Eric adalah seorang pria yang dingin, dia selalu bersikap dingin dengan semua wanita terkecuali dengan adik dan mamanya. karena rasa sakit hatinya dengan kekasihnya dulu. suatu saat eric bertemu dengan elsa, seorang wanita yang membuatnya penasaran.
Sayangnya elsa sudah mempunyai kekasih, dan Eric terjebak dengan cinta segitiga di antara elsa dia dan kekasih elsa. Apakah elsa dan Eric akan bisa bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, silahkan baca novel ini…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Terciduk.
Sore ini rio yang terlihat sudah berkemas dan ingin pulang dari kerjanya berniat akan ke rumah elsa terlebih dahulu, dengan semangat empat lima rio bergegas membereskan semuanya.
"ri... lo jadi ke rumah elsa." tanya memei.
"iya mei, lo mau bareng sekalian." tanya rio mengajak memei.
"kayaknya gue besuk aja deh jenguk ayahnya elsa, tadi sudah gue chat katanya besuk sudah boleh pulang." jawab memei yang tadi sudah chat elsa.
"tadinya gue mau ke rumah sakit langsung, tapi mending bareng elsa aja, nih dari tadi siang gue telpon gak diangkat, elsa juga udah gue chat gak bales, gue kawatir dia kenapa kenapa."
Rio melihat hpnya lagi, siapa tahu ada balasan dadi elsa.
" mungkin dia lagi ketiduran di rumah, ya mending lo ke rumahnya aja langsung. Tadi pagi gue chat katanya dia mau balik rumah, sekarang dia nggak dirumah sakit kayaknya deh."
Memei mengambil tas kerjanya dan melangkah menjauh dari rio.
"gue balik dulu ya."
Memi melangkah pergi meninggalkan rio yang sudah terlihat membawa tasnya.
Dia berjalan menuju ke arah lift untuk turun ke bawah dan menuju ke mobilnya, hari ini sengaja rio bawa mobil, dia berencana menjenguk ayah elsa yang ada di rumah sakit bersama elsa.
Tapi dari tadi siang elsa tidak mengangkat telpon dan membalas chat rio.
Jadi sekarang dia putuskan ke rumah elsa, siapa tahu elsa sekarang berada di rumahnya.
Dengan laju perlahan, rio keluar keluar dari perusahaan. Dia berencana membeli kue kesukaan elsa, setelah sampai di depan bakery langganan elsa rio turun dan masuk ke dalam bakery tersebut.
Ketika rio sedang asik melihat beberapa kue di depannya, ada seseorang yang menepuk bahu rio.
"rio..."
Rio refleks menoleh melihat orang di sampingnya, dia memelototkan matanya melihat siapa yang telah mengagetkannya.
" sinta..."
Ucap rio terlihat syok, dengan refleks rio tiba tiba memeluk tubuh sinta dengan erat, seperti orang yang sudah lama tidak bertemu.
"apa kabar rio...?" tanya sinta.
Rio melepaskan pelukannya, dia menatap wajah rita yang semakin terlihat cantik.
"seperti yang lo lihat, gue oke. Btw tambah ganteng sekarang lo ya, udah berapa tahun kita nggak ketemu, terakhir pas acara kelulusan ya.."
Sinta melihat rio yang semakin terlihat tampan dan dewasa.
"ah gue masih sama ta... Lo sama siapa...?" tanya rio melihat ke sisi belakang sinta.
"gue sendiri, lo...?" jawab sinta yang melihat ke arah rio.
"gue sendiri, lo mau beli apa..?" tanya rio kembali.
"gue mau beli rujak,haha..." sinta menjawab sambil tertawa ke arah rio.
"bisa aja lo," rio tersenyum melihat wajah canti sinta.
Sinta adalah mantan terindah dulu saat SMA, mereka menjalin hubungan saat memakai seragam putih abu abu, tapi sayang setelah mereka kuliah, mereka memutiskan untuk putus, karena mereka tidak ingin melakukan hubungan jarak jauh.
"lo udah selesai ri, sepertinya gue sudah harus pulang, udah ada yang nungguin di rumah."
Ucap sinta sambil melihat jam di tangan kirinya.
"siapa, suami atau ....?" rio sedikit tertusuk hatinya ketika sinta mengucapkan ada seseorang yang telah menunggunya.
