NovelToon NovelToon
Eternal Echoes Of Love

Eternal Echoes Of Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mohamad Zaka Arya Wijaya

Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan tantangan dan pertempuran, cinta sering kali menjadi cahaya yang memandu. Zayyy, seorang pemuda yang karismatik dan tak kenal takut, telah berjuang melawan musuh dan tantangan, tidak hanya untuk melindungi artefak berharga, tetapi juga untuk menjaga cintanya dengan Angelina. Namun, di tengah semua itu, ada suatu kebenaran yang tak terhindarkan: hidup adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan sulit, pengorbanan, dan kehilangan.

Saat bayangan gelap mulai mendekat, Zayyy harus menghadapi tidak hanya musuh yang mengancam, tetapi juga perasaannya sendiri. Pertarungan untuk cinta dan harapan akan membawa Zayyy pada jalan yang penuh dengan kenangan indah dan kesedihan yang mendalam. Di sinilah kisahnya dimulai, di mana setiap detik berharga dan setiap pertempuran adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar—sebuah perjalanan menuju pengertian sejati tentang cinta dan kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohamad Zaka Arya Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Dalam Jalinan Takdir

Hari berikutnya, Zayyy terbangun dengan semangat baru. Matahari yang bersinar hangat mengintip melalui jendela, membangunkannya dari tidur. Ia melirik jam di meja samping tempat tidur. “Pukul sembilan pagi,” gumamnya, sambil menguap dan merenggangkan tubuhnya.

Setelah mandi dan mengenakan pakaian yang rapi, Zayyy mengingat kembali pertemuannya dengan Angelina kemarin. Senyum kecil mengembang di wajahnya.

Mereka telah menciptakan banyak kenangan indah dan berencana untuk bertemu lagi hari ini. Namun, ada satu hal yang harus dia lakukan terlebih dahulu—menemui seseorang yang berharga.

Zayyy mengambil ponselnya dan menghubungi Angelina. “Hai, Angel! Pagi ini aku ada urusan penting. Mungkin kita bisa bertemu setelah itu?” Suara di ujung telepon terdengar ceria. “Tentu, Zayyy! Aku menunggu kabarmu. Semoga urusanmu lancar!”

Setelah mengakhiri percakapan, Zayyy memutuskan untuk pergi ke Taman Pintar lagi, tempat di mana mereka menghabiskan waktu yang menyenangkan.

Ia ingin mengingat kembali momen-momen indah itu sambil merencanakan langkah selanjutnya dalam hidupnya. Saat tiba di taman, Zayyy terpesona oleh warna-warni bunga dan rimbunan pohon yang rindang.

Sambil berjalan-jalan, Zayyy merasakan kedamaian yang tak tertandingi. Ia duduk di bangku taman, menatap langit biru yang cerah. Pikiran dan perasaannya terombang-ambing antara impian dan kenyataan.

Zayyy merasa seolah dunia ini memberikan kesempatan baru untuknya—kesempatan untuk menjadi lebih baik dan mengejar mimpinya.

“Apakah ini waktu yang tepat untuk memulai usaha yang aku impikan?” pikirnya. Ia membayangkan restoran yang ingin dibangunnya, sebuah tempat di mana orang-orang bisa merasakan kebahagiaan melalui makanan yang enak.

Pikiran itu membuatnya bersemangat, meskipun ia menyadari tantangan yang mungkin akan dihadapinya.

Setelah berlama-lama di taman, Zayyy memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke tempat jualan mie Djoetek. Ia ingin mencoba kembali hidangan lezat itu dan berbagi pengalaman dengan Angelina.

Saat ia tiba di tempat jualan, aroma mie yang menggoda segera menyambutnya. Zayyy mengurutkan pikiran dan mengingat bagaimana kemarin Angelina sangat menikmati mie tersebut. “Halo! Satu porsi mie Djoetek, tolong!” serunya kepada penjual yang ramah.

Setelah menunggu beberapa menit, porsi mie itu akhirnya disajikan. Zayyy duduk di bangku dan mulai menyantap mie dengan penuh selera. Setiap suapan terasa nikmat, dan ia tak henti-hentinya mengagumi cita rasa yang lezat.

“Ah, ini enak sekali! Sepertinya harus aku bawa untuk Angelina,” gumamnya sambil tersenyum. Ia memutuskan untuk membeli satu porsi lagi untuk sahabatnya. Setelah selesai, Zayyy beranjak dari tempat itu dengan senyum puas.

Saat menuju ke tempat yang telah disepakati untuk bertemu Angelina, Zayyy merenung. Ia berpikir tentang perjalanan hidupnya, tentang segala hal yang telah dilalui dan apa yang akan datang. “Aku harus berani mengejar impianku,” bisiknya dalam hati.

Ketika Zayyy tiba di lokasi pertemuan, ia melihat Angelina sudah menunggu di sana dengan senyum lebar di wajahnya. “Hai, Zayyy! Apa kabar?” sapa Angelina, matanya bersinar cerah.

“Baik! Aku baru saja mencoba mie Djoetek lagi dan sangat enak! Aku membawakanmu satu porsi,” kata Zayyy, mengulurkan kotak mie.

