Bagaimana menurutmu Jika seorang ratu pelakor yang cantik dari masa depan berpindah dimensi ke tubuh menantu sampah dengan tubuh super jelek?
Dengan identitas baru yang dianggap sebagai menantu sampah dan keluarga besar yang terus menindasnya, Amira menggunakan kemampuannya dan bantuan dari dunia ajaib untuk mengubah keadaan dan membalaskan dendam perempuan yang memiliki tubuh yang ia masuki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Rencana gagal
Akhirnya, Amira kembali mengocok kartunya sembari melihat ke arah Ibu mertuanya.
'Hm,, dasar ibu mertua serakah, Dia pikir aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya?' Amira tersenyum kecut dalam hatinya lalu dia mulai membagi kartu.
Set set set....
Seluruh kartu terbuka lalu semua orang membuka kartu mereka masing-masing dan mengaturnya.
Amira mengangkat wajahnya menatap Ibu mertuanya yang memberinya kode, jadi Amira tersenyum lalu meletakkan kartunya kemeja.
"Wah,, sepertinya Dewi keberuntungan berpihak padaku, sayang sekali kemenangan berturut-turut Amira harus berhenti di sini." Salah seorang perempuan berkata sembari memperlihatkan kartunya.
"Wah,, kartu tante cantik sekali," Amira memuji sembari tersenyum.
Aulia yang melihat kekalahan Amira langsung menggerakkan tangannya mengambil ponselnya lalu memasang alarm.
Tak lupa pula perempuan itu menyetel volume alarmnya dengan volume yang tinggi.
Lalu permainan kartu terus berlanjut Dan Amira akhirnya kalah sebanyak tiga kali berturut-turut.
Tepat saat itu juga alarm Aulia berbunyi.
*Ding ting ding tong..... Saatnya pulang!!!* Suara alarm yang tidak kecil langsung membuat semua orang mengangkat wajahnya menatap ke arah Aulia.
Aulia bersandiwara tersenyum kikuk mengambil ponselnya dan berpura-pura kebingungan mencari cara mematikan alarmnya.
*Ding ting ding tong..... Saatnya pulang!!!*
*Ding ting ding tong..... Saatnya pulang!!!*
"Aduh,, Mengapa tidak bisa mati?!" Aulia menggerutu dengan suara yang keras sembari tangannya berusaha mematikan alarm itu.
Perempuan yang berada di samping Aulia akhirnya tidak tahan lagi dengan suara keras yang sangat bising dari ponsel Aulia.
Perempuan itu mengulurkan tangannya mengambil ponsel Aulia dan dengan dua kali tekan akhirnya alarm tersebut berhenti berbunyi.
Aulia langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari tersenyum kikuk, "Alarmku untuk pulang sudah berbunyi. Aku harus membantu suamiku bersiap karena hari ini dia akan pergi mendaki gunung." Ucap Aulia.
'He he... Maafkan aku semuanya, tetapi menantuku sudah menenangkan banyak uang jadi hari ini sudah cukup. Aku harus pulang sekarang dan mengambil uang itu!!' pikir Aulia dalam hati sembari menyimpan ponselnya ke dalam tasnya.
"Ah,, sayang sekali, padahal permainan mulai seru."
"Iya, lagi pula kau baru memenangkan uang senilai rp100.000 Mengapa tidak lanjut bermain beberapa ronde lagi?"
Mendengar ucapan teman-temannya, Aulia mengangkat wajahnya lalu berkata, "Aduh,, kalian semua tahu sendiri kalau suamiku itu paling merepotkan Jika dia marah. Aku tidak bisa membantah perintahnya, jadi sekarang aku dan menantuku harus kembali." Ucap Aulia menatap Amira.
Semua orang mengerutkan keningnya mendengar ucapan Aulia, tidak ada di antara mereka yang tidak tahu bahwa perempuan itu sangat mendominasi dalam keluarga mereka, bahkan suaminya juga turut diatur.
Tapi sekarang......?
Amira langsung tersenyum lalu berkata, "Ya sayang sekali, tapi ibu bisa sendiri menyiapkan keperluan ayah mertua. Aku akan bermain sebentar lagi lalu menyusul Ibu pulang.
"Lagi pula, aku tidak mungkin meninggalkan permainan ini karena semua orang pasti kecewa jika aku pergi sekarang." Ucap Amira mengacu pada kemenangan yang sudah ia dapatkan, tidak mungkin dia langsung pergi begitu saja saat dia sudah menang.
Dinda langsung menyetujuinya, jadi perempuan itu segera berkata, "Benar sekali, tinggallah bermain lagi, nanti biar aku yang mengantarmu kembali. Kebetulan Hari ini aku membawa mobil."
"Ah,, tante Dinda begitu perhatian, kalau begitu aku tidak akan menolaknya lagi." Ucap Amira langsung membuat Aulia hendak meledak marah.
Perempuan itu menggertakan giginya, karena dia tidak mungkin meninggalkan Amira sendirian.
Bagaimana kalau nanti perempuan itu terus bermain hingga kalah dan hutangnya meledak??
Keluarganya akan bangkrut dan Dinda akan mempermalukannya!!!
"Amira!! Pokoknya Ibu tidak mengizinkanmu untuk tinggal lebih lama lagi!!! Lagi pula kau masih harus memasak untuk makan malam nanti. Sekarang juga, cepat berdiri karena kita akan segera kembali!!" Bentak Aulia pada menantunya.