Meninggalkan tempat tinggal nya untuk menghindari kejaran musuhnya harus di lakukan oleh Yuang Fengying.
Dalam Pelarian nya itulah dia baru menyadari semua hal yang selama ini tak di ketahui nya.
Hal yang ternyata sangat di cari dan di buru oleh sosok sosok kuat di jagat ini, yakni Warisan Penguasa Alam terdahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Kota satelit Sincuan.
Mengetahui beberapa kemampuan hebat para pendukungnya jelas membuat Yuang Fengying sangat gembira.
Rasanya seperti memiliki banyak kartu truf untuk menghadapi lawan lawanya nantinya.
Harus di akui mengarungi alam yang baru dengan kekuatannya saat ini pasti sangat berat.
Apalagi kekuatan pengejar nya juga berada di tingkatan yang di luar nalar.
Namun dengan peningkatan Alam Jiwa, Boa Moo serta gelang giok cahaya membuat remaja itu sedikit banyak merasa lega.
Saat ini Yuang Fengying tengah menuju ke arah yang di tunjukkan gelang giok cahaya lewat percakapan layar hologram.
Yuang Fengying tak memanfaatkan artefak yang mampu menteleportasikan diri nya tersebut untuk berpindah, selain karena itu membahayakan dirinya karena pasti menarik perhatian, remaja itu juga membutuhkan waktu untuk mempelajari tentang bentang alam ini.
Maka saat ini Yuang Fengying menaiki Boa Moo, Griffin terbang yang di miliki nya.
Dengan menaiki Griffin tersebut Yuang Fengying mengamati dan memetakan tempat itu.
Matanya yang tajam, dan kemampuan otak nya yang di luar nalar, mampu menyimpan semua data yang telah di dapatkan nya.
Semua itu membuat wawasan tentang bentang alam remaja tersebut makin meningkat.
"Ah, di sisi sana ada gunung, di sisi sana sungai sangat lebar dan panjang berkelok kelok."
"Oh, nampak nya itu kota yang menguasai hutan ini."
Yuang Fengying terus memetakan bentang alam yang di lihatnya.
"Kita menuju ke sana," Yuang Fengying mengusap kepala Boa Moo, untuk melesat ke arah kota yang di tuju.
**
Sebuah kota yang besarnya beberapa kali lipat dari kota Yinying tempat perguruan Bukit Bayangan, terlihat terpampang di depan Yuang Fengying.
Kota yang terlihat megah itu seperti tak berujung, dengan beberapa bangunannya yang jelas sangat hebat jika di banding kota nya terdahulu.
"Hmm, kota itu di tutup oleh aray..?."
Aray adalah semacam selaput atau lapisan tipis yang melingkupi suatu wilayah, biasanya Aray tersebut memiliki luas hingga ratusan mil serta tinggi hingga ke angkasa, tergantung keinginan kekuatan saat penciptaan nya.
Aray itu seperti benteng perlindungan layaknya tudung saji yang melindungi makanan namun ini sangat luas dan besar, itu menandakan betapa mahal dan susahnya saat pencipta nya.
Aray tentu saja di ciptakan oleh ahli struktur yang sudah sangat ahli.
Maka di alam ini seorang alkemis atau peracik pil dan Obat, ahli mekanik atau pembuat senjata dan semua mekanikal, serta ahli struktur pembuat segala segel baik segel penjebakan, formasi maupun segel penjagaan juga di hormati dan di segani, selain kultivator tentunya.
Jika sebuah wilayah di pasang Aray maka orang yang memiliki kepentingan harus melewati pintu gerbang tempat itu, artinya akan ada perijinan dan itu pasti membutuhkan bayaran.
Untung saja Yuang Fengying memiliki harta segunung di ruang penyimpanan nya, meski jika di alam ini emas yang di miliki remaja tersebut nilainya sangat rendah.
Satu keping emas di sini setara dengan lima puluh keping emas yang di miliki remaja tersebut.
"Apakah kau akan memasuki kota Sincuan ini?." petugas penjaga yang memeriksa Yuang Fengying bertanya sambil memeriksa remaja tersebut.
"Apa kota Sincuan? Bukankah ini kota Shoushi?," kata Yuang Fengying dengan terkejut, pasalnya hanya kota inilah yang terdekat dengan hutan yang tadi di lewati nya.
