesia lg
Dewi Soraya
bunuh dri aj ngpain mw hdup dg laki2 bejat kek gt
Yuni Satriani Lumban Toruan
❤️❤️❤️❤️
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Lilian Sawori
alisia,!!!! alisia
Lilian Sawori
aku syanh mama
Lilian Sawori
lanjut thor
Ari Sekar
paman hill aja...jd pasangan lusia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!