Sejak awal pernikahan,kehadiran Deandra tak pernah di anggap oleh suaminya, bagi athar dia hanyalah istri di atas kertas, terlebih statusnya hanya sebagai "pengganti" kakaknya yang seharusnya menikah dengan athar namun menghilang di hari pernikahan dan Dea lah yang akhirnya menjadi istrinya athar.
Berbagai usaha telah Deandra lakukan untuk meluluhkan hati sang suami, namun tak pernah terlihat sama sekali di mata athar.
Hingga akhirnya kesabaran Deandra mulai terkikis dan dia memilih untuk menyerah lalu mulai merubah sikapnya sama seperti sikap athar padanya, hal itu membuat athar merasa kehilangan, seperti ada sesuatu yang kurang yang selalu mengisi kesehariannya.
Perlahan sikap athar mulai berubah untuk meluluhkan sikap deandra kembali, di tambah persaingan cinta yang tanpa diduga muncul, membuat keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing, lalu bagaimana kah akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08
Mobil aryaan tiba di depan rumah thalia, wanita itu keluar sambil membawa barang belanjaan, trak! thalia menutup pintu mobil dengan pelan.
"Terimakasih untuk tumpangan nya Ar! "
Aryaan mengangguk dengan senyuman. "Sama-sama"
Thalia balas tersenyum lalu kepalanya sedikit melongok untuk melihat Dea.
"De, aku ijin pamit ya. Kapan- kapan kalo kamu ingin hangout lagi, bilang padaku. " Ujarnya.
Dea mengangguk. "Oke, Hati-hati ya. "
Thalia pun ikut mengangguk. "Aryaan aku titip sahabat ku, pastikan dia selamat sampai rumahnya. "
"Siapp! " sahut aryaan.
"Dadah! "
Mereka saling melambaikan tangan tanda perpisahan, dan kini tersisa aryaan dan Dea saja yang ada di dalam mobil.
"Ekhem! apa kamu tak ingin pindah? " tanya aryaan menatap Dea yang malu- malu dari kaca spion.
"Jika posisi kita seperti ini terus aku bisa di sangka supir mu loh!" lanjut aryaan karena tak kunjung mendapatkan respon dari sang wanita.
Dea pun keluar dari mobil lalu berpindah posisi duduk di samping kursi kemudi.
Aryaan tersenyum sekilas sebelum akhirnya menarik pedal gas kembali dan mobil pun meluncur menuju rumah Dea.
Tak sampai di depan rumah, Dea meminta berhenti. "Stop mas! "
"Kenapa? ini belum sampai rumah mu? "
"Tidak apa- apa aku akan turun di sini saja. " pinta Dea.
"Aku sudah berjanji pada sahabat mu untuk mengantarkan mu sampai selamat loh, itu artinya aku harus memastikan mu sampai masuk ke dalam rumah. *
" Tapi?-" sebelum Dea bisa Protes, mobil kembali berjalan hingga kini mendarat di depan rumahnya. Dea berdecak apa Aryaan tidak mengerti jika dia adalah wanita yang bersuami? apalagi suaminya adalah temannya sendiri. Bagaimana kata orang nanti melihat Dea yang di antar sampai rumah oleh seorang lelaki yang adalah sahabat suaminya.
"Terimakasih mas, kalau begitu aku pamit. " ucap Dea tak ingin berlama- lama lagi bersama pria itu. Dia melirik angka di jam tangan, masih menunjukkan angka tujuh. syukurlah tidak terlalu malam.
Athar juga pasti tidak ada di rumah saat ini, tidak mungkin pria itu menunggu kepulangan nya di depan pintu kan? itu sangat mustahil, pikirnya.
Namun ternyata dugaan Dea salah. Orang yang ada di pikirannya saat ini benar-benar ada di depan pintu.
Jantung Dea hampir lepas dari tempatnya saat melihat athar yang bersandar di daun pintu dengan bersidekap dada dan membuat dea tercekat di tempat adalah mata elang pria itu yang tengah menatap tajam.
Belum sempat dia berkata, aryaan sudah lebih dulu menghampiri pria itu.
"Athar jangan salah paham. Aku bertemu Dea bersama Thalia temannya, mobil Thalia mogok hingga aku mengantar mereka berdua dan kebetulan Dea ku antar terakhir. "
Tak ada tanggapan dari apa yang aryaan jelaskan pada pria itu, athar tetap bergeming dengan kedua matanya yang tak lepas dari Dea.
Di antara sunyi yang menyelimuti dari dalam muncul seorang wanita yang membuat Dea terbelalak saat melihatnya.
"Siapa yang datang Athar? "
Dea terperanjat. "Kak Ranty? "
Ranty segera menengok ke arah Dea. " oh astaga ternyata kamu Dea."
Matanya kemudian melirik ke arah aryaan. "ekhem astaga ternyata kau sangat cepat menemukan pengganti Athar ya. "
"Tunggu apa maksudnya ini? " dahi Aryaan mengernyit, dia kebingungan dengan situasi yang di hadapinya sekarang.
