Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
Happy Reading
*
*
*
Aurora dan Xander memasuki ruangan khusus yang ada di markas red blood, di sana sudah ada Hendrik, Sean dan Reon, ada juga anggota Xander bernama Dunant Drima.
"Selamat pagi. " sapa Aurora.
"Pagi Queen. " sapa mereka balik.
Dunant sudah mengenal Aurora semenjak Xander memerintahkan nya untuk mencari data dari gadis itu, dan mereka menjadi dekat setelah pertemuan kerja sama antara red blood dan deathcore.
Xander dan Aurora duduk di sofa,mereka duduk bersebelahan, Xander memeluk pinggang Aurora posesif, mereka yang ada di ruangan itu hanya bisa mendengkus dalam hati, dasar bucin, batin mereka.
Akhirnya mereka pun membahas, tentang rencana dan juga taktik untuk menjebak, musuh yang selama ini selalu bersembunyi darinya.
Tapi ada satu rencana cadangan yang Aurora bicarakan hanya berdua dengan Xander, dan rencana cadangan itu tidak boleh di bicarakan di sini.
Sebenarnya Aurora telah melihat sekeliling nya, dan ia mencurigai seseorang, dan dia ada di sini, dia yang terlihat tenang sekarang, ada juga beberapa tersangka yang menjadi target Aurora, dan salah satu nya 'dia'.
Setelah membahas tentang rencana mereka, akhirnya Aurora dan Xander memutuskan untuk pergi mall untuk membeli baju, untuk Konvensi pers nya nanti malam.
Mereka mendatangi sebuah toko dengan merk terkenal, keluaran dari perusahaan milik Xander, mereka di sambut dengan ramah.
Pilihan Aurora terjatuh pada dress hitam pendek selutut, dress itu telihat cocok di tubuh Aurora. Sedang kan Xander dia memilih jas berwarna hitam, senada dengan baju Aurora.
Setelah itu mereka pun memutuskan untuk pulang. Xander tidak ikut masuk ke dalam monsion Aurora karena ia memiliki sebuah meeting penting sekarang. Jadi setelah mengantarkan Aurora ia langsung pergi ke kantor nya.
Karena waktu masih menujukan pukul 12:00 , jadi ke adaan monsion sepi, kak Sena. dia sekarang sering menginap di rumah orang tuanya. Atau kadang bermain di sana lalu pulang waktu sore.
Aurora memasuki kamar nya, ia memutuskan untuk mengetahui kabar tentang keluarga nya di kehidupan Clarissa, yaitu keluarga xiendra. Ia mengutak-atik komputer nya, berusaha menembus keamanan sistem keluarga xiendra.
Ia pun memutuskan untuk meretas cctv rumah keluarga xiendra. Namun sebelum itu ia ingin melihat berita keluarga nya di artikel online.
***
Xx xx xxxx
Anak kedua dari keluarga ternama xiendra bernama Clarissa Alana xiendra, meninggal dunia karna kasus kecelakaan mobil.
***
Xx xx xxxx
Pemakaman anak kedua pengusaha terkaya di negara ini, di temani dengan tangisan pilih, dari keluarga , kerabat dan teman sang almarhum.
***
Xx xx xxxx
Kabar gembira kembali meliputi keluarga xiendra, setelah kejadian kelam yang merebut nyawa anak ke dua nya itu, sekarang keluarga xiendra sedang di liputi kabar bahagia karena sang nyonya besar sedang mengandung anak ke tiga nya, semoga keadaan nya baik dan kandung an nya sehat.
***
Kaget, tentu jiwa Clarissa ia merasa amat sangat kaget, mengetahui bahwa ia akan memiliki seorang adik. Ia bahagia. Tanpa pikiran panjang ia langsung meretas cctv rumah nya. Terlihat sang mommy dan daddy yang berada di ruang keluarga, tidak ada sang abang mungkin dia sedang kuliah.
"Sayang apakah anak kita Clarissa sudah bahagia di sana. " ujar sang mommy.
"Mungkin saja dia sedang melihat kita, dan dia bahagia karna mendapatkan kabar akan memiliki seorang adik nanti nya. " Ujar sang daddy dengan mengusap pelan perut sang istri.
