Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3
Rion menatap kakek nya dengan datar, dia sudah sangat tau jika ini hanya akal-akalan kakeknya yang berpura-pura sakit hanya untuk membuatnya memenuhi keinginannya.
"Merepotkan!" sentaknya lalu beranjak dari ruang inap itu.
Seorang pria berjalan mengikuti langkah majikanya yang sedari tadi menunggu Rion di luar kamar inap itu.
"Apa jadwalku sekarang?" tanya Rion tanpa menoleh kepada Sekertaris Lee yang berada di belakangnya.
Leandro yang biasa di panggil Sekertaris Lee itu langsung melihat jadwal di ipad yang sedari tadi ia pegang, dan membaca semua jadwal yang tertunda karena ulah Tuan Estevan.
"Anda harus menemui tuan David, dia sudah menunggu tuan dari 1 jam lalu," ucap Sekertaris Lee terus berjalan tanpa menoleh ke arah Rion.
"Dan setelah itu ada meeting di lestoran mandarin bersama tuan Bayu, untuk membahas proyek di daerah bandung," Lalu Sekertaris Lee mengerutkan keningnya saat ada satu jadwal yang belum dapat persetujuan tuanya. "Satu lagi, tuan Mark minta untuk bertemu dengan mu tuan, bagaimana?" tanya nya.
"Tuan?" tanya lagi Sekertaris Lee seraya menaikan wajahnya untuk menatap Rion yang ada di depan nya. Dia menatap sekeliling saat sadar tidak ada Rion di depannya.
"Astaga aku tadi bicara dengan siapa?" gumamnya sambil mengingat-ngingat lagi jika tadi dirinya benar-benar bercicara dengan Rion.
Lee sangat kebingungan, kemana pergi tuannya itu, sampai dia tidak menyadari kepergianya. Lee dengan cepat menghubungi para bodyguard yang sedang berjaga di loby.
*
Sementara itu, Pria yang sedang di cari Sekertaris Lee dia sedang terhimpit ketembok oleh seorang gadis muda yang entah datang dari mana, tiba-tiba saja dirinya di tarik ke tangga darurat.
Rion menatap datar gadis yang sedang tersenyum manis itu. "Siapa kau?" tanya Rion karena dia kira orang yang menarik lengan nya adalah musuh yang mungkin akan membahayakannya, namun nyatanya hanya seorang gadis ingusan.
Rion hendak melepaskan tubuhnya dari kungkungan gadis cantik yang hanya mempunyai tinggi sampai selehernya itu.
"Berhenti!" sentak Aily lalu menahanya dengan lengan yang menempel ke dinding. "Kau harus tidur denganku tuan!" ajak Aily tanpa basa basi.
Rion mengerutkan keningnya, dia berpikir jika gadis yang ada di hadapannya adalah wanita gila, karena sebanyak apapun wanita yang menyukainya tidak ada yang berani terus terang untuk mengajaknya tidur dengan terang-terangan seperti ini.
Kebanyakan dari mereka hanya orang yang berpura-pura baik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari seorang Asterion Estevan.
Tak ...
"Aw!!" ringisnya nyeri saat mendapat jitakan dari pria yang ia ajak tidur. "Apa yang kau lakukan!" sentak Aily.
"Enyahlah anak kecil!" sentak Rion dengan tatapan tajamnya membuat Aily menelan salivanya susah. Rion menarik kerah baju belakang Aily seperti anak kucing dan menjauhkan dari tubuhnya.
"Ah, lepaskan aku!" pekik Aily, "kau, aku janji akan membayarmu asal kau mau tidur denganku!" teriak Aily sambil meronta-ronta.
Rion mendekatkan wajahnya menatap Aily lekat, "heh bocah! kau kira aku kekurangan uang!"pekiknya. "Berani-beraninya kau me -- Mmmpphh …" Aily langsung mencium bibir pria yang ada di hadapanya dengan sangat lekat karena dia memeluk leher Rion dengan kencang hingga membuatnya tidak bisa mejauhkan kepalanya.
"Brengs -- Mmpp ..." Aily terus meraup bibir tipis Rion hingga membuat mulutnya tidak bisa bicara.
