Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Iblis.
Setelah berbulan bulan melintasi hutan belantara, akhirnya mereka tiba juga di tempat terbuka.
Kiri kanan jalan nampak perkebunan pisang dan kapas terbentang luas.
Setelah melewati beberapa desa, maka pada suatu sore,mereka tiba di gerbang kota Li Cuan.
Kota Li Cuan sama seperti kota Tao, termasuk kota yang besar juga,dengan berbagai kesibukan nya.
Pemuda Yu bersaudara langsung menuju kediaman mereka, sementara Shin Liong dan Hong Yi serta Xiau Mo Li bermalam di sebuah rumah penginapan.
Kalau tujuan dari Shin Liong adalah kota Li Cuan,berbeda dengan Hong Yi dan guru nya yang harus meneruskan perjalanan menuju ke kota Han,sebuah kota propinsi yang di pimpin oleh seorang gubernur.
Untuk menuju ke kota Han,mereka masih harus melewati kota Tiang Lun terlebih dahulu.
Pagi hari nya,setelah sarapan,Shin Liong melepas kepergian Hong Yi dan guru nya untuk melanjutkan perjalanan mereka ke kota Han.
Hong Yi memegang tangan Shin Liong dengan erat nya, "sahabat,berjanjilah bahwa kita kelak akan bertemu kembali!" air mata nya berlinangan.
"Hong Yi,aku bahagia berkesempatan mengenal mu,kelak bila sang maha kuasa menghendaki,kita pasti bertemu kembali, terimakasih sahabat, mungkin cuma kau satu satu nya sahabat ku saat ini,jaga diri mu Hong Yi, aku akan terus mengenang persahabatan kita ini!" kata Shin Liong terharu.
"Cup!".
Sebuah ciuman bibir Hong Yi,mendarat di pipi Shin Liong .
"Kau juga,jaga diri mu baik baik,kelak kita pasti akan bertemu kembali" kata Hong Yi sambil berjalan mengikuti langkah guru nya.
Shin Liong tiba tiba merasa Dunia menjadi sangat sepi,padahal orang orang berlalu lalang di sisi nya.
Terasa ada yang hilang dari dalam hati nya.
Di susuri nya jalan dengan tanpa tujuan pasti.
Hingga langkah kaki nya,membawa nya sampai ke depan sebuah toko obat yang cukup besar.
Didepan toko obat itu tertulis "toko obat Wu, menerima penjualan berbagai herbal dan lain lain".
Saat membaca plang nama toko itu,Shin Liong teringat jika dia masih memiliki sebelas siluman serigala hitam yang dia simpan di cincin ruang milik nya.
Segera di masukinya toko obat yang cukup besar itu.
Seorang wanita paro baya datang menghampiri nya.
"Kau mau beli obat apa nak?" tanya wanita itu.
"Maap Bu,saya tidak mau beli obat,tetapi saya punya sebelas ekor binatang siluman serigala hitam besar tingkat lima dan enam,apa ibu mau membeli nya?" tanya Shin Liong kepada ibu pemilik toko obat itu.
"Benarkah?, kalau benar, boleh saja,untuk daging dan kulit siluman serigala berbagai jenis,masing masing dua keping emas,sedangkan untuk batu energi nya,tingkat lima kami beli sepuluh keping emas,dan tingkat enam dua belas keping emas,bagai mana?, mau jual?" tanya ibu pemilik toko obat Wu itu.
Shin Liong segera mengeluarkan bawaan nya di dalam sebuah ruangan di belakang toko obat itu.
Setelah Shin Liong mengeluarkan semua bangkai siluman serigala hitam itu,sang pemilik toko menghitung nya.
"Daging siluman serigala hitam sebelas jadi dua puluh dua keping,kulit nya juga sebelas berjumlah dua puluh dua keping emas,sepuluh butir batu energi tingkat lima,berjumlah seratus keping emas,ditambah satu batu energi tingkat enam berjumlah dua belas keping emas,jadi seluruh nya berjumlah seratus lima puluh enam keping emas" kata pemilik toko obat itu setelah mengutak Atik Sipoa nya.
Setelah itu,sekantong berisi keping emas diserahkan kepada nya oleh pemilik toko obat itu.
Setelah menghitung jumlah keping yang ia terima,Shin Liong segera memasukannya ke dalam cincin ruang nya kembali.
Shin Liong kembali berjalan menyusuri jalanan kota Li Cuan tanpa tujuan yang pasti.
Di pinggir alun alun kota Li Cuan,Shin Liong duduk dibawah sebatang pohon Tao yang rindang dan sedang berbunga dengan lebat nya.
Tidak jauh dari tempat itu,orang orang berlalu lalang dengan keperluan nya masing masing.
Shin Liong merenung dengan pikiran nya sendiri,antara kerinduan kepada Siau Ji nya dan rasa ragu ragu,apakah Siau Ji nya masih mengingat dirinya, berhubung dia pergi bertahun tahun tanpa kabar berita nya lagi.
Selagi pikiran nya melayang ke masa lalu, dimana cuma Siau Ji nya saja yang mau membela serta melindungi nya.
Tanpa dia sadari,sepasang kaki ramping berdiri di hadapan nya.
"Bao kecil?, kau kah itu?", terdengar suara lembut seorang wanita.
Shin Liong mengangkat muka nya,dan melihat seorang wanita cantik berdiri dihadapan nya sambil membungkuk memperhatikan wajah nya.
"Siau Ji?, Siau Ji!" seru nya sambil ber diri memeluk wanita cantik itu.
Wanita cantik itu balas memeluk Shin Liong dengan erat nya,air mata mengalir deras di pipi nya.
"Bao kecil,syukurlah kau masih hidup,bibi sudah putus asa mencari mu nak,maapkan bibi yang tidak bisa menjaga mu, sekarang kau sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang gagah nak" kata Xue Xiu Fan sambil berurai air mata.
"Siau Ji,,Siau Ji boleh memanggil ku Shin Liong sekarang,karena kini putra mu ini sudah memiliki nama sendiri Siau Ji,saya cuma berkunjung ke kota ini ingin mendengar kabar dari Siau Ji, saya rindu dengan Siau Ji,bisa melihat dan bertegur sapa dengan Siau Ji,puas sudah hati Liong, Siau Ji"kata Shin Liong melepaskan pelukan nya pada Siau Ji nya.
Satu satu nya manusia yang paling disayangi nya setelah ibu nya,ya Siau Ji nya ini lah.
"Siau Ji tidak berdaya nak, Siau Ji ingin kita bersatu seperti sebuah keluarga,tetapi kau tahu, Siau Ji tidak berdaya, maapkan Siau Ji ya nak ya" kembali Xiu Fan memeluk keponakan nya yang paling malang itu, ada rasa sedih,haru juga ada rasa gembira karena sang keponakan nya itu kini telah tumbuh menjadi seorang remaja yang gagah.
"Jangan khawatirkan saya Siau Ji,saya bisa menjaga diri saya sendiri,serta bisa menghidupi diri saya sendiri Siau Ji, saya cuma mau menjenguk Siau Ji saja,setelah itu saya akan pergi berkelana mencari pengalaman hidup"Shin Liong bercerita kepada Siau Ji nya,kemana saja dia selama ini.
Agak lama mereka berbicara di bawah pohon Tao itu,sebelum akhirnya mereka berpisah.
Sang Siau Ji kembali ke kediaman keluarga Xue,sedangkan Shin Liong berjalan tidak tentu arah nya.
Tetapi satu hal yang membuat nya gembira,ternyata Siau Ji nya tidak berubah,masih seperti dahulu,tetap menyayangi nya.
Kini batu besar yang menggelayut di dada nya telah hilang,meskipun hinaan dan cacian dia terima,tetapi masih ada seorang wanita yang menyayangi nya tanpa syarat apapun.
Sedang asik melamun, tiba tiba sudut matanya melihat ada empat orang gadis cantik berjalan ber iringan.
Tetapi bukan itu yang membuat Shin Liong tertarik,dari pakaian mereka yang mengenakan jubah biru langit, hingga simbol teratai putih yang di sulam di dada mereka lah yang membuat Shin Liong tertarik.
Dan lagi yang membuat Shin Liong menjadi sangat tertarik adalah,di belakang ke empat orang gadis cantik itu,terlihat dua orang kakek tua yang aneh sedang berjalan perlahan di kejauhan, seolah olah sedang membuntuti ke empat orang gadis cantik itu.
Kedua orang kakek ini nampak sangat kontras sekali,yang seorang bertubuh tinggi kurus,berambut gondrong,dengan tubuh penuh dengan tato, sedangkan yang kedua bertubuh pendek dan gemuk dan kepala yang plontos,dengan tubuh juga penuh dengan tato.
Sepintas saja melihat, Shin Liong tahu bahwa kedua kakek tua ini berada pada tingkat kultivasi alam Brahmana menengah,satu tingkatan yang termasuk luar biasa bagi kebanyakan orang, karena sangat jarang ada manusia yang bisa mencapai tingkatan itu.
Ke empat gadis cantik itu keluar kota Li Cuan,dan dengan ilmu meringankan tubuh, mereka pergi ke Utara kota Li Cuan itu.
Sementara itu seratus langkah di belakang mereka,kedua kakek tua yang aneh tadi masih mengikuti mereka dengan jarak yang sama.
Dan di belakan kakek tua itu, sekitar jarak seratus langkah pula,secara diam diam Shin Liong mengikuti mereka berdua.
Ke empat gadis cantik itu terus ke Utara mengitari punggung gunung Tiang Lun yang menjulang tinggi.
Gunung Tiang Lun adalah tiga buah puncak gunung yang menyatu membuat setengah lingkaran, dengan celah di sebelah timur gunung itu.
Ke empat gadis itu, setelah mencapai mulut celah gunung Tiang Lun, langsung menghilang entah kemana.
Sementara itu,kedua kakek tua aneh itu, setelah kehilangan ke empat gadis cantik tadi, segera mencari kesana kemari hingga keseluruh tempat itu.
Karena tidak berhasil menemukan ke empat gadis cantik tadi, akhirnya, kedua kakek aneh itu mendaki puncak Utara dari gunung Tiang Lun itu.
Sementara itu,Shin Liong yang mengikuti kedua kakek aneh itu,masih mengikuti kedua nya hingga mendekati puncak Utara gunung Tiang Lun.
Puncak Utara gunung Tiang Lun ini, tidaklah terlalu luas,hanya sekitar empat depa memanjang melingkar ke sebelah barat hingga selatan.
Di kiri kanan puncak gunung ini terdapat jurang yang terjal dengan dasar yang tidak terlihat.
Shin Liong melangkah perlahan lahan menapaki puncak gunung Tiang Lun itu.
Kedua kakek aneh tadi sudah tidak nampak lagi batang hidung nya.
Kembali Shin Liong melangkah menyusuri puncak gunung itu, mencari jejak kedua orang kakek aneh tadi.
Namun hingga beberapa saat lamanya,tidak jua dia temukan kedua orang kakek aneh tadi.
Akhirnya karena yang dia cari tidak juga ketemu, maka Shin Liong memutuskan untuk kembali ke kota Li Cuan saja.
Namun baru saja dia bermaksud kembali ke kota Li Cuan, saat membalikan tubuh nya,di hadapan nya berdiri kedua orang laki laki tua yang dia buntuti tadi.
"Hei anak kadal,kau punya nyawa rangkap sembilan rupanya,berani berani nya membuntuti Ban Kiok Mo ( iblis berkaki seribu) dan Pak Siu Mo Tian ( iblis langit tangan seratus) ya !" hardik seorang yang bertubuh pendek dan gemuk serta berkepala plontos itu.
"Wah!, wah!, nama kalian berdua seram seram sekali kek,yang pendek bernama iblis berkaki seribu,sedangkan yang tinggi kurus bernama iblis langit bertangan seratus,jangan terlalu seram seram kek nama nya !" kata Shin Liong mencoba menggoda kedua kakek tua itu.
"Kurang ajar sekali anak kadal ini kakak,sebaik nya kita pepes saja daging nya kak!"kata laki laki tua yang pendek botak kepada laki laki tua yang tinggi kurus itu.
"Sudahlah adik, jangan terlalu banyak basa basi lagi,ayo cepat kita selesaikan saja bocah ini"kata laki laki tua bertubuh tinggi kurus itu.
Kedua laki laki tua bernama pak Siu Mo Tian dan Ban Kiok Mo itu segera menyerang Shin Liong dari depan dan belakang nya.
Sedangkan di kiri dan kanan nya terdapat jurang menganga lebar.
...****************...
Dari sekian banyak cerita, baru kali ini aku menemukan cerita yang sangat buruk seperti ini, baik cerita di Novel Toon maupun di Fizzo Novel, cerita ini adalah yang paling buruk.
Mulai dari terjemahannya dan juga kata-katanya sangat buruk.