"bukan, gue belum menikah, gue masih jomblo... " sinta berbisik ke telinga rio.
Seketika hati rio merasa berbunga bunga mendengar bisikan sinta.
"gue nggak percaya, seorang sinta masih jomblo sampai saat ini."
Rio tahu siapa sinta, seorang wanita yang sangat cantik di mata rio, punya tinggi badan dan badan yang bagus serta kulit yang putih, tak mungkin sampai saat ini dia masih sendiri.
"banyak yang terjadi, selama kita berpisah." ucap sinta terlihat sedih.
"oke aku bayar dulu ya," ucap sinta sambil melangkah ke arah kasir membayar kue yang dia ambil.
Rio yang melihat sinta meletakkan kuenya dia juga ikut meletakkan kuenya di samping punya sinta, sinta melirik berpura pura kesal menatap rio.
"mbak sekalian punya saya ya, tolong dipisah." ucap rio sambil memberikan kartu debitnya.
"rio..." ucap sinta sambil menatap rio kesal.
"sebagai tanda pertemuan kita ta," rio berucap sambil tersenyum ke arah sinta.
"baiklah kalau begitu, makasih ya..." terlihat senyum tulus sinta, dan rio yang melihat senyum sinta merasa kembali flash back ke masa masa mereka sekolah dulu.
setelah selesai melakukan pembayaran dan kasir tersebut memberikan dua peper bag ke arah rio serta tidak lupa menyerahkan kartu debit rio, sinta dan rio berjalan ke luar bakery.
"ta... Boleh gue minta nomer hp lo." rio memberikan hand phone nya ke depan sinta.
sinta tersenyum manis sambil menatap hp rio yang ada di tangan rio.
"oke..." sinta menuliskan nomer hpnya, setelahnya dia menyerahkan hp rio kembali.
"thanks ya... Next time kita bisa ketemu boleh...?" tanya rio.
Sinta mengangguk mengiyakan ajakkan rio.
Setelah itu, sinta masuk kedalam mobilnya, rio hanya bisa menatap kepergian mantan terindahnya itu.
Rio berjalan masuk ke dalam mobilnya, dia melajukan mobilnya menuju ke rumah kekasihnya elsa.
Dengan laju perlahan sambil mendengarkan lagu milik westlife_if i left you go.
...Day after day...
...Time pass away...
...And I just can't get you off my mind...
...Nobody knows...
...I hide it inside...
...I keep on searching, but I can't find...
...The courage to show to letting you know...
...I've never felt so much love before...
...And once again I'm thinking about...
...Taking the easy way out...
...But if I let you go, I will never know...
...What my life would be holding you close to me...
...Will I ever see you smiling back at me?...
...(Oh yeah) how will I know if I let you go?...
...Night after night I hear my self say...
...Why can't this feeling just fade away?...
...There's no one like you, you speak to my heart...
...It's such a shame we're worlds apart...
...I'm too shy to ask, I'm to proud to lose...
...But sooner or later I've got to choose...
...And once again I'm thinking about...
...Taking the easy way out...
Rio bersenandung lirih, lagu itu memberikan kenangan yang sangat mendalam untuk rio saat akan mendekati sinta.
Rio jadi senyum senyum sendiri mengingat masa masa berpacaran dengan sinta, tak terasa rio kini sudah sampai di depan rumah elsa.
Masih tampak wajah ceria rio saat dia berjalan masuk ke depan rumah elsa, dengan pelan dia mengetuk rumah elsa.
"el... Elsa..." ucap rio agar sang tuan rumah membukakan pintu.
Belum ada sepuluh menit rio menunggu, terdengar suara deru mobil mendekati rumah elsa.
Tampak elsa turun dari mobil dengan pintu yang di bukakan oleh eric, dan sayangnya rio melihat itu semua, rio mengeryit heran melihat tingkah atasan nya tersebut.
"pak eric, kenapa dia bisa bersama elsa, dari mana mereka...?" batin rio menerka.
Setelah elsa turun, eric dan elsa berjalan menuju rumah elsa.
Elsa memelototkan matanya melihat rio ada di teras rumahnya.
"Ri... Rio...!!" ucap elsa terkejut.