Sekertaris Lee yang sedang mencari Rion kemana-mana akhirnya dapat menemukan Tuanya itu, dia di kagetkan dengan adegan yang sangat mengejutkan, posisi Aily sekarang sedang memeluk Tuannya sambil melingkarkan kakinya di tubuh Rion yang sedang berdiri dan berusaha melepaskan tubuh gadis itu.
Rion menggerakan tubuhnya kekiri dan kekanan agar gadis bodoh itu terbanting dan terjatuh, namun nihil peganganya semakin kuat, Aily menggigil bibir bawah Rion hingga membuat dirinya memekik dan membuka mulutnya.
Tanpa menghilangkan kesemoatan Aily langsung memasukan lidahnya dan bermain di dalam rongga mulut pria tampat itu, Aily sangat menikmati ciuman pertamanya yang semakin panas untuknya. Tapi tidak dengan Rion dia berusaha menolak.
Rion melotot meminta pertolongan pada Sekertaris Lee yang berdiri mematung menatapnya dengan raut wajah yang terkejut, "Kemari, Tuan ada di sini!" teriaknya pada beberapa bodyguard yang sedang mencarinya di sekitar itu.
Dengan cepat ke empat Bodyguard itu membantu Rion melepaskan gadis yang tidak tau asal usulnya itu untuk menyingkir dari tubuh Tuanya. "Lepaskan jangan tarik aku brengsek!" pekik Aily meronta-ronta.
Rion mengelap kasar bibir yang sudah di kulum habis oleh Aily sambil menatapnya tajam pada gadis itu. "Kau!" pekik Rion, "Kenapa kau sampai bisa kecolongan LEANDRO!" sentak pria itu berbalik menyerang Sekertarisnya.
Bisa-bisanya Lee tidak melihat saat dirinya di tarik oleh bocah ini. "Kau sudah tidak ingin kerja denganku Lee?"tanya Rion menatap tajam pada Leandro.
"Eh, ko jadi saya yang kena marah?" Lee kaget nyatanya dirinyalah yang di maki tuanya dan malah mengalihkan pandangannya dari gadis itu.
"Diam!" pekik Rion yang sedari tadi menahan malu entah karena dirinya di cium paksa, atau karena dirinya di culik bocah, yang jelas kesalahan ada di tangan Leandro.
"Urus bocah ini! dan beri dia pelajaran," pekik Rion lalu hendak berjalan.
Aily yang sedari tadi menatap Rion dengan wajah kesal dan kedua tangan yang di pegang oleh para bodyguard nya Rion itu, dia tidak mau kehilangan kesempatan lagi.
"Tunggu, aku hanya ingin tidur dengan mu! kenapa kau menolak Tuan!" teriak Aily sambil berusaha melepaskan kedua lenganya.
Ucapan yang keluar dari mulut gadis kecil itu pun berhasil membuat Rion menghentikan langkahnya dan membuat Sekertaris Lee menganga kaget mendengar ucapan Aily.
"Bagaiamana bisa ada gadis yang dengan lantangnya meminta tidur bersama dengan tuan Rion tanpa rasa malu sedikitpun," gumam Sekertaris Lee dalam hati.
Seketika sekertaris Lee menahan tawanya bagaimana pun pria itu sudah tidak suci lagi, dia sudah mendapatkan ciuman pertamanya walau dengan cara di paksa dan bisa di bilang di lecehkan.
.
.
𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒𝑑...
kalaungini yang modalin jadi erin🤣🤣
dan kalimat sebelumnya mengatakan ayahnya sayang padanya...Iki piyee kalimatnya gak konsisten Mulu😪
Yg gini nih gw bilang lu plin-plan, semua perasaan lu paparkan dari karakter Alvin gak cocok sama sekali. Dia tau salah tapi dia malah berlaku tdk adil pd kedua anaknya. Trus seolah" dia.menyalahkan aily yang tdk pernah mau mendengarkan penjelasannya. Iki piye toh, kalo Alvin aja bertingkah seperti ayah yang tdk mempedulikannya. Jadi pengorbanan ape yg dia lakukan?
Sebenarnya sifat Alvin yang mana toh 😵