Angelina terlihat terkejut dan senang. “Wah, terima kasih! Kamu memang selalu tahu cara membuatku bahagia,” ujarnya sambil menerima kotak mie. Mereka duduk di bangku taman yang sama seperti sebelumnya, menikmati suasana yang tenang.

“Apa rencanamu hari ini?” tanya Angelina, sambil menyantap mie Djoetek. “Aku ingin berkeliling dan menikmati hari yang cerah ini. Mungkin kita bisa pergi ke Taman Pandan Wilis lagi? Aku ingin berfoto lebih banyak di sana,” jawab Zayyy.

“Itu ide yang bagus! Aku juga ingin mengambil lebih banyak foto denganmu. Mari kita ke sana!” Angelina menjawab dengan antusias.

Setelah selesai makan, mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju Taman Pandan Wilis. Selama perjalanan, mereka saling bercerita tentang impian dan harapan mereka. Zayyy merasa bahwa hubungan mereka semakin kuat, semakin dekat.

Setibanya di taman, mereka langsung disambut oleh keindahan alam yang menakjubkan. “Wow, masih terlihat seindah kemarin!” Angelina berkata, matanya berbinar melihat hamparan bunga-bunga berwarna cerah.

Zayyy mengeluarkan ponselnya dan mulai mengambil foto. “Ayo, pose di sini!” serunya, mengarahkan kamera ke Angelina. Mereka berpose dengan berbagai ekspresi, tertawa dan bercanda seperti anak-anak.

Setelah puas berfoto, mereka duduk di bangku sambil menikmati suasana. “Kamu tahu, aku merasa sangat beruntung bisa menghabiskan waktu bersamamu seperti ini,” Zayyy mengungkapkan perasaannya dengan tulus.

“Aku juga merasa begitu. Sejak kita bertemu lagi, semuanya terasa lebih baik,” jawab Angelina, tersenyum manis. “Kita sudah melalui banyak hal, dan aku percaya kita bisa menghadapi apa pun bersama.”

Percakapan mereka terhenti sejenak saat melihat anak-anak bermain di sekitar mereka. Zayyy merasakan kehangatan dalam hatinya. “Angel, bagaimana jika kita membuat rencana besar untuk masa depan? Mungkin kita bisa memulai usaha kecil bersama? Aku ingin membangun restoran itu, dan akan lebih menyenangkan jika kita melakukannya berdua.”

Angelina terkejut mendengar tawaran itu. “Itu ide yang luar biasa! Aku selalu ingin terlibat dalam sesuatu yang berarti. Tapi kita harus memikirkan dengan baik. Ini adalah langkah besar.”

Zayyy mengangguk, memahami kekhawatiran Angelina. “Tentu, kita bisa merencanakannya dengan baik. Aku hanya ingin kita melakukan sesuatu yang membuat kita bahagia dan memberi dampak bagi orang lain.”

Mereka melanjutkan diskusi mereka tentang berbagai ide untuk restoran tersebut. Dari konsep menu hingga desain interior, ide-ide mengalir dengan mudah. Zayyy merasa semakin bersemangat, melihat betapa Angelina antusias berbicara tentang hal itu.

Setelah beberapa jam menghabiskan waktu di taman, Zayyy dan Angelina memutuskan untuk berjalan-jalan ke tempat lain. “Bagaimana kalau kita pergi ke Bukit Surga? Aku dengar pemandangannya sangat menakjubkan di sana,” Zayyy mengusulkan.

“Bagus! Mari kita ke sana! Aku ingin melihat pemandangan dari atas bukit,” Angelina setuju dengan semangat. Mereka berdua pergi ke Bukit Surga, yang terkenal dengan pemandangan alam yang indah dan suasana yang menenangkan.

Setibanya di bukit, mereka mengagumi panorama yang terhampar di depan mereka. “Lihatlah, Zayyy! Indah sekali!” Angelina berkomentar, terpesona oleh keindahan alam. Zayyy hanya bisa mengangguk setuju, merasakan kebahagiaan yang sama.

Mereka duduk di tepi bukit, menikmati momen damai dan berbagi impian mereka. “Aku harap suatu hari nanti kita bisa memiliki tempat seperti ini. Tempat di mana orang-orang bisa datang dan merasakan kedamaian,” Zayyy berucap.

“Ya, dan aku ingin tempat itu menjadi tempat yang penuh dengan kenangan indah bagi semua orang,” tambah Angelina, menatap jauh ke depan.

Hari mulai senja, dan langit berubah menjadi nuansa oranye keemasan. Mereka berdua terpesona oleh keindahan langit saat matahari terbenam. “Aku ingin mengabadikan momen ini,” Zayyy berkata sambil mengambil foto.

Ketika mereka duduk di sana, melihat matahari terbenam, Zayyy merasa ada sesuatu yang lebih dalam antara mereka. Hubungan mereka semakin erat, dan cinta mulai tumbuh dengan sendirinya.

“Zayyy, terima kasih sudah membuat hari ini begitu spesial,” Angelina berkata lembut. “Aku merasa kita semakin dekat.”

“Aku pun merasakannya, Angel. Ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar,” jawab Zayyy, menggenggam tangan Angelina.

Mereka duduk di sana, menatap matahari yang menghilang perlahan, menyadari bahwa mereka sedang melangkah ke dalam jalinan takdir yang indah, menuju masa depan yang penuh harapan dan cinta.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!