Dea menatap ke arahnya. "Mas aryaan terimakasih sudah mengantarkan ku, sebaiknya mas segera kembali " dia tak ingin orang lain mengetahui masalah yang tengah terjadi dalam rumah tangganya.
"Mas?" suara itu datang dari Athar sejak tadi diam dia baru membuka suara setelah mendengar Dea yang begitu akrab memanggil pria lain, jujur saja dia merasa kesal.
"Sejak kapan kau begitu akrab dengannya hingga kau memanggilnya dengan sebutan itu? "
Pertanyaan athar tak di tanggapi sama sekali oleh Dea, bahkan wanita itu tak mau repot- repot untuk menatapnya.
"Mas aryaan aku mohon segera lah kembali. "
"Baiklah, yang terpenting aku sudah mengantar mu hingga selamat Dea, kalau begitu aku pamit. "
Dea mengangguk, di perhatikan nya Aryaan yang mulai melangkah dan masuk ke dalam mobil hingga mobil itu pergi.
Sejak tadi athar memandangi setiap pergerakan Dea, mata gadis itu yang tak lepas dalam menatap aryaan membuatnya kesal.
Saking kesalnya dia pun pergi membawa kekesalannya. Ranty melihat athar yang pergi begitu saja segera mengejarnya.
"Athar tunggu aku! "
Dea melihat dua orang itu yang sudah masuk ke dalam.
Sekarang ranty sudah kembali, sudah di pastikan posisinya sebagai seorang pengganti akan selesai. Tugasnya sudah usai karena wanita yang harusnya menjadi istri athar kini sudah kembali, namun entah kenapa hatinya malah menolak untuk pergi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah membersihkan diri dan memakai baju tidur, Dea ke dapur untuk mengambil minum di saat itulah dia melihat athar yang sedang menikmati makan malam sambil di layani oleh ranty.
Hatinya sedikit berdenyut, seperti ada genderang perang yang di pukul dengan keras.
Ranty menyadari keberadaannya, "Eh Dea sini kita makan bareng? "
Hal itu memuci kontak mata antara Dea dan athar untuk beberapa saat sebelum akhirnya athar yang memutus lebih dulu.
"Tidak.Kalian saja. "
"Eh kenapa? ayo sini, sekalian aku ingin bercerita dengan mu."
Ranty menariknya hingga Dea terpaksa untuk menuruti kata kakaknya itu.
"Aku sudah mendengar cerita dari mama soal mu yang menjadi pengganti ku, " ucap ranty sambil menyendok nasi untuk Dea.
"Maaf ya semuanya pasti sulit untuk mu. Ada beberapa hal yang belum bisa ku jelaskan soal kenapa aku pergi saat itu. "
Ranty terdiam lalu menatap athar. " untungnya athar yang pengertian mau menerima kehadiran ku kembali. " dengan tersenyum menatap dengan penuh cinta.
"Sekarang aku sudah ada disini untuk membenahi semuanya dan memulai lembaran yang baru. "
Dea tercekat. matanya hanya bisa menatap gamang, tatapan intimidasi yang sejak tadi ditujukkan athar untuknya dan mendengar setiap kata demi kata dari ranty membuat Dea merasakan sangat tertekan.
"Athar setuju untuk menerima ku kembali seperti perjanjian di awal pernikahan kalian dulu dan kamu pun sudah menemukan lelaki tepat yang akan kamu jadikan teman hidup, jadi aku bersyukur tidak ada yang tersakiti disini. "
Brak! Athar menaruh sendok garpu nya dengan keras hingga suaranya begitu nyaring membuat kedua wanita itu terkejut.
"Aku sudah selesai. " Pria itu berdiri.
"Eh kamu tidak nambah mas? "
"Tidak usah aku sudah kenyang, " ucap athar yang malah menatap deandra dan ranty menyadari tatapan itu.
Setelah kepergian athar kini meja makan tersisa ranty dan Dea saja.
"Bukannya kakak akan kesini besok? kenapa datangnya mendadak sekali?"
"Memangnya kenapa? masalah buat lo? "
Dea terkejut cara bicara ranty sangat berbeda saat tidak ada athar. seperti melihat kakaknya yang dulu, yang selalu merundung dan menindas nya.
"Kenapa kaget? inget ya gue bersikap baik cuma di saat ada athar aja, selebihnya lo tetap upik abu di mata gue!"
"Aku hanya bertanya kak kenapa kakak jawabannya malah ngegas?"
"Ya gue sewot lah, gua udah kembali lagi ke sisi athar tapi yang dari tadi dilirik cuma elo. *
Deandra menghela nafas. " tidak ada yang seperti itu kak, mas athar hanya mencintai mu. "
"Ya emang! jangan kegeeran lo mentang- mentang dari tadi athar terus ngelirik lo."
Ranty sedikit membungkukkan badannya untuk sejajar dengan dea.
"Inget ya posisi lo disini cuma pengganti yang bisa di depak kapan aja saat pemeran utama wanitanya kembali, inget itu! "
*
*
*
bersambung
dan awalan nya sy langsung suka