"Semoga dia selalu bahagia. dimana pun dan kapan pun. " Ujang sang mommy.
Kembali ke Aurora, dia sedang menahan tangis matanya berkaca kaca melihat orang tua nya kembali. Ia merasa bahagia ,dan juga sedih, bahagia karna mungkin nanti kehadiran sang adik akan membuat warna baru di keluarga xiendra itu.
Dan sedih karna dia tidak bisa mengatakan kebenarannya bahwa ia masih hidup walaupun dalam raga dan berbeda.
"Aku bahagia mommy, di sini aku sudah menemukan kebahagiaan ku. " Ucap lirih Aurora.
Ia pun menutup laptop itu, dan menangis dalam diam, campuran Antara bahagia dan sedih menjadi satu, lama menangis, Aurora pun tertidur di depan komputer nya.
***
1 jam lamanya, Xander kembali ke monsion Aurora, ia jarang sekali pulang ke rumah nya, bahkan dulu saat belum mengenal Aurora, Xander selalu menginap di kantor nya, dan jarang sekali pulang, dan sekarang ia sudah punya Aurora, di manapun Aurora berada maka itu tempat pulang nya sekarang.
Xander memasuki monsion, para pembantu di sana sudah mengenal Xander sebagai kekasih nona mereka, jadi mereka sudah terbiasa dengan adanya Xander di rumah ini.
Xander memasuki kamar Aurora, tidak ada siapapun di kasur itu, dimana kekasihnya itu, ia menatap sekeliling dan pandangan nya terjatuh pada Aurora yang tidur terduduk di depan meja komputer nya.
Xander mendekati Aurora, dapat ia lihat jejak air mata di pipi Aurora, dan mata bulat itu terlihat sedikit membengkak, apa yang terjadi, tanya Xander dalam hati.
Ia melihat ke arah komputer yang di gunakan Aurora, mengutak-atik nya, dan ternyata Aurora mencari tau tentang keluarga xiendra, ah kekasih nya ini pasti merindukan mereka. Dan Xander memiliki kejutan untuk itu.
Xander memindahkan Aurora ke kasur nya, lalu ia membuka jas yang melekat di tubuhnya, lalu menggantinya dengan baju santai, lalu Xander ikut tidur bersama Aurora.
***
Aurora terbangun dari tidur nya, mata nya sudah tidak sebengkak tadi, ia meringis pusing, mungkin karena terlalu banyak menangis lalu tidak terasa tertidur.
Aurora menatap Xander yang tengah memeluk nya erat, Aurora tersenyum, karena memiliki kekasih seperti Xander, Aurora bahagia, karena ada Xander yang menjadi pelengkap kehidupan nya yang sekarang.
Lalu Aurora mengingat kembali keluarga Xiendra, inilah yang Aurora khawatir kan, ia akan merindukan lagi keluarga nya itu, namun ia bahagia bisa melihat lagi keluarga nya, walaupun ia sudah dianggap tidak ada.
"Hiks." tangis lirih Aurora, ia tidak ingin membangun kan Xander yang tertidur.
Xander yang merasa kan pergerakan Aurora pun terbangun, ia melihat gadisnya itu yang kembali menangis, ia memeluk Aurora erat, seolah memberi kan ketenangan untuk Aurora.
"Inilah yang aku takut kan, hiks merindukan kembali keluarga Xiendra, hiks, aku sudah berusaha berdamai dengan kehidupan, tapi tetap saja aku akan kalah jika menyangkut keluarga, hiks Xander. " tangis Aurora kembali terdengar, ia membalas memeluk Xander.
"Tidak papa sayang, semua nya itu normal, kita hanya manusia biasa yang memiliki sebuah ego. Jangan menangis ya. " jawab Xander menenangkan Aurora.
"Sekarang kita bersiap siap untuk ke konversi pers, jangan menangis lagi, oke. " hibur Xander.
Aurora pun menghapus air matanya, lalu menatap Xander yang tersenyum teduh padanya, lalu ia mengecup bibir Xander, hanya kecupan sebagai tanda terimakasih nya untuk kekasihnya itu.
"Iya, sekarang kamu mau mandi dulu, aku mau siapin makan buat kita. " kata Aurora, demi apapun dia lupa makan siang tadi.
***