"Ini kota Sincuan, kota ini adakah kota satelit dari kota besar Shoushi, jadi jika kau ingin ke kota besar itu maka kau pasti lewat kota satelitnya terlebih dahulu, nak." penjaga itu menjelaskan dengan baik, meski tak juga di bilang ramah.
"Oh, ternyata demikian." Yuang Fengying bergumam pelan, mulai mengerti.
Apa?, kota satelit?, jika kota satelit nya saja sudah semegah ini, lantas semegah apa kota Shoushi yang merupakan kota pusat nanti nya.
Kota Shoushi memang memiliki empat kota satelit yang melingkupi nya, keempat kota itu adalah, Sincuan, Hokida, Jeleng dan Doma.
Masing masing kota satelit di pimpin oleh tuan kota, mereka berada dalam kuasa sang penguasa kota, biasa di sebut Tuan Gubernur.
"Untuk orang luar kamu harus membayar satu koin emas untuk memasuki kota ini, dan juga satu koin emas untuk identitas yang akan kami serahkan kepada mu."
"Jadi total dua koin emas."
Dua koin emas tersebut artinya seratus koin emas dari tempat remaja itu berasal.
Orang luar seperti Yuang Fengying memang wajib memakai identitas yang di sah kan oleh kota satelit, dimana seseorang itu masuk.
Jika nanti ada masalah yang di timbulkan oleh orang luar itu maka kota satelit lah yang akan memburu nya atau di limpahkan ke kota pusat jika memang kota satelit tak memiliki kemampuan.
Yuang Fengying menyerahkan sekantung emas dari daerah asal wilayah nya.
Para penjaga tentu saja menatap sinis orang orang yang demikian, mereka menganggap orang orang seperti ini sebagai orang udik dari wilayah terpencil.
Yuang Fengying tak mempermasalahkannya, setelah mengambil kartu identitas tersebut remaja itu langsung berlalu.
Saat melewati gerbang penjagaan itu Yuang Fengying bisa melihat banyak penjaja segala kebutuhan seperti peta, makanan, pakaian bahkan tempat penukaran koin emas juga ada, benar benar sebuah pola kehidupan yang tak pernah Yuang Fengying bayangkan sebelumnya.
"Pakaian baru .. sepatu baru..." penjaja beberapa kebutuhan pokok menawarkan dagangan nya.
"Peta nya tuan muda..?," seorang penjaja peta menawarkan saat Yuang Fengying melintas.
Sekilas remaja itu menoleh, mengamatinya, "Berapa harganya paman?."
Penjual itu menatap Yuang Fengying, seperti sedang menerka tentang Yuang Fengying.
"Lima koin emas kota Sincuan."
Yuang Fengying terbelalak matanya, "Kau ingin memeras ku rupanya." remaja itu melengos, membuang muka, lalu meninggalkan nya begitu saja.
Dirinya bukan orang lemah, jika di banding penjual itu yang masih berada di alam rendah ( kuasa sejati awal), maka Yuang Fengying bisa acuh tak acuh dan langsung pergi.
"Eh..tunggu tuan muda, bagaimana jika dua koin emas?."
Yuang Fengying hanya menyeringai, "Setengah koin emas, itu jika kau mau.. karena aku sudah hafal daerah ini." kata remaja itu sambil terus berlalu, dengan wajah di angkat.
Ternyata Yuang Fengying juga seorang negosiator yang handal dan cerdas.
Meski sedikit muram pria penjaja peta mengangguk juga.
"Baiklah jika begitu."
"Nah itu baru benar, aku juga tak butuh butuh amat benda ini, hanya buat oleh oleh saja." bual Yuang Fengying sambil menyerahkan beberapa koin emas asal daerah nya.
"Ck, akan merepotkan jika aku tak menukarkan koin koin emas ini." keluh remaja itu lalu bergerak menuju tempat penukaran koin.
**
Saat ini Yuang Fengying sudah berada di dalam kota Sincuan, kota yang katanya satelit namun sesungguhnya sudah demikian besar.
"Apa aku harus bertanya tentang kelompok Awan Melayang mulai sekarang ya?," sedikit kebingungan Yuang Fengying menggaruk kepalanya.
Keraguan terlihat dari remaja itu, saat ini Yuang Fengying belum tahu apa dan bagaimana tentang Kelompok Awan Melayang, hanya saja dia di pesan untuk bergabung dan menjadi anggota nya.
___________
Jangan lupa